Ep.4 Perjanjian?

Jantung Bianca berdegup sangat kencang, tangannya berkeringat dan terasa dingin karena dari tadi ia merasa sangat gugup. Bianca mengalihkan pandangannya ke arah Axel yang kini juga tengah menatapnya dengan wajah datarnya. Saat pandangan mata mereka bertemu Axel membuang muka, mengalihkan pandangannya menatap ke bawah.

Mereka melakukan makan malam di restoran tersebut lalu setelah selesai acara makan-makan kedua belah pihak keluarga mulai berbincang-bincang mengenai banyak hal seperti kehidupan keluarga masing-masing dan tentunya tentang pekerjaan.

“Axel bawalah menantuku keluar, mengobrollah banyak hal berdua agar lebih saling mengenal satu sama lain” ucap nyonya Kevlar menatap Bianca penuh arti.

Dengan cepat Axel langsung berdiri dari duduknya “Ayo” ucapnya singkat dan menatap ke arah Bianca.

Bianca pun berdiri dari duduknya lalu membungkuk sopan ke arah tuan dan nyonya Kevlar serta tersenyum ke arah kedua orang tuanya.

“Setelah itu antar langsung menantuku pulang” ucap nyonya Kevlar sebelum Axel dan Bianca menjauh dari meja tersebut.

Mereka menuju keluar restoran itu dengan jalan beriringan, sesekali Bianca melirik ke arah Axel dan terdengar helaan nafas kasar yang keluar dari mulut pria itu.

Bianca mengalihkan pandangannya menundukkan kepalanya menatap kakinya yang melangkah. Apakah dia melakukan ini dengan terpaksa? Apa di paksa keluarganya? Apa karena itu tadi tidak perlu mendengar pendapatnya? Pikir Bianca bertanya-tanya dalam hatinya.

“Angkat kepalamu, orang akan mengira yang tidak-tidak tentangku jika kau terus berjalan menyedihkan seperti itu” ucap Axel membuyarkan pikiran Bianca.

“M-maaf” ucap Bianca kaget terbata lalu menatap lurus ke depan.

Kini keduanya sudah berada di dalam mobil pribadi Axel dan ia pun sudah menjalankan mobilnya keluar dari kawasan restoran “Mau ke mana?” tanya Axel singkat menatap lurus ke depan.

Bianca menoleh dan menatap ke arah Axel “Terserah kau saja” ucapnya kembali mengalihkan pandangannya ke arah jendela.

Bianca akui bahwa Axel itu pria yang tampan yang sempurna untuk penampilannya namun untuk sifatnya pria itu terlalu sulit dimengerti terlalu misterius untuknya. Bahkan bicaranya saja sangat singkat belum lagi tatapan matanya yang tajam dan dingij itu.

Apakah pria itu memang seperti itu? Atau apakah dia menjadi seperti itu karena tidak suka dengan perjodohan ini? Pikir Bianca lagi dan lagi di dalam hatinya yang menambah rasa khawatirnya.

Akhirnya mobil yang mereka kendarai berhenti di salah satu taman yang tidak terlalu ada banyak orang karena hari ini bukan akhir pekan. Mereka keluar dari mobil, Bianca melangkah ragu namun saat melihat Axel yang duduk di atas kap mobilnya Bianca pun memutuskan untuk bersandar tak jauh dari pria itu.

Sangat sial untuk Bianca yang memakai gaun seminim itu karena cuaca malam ini terasa sangat dingin. Entah apa yang di pikirkan pria itu sampai membawanya ke taman di malam hari apalagi cuaca yang sedingin ini kan mereka bisa pergi ke kafe atau tempat sejenisnya.

“Yang terjadi hari ini aku ingin kau tau satu hal, aku tidak pernah menerima perjodohan ini” ucap Axel menatap lurus ke depan.

Jantung Bianca berdegup kencang. Ia menelan salivanya kasar, ia menggigit bibir bawahnya sambil memainkan jarinya. Pada akhirnya semua yang ia takutkan akan terjadi.

“Orang tuaku memaksaku untuk menerima perjodohan ini, aku sudah muak terus-terusan di paksa menikah jadi kupikir nanti atau sekarang hasilnya akan tetap sama” ucap Axel lagi.

“Aku tidak mungkin membatalkan ini setelah pertemuan keluarga ini bahkan tanggalnya pun sudah di tetapkan karena itu bagaimana jika kita buat perjanjian saja?” tanya Axel melirik sekilas ke arah Bianca.

Bianca hanya berdiri diam menatap jari-jari tangannya yang saling terpaut bersama, ia merasa takut dan bimbang kegelisahannya bertambah. Apakah ia akan menjanda di usia muda? Lamunnya dalam hati.

“Hey!” suara Axel membuyarkan lamunan Bianca.

“Ah y-ya?” kaget Bianca

“Kau tidak mendengarkanku?”

“Ma-maaf, perjanjian apa yang Anda inginkan?” tanya Bianca ragu

“Tentang pernikahan ini, aku pikir setidaknya aku harus menanyakan persetujuan kau untuk ini” ucap Axel berdehem lalu kembali bersuara “Seperti yang aku katakan tadi aku tidak menerima perjodohan ini dan aku juga tidak membutuhkan yang namanya pernikahan jadi menurutku kita butuh perjanjian” ucap Axel panjang lebar.

“I-iya tidak apa-apa” ucap Bianca. Entah apa yang merasukinya sampai ia menyetujui permintaan konyol itu.

“Mari kita berpisah setelah satu tahun pernikahan” ucap Axel dengan santainya.

“B-baik, akan saya pikirkan...” ucap Bianca ragu dengan keputusannya itu.

Oh Tuhan, cobaan apa yang engkau berikan? Ternyata semua hal yang ia takuti itu benar-benar terjadi. Apakah semua orang yang menikah karena di jodohkan akan berakhir seperti ini?

Setelah percakapan itu mereka hanya saling diam tidak mengatakan sepatah kata pun dan sekitar lima menit setelahnya Axel pun bersuara mengajak Bianca untuk pulang setelah melirik ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan jam sepuluh malam.

“Masuk, aku akan mengantar kau pulang” ucap Axel meninggalkan Bianca masuk terlebih dahulu ke dalam mobilnya dan di susul oleh Bianca.

Axel mengendarai mobilnya dalam perjalanan mengantar pulang Bianca. Sepanjang perjalanan tidak ada yang bersuara satu pun hanya keheningan yang menyelimuti keduanya.

“Apakah semua pria sedingin ini?”

Axel menatap sekilas Bianca yang terfokus pada pemandangan malam melalui kaca jendela mobilnya. Ia bertanya-tanya di dalam hatinya bagaimana bisa wanita itu tidak menolak permintaannya, bukankah sudah sewajarnya jika wanita akan menolak permintaannya itu?

Ah, tapi ia tidak peduli tentang hal itu karena itu sangat menguntungkannya. Setelah satu tahun ia tidak akan lagi terkait dengan pernikahan bodoh itu dan juga wanita itu sudah mengetahui bahwa ia sebenarnya tidak menerima perjodohan ini jadi wanita itu tidak mungkin masih berharap ingin menjalani pernikahan layaknya orang lain.

Mobil yang mereka kendarai kini berhenti tepat di depan rumah Bianca. Axel melirik ke arah sampingnya tanpa ia sadari kini wanita itu tengah tertidur di mobilnya. Axel menatap lekat wajah Bianca wajahnya sangat damai dan terlihat polesan make up tipis di wajahnya ‘cantik’ batinnya.

Sadar dengan apa yang di ucapkannya di dalam hati dengan cepat Axel menggelengkan kepalanya menghilangkan pikirannya itu yang baru saja memuji Bianca tanpa sadar.

“Bangun!” ucap Axel mengguncang bahu Bianca sedikit kuat.

Bianca yang merasakan guncangan di tubuhnya itu pun perlahan membuka matanya “Ah maaf” ucapnya melirik ke arah Axel yang menatap tajam dirinya.

“Terima kasih sudah mengantarku” ucap Bianca keluar dari mobilnya dan di ikuti oleh Axel.

“Sekali lagi terima kasih, apa Anda ingin mampir dulu?” tanya Bianca canggung.

“Tidak lain kali saja, sudah terlalu larut untuk bertamu”

“Ah ya, baiklah...” ucap Bianca sembari menunggu Axel yang masih berdiri di depannya.

“Untuk perjanjian tadi tolong rahasiakan dari orang tua kita” ucap Axel datar.

“I-iya”

Setelah mendengar jawaban itu Axel pun membalikkan badannya menuju ke arah mobilnya, ia melajukan mobilnya meninggalkan rumah Bianca.

Bianca menghela nafasnya kasar. Perjodohan ini seperti permainan baginya, rasa takut yang menggerogotinya sejak awal terbukti terjadi. Jika di sebut permainan pun itu terlalu ambigu untuknya karena semua terlalu nyata baginya.

Terpopuler

Comments

Meyfa

Meyfa

q dh mmpir

2021-01-29

0

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

bikin perjanjian tapi gak ada syaratnya...

2020-12-26

3

Yanti Wiantika

Yanti Wiantika

lanjutttt mash penasaran gays

2020-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Ep.1 Axel Kevlar
2 Ep.2 Bianca Shaenette
3 Ep.3 Pertemuan Keluarga
4 Ep.4 Perjanjian?
5 Ep.5 Menunggu Mu
6 Ep.6 Rumor Tak Berdasar
7 Ep.7 Pertunangan
8 Ep.8 Tidur Bersama?
9 Ep.9 Masak Bareng Mama
10 Ep.10 Pulang Bersama
11 Ep.11 Hari Pernikahan
12 Ep.12 Hari Pernikahan II
13 Ep.13 Kembali Ke Kampus
14 Ep.14 Kecupan?
15 Ep.15 Insiden Sehabis Mandi?
16 Ep.16 Berapa Hargamu?
17 Ep.17 Terus Memikirkannya
18 Ep.18 Lagi-lagi Kecewa
19 Ep.19 Huh, Menyedihkan
20 Ep.20 Maaf Aku Mencintaimu
21 Ep.21 Bolehkah Aku Mencintainya?
22 Ep.22 Jangan Pergi Lagi
23 Ep.23 Aa Buka Mulutmu?
24 Ep.24 Kembali Bersama
25 Ep.25 Apa Semua Ini?
26 Ep.26 Menghargai?
27 Ep.27 Aku Mencintainya
28 Ep.28 Sekilas Teringatmu
29 Ep.29 Meyakinkan Hati
30 Ep.30 VISUAL CAST
31 Ep.31 Keras Kepala
32 Ep.32 Dasar Wanita Aneh
33 Ep.33 Menderita? Aku Juga
34 Ep.34 Apa Kalian Bertengkar?
35 Ep.35 Penderitaan Axel
36 Ep.36 Hari Kelulusan
37 Ep.37 Seperti Tak Terlihat
38 Ep.38 Menjadi Orang Yang Berbeda
39 Ep.39 Apa Aku Bisa Melakukannya?
40 Ep.40 Biarkan Aku Pergi
41 Ep.41 Punya Rasa Terhadapnya?
42 Ep.42 Dia Membuka Hatinya Untukku?
43 Ep.43 Mendapat Sedikit Kebebasan
44 Ep.44 Kedatangan Mertua Yang Tiba-tiba
45 Ep.45 Peringatan Kematian Alexa
46 Ep.46 Liburan atau Honeymoon?
47 Ep.47 Tamu Tak Di Undang
48 Ep.48 Bebas
49 Ep.49 Kebusukannya & Keterlambatanku Menyadarinya
50 Ep.50 Maaf...
51 Ep.51 Berakhir Sampai Disini
52 Ep.52 Kenapa Begini?
53 Ep.53 From Bianca to Axel
54 Ep.54 Mempercayakannya Lagi
55 Ep.55 Tunggulah Sebentar Lagi
56 Ep.56 Balas Dendam?
57 Ep.57 Isi Hati Seorang Ayah
58 Ep.58 Menemukannya
59 Ep.59 Siapa Pria Itu?
60 Ep.60 Menjadi Semakin Rumit
61 Ep.61 Kembalilah Kumohon...
62 Ep.62 Apa Semua Ini?
63 Ep.63 Apa Yang Kulakukan?
64 Ep.64 Pria Bodoh Yang Menyusahkan
65 Ep.65 Apa Jawabanmu Masih Sama?
66 Ep.66 Memutuskan Untuk Kembali
67 Ep.67 Awal Kebahagiaan Mereka
68 Ep.68 Mengungkapkan Cinta
69 Ep.69 Bukan Sekedar Mimpi
70 Ep.70 Awalan Yang Baru
71 Ep.71 Hari Penuh Cinta
72 Ep.72 Nanti, Secepatnya...
73 Ep.73 City Of Light, Paris
74 Ep.74 Kedatangan Tamu Special
75 Ep.75 Jangan-jangan...
76 Ep.76 Apa Lagi Kali Ini?
77 Ep.77 Cemburu Buta
78 Ep.78 PENGUMUMAN HIATUS
79 Ep.79 Hah, Akhirnya...
80 Ep.80 Mendadak Over Protective
81 Ep.81 Mengenalmu Lebih Jauh
82 Ep.82 Drama Di Pagi Hari
83 Ep.83 Menggemaskan Sekali
84 Ep.84 Kamar Baby
85 Ep 85 Check-up Baby
86 Ep.86 Tuhan, Ku mohon...
87 Ep.87 Lepaskan Aku, Kumohon...
88 Ep.88 Selamatkan Bayiku
89 Ep.89 Aku Gagal Menjaganya
90 Ep.90 Kumohon Bangunlah
91 Ep.91 Terima Kasih, Tuhan
92 Ep.92 Ayana Eden Kevlar
93 Ep.93 Kemana Anakku?
94 Ep.94 Setelah Sekian Lama
95 Ep.95 Pernikahan Alvaro
96 Ep.96 Percayalah Padaku
97 Ep.97 Menjadi Lebih Terbuka
98 Ep.98 Rencana Ulang Tahun
99 Ep.99 Terima Kasih Tuhan
100 Ep.100 Happy Ending (END)
101 Ep.101 Extra Part
102 Ep.102 Extra Part II
103 PROMO KARYA BARU
104 STUCK WITH PSYCHOPATH
105 ALYSSA WANG
106 Istri Yang Tak Diinginkan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Ep.1 Axel Kevlar
2
Ep.2 Bianca Shaenette
3
Ep.3 Pertemuan Keluarga
4
Ep.4 Perjanjian?
5
Ep.5 Menunggu Mu
6
Ep.6 Rumor Tak Berdasar
7
Ep.7 Pertunangan
8
Ep.8 Tidur Bersama?
9
Ep.9 Masak Bareng Mama
10
Ep.10 Pulang Bersama
11
Ep.11 Hari Pernikahan
12
Ep.12 Hari Pernikahan II
13
Ep.13 Kembali Ke Kampus
14
Ep.14 Kecupan?
15
Ep.15 Insiden Sehabis Mandi?
16
Ep.16 Berapa Hargamu?
17
Ep.17 Terus Memikirkannya
18
Ep.18 Lagi-lagi Kecewa
19
Ep.19 Huh, Menyedihkan
20
Ep.20 Maaf Aku Mencintaimu
21
Ep.21 Bolehkah Aku Mencintainya?
22
Ep.22 Jangan Pergi Lagi
23
Ep.23 Aa Buka Mulutmu?
24
Ep.24 Kembali Bersama
25
Ep.25 Apa Semua Ini?
26
Ep.26 Menghargai?
27
Ep.27 Aku Mencintainya
28
Ep.28 Sekilas Teringatmu
29
Ep.29 Meyakinkan Hati
30
Ep.30 VISUAL CAST
31
Ep.31 Keras Kepala
32
Ep.32 Dasar Wanita Aneh
33
Ep.33 Menderita? Aku Juga
34
Ep.34 Apa Kalian Bertengkar?
35
Ep.35 Penderitaan Axel
36
Ep.36 Hari Kelulusan
37
Ep.37 Seperti Tak Terlihat
38
Ep.38 Menjadi Orang Yang Berbeda
39
Ep.39 Apa Aku Bisa Melakukannya?
40
Ep.40 Biarkan Aku Pergi
41
Ep.41 Punya Rasa Terhadapnya?
42
Ep.42 Dia Membuka Hatinya Untukku?
43
Ep.43 Mendapat Sedikit Kebebasan
44
Ep.44 Kedatangan Mertua Yang Tiba-tiba
45
Ep.45 Peringatan Kematian Alexa
46
Ep.46 Liburan atau Honeymoon?
47
Ep.47 Tamu Tak Di Undang
48
Ep.48 Bebas
49
Ep.49 Kebusukannya & Keterlambatanku Menyadarinya
50
Ep.50 Maaf...
51
Ep.51 Berakhir Sampai Disini
52
Ep.52 Kenapa Begini?
53
Ep.53 From Bianca to Axel
54
Ep.54 Mempercayakannya Lagi
55
Ep.55 Tunggulah Sebentar Lagi
56
Ep.56 Balas Dendam?
57
Ep.57 Isi Hati Seorang Ayah
58
Ep.58 Menemukannya
59
Ep.59 Siapa Pria Itu?
60
Ep.60 Menjadi Semakin Rumit
61
Ep.61 Kembalilah Kumohon...
62
Ep.62 Apa Semua Ini?
63
Ep.63 Apa Yang Kulakukan?
64
Ep.64 Pria Bodoh Yang Menyusahkan
65
Ep.65 Apa Jawabanmu Masih Sama?
66
Ep.66 Memutuskan Untuk Kembali
67
Ep.67 Awal Kebahagiaan Mereka
68
Ep.68 Mengungkapkan Cinta
69
Ep.69 Bukan Sekedar Mimpi
70
Ep.70 Awalan Yang Baru
71
Ep.71 Hari Penuh Cinta
72
Ep.72 Nanti, Secepatnya...
73
Ep.73 City Of Light, Paris
74
Ep.74 Kedatangan Tamu Special
75
Ep.75 Jangan-jangan...
76
Ep.76 Apa Lagi Kali Ini?
77
Ep.77 Cemburu Buta
78
Ep.78 PENGUMUMAN HIATUS
79
Ep.79 Hah, Akhirnya...
80
Ep.80 Mendadak Over Protective
81
Ep.81 Mengenalmu Lebih Jauh
82
Ep.82 Drama Di Pagi Hari
83
Ep.83 Menggemaskan Sekali
84
Ep.84 Kamar Baby
85
Ep 85 Check-up Baby
86
Ep.86 Tuhan, Ku mohon...
87
Ep.87 Lepaskan Aku, Kumohon...
88
Ep.88 Selamatkan Bayiku
89
Ep.89 Aku Gagal Menjaganya
90
Ep.90 Kumohon Bangunlah
91
Ep.91 Terima Kasih, Tuhan
92
Ep.92 Ayana Eden Kevlar
93
Ep.93 Kemana Anakku?
94
Ep.94 Setelah Sekian Lama
95
Ep.95 Pernikahan Alvaro
96
Ep.96 Percayalah Padaku
97
Ep.97 Menjadi Lebih Terbuka
98
Ep.98 Rencana Ulang Tahun
99
Ep.99 Terima Kasih Tuhan
100
Ep.100 Happy Ending (END)
101
Ep.101 Extra Part
102
Ep.102 Extra Part II
103
PROMO KARYA BARU
104
STUCK WITH PSYCHOPATH
105
ALYSSA WANG
106
Istri Yang Tak Diinginkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!