Episode 4

Pagi-pagi sekali sudah pada rempong untuk berlomba lomba membangunkan Princess. Ini adalah hari Minggu. Mereka para kakak berencana untuk mengajak Princess ke Mall.

Sebenarnya semua keperluan sekolah Syifa sudah di urus oleh orang suruhan Daddy. Tapi para kakak ini ingin mengajak Syifa ke Mall untuk bersenang-senang. Ingin sekali mereka memanjakan Princess.

"Princess kamu siap-siap yah." Bara berucap dengan senyuman manis. Ingat! hanya untuk Syifa seorang.

"Dandan yang cantik Ifa sayang. Tapi jangan pakai lipstik oke" menunjuk bibir merah cerry milik Syifa.

"Iya kak Anan" tersenyum manis dengan pipi cubbynya.

"Sudah kakak siapkan air hangat untukmu Princess, sana mandi" perintah Revan yang baru saja keluar dari arah kamar mandi.

"Siap. Syifa mandi dulu yah" berjalan menuju kamar mandi.

"Kita tunggu dibawah Sayang" Adnan sedikit berteriak karena Syifa sudah masuk kamar mandi takut tidak terdengar.

...●●●...

"Ayo kak. Syifa udah siap nih." Ucapnya ceria setelah menuruni tangga.

Mereka semua yang duduk di ruang keluarga mengalihkan pandangan mereka kepada Princess.

Syifa yang saat kini menjadi pusat perhatian keluarganya menatap bingung. Syifa mengerjapkan matanya lucu.

"Kok ngeliatin Syifanya gitu banget. Emang penampilan Syifa aneh ya. Atau Syifa jelek?!" Ujarnya panik jika penampilannya benar benar jelek.

Syifa hanya takut mengecewakan telah berpenampilan seperti ini.

Matanya sudah berkaca-kaca. Air mata yang ada dipelupuk matanya siap tumpah.

"Eh.. kok nangis sayang. Jangan nangis yah. Kita ngeliatin kamu, karena kamu pagi ini sangat cantik" Vina memeluk Syifa sayang dan mengelus puncak kepala Syifa dengan lembut dan mengecupnya.

"Iya Princess. Princessnya Daddy sangat cantik"

"Betul banget kata Mom and Dad. Kamu sangat cantik My Princess" kini Revan yang bersuara sambil mencuri ciuman di pipi Syifa.

"Benarkah??" Syifa bertanya dengan wajah yang lucu.

Dengan wajah, hidung, mata yang merah karena tadi sempat meloloskan air mata walau sedikit.

"Iya Ifa Sayang... kamu selalu cantik dimata kakak" Adnan dengan senyum menawannya. Dan sekarang giliran ia yang mengecup kedua mata milik Ifa.

"Baby selalu tampil cantik tiap hari" Bara berkata diakhiri kekehan. Ia juga tak mau kalah mencium hidung Syifa yang masih merah.

"Ya sudah jika kalian ingin pergi ke Mall sekarang. Daddy berpesan ke kalian. Jaga Princess. Jangan sampai membuatnya kelelahan apalagi terluka"

"Siap Daddy. Kami akan menjaga Princess/Ifa/Baby dengan baik" ucap Revan, Bara, dan Adnan serempak.

Sebelum Syifa beranjak ia sudah dapat ciuman di kedua pipinya dari Mom and Dad. Syifa juga membalas ciuman dipipi pada Mommy sama Daddy. Lalu tersenyum manis dan melambai.

Mereka berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan tadi saat Syifa bersiap siap. Mereka pergi ke Mall hanya menaiki 1 mobil. Kenapa?

Jawabannya karena mereka tidak mau berjauhan dengan Syifa. Dasar Posessive. Untung bukan mobil yang hanya bisa di tempati dua orang saja.

...●●●...

"Ayo turun pelan-pelan Princess Ifa" Adnan yang kini membukakan pintu Syifa.

"Terima Kasih kak Anan" balasnya lalu tersenyum imut.

Manis sekali. Batin Adnan bersuara.

"Yuk masuk My Princess" kini Syifa diapit oleh Revan dan Adnan. Mereka berdua sudah menggandeng tangan mungil milik Syifa. Takut ilang katanya.

Sedangkan Bara ia ada dibelakang Syifa mengikuti kemana Syifa berjalan. Mereka berempat mengabaikan tatapan para pengunjung lain yang menatap mereka dengan berbagai tatapan.

Ada yang kagum, baper, penasaran, dan iri.

"Wahh kak itu boneka beruangnya bagus banget"

"Kalau Ifa mau. Kakak akan belikan untukmu sayang"

"Iya Princess kamu boleh beli apa saja. Biar kak Adnan yang bayar" Revan nyengir kuda saat bertatapan dengan Adnan.

"Apapun?"

"Iya Ifaku apapun untukmu sayang"

"Yaudah sekarang kita ke toko Boneka yuk" ajak Bara pada mereka bertiga.

Saat memasuki toko, banyak karyawan dan pengunjung yang menatap Syifa kagum dan gemas terutama laki laki. Itu membuat Adnan dan Bara geram.

Para pria akhirnya mengalihkan pandangan ketika dipelototi oleh Bara dan tatapan dingin milik Adnan.

Sedangkan Syifa dan Revan sedang asyik dengan dunia mereka sendiri. Alias sedang mangelilingi banyak boneka yanga ada di toko itu.

Setelah membeli boneka, baju, jam tangan, juga Handphone baru. Mereka sudah berada di Restoran yang ada di Mall karena tadi Syifa dan Revan mengeluh lapar.

Untuk Boneka adalah barang pilihan Syifa sendiri. Baju pilihan dari Revan. Jam tangan pilihan dari Bara. Sedangkan Adnan membelikan Handphone baru untuk Syifa.

"Ifa" panggil Adnan lembut.

"Iya kak Anan. Kenapa?"

"Tadi kakak sudah sekalian menyimpan nomor kami di Ponsel kamu"

"Sudah disimpan kak?"

Dibalas anggukan Adnan.

"Kak Anan, kak Bara, kak Revan, Mommy, Daddy" tanya Syifa menyebutkan satu persatu.

"Iya Princess" ucap Revan yang greget sekaligus gemas.

Bara sedang memesankan makanan pada Waiters dan Adnan terkekeh geli mendengar Syifa menyebut semuanya satu persatu.

Lalu tak lama kemudian, Waiters membawa makanan yang mereka pesan. Semua makan dalam diam.

Syifa makan dengan sangat lahap, membuat kakaknya terkekeh gemas.

Bagaimana tidak gemas, Syifa mengunyah dengan mulut penuh makanan membuat pipi bulatnya menggembung. Itu terlihat sangat lucu. Pikir ketiga kakak Syifa.

"Pelan-pelan Ifa"

Bara tersenyum geli, "Tidak ada yang minta makananmu Baby"

Syifa mendongak dengan bibir belepotan beberapa butir nasi. Ia tadi sedang memakan sepiring nasi goreng. Adnan yang duduk disamping Syifa mengulurkan tangannya untuk membersihkan ujung bibir Syifa yang belepotan.

Revan tertawa melihat Syifa belepotan. Lalu muncul ide untuk menjahili Syifa.

"Ish ish ish... makan aja belepotan" ucap Revan sengaja ingin meledek adiknya ini.

"Ihh.. Syifa cuma belepotan dikit kok" elaknya seraya mengerucutkan bibir.

"Hilih alesan kamu itu mah"

"Enggak kok ta-tadi.." syifa berucap dengan terbata bata karena menahan tangis. Ia mengira Revan benar benar mengejeknya.

"Hiks Hiks.. Kak Anan" rengek Syifa sambil menggoyangkan lengan Adnan meminta pembelaan. Tumpah sudah air matanya.

Revan nyengir kuda ditatap tajam oleh kedua kakaknya. Adnan mengulurkan tangan untuk mengangkat tubuh mungil Syifa untuk didudukan di pangkuannya. Syifa diam menurut dengan isakan kecil yang masih terdengar walau samar. Karena wajah Syifa teredam didada Adnan.

Bara menggeplak kepala Revan sedikit kuat. Lalu terdengar ringisan Revan karena merasa kepelanya sakit.

Sshh sakitnya Anjim. Batin Revan mengeluh.

Revan yang merasa bersalah pun berinisiatif menggeret kursinya untuk diletakan didekat kursi Adnan.

"Hey Princess. Maafin kakak yaa. Kakak tidak sungguh sungguh meledekmu Sayang. Tadi kak Revan hanya bercanda. Sekali lagi maafin kak Revan yah" memohon pada Syifa seraya memperlihatkan wajah memelas.

"Syifa mau maafin kakak kan?"

Syifa mendongak ke samping. Menatap wajah Revan yang memelas.

"Iyaa Syifa maafin kok. Tapi janji jangan kaya gitu lagi. Syifa sedih diledekin kak Revan" mengulurkan jari kelingking mungilnya pada Revan, yang disambut senang hati oleh Revan.

"Kakak janji sayang" mencuri kecupan pada kedua mata Syifa bergantian lalu kedua pipinya juga.

Bara dan Adnan tersenyum melihat keduanya sudah berbaikan kembali. Revan mengambil piring milik Syifa untuk ia suapi. Syifa tentu saja menerima suapan Revan dengan senang.

Setelah makanan mereka semua sudah ludes, Adnan tetap mengelus rambut halus dan harum Syifa dengan sayang.

Syifa juga dari tadi masih berada dipangkuan Adnan. Tak lama terdengar dengkuran halus yang menandakan Syifa sudah tertidur pulas.

...■■♤■■...

1157 Karakter.

Hai gimana kabar kalian??

Semoga selalu sehat yah

Aku mulai hari Rabu, 9 September 2020 udah PTS nih.

Kalian juga ga?

Ini aku nulis pas tanggal 9 September.

Semoga suka😄

Bye bye👋

Tunggu part selanjutnya

Vote and Comment

Vote ya Please... nanti aku sedih😢

^^^Rabu, 9 Oktober 2020.^^^

Terpopuler

Comments

Rizka Agustina

Rizka Agustina

agak gimna ya syifanya. dikit2 nangis dikit2 dipangku.. agak tegas dikit gpp kali thor

2022-06-27

2

Linggar

Linggar

terlalu melow syifanya.....

2021-06-04

6

Tri Utami

Tri Utami

terlalu gimana ya syifa.

2021-03-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!