Papa Yudhistira sudah sampai rumah. Ia lalu menyerahkan belanjaannya kepada istrinya.
"Makasih Pa, untung tadi Papa belum pulang jadi bisa nitip sekalian."
"Iya Ma. Tadi Papa bertemu gadis baik Ma, berhati seperti malaikat. Usianya masih sekitar 17 sampai 18 tahun masih pakai seragam SMA, dia sepertinya anak baik-baik Ma."
"Ketemu dimana Pa?" ucapnya sambil menaruh secangkir kopi dan duduk di sofa bersebelahan dengan suaminya.
"Di supermarket pas Papa mau beli pesanan Mama."
Papa Yudha pun menceritakan kejadian tadi di supermarket.
FLASHBACK ON
Setelah mengajar di kampusnya. Papa Yudhistira berbelanja ke supermarket. Ia akan membeli susu merek A****e, susu untuk orang tua agar tulangnya tetap sehat dan kuat, Susu di rumahnya pun sudah habis. Tadi istrinya berpesan untuk membelinya sebelum pulang. Saat berjalan ke rak susu mencari susu yang ia cari, tiba-tiba ada trolley besi yang berjalan menuju dirinya.
"Trolley siapa ini? Isinya susu untuk ibu hamil semua dan buah-buahan," ucap Yudhistira sambil melihat isi trolley yang baru saja menabraknya.
Seketika Yudhistira melihat ke arah depan. Ada dua orang dihadapannya. Satunya wanita yang masih berseragam SMA yang sedang memilih susu dan satunya lagi pria yang sedang buru-buru dan menabrak seorang wanita berseragam SMA tersebut.
"Maaf Nona saya sedang buru-buru," ucap sang pria yang menabrak seorang wanita.
Wanita tersebut adalah Karin. Karin dititipin belanjaan oleh Mama Angel untuk beli susu ibu hamil untuk Risa dan juga buah-buahan. Karin pun lalu berdiri sambil mengambil susu hamil yang terjatuh di lantai tadi.
"Iya Om gak apa-apa, lain kali kalau jalan jangan sampai nabrak orang lagi ya Om bahaya," ucapnya sambil berdiri.
Karin lalu mencari trolley nya. Karin yang melihat trolley nya menabrak seseorang pun lalu menghampirinya.
"Maaf Pak saya tidak hati-hati membawa trolley saya, jadi trolley saya menabrak bapak," ucapnya sambil tersenyum.
"Iya tidak apa-apa nak. Kamu tidak salah tadi saya lihat ada laki-laki yang terburu-buru dan menabrak kamu, saat kamu lagi membaca informasi mengenai susu untuk ibu hamil. Saya yakin laki-laki itulah yang menyebabkan trolley kamu menabrak saya. Kalau saya boleh tahu apakah kamu sedang hamil nak?" tanya Yudhistira yang penasaran gadis masih pakai seragam SMA tapi beli susu hamil dan buah-buahan.
"Bukan saya yang hamil Pak. Saya sepulang sekolah memang di titipin beli susu hamil dan buah-buahan, karena sepupu saya sedang hamil muda. Jadi lebih baik saya yang berbelanja. Saya takut kalau sepupu saya belanja sendiri nanti kecapekan dan terjadi kenapa-napa dengan kandungannya," ucapnya lalu tersenyum.
"Wah kamu baik banget ya nak ternyata. Maafkan atas ucapan Bapak tadi yang sudah menuduh kamu yang tidak-tidak," ucapnya malu dengan gadis dihadapannya.
"Tidak apa-apa Pak, wajar saja dari tadi juga banyak orang yang ngelihatin saya. Mungkin orang-orang pikir saya gadis SMA yang hamil di luar nikah karena beli susu hamil dan buah-buahan. Tatapan orang-orang dari tadi sinis kepada saya Pak. Jadi saya tidak heran kalau bapak tadi juga mengira saya yang hamil."
"Sebagai permintaan maaf, saya bayarin ya nak semua belanjaan kamu," ucapnya.
"Tidak perlu Pak. Saya sudah memaafkan Bapak. Saya juga membawa ATM. Ya sudah saya permisi dulu ya Pak. Sudah ditunggu susunya akan diminum oleh sepupu saya," ucapnya lalu berjalan melewati Yudhistira.
"Tunggu nak, Kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa hubungi saya," ucapnya sambil menyerahkan kartu namanya.
Karin menerima kartu namanya dan memasukkannya ke kantong seragamnya.
"Baik Pak, terima kasih, saya duluan ya Pak."
"Iya nak," ucapnya sambil melihat Karin berjalan menuju kasir.
FLASHBACK OFF
"Jadi begitu Ma, padahal yang menabrak trolley Papa itu orang yang menabraknya juga sampai belanjaannya terjatuh. Tapi ia tadi meminta maaf sama Papa. Padahal jelas-jelas bukan salahnya. Ya mungkin karena trolley belanjaannya menabrak Papa jadi ia merasa bersalah. Tadi Papa bahkan menuduhnya hamil tapi ia tidak marah loh, bahkan malah tersenyum dengan Papa," ucapnya kembali.
"Terus Papa punya nomor telepon gadis itu tidak? Kan bisa kita jodohkan sama Yudha Pa. Mungkin saja Yudha bisa tertarik dengan gadis itu," ucap Mama Sabrina.
"Tidak Ma, tapi tadi Papa kasih kartu nama Papa. Semoga saja suatu saat nanti gadis itu menghubungi Papa," ucapnya sambil menyeruput kopinya.
"Tapi misalkan Papa bertemu dengan gadis itu dan Papa kenalkan dengan Yudha. Apa Yudha mau dengan gadis belia yang masih SMA? Sedangkan Yudha sudah berumur 25 tahun," ucap Papa Yudhistira kembali.
"Ya mungkin saja Pa. Kalau bertemu dengan gadis itu Yudha langsung suka," ucap Mama Sabrina.
...*****...
DI RUMAH SAKIT
Setelah menghadiri acara pernikahan sepupunya sekitar sebulan yang lalu, Rio sering menyendiri dan melamun. Ia sering main ke ruangan Yudha. Rio sering menangis karena pernikahan sepupunya dengan mantan kekasihnya. Yudha pun merasa iba dengan kondisi sahabatnya yang ditinggal menikah.
"Sabar bro, aku yakin ini pasti berat buat kamu. Tapi yakinlah kamu akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari Lova. Kamu harus percaya dengan takdir, dia bukanlah jodohmu."
"Iya kamu benar Yud. Aku harus move on. Bagaimanapun juga kebahagiaan Lova juga merupakan kebahagiaanku. Kalau dia bisa bahagia aku pun juga berhak bahagia."
"Nah gitu dong, semangat move on bro!" sambil menepuk pundak sahabatnya berusaha menghiburnya.
"Ngomong-ngomong kamu belum pernah cerita tentang wanita yang kamu sukai. Memangnya kamu gak suka perempuan? Jangan-jangan kamu Gay?" ucap Rio sambil menjauh dari Yudha.
"Sembarangan kalau ngomong!" ucap Yudha sambil menoyor Rio.
"Habis kamu gak pernah cerita tentang wanita yang kamu suka, hehehe."
"Bukannya aku gak mau cerita bro, tapi saat ini aku suka dengan gadis remaja. Aku takut kamu akan meledekku kalau aku ceritakan," ucap Yudha sambil memijat keningnya.
"Apa?? Kamu menyukai gadis yang masih remaja? Emang umurnya berapa? Pasti dia masih sekolah ya kan? Hahaha," ucap Rio sambil tertawa.
Yudha tersenyum sahabatnya bisa tertawa karena sejak tadi Rio hanya menangis. Yudha senang bisa membuatnya tertawa ya meskipun Rio tertawa karena meledeknya.
"Iya, Dia baru saja naik kelas XII SMA puas kamu meledekku," ucap Yudha.
"Pfftttt....." Rio kali ini menahan tawanya.
"Gak apa-apa bro, kalau jodoh takkan kemana. Orangnya gimana bro, gadis remaja yang kamu suka kalau boleh tahu?"
"Amiin bro, terima kasih udah mendukung aku. Dia gadis yang lucu, imut dan menggemaskan."
"Wah sepertinya kamu mulai bucin wkwkwk. Bro, perlahan-lahan aku akan belajar untuk melupakannya," ucap Rio lalu tersenyum.
"Nah gitu dong masih banyak cewek yang mau sama kamu Rio, secara kamu itu lumayan ganteng."
"Hahaha akhirnya kamu mengakui kegantenganku," ucapnya sambil tertawa.
Yudha senang akhirnya sahabatnya bisa ceria kembali.
"Ya sudah ayo kita makan siang, udah kepotong 10 menit ini kita ngobrol."
"Ya sudah yuk bro."
Yudha dan Rio pun keluar rumah sakit. Ia menuju restoran terdekat yang menjadi langganan makan siangnya. Sesekali ia mengobrol tentang wanita. Yudha jadi teringat Karin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
jgn2 yg d temuin sama papa nya d supermarket
2023-11-16
0
Adreena
ternyata yg di cintai Yudha itu Karin...shiiippp...keren
2021-06-09
0
Dara Sakura
like
2021-06-08
0