Bab 5 Musibah

Sejak ayah Shella menikah hubungan kami jauh lebih baik dari sebelumnya. Mira juga telah menjadi ibu sambung yang baik untuk putriku, setiap aku datang kesana mereka terlihat harmonis dan aku ikut senang atas semua itu.

###

Tapi suatu hari saat Shella berusia 18 bulan ku dengar dia tersiram air panas oleh ibu tirinya. Aku kaget bukan main.

"HAH... air panas?."

"Iya, Lis kamu cepet pulang ya!" ucap ibu dalam telepon.

"Baik bu Lisna segera kesana," aku menutup telepon ibu.

Kuceritakan apa yang terjadi pada Bu Linlin dan beliau mengizinkanku untuk pulang cepat.

Kabarnya iya dilarikan kepuskesmas untuk mendapatkan perawatan.

###

Setibanya disana aku langsung menanyakan keberadaan putriku pada seorang petugas piket yang sedang berjaga.

"Permisi sus, apa ada pasien balita perempuan yang dibawa kesini karena luka bakar?" tanyaku tergesa-gesa.

"Oh iya ada bu, tadi sudah diberikan pertolongan pertama dan sekarang sedang dirawat di ruangan No. 3 dari sini lurus belok kanan ruangannya sebelah poli anak" jawabnya sambil menunjukan arah.

"Terimakasih infonya, sus" aku langsung bergegas mencari ruangan.

Kulihat Mira terduduk lemas didepan ruang inap.

"Mir" aku menepuk pundak dan duduk di sebelahnya.

Mira beranjak dari duduknya dan memelukku.

"Iya teh, maafin Mira ya teh, saya gak sengaja" ujarnya sambil menangis.

"Iya gak apa-apa Mir, namanya juga musibah siapa yang tahu, tapi gimana ceritanya bisa sampai kejadian kaya gini?" tanyaku.

"Tadi pagi kan saya masak air untuk mandinya, pas udah mendidih saya pindahin keember khusus mandi Shella saya gak tahu kalau dia menghampiri saya kedapur, pas mau numpahin air, Shella ada dibelakang saya dan air itu tumpah kebadan Shella" Mira menjelaskan kronologi kejadiaannya, dia terlihat merasa bersalah.

Aku menarik nafas, masih kusimak penjelasannya.

"Terus dimana Shellanya sekarang?" Aku mencoba menahan tangis.

"Ada didalam teh masuk aja."

Kubuka pintunya perlahan dan kulihat Shella terbaring lemas dengan infus yang dibalut kain ditangannya. Kulit punggungnya memerah dan mengelupas, seketika itu hatiku hancur, dadaku terasa sesak melihatnya terbaring lemah aku tak kuasa menahan tangis.

"Nak, maafin mama ya! maafin mama," aku menangis disampingnya.

Sementara Shella masih dalam pengaruh obat bius setelah diberi penghilang rasa sakit. Kugenggam tangannya dan terus berada disampingnya sampai Shella siuman.

"Mama mama, " Shella mulai sadar.

"Iya nak, ada mama disini! mana yang sakit sayang? jangan takut ya mama gak bakalan ninggalin Shella lagi," kuciumi tangannya sambil menangis.

"Nih mah nih...." dia menunjukan tangannya yang sedang dibalut infusan.

"Iya gak apa-apa nanti juga sembuh lagi ya."

Selama didalam ruangan Shella tidak begitu rewel karena pengaruh obat penghilang rasa sakit hanya saja dia merasa risih dengan infus yang ada ditangannya, Shella terus mencoba membuka balutan kain membuat suster harus beberapa kali memasang kembali infusan Shella.

Tapi ketika pengaruh obatnya hilang Shella menangis sangat keras sekali. Dia begitu kesakitan, kucoba menggendongnya dengan hati-hati tapi Shella terus saja menangis. Aku kebingungan menenangkannya dia terus saja meronta kesakitan.

Tidak lama kemudia Fahri datang dan mencoba menenangkan tapi Shella gak mau digendong ayahnya ataupun Mira. Dia ingin tetap dipangkuanku sampai akhirnya cape karena terus menangis dan tertidur.

Kubaringkan Shella untuk istirahat, lalu dokter datang untuk memeriksa keadaannya.

"Gimana keadaannya dok?" tanyaku.

"Luka bakarnya tidak begitu serius, hanya mengenai punggung dan tangannya saja. Kita berikan salep luka bakar dan obat untuk mengobatinya, Insyaallah dalam waktu seminggu sudah bisa kita lihat hasilnya" ujar dokter menjelaskan.

"Tapi luka bakarnya bisa membekas gak dok?"

"Karena tadi segera dibawa kesini jadi lukanya bisa cepat ditangani, insyaallah akan hilang dan tidak membekas bu," balasnya sambil memeriksa Shella.

"Mungkin agak sedikit rewel bu, tapi sabar saja kita mencoba yang terbaik untuk kesembuhannya" jelasnya.

"Oh, iya terimakasih dok" ucapku mengantarkan dokter keluar ruangan.

Ku kabari Bu Linlin dan meminta izin untuk libur karena ingin terus menemani Shella sampai sembuh. Karena beliau memaklum kondisi yang ada akhirnya aku diberi libur sampai kondisi Shella membaik.

Selama seminggu ku temani Shella kurawat dia, kutenangkan saat menangis dan ku manfaatkan sebisa mungkin kesempatan untuk bisa merawatnya walau sebentar.

Ayah dan Ibuku yang datang menjenguk dan tampak kesal kepada Fahri.

"Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi!" bentak ayahku.

"Lah, kenapa bapak marah sama saya" Fahri membalas dengan sinis.

"Jika bukan karena kamu ngambil paksa cucu saya, hal seperti ini tidak akan terjadi" ayah menunjuk muka Fahri dengan kesal.

"Udah-udah yah... kasian sama Shella mau istirahat" aku coba menengahi.

Mereka duduk terdiam satu sama lain, aku mengerti ayahku sangat marah pada Fahri. Ibuku terus menangisi cucu pertamanya yang tengah tidur dengan banyak luka bakar, dia tak banyak bicara hanya mengelus punggungku yang tengah duduk disamping Shella.

Sampai kedua orang tuaku pulang kami tidak saling menyapa.

Fahri menunggu diluar sementara aku dan mira menemani Shella didalam.

Bersambung....

Terimakasih kepada reader yang telah bersedia membaca tulisan ini.

Jangan lupa sertakan like, komen dan vote untuk mendukung author agar lebih baik lagi💕

Terpopuler

Comments

Jujuk

Jujuk

ini bener bagus banget. ibu tiri juga baik

2021-05-02

0

Mia Bie

Mia Bie

Aku dukung terus Thor👍👍

2021-03-26

0

zien

zien

aku hadir disini ❤❤❤

2021-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perpisahan
2 bab 2 Kebohongan Besar
3 bab 3 Hak Asuh
4 Bab 4 Bangkit
5 Bab 5 Musibah
6 Bab 6 Kesembuhan Shella
7 Bab 7 Kenyamanan Baru
8 Bab 8 Liburan Pertama dengan Shella
9 Bab 9 Perubahan Hidup
10 Bab 10 Fakta Mengejutkan
11 Bab 11 Dilema
12 Bab 12 Tenaga Kerja Wanita
13 Bab 13 Tanpa Kabar
14 Bab 14 Kabar Bahagia
15 Bab 15 Semakin Tumbuh dengan Kepalsuan
16 Bab 16 Awal Pertemuan
17 Bab 17 Orang Tua yang Serakah
18 Bab 18 Pernikahan
19 Bab 19 Lanjutan
20 Bab 20 Karma Itu Nyata
21 Bab 21 Harapan
22 Bab 22 Sepenggal Kisah Tentang Ayah
23 Bab 23 Hari Bahagia Sendi
24 Bab 24 Karma Ibu Tiri Jahat
25 Bab 25 Pengakuan
26 Bab 26 Kebesaran Hati Orang Tua
27 Bab 27 Oprasi Pertama
28 Bab 28 Lanjutan Oprasi Pertama
29 Bab 29 Masalah kecil
30 Bab 30 Masakan Sang Ibu
31 Bab 31 Mimpi
32 Bab 32 Pusara Ayah
33 Bab 33 Nostalgia
34 Bab 34 Lanjutan
35 Bab 35 Do'a Seorang Ibu
36 Bab 36 Menikmati Hari
37 Bab 37 Dikejar Rentenir
38 Bab 38 Penyejuk Hati
39 Bab 39 Wanita Berkursi Roda
40 Bab 40 Nasihat Ibu
41 Bab 41 Jadwal Oprasi Kedua
42 Bab 42 Berdua Menjelang Senja
43 Bab 43 Masalah Baru Untuk Shella
44 Bab 44 Keputusan Shella
45 Bab 45 Persiapan Oprasi Kedua
46 Bab 46 Trauma Meja Oprasi
47 Bab 47 Info Baru Tentang Shella
48 Bab 48 Hadiah Kecil Untuk Hana
49 Bab 49 Komunikasi Pertama dengan Ilham
50 Bab 50 Bagai Dikejar Hantu
51 Bab 51 Perdebatan Kecil
52 Bab 52 Mata-mata
53 Bab 53 Kehidupan Kian Berubah
54 Bab 54 Akhirnya kumenemukanmu
55 Bab 55 Pertemuan Pertama
56 Bab 56 Subuh Romantis
57 BAb 57 Kehadiran Anggota Baru
58 Bab 58 Mira
59 Bab 59 Kabar Duka
60 Bab 60 Kepergian Mira
61 Bab 61 Kekacauan Dirumah Duka
62 Bab 62 Kepulangan Aldebaran
63 Bab 63 Manisan kesukaan
64 Bab 64 Melewati Malam Ibu Kota
65 Bab 65 Rahasia Cici
66 Bab 66 Pesan Mengejutkan
67 Bab 67 Kehadiran Mas Opik
68 Bab 68 Kabar Itu Sampai padaku
69 Bab 69 Nasihat Orang Tua
70 Bab 70 Keputusan Sendi
71 Bab 71 Ibu Adalah Sandaran Terbaik
72 Bab 72 Tamu Tak Diundang
73 Bab 73 Tiba-Tiba Dia Hadir Dihadapanku
74 Bab 74 Ungkapan Hati Ibu
75 Bab 75 Dimas Suami Pengertian
76 Bab 76 Shella dan Pusara Ayah
77 Bab 77 Allah Sebaik-baik Perencana
78 Bab 78 Pelukan Ayah
79 Bab 79 Indah Pada Waktunya
80 Ucapan Terimakasih
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 Perpisahan
2
bab 2 Kebohongan Besar
3
bab 3 Hak Asuh
4
Bab 4 Bangkit
5
Bab 5 Musibah
6
Bab 6 Kesembuhan Shella
7
Bab 7 Kenyamanan Baru
8
Bab 8 Liburan Pertama dengan Shella
9
Bab 9 Perubahan Hidup
10
Bab 10 Fakta Mengejutkan
11
Bab 11 Dilema
12
Bab 12 Tenaga Kerja Wanita
13
Bab 13 Tanpa Kabar
14
Bab 14 Kabar Bahagia
15
Bab 15 Semakin Tumbuh dengan Kepalsuan
16
Bab 16 Awal Pertemuan
17
Bab 17 Orang Tua yang Serakah
18
Bab 18 Pernikahan
19
Bab 19 Lanjutan
20
Bab 20 Karma Itu Nyata
21
Bab 21 Harapan
22
Bab 22 Sepenggal Kisah Tentang Ayah
23
Bab 23 Hari Bahagia Sendi
24
Bab 24 Karma Ibu Tiri Jahat
25
Bab 25 Pengakuan
26
Bab 26 Kebesaran Hati Orang Tua
27
Bab 27 Oprasi Pertama
28
Bab 28 Lanjutan Oprasi Pertama
29
Bab 29 Masalah kecil
30
Bab 30 Masakan Sang Ibu
31
Bab 31 Mimpi
32
Bab 32 Pusara Ayah
33
Bab 33 Nostalgia
34
Bab 34 Lanjutan
35
Bab 35 Do'a Seorang Ibu
36
Bab 36 Menikmati Hari
37
Bab 37 Dikejar Rentenir
38
Bab 38 Penyejuk Hati
39
Bab 39 Wanita Berkursi Roda
40
Bab 40 Nasihat Ibu
41
Bab 41 Jadwal Oprasi Kedua
42
Bab 42 Berdua Menjelang Senja
43
Bab 43 Masalah Baru Untuk Shella
44
Bab 44 Keputusan Shella
45
Bab 45 Persiapan Oprasi Kedua
46
Bab 46 Trauma Meja Oprasi
47
Bab 47 Info Baru Tentang Shella
48
Bab 48 Hadiah Kecil Untuk Hana
49
Bab 49 Komunikasi Pertama dengan Ilham
50
Bab 50 Bagai Dikejar Hantu
51
Bab 51 Perdebatan Kecil
52
Bab 52 Mata-mata
53
Bab 53 Kehidupan Kian Berubah
54
Bab 54 Akhirnya kumenemukanmu
55
Bab 55 Pertemuan Pertama
56
Bab 56 Subuh Romantis
57
BAb 57 Kehadiran Anggota Baru
58
Bab 58 Mira
59
Bab 59 Kabar Duka
60
Bab 60 Kepergian Mira
61
Bab 61 Kekacauan Dirumah Duka
62
Bab 62 Kepulangan Aldebaran
63
Bab 63 Manisan kesukaan
64
Bab 64 Melewati Malam Ibu Kota
65
Bab 65 Rahasia Cici
66
Bab 66 Pesan Mengejutkan
67
Bab 67 Kehadiran Mas Opik
68
Bab 68 Kabar Itu Sampai padaku
69
Bab 69 Nasihat Orang Tua
70
Bab 70 Keputusan Sendi
71
Bab 71 Ibu Adalah Sandaran Terbaik
72
Bab 72 Tamu Tak Diundang
73
Bab 73 Tiba-Tiba Dia Hadir Dihadapanku
74
Bab 74 Ungkapan Hati Ibu
75
Bab 75 Dimas Suami Pengertian
76
Bab 76 Shella dan Pusara Ayah
77
Bab 77 Allah Sebaik-baik Perencana
78
Bab 78 Pelukan Ayah
79
Bab 79 Indah Pada Waktunya
80
Ucapan Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!