Overprotective Asyifa Family
Cast Pengenalan Tokoh Keluarga Winata
1. Asyifa Putri Winata
•Gadis cantik, imut, dan manis.
•Sangat polos dan lugu.
•Senyum yang manis.
•Tubuhnya mungil.
•Sifat cengeng dan manja.
•Paling dekat dan manja dengan kak Anan.
•Umur 16 tahun.
2. Adnan Khair Winata
•Kakak pertama Syifa.
•Tampan, gagah.
•Sifat cuek dan dingin, tapi tidak dengan Ifa.
•Ifa adalah panggilan kesayangan Adnan untuk Syifa.
•Dan Ifa memanggil Adnan dengan panggilan Anan.
•Udah kerja dan udah pegang 1 perusahaan cabang milik keluarga.
•Paling manja kalau sama Ifa.
•Umur 23 tahun.
3. Bara Adi Winata
•Kakak kedua Syifa.
•Tampan, gagah.
•Sedikit dingin tapi tidak sedingin Adnan.
•Perhatian sama Syifa.
•Kalau senyum manis banget.
•Posesif sama Syifa.
•Kalo manggil Syifa dengan sebutan Baby.
•Masih kuliah semester akhir.
•Umur 20 tahun.
4. Revan jaya Winata
•Kakak ketiga Syifa.
•Tampan, gagah, jago beladiri.
•Sifat jahil.
•Peduli sama Syifa.
•Possesive sama Syifa.
•Badboy.
•Suka tebar pesona tapi bukan playboy.
•Manggil Syifa dengan sebutan Sayang.
•Most Wanted di WN High School. (sekolah milik keluarga Winata).
•Umur 17 tahun.
5. Aditya Winata
•Daddy dari 4 anak.
•Tampan juga masih gagah walau udah berumur.
•Tegas dan berwibawa.
•Dingin kalau di luar.
•Sering senyum kalau udah sama keluarga.
•Sayang keluarga banget.
•Umur 43 tahun.
6. Vina Winata
•Mommy dari 4 anak.
•Cantik. Sangat cantik, bahkan awet muda.
•Lemah lembut.
•Baik hati.
•Murah senyum.
•Sayang keluarga banget.
•Pintar memasak.
•Umur 42 tahun.
------------------------------------------------------------------------------
...PROLOG...
...••||••...
Jalanan terlihat ramai dan dipadati banyak kendaraan. Tapi tidak bisa dikategorikan macet. Di sebuah Cafe dekat dengan jalan raya dan taman kota. Di sana Asyifa bekerja Part Time dimulai dari sepulang Sekolah hingga malam sekitar jam 20.00.
Biasanya Asyifa pulang sekolah 14.00. Lalu dilanjutkan dengan bekerja di Cafe. Asyifa yang biasanya di sapa Syifa itu bersekolah di Sekolah yang biasa-biasa saja, tidak terlalu Elit.
Karena memang Syifa hanya mengandalkan Beasiswanya. Jika tanpa Beasiswa, mungkin Syifa tidak bisa bersekolah.
Dia bersyukur masih diberi kesempatan untuk merasakan yang namanya Sekolah. Syifa tinggal dengan Bunda Rani di Panti Asuhan 'Bunda Kasih'.
Dia juga bersyukur bisa merasakan yang namanya kehangatan Keluarga bersama adik-adik kecilnya di Panti.
...●●●...
"Syifa!!" Panggil seorang gadis dengan berteriak.
"Iya ada apa Din?" Balas Syifa dengan tersenyum.
"Ini tolong antarkan ke meja no.11 disana yah. Please... Aku juga lagi bawa pesanan buat dua pelanggan nih"
Dina, si gadis berkuncir kuda sambil menunjukkan dua nampan berisi minuman dan makanan dikedua tangannya.
Memang keadaan Cafe sekarang ini lagi ramai-ramainya karena jam sudah menunjukkan waktu pulang anak Sekolah. Jadi Cafe ini dipadati anak Sekolah dan pekerja Kantoran yang mungkin mengadakan Meeting di Cafe ini.
"Iya, gak papa ko Din. Gak usah sungkan gitu. Ya udah Syifa anterin dulu ke meja yah" Mengambil nampan di atas meja.
"Oke! Makasih ya Fa udah bantuin Aku!!" Balasnya dengan berteriak karena Syifa sudah berjalan menjauh. Dibalas dengan anggukan kepala oleh Syifa.
Syifa berjalan menuju meja No.11 untuk mengantarkan pesanan.
"Silakan dinikmati pesanannya.." Ucapnya ramah dengan tersenyum manis. Membuat beberapa pelanggan terkagum-kagum memandangi wajah Syifa yang cantik dan manis secara bersamaan.
Wajah Syifa yang berbentuk oval khas Asia ini memang sangat cantik. Berwajah cantik dan manis sekaligus dengan pipi chubby yang imut dan terlihat lucu.
Mempunyai sifat yang ramah, sopan, polos, lugu, tidak sombong, dan tentunya baik hati.
Membuat siapa saja yang melihatnya ingin sekali mencubit pipinya gemas.
"Ah.. iya terima kasih manis..." Jawab pelanggan yang ternyata Ibu-ibu itu.
Lalu Syifa mengangguk dan balas tersenyum kepada Ibu-ibu tersebut. Dan kembali lagi ke dalam untuk megantarkan pesanan yang lainnya.
...●●●...
Udara malam yang sejuk memang menyenangkan dengan banyak lampu sorot dari berbagai kendaraan yang melintas. Membuat gadis yang sedang berjalan di Trotoar itu tersenyum dengan cerianya.
Terus berjalan memasuki sebuah gang untuk sampai ditempat tinggalnya. Panti Asuhan Bunda Kasih, itulah nama yang tertera di papan depan pintu gerbang. Dengan halaman yang tidak terlalu luas tapi mampu untuk tempat bermain anak-anak Panti.
Syifa tinggal di Panti ini karena saat Syifa Bayi, dia menangis di depan pintu Panti. Karena Bunda Rani penasaran Bayi siapa yang menangis malam-malam seperti ini.
Rani merupakan nama pengurus Panti. Biasa dipanggil dengan sebutan Bunda.
Rani sungguh sangat terkejut saat membuka pintu depan. Ternyata terdapat Bayi yang sedang menangis.
Rani khawatir melihat Bayi yang umurnya baru beberapa bulan, menangis karena lapar dan kedinginan. Akhirnya membawanya masuk dan memutuskan untuk merawat Bayi itu.
Lalu, saat mengecek Bayi tersebut ternyata terdapat kalung dengan nama Asyifa. Jadi Bunda Rani menamai bayi itu Asyifa Putri.
Sejak itulah kehidupan seorang Asyifa Putri di Panti Asuhan tersebut.
Syifa bekerja Part Time untuk memenuhi kebutuhannya. Juga membantu Bunda Rani untuk meringankan bebannya.
...●●●...
Loh?! itu kok ada banyak mobil mewah di Panti??. Apa mungkin itu mobil seseorang yang mau mengadopsi anak yah??. Batin Syifa sambil mengernyit bingung.
Kalo iya, Alhamdulillah deh jadi anak-anak Panti nanti jadi lebih bahagia.
Tersenyum-senyum membayangkan kehidupan yang lebih bahagia dan keharmonisan Keluarga, lalu terkekeh sendiri.
"Ya udah deh Syifa masuk aja"
"Assalamualaikum Bunda.... Syifa pulang"
"Waalaikumsalam Syifa. Sini sayang duduk dulu." Balas Bunda dengan tersenyum lembut.
"Iya Bunda. Ini siapa bunda." Menunjuk pasangan Suami Istri yang sedang tersenyum menyiratkan kerinduan.
"Ouhh ini, perkenalkan mereka adalah Mr. Aditya Winata dan istrinya Ms. Vani Winata" ucap Bunda Rani sambil menunjuk kedua tamu nya.
Syifa hanya diam dan menatap pasangan suami istri tersebut dengan mengerjabkan matanya polos.
"Ah.. betul saya Aditya Winata datang kesini dengan tujuan untuk membawa putri kami pulang." Jelasnya dan diangguki istrinya.
"Tapi, maaf Putri kalian yang mana yah?."
"Putri kami waktu bayi berusia 6 bulan hilang. Waktu kami sedang piknik di taman. Tapi naas, ada yang membawa Putri kami pergi. Putriku merangkak entah kemana. Tapi yang kutahu dia menghampiri seseorang dan seseorang tersebut membawanya kabur. Aku yang waktu itu sedang menyuapi anak ketiga, Aku sampai teledor menelantarkan Putriku, membiarkannya merangkak terlalu jauh hiks... hiks..." jelas Vani sambil menangis mengingat momen itu.
"Ini berkas dan foto Putri Kami. Mohon di cek. Juga terdapat foto saat Putriku memakai kalung Keluarga Winata." Perintah Aditya kepada Rani, sambil terus mengusap punggung Vani, Istrinya.
Rani mengecek data-data dan foto tersebut. Bunda terkejut bahwa bayi itu adalah orang yang sangat ia kenali.
"Bunda.... kenapa kok Bunda terkejut seperti itu?" Tanya Syifa karena bingung dengan tatapan polosnya.
"Sayang... ini adalah foto saat kamu Bayi. Juga terdapat kalung yang sekarang Kamu pakai nak. Jadi, mereka adalah Orang tua kandungmu yang sedari dulu Kamu cari" tersenyum lembut kepada Syifa.
"Benarkah Bun...?" Tanya Syifa dengan mata berbinar. Ia sangat bahagia bisa bertemu dengan keluarganya.
"Iya Princess ini Mommy mu nak..." menangis terharu karena bahagia.
"Sini sayang Princessnya Daddy" merentangkan kedua tangan isyarat meminta untuk dipeluk.
Detik berikutnya Syifa sudah berada dipelukan Aditya sambil menangis sesenggukan. Bunda Rani bahkan sudah menangis sejak tadi.
"Syifa rindu Daddy..."
"Daddy juga rindu Princess Daddy ini. Maafkan Daddy ya Princess, karena baru sekarang Daddy menemukanmu" ucapnya sendu.
"Daddy tidak boleh berkata seperti itu!" Ucapnya lucu sambil mengerucutksn bibir walaupun masih sesenggukan.
"Iya Princess. Maaf..."
Lalu Syifa mengangguk dan melepaskan pelukannya. Lalu mendapatkan kecupan sayang didahinya oleh Daddy. Berpindah pelukan kepada Mommy.
"Mommy... Syifa rindu Mommy"
"Mommy juga merindukanmu Princess. Maafkan Mommy yang teledor menjagamu"
Melepas pelukan. "Tidak Mommy... jangan bilang begitu ini semua sudah takdir" jawabnya dengan sesenggukan. Bukannya jelek malah jadi tambah imut dan lucu. Bagaimana tidak, hidung merah, mata merah dan bengkak, pipi merah dan bercucuran air mata.
"Ahaha... baiklah Princess" menghapus bekas air mata di pipi Chubby Princess dan mengecupnya.
Aditya dan Vina berdiri dan bersalaman dengan Bunda lalu memberi sejumlah uang sebagai Donatur utama di Panti Asuhan Bunda Kasih ini.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Panti ini. Karena sudah mau merawat Putri kami" Aditya berucap seraya menyerahkan Amplop pada Rani. Yang diterima baik oleh Rani.
"Itu bukan apa-apa. Saya sudah menganggap Syifa seperti anak saya sendiri. Sama seperti anak-anak yang lain." Menatap Syifa dan tersenyum lembut.
"Bunda... Syifa akan ikut Mommy dan Daddy. Tapi Syifa masih boleh berkunjung ke sini kan?" Matanya berkaca-kaca. Takut jika tidak diperbolehkan berkunjung.
"Tentu sayang... Kamu masih boleh berkunjung kesini kapanpun Kamu mau. Pintu Panti akan selalu terbuka untukmu..." balas Rani pada Syifa. Yang sudah ia anggap seperti Putrinya sendiri.
Syifa langsung memeluk Rani dengan erat.
Aditya dan Vina hanya tersenyum melihat kasih sayang Bunda untuk Princess mereka. Merasa sangat beruntung ada orang baik hati. Yang mau menyayangi Princess dengan tulus.
...■■♡■■...
1384 Karakter
VOTE DAN COMENTNYA!!
TUNGGU NEXT NYA
^^^Kamis, 27 Agustus 2020.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Marchie putri ayu
hay kak,ceritanya bagus banget😁semangat terus buat berkarya yah kak
2022-02-18
0
qomariasiti
semangat Thor
2021-07-25
0
kupu-kupu biru
hallo ka, ceritanya sangat bagus🤗 jangan lupa mampir di my big bos is a big baby ya❤️
2021-07-24
0