***
Cit!
Seperti biasa mobil mereka terparkir rapi di sekolahan. Hanya mobil sport milik Mauren saja yang telah terparkir disana sejak kemarin
Mereka keluar dari mobil. Dan hanya ada lima gadis saja yang keluar angel, Zahra, Natasha, Pricilla, reina. Mauren? Entah kemana dia sekarang.
Mereka belima segera menuju kelas. Banyak sekali murid - murid berpandangan kearah mereka. Namun mereka menghiraukannya tanpa kata - kata. Bisa dibilang buang - buang waktu mengurusi mereka
Di sisi lain raja dan kelima sahabatnya sedang berada di luar gerbang karena telat. Dan seperti biasa habis ini mereka akan dihukum oleh Bu Lisa blackpink
Mauren yang pergi diantar oleh supir membuatnya telat ke sekolah. Karena baru kali ini dia telat. Mauren hanya bisa pasrah dan menerima hukumannya karena telat
Mauren berjalan menuju gerbang yang disana ada enam laki - laki yang duduk tenang di motor masing - masing. Mauren sudah tau siapa mereka
"Lo telat?" Tanya Arsen pada Mauren yang datang di samping motornya
Mauren berdehem tanpa memandang mereka. Membuat raja kesal karena mereka diperlakukan seperti itu
"Lo sombong apa gimana sih?" Bela raja membuat Mauren menghampirinya
"Sombong? Udah gue jawab tadi. Semisal gue sombong mana ada dijawab? Hello! Kuping Lo budeg ya?" Jawab ketus Mauren dengan tatapan tajam
Semua hanya bisa diam tanpa bisa menolong raja. Karena yang dihadapinya sekarang adalah macan. Itulah panggilan untuk Mauren dari inti geng RASPATI
Entah kenapa mereka dan keenam gadis itu sangat bermusuhan. Padahal baru ketemu. Tak lama gerbang dibuka oleh Bu Lisa blackpink
"KAMU LAGI! KAMU LAGI! PUSING SAYA MENGHUKUMNYA!" Teriak Bu Lisa emosi karena yang dihukum hanya mereka saja. Tapi sekarang berbeda karena ada Mauren
"KAMU JUGA! ANAK BARU UDAH TELAT!" Teriak Bu Lisa lagi pada Mauren. Mauren hanya memandangnya remeh dan malah nyelonong masuk begitu saja. Membuat Bu Lisa semakin geram padanya
"MAU KEMANA KAMU!" Panggil Bu Lisa pada Mauren yang nyelonong masuk
"Masuk mau sekolah! Mau kemana lagi?" Langkah Mauren terhenti dan menjawab tanpa rasa takut membuat inti geng RASPATI itu melongo tak percaya
"BERANI - BERANINYA KAMU! SINI KALIAN SEMUA SAYA HUKUM!" Teriak Bu Lisa membuat Mauren berdecak dan memutar bola matanya malas
***
Sekarang mereka bertujuh tengah dihukum hormat dilapangan. Bu Lisa? Seperti biasa dimana guru itu berada setelah menghukum mereka
Mauren langsung duduk diikuti keenamnya. Membuat Mauren bingung karena mereka tenag - tenang saja. Seperti terbiasa kalau dihukum
Mauren berada di tengah - tengah dari mereka. Karena dia perempuan jadi disuruh di tengah biar kalau pingsan mudah tinggal digotong pinggir kanannya ataupun kirinya. Pinggir kanan Mauren ada raja, bara, dan Galen sementara kirinya ada Arsen, Adrian, dan Gibran
"Kenapa Lo kok bisa telat?" Tanya raja kepo. Entah kenapa dia bisa memulai bicaranya kepada gadis lain. Biasanya gadisnya dulu yang mengajaknya ngobrol. Kenapa gue jadi kepo?
"Macet" jawab singkat Mauren
"Udah kayak macan, irit lagi kalo ngomong!" Gumam Adrian
"Gue bisa denger ya!" Teriak Mauren sambil menunjuk Adrian. Dan membuat sang empu kaget
"Kenapa Lo kok kayak gak takut gitu sama Bu Lisa?" Tanya bara
"Lo lihat aja guru itu sombong. Sok juga padahal dia juga bukan kepseknya!" Ujar Mauren sambil memandang ruang guru
"Emang kenapa?" Mulai nih keponya Adrian
"Emang Lo yang biasanya dihukum gak pernah gitu denger ngancem kayak ngeluarin Lo semua!" Ujar Mauren hampir emosi mendengar pertanyaan kekepoan dari mereka
"Iya sih. Emang Lo bener. Eh iya btw nama Lo sapa? Gue arsen" Tanya Arsen sambil berjabat tangan berkenalan
"Mauren" jawabnya singkat sambil menerima jabatan tangan Arsen
Raja yang melihat itu hanya berdehem tak suka. Entah kenapa hatinya sakit ketika gadis itu bersalaman dengan Arsen. Kemungkinan dia suka?. Gak akan pernah
Mauren berdiri dan meninggalkan mereka berenam
"Kemana?" Tanya raja
"Kantin" jawab Mauren singkat tanpa menoleh kearahnya dan tetap berjalan
Dan jangan lupakan juga mereka berenam juga sama. Karena setiap mereka dihukum dan kalau dia kepanasan pastinya ke kantin tujuannya
***
Sebelum ke kantin Mauren memutuskan untuk mencari angin di taman belakang sekolah
"Ngapain Lo disini!" Ucap seseorang dari belakang Mauren. Membuat Mauren kaget dan spontan menoleh kearah sumber suara
"Bukan urusan Lo!" Ucap ketus Mauren
Raja tiba - tiba duduk di samping Mauren begitu saja. Tanpa aba - aba Mauren juga kaget karena raja tiba - tiba duduk di samping tanpa seizinnya
"Ngapain Lo?" Tanya Mauren sambil melihat raja karena tiba - tiba duduk disampingnya
"Duduk" ucapnya singkat tanpa memandang Mauren
"Kenapa gue pertama kali ketemu Lo jadi musuhan?" Tanya raja pada Mauren dengan tatapan kedepan
"Gak tau" balas Mauren santai sambil mengingat pertama mereka ketemu
"Bilang ke temen Lo! Kalo ngomong jangan aneh - aneh!" Celetuk mauren sambil menoleh kearah raja
"Emang kenapa?" Tanya raja membuat Mauren bingung harus menjelaskan apa
"Lo pasti banyak yang suka. Lo juga famous kan?" Tanya Mauren mengalihkan pembicaraan
"Emang kenapa? Lo suka gue?" Tanya raja membuat Mauren tersentak kaget dan terkekeh
"Gue suka sama Lo? Ogah!" Balas Mauren dengan senyum sinisnya
"Dasar macan!" Gumam raja yang masih terdengar dari telinga Mauren
"Gue denger!" Ujar Mauren dan mendapat kekehan dari raja
"Gak lucu!" Ucap Mauren beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan raja entah kemana
Sombong bat. Emang bener dipanggil macan daripada nenek lampir
***
Tring!
Bel masuk berbunyi. Segera mereka yang dikantin langsung masuk ke kelas
"Ngapa Lo joget - joget gak jelas?" Tanya Natasha pada murid sekelasnya
"Kelas Bu Titin free!" Jawab murid itu yang bernama Dinda
Bu Titin guru killer di sekolah ini. Siapa yang tak kenal dengan guru ini disekolahan. Guru yang tak suka dengan murid lelet, dan guru ini juga kalau bicara suka nyeplos seenaknya
"Enak kalo gitu!" Ujar Pricilla yang mendengar kelas free sambil pencilakan
"Bosen gue" ujar Zahra yang duduk tepat di samping Mauren
Mauren sedang tidur dengan tangan dilipat dan tas dia kenakan bantal. Zahra yang menyadari itu langsung menyuruh diam semua murid yang pencilakan. Karena kalau sampai Mauren bangun. Maka akan ada singa ngamuk
"Diem semua!" Teriak Zahra menggema di kelas dan semua diam. Sekarang dikelasnya hening tak ada yang bicara sangat keras
Sampai akhirnya segerombolan perempuan datang dikelasnya sambil menggebrak bangku paling depan
Brak!
Suara gebrakan itu terdengar sampai ke kelas XI IPS 1 dan 2
"EH MANA YANG KEMARIN MEMPERMALUKAN GUE? SAMPEK SEMUA KETAWA!" Dan ternyata yang menggebrak meja itu adalah Alexa dan kedua temannya yang bernama Ellen dan livia
"Terus emang kenapa?" Tanya sewot Natasha
"Eh Lo jangan buat keributan ya! Lo belum tau macan dibangunin?" Ucap Zahra kesal
"Mana temen Lo yang satunya lagi! Gue pengen ketemu dia! Mana orangnya! Mana ****** itu!" Teriak Alexa membuat Mauren yang tadi tidur jadi terbangun
BRAK!
"LO BISA GAK SEKALI GAK BIKIN ULAH SAMA GUE DAN TEMEN - TEMEN GUE. HA!" Teriak Mauren sambil menggebrak bangkunya
Alexa menghampiri Mauren di belakang karena bangku Mauren ada dibelakang
"Lo kemarin udah mempermalukan gue! Sekarang Lo harus membalas perbuatan Lo!" Tunjuk Alexa pada Mauren. Membuat sang empu hanya tersenyum sinis
"Ups! Emang bisa apa lo?" Tanya Mauren remeh
"DASAR ******!" Emosi Alexa keluar
Plak!
Satu tamparan keras keluar dari tangan mauren. Entah kenapa saat ini dia sangat emosi kepada alexa
"Sekali lagi Lo bilang ******! Gue gak segan - segan buat Lo menderita!" Ucap Mauren sambil menunjuk Alexa "Dan inget! Lo seharusnya introspeksi diri Lo dulu. Emang Lo penguasa di sekolah ini? Mengeluarkan anak seenak Lo dan semau Lo?" Lanjutnya
Memang Alexa pernah mengancam murid disini dengan ancaman akan mengeluarkannya. Mauren juga tau itu. Tau semua tentang Identitas diri alexa. entah dari siapa
Darimana dia tau semuanya?
"Gue tau semuanya tentang Lo!" Ucap Mauren seolah bisa membaca pikiran Alexa
"Dasar murahan!" Cibir Pricilla
"Orang primadona kok takut!" Cibir Zahra seraya terkekeh diikuti kelima temannya
"Sono gue usir Lo jauh - jauh! " ucap Reina dengan mengibaskan tangannya mengusir
"****** teriak ******!" Ujar Angel dengan senyum sinisnya
"Eh! Asal Lo tau! Ini masih peringatan. Kalo Lo masih mau buat ulah lagi. Persiapkan mental dan pikiran sebelum melabrak!" Sahut Natasha sambil terkekeh diikuti semuanya
"Lo gak denger! Hello budeg ya?!" Teriak Mauren membuat Alexa mengepalkan tangannya
"Awas gue balas Lo!" Ucap Alexa dan meninggalkan kelas Mauren
Ternyata di jendela kelas Mauren terlihat inti geng RASPATI sedang menyaksikan mereka sedari tadi
Mauren sadar setelah mengetahui mereka menyaksikannya di jendela pun keluar untuk menemuinya diikuti kelima temannya
"Ngapain Lo!" Celetuk mauren sambil mengerutkan keningnya
"Gak" jawab raja singkat
"Oh" balas Mauren dan meninggalkan raja. Sebelum melangkahkan kakinya pergi dia berbalik badan
"Nanti malam jam 12 balapan di sirkuit. Ajak temen Lo dan gue juga" finish Mauren dan meninggalkan raja tanpa menjawab pertanyaannya
Kelas XI IPS 1
"Bos Lo beneran mau ngelawan tuh cewek?" Tanya Arsen tak yakin
"Mau gimana lagi. Dia nantangin!" Jawab raja enteng
"Lo gak salah lawan?" Tanya Galen dan membuat raja menaikkan satu alisnya
"Iya bos. Dia kan sebegitu wownya" heboh Adrian
"Emang kenapa? Gak salah kan raja menerima tantangannya?" Tanya bara membuat semua berfikir
"Tapi bener juga sih! Masak laki harus mundur. Apa kata dunia nanti!" Ujar Gibran membuat keempat sahabatnya manggut - manggut setuju
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments