Sekarang Bara telah memarkirkan mobilnya didepan pekarangan Mansion. Tak lama keluarlah Bara, Revan, dan Adnan yang setia menggendong Syifa ala koala.
Berjalan memasuki pintu depan Mansion. Revan yang kini ditugaskan untuk membawa 3 paperbag berisi belanjaan Syifa tadi di Mall.
"Kita pulang" ucap Revan pelan takut mengganggu tidur Princess.
"Itu Princess Mommy kenapa?!" Panik Mommy melihat Syifa ada digendongan Adnan. Ia mengira Syifa terluka atau bahkan sampai pingsan.
"Tenang Mom, pelankan suara Mommy" Adnan berucap pelan.
"Mommy tenang saja. Baby ketiduran karena kelelahan" kini Bara yang berusaha menjelaskan.
Karena suara tadi, sekarang Syifa bergerak tak nyaman sedikit merasa terganggu.
"Stt.. Sayang tidur lagi yah" Adnan mengelus punggung Syifa menenangkan.
"Mommy, kita ke kamar Princess dulu yah" Revan menaiki tangga mengikuti Adnan dibelakang yang sudah berjalan duluan.
"Dah Mommy. Mommy juga harus istirahat yah" Bara tersenyum pada Mommy. Dibalas juga senyuman lembut oleh Mommy untuk putra keduanya itu. Ia beenafas lega jika putrinya baik baik saja.
...●●●...
Suasana pagi yang cerah. Tapi tidak mampu membangunkan anak manis yang masih tertidur pulas.
"Sayang... bangun yuk. Udah pagi loh kamu ga mau telat ke sekolah kan" suara lembut Mommy menyapa pendengaran.
"Hari ini hari pertama kamu masuk sekolah loh" lagi suara Mommy yang berusaha membangunkan Princess.
Dibelakang sudah ada Aditya yang mengikuti istrinya dari lantai bawah tadi.
Aditya berjalan mendekat ke ranjang putrinya. Mengelus pucuk kepala Syifa sayang, tak lupa mengecup seluruh wajahnya.
Membuat Syifa melenguh pelan merasa terganggu.
Enggh
Membuka mata indahnya di sertai bulu lentik. Wajah bulat, pipi cubby, dan bibir semerah cerry. Membuat siapa saja yang melihatnya gemas.
Vina duduk di pinggiran ranjang menatap interaksi antara Ayah dan Anak. Aditya tersenyum menyambut putrinya.
"Bangun Princessnya Daddy"
"Daddy.." Syifa merengek manja seraya merentangkan tangan minta digendong.
Kedua orang tua itu sama-sama terkekeh melihat Syifa merengek manja seperti ini. Aditya menyambutnya senang hati, menggendong Syifa di depan ala koala. Mengayun ke kanan dan ke kiri seperti menimang bayi.
Syifa meletakan kepalanya di bahu Aditya. Mengusel nguselkan ke ceruk leher Daddynya.
"Anak Mommy baru bangun tidur nyawanya belum ke kumpul Dad" mengelus pucuk kepala Syifa.
Aditya terkekeh pelan, "Iya Mom benar. Masih mengantuk hmm" membenarkan ucapan Istrinya sekaligus bertanya pada Syifa.
Syifa hanya berguman tidak jelas karena kepalanya teredam di dada Daddynya.
"Sekarang Syifa mandi dulu ya, lalu siap-siap ke sekolah hm"
"He'em" menganggukan kepala pelan.
...●●●...
"Selamat Pagi semua" sapanya ceria mendekati meja makan.
Mengecup pipi satu per satu anggota keluarganya yang juga dibalas oleh mereka semua.
"Pagi juga Princess"
"Pagi Sayangnya Mommy/Daddy"
"Pagi Ifa ku.."
"Pagi Baby"
"Sini duduk sayang" Mommy menepuk kursi di sampingnya.
Syifa berjalan mendekat lalu duduk disamping Mom. Mom beranjak untuk menyiapkan piring dan lauk untuk suami dan putranya.
"Sayangnya Mommy mau makan apa?" tanyanya lembut sembari menyiapkan piring untuk Syifa.
"Syifa mau sama roti aja Mom"
"Loh kok cuma roti? Makan nasi Ifa" peringat Adnan tanpa sadar sudah menggunakan nada dingin.
"I-ifa cuma p-pengin roti" bergetar menahan tangis.
"Sudah tidak apa apa. Biarkan Syifa makan roti"
Karena ucapan tadi, sekarang Aditya lah yang menjadi sasaran tatapan tajam yang diberikan istrinya dan ketiga putranya.
Tapi tatapan tajam istrinya tidak setajam tatapan Adnan. Sangat mengintimidasi lawannya.
"Huft.. ya sudah. Ini roti mu sayang. Makan yang banyak yah" akhirnya Mommy mengalah, tidak tega melihat putrinya hampir menangis.
Setelah sarapan selesai Syifa beranjak pergi ke sekolah menaiki mobil bersama Revan.
"Kak Rev" panggil Syifa pelan.
"Hmm"
"Kakak masih marah"
"Tidak"
"Tapi kakak jawabnya singkat, berarti masih marah sama Syifa"
Revan menepikan mobilnya. Melihat ke samping menatap Syifa sepenuhnya. Mengelus pipi Cubby Syifa pelan, lalu tiba tiba mencubitnya.
"Awws, sakit kak. Jangan di cubit!" Pekik Syifa tertahan merasa Revan mencubitnya terlalu keras.
"Hehe maaf sayang"
"Kakak tidak marah sama kamu kok. Kakak mana bisa marahan sama kamu lama lama hmm" lanjutnya menjelaskan pada Syifa bahwa dia tidak bisa marah lama lama, bisa frustasi nanti memikirkan ia yang marahan dengan adik imutnya ini.
"Beneran?!" Tanyanya tak yakin.
"Iya Princess"
Lalu Revan menjalankan kembali mobilnya. Setelah beberapa menit, akhirnya mobil yang mereka naiki sampai di parkiran sekolah WNHS.
Revan turun, lalu membuka pintu mobil samping kemudi. Dan keluarlah gadis mungil, manis, imut, jangan lupakan wajah cerianya.
"Kak" menarik ujung baju Revan yang sengaja di keluarkan. Biasa ciri-ciri Badboy.
Revan menaikan satu alisnya. Sebagai tanda ia bertanya sekaligus heran kenapa Syifa menarik ujung bajunya.
"Emm.. kak kenapa mereka semua melihat kita seperti itu"
"Tidak apa-apa Princess. Jangan hiraukan mereka. Lebih baik kita masuk yuk"
Menghembuskan nafas pasrah. "Baiklah" menerima uluran tangan Revan untuk bergandengan.
Setiap langkah yang Revan dan Syifa tapaki di koridor. Tak luput dari penglihatan semua siswa WNHS.
Ada yang menatap kagum, iri, sengit, tatapan tajam pokoknya berbagai banyak tatapan yang dilayangkan.
Tatapan kagum untuk Revan dari para perempuan centil sedangkan untuk Syifa dari para lelaki yang secara terang terangan menatap Syifa seperti menatap mangsa.
Hei siapa cewek yang digandeng oleh Revan.
Mungkin saja mainannya Revan.
Masa sih.
Eh tapi itu cewek cantik deh. Imut juga.
Halah. Cantikan juga gue kemana mana.
Eh jangan kepedean yah!. Lo bukannya cantik tapi kaya tante tante!. Dandanan lo menor banget! Bibir udah merah banget kaya cabe!
Kurang ajar lo!!
Itu cewek cantik bin imut pokoknya punya gue!. Ga ada yang boleh embat bini gue!
Eh ga bisa dong! Dia punya gue!
Weh jangan ribut. Itu My Prince Revan. Ayang beb ku. Aku padamu!
Revan pacar gue ya!
Revan POV
Sekian dari banyaknya bacotan dari berbagai siswa maupun siswi WNHS. Yang mana memang melihat langsung alias berdiri berjejer seperti menyambut Raja dan Ratu.
Hahaha tentu saja Gue Rajanya dan Princess Ratunya. Iya kan??.
Memang Gue udah mendengar semua perkataan para ciwi ciwi itu langsung saja menampilkan senyum menawan andalan Gue.
Sekalian tebar pesona. Syifa sampai tersenyum geli melihatnya.
Tapi itu hanya sesaat, Gue juga mendengar para lelaki merebutkan Gue.
Eh salah maksudnya merebutkan adiknya. Iya adiknya. Syifa, tidak salah lagi bahwa tidak ada yang boleh mengambil Princess darinya.
Gue menatap semua para lelaki yang menatap Syifa terang-terangan dengan tatapan memuja.
Ini tidak boleh dibiarkan. Lelaki mata keranjang itu tidak boleh menatap Princessku seperti itu.
"Hey kalian semua! Jangan ada yang menatap Princessku dengan mata kalian yang sok suci!"
"Camkan itu!" Teriaknya keras mengundang tatapan penasaran mereka. Siapa sebenarnya cewek yang digandeng Revan.
Mengabaikan tatapan dan suara suara mereka yang penasaran. Ia menarik tangan Syifa lembut menuju ruang Kepaa Sekolah.
Revan POV End
...■■♡■■...
1180 Karakter.
Hai semua 👋
Maaf ya kalo upnya lama.
Aku nulis + ide idenya juga sehabis PTS. Sekarang kan Sabtu, 12 September 2020. Jadi libur dari PTS. Nanti dilanjut hari Senin.
Jadi maklumi yah kalo upnya ga nentu.
Aku bisanya Up 3 hari sekali.
Aku juga nunggu respon kalian cepet apa engga. Kalo cepet aku bakalan kejar deadline biar bisa up cepet gitu👌👌
Aku berterima kasih kepada kalian yang udah Follow akun Wattpadku, vote, Comment, apalagi yang Commentnya buat semangatin aku😍😚😚
Pokoknya makasih banget🙏🙏
Maaf kalo masih banyak Typo.
Maafkan ya.
Kalo mau kepoin IG ku nih
IG : auliaprinch
Follow, trus DM aku nanti di Follback. Jangan lupa juga bilang kalo kalian yg DM aku baca cerita ini👍
Ini kalo ******* Chnslai
Follow ya
Babay👋👋
Tunggu Next Part
^^^Sabtu, 12 September 2020.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments