Sinar matahari sudah mulai masuk ke jendela rumah. Hari ini Hari Sabtu jadi mereka akan bisa seharian menemani Risa di Rumah Sakit. Mereka sedang sarapan Mama Angel berbicara untuk memecahkan keheningan di ruang makan.
"Karin, Mama mau masak ayam teriyaki kesukaan Risa. Dia lagi ngidam nanti kamu bantu Mama untuk mengupas semua bahan yang akan kita olah ya nak?"
"Iya Ma," ucapnya dengan senyuman
"Ting Tong....." terdengar suara bel di depan yang menandakan ada tamu.
"Siapa ya pagi-pagi begini berkunjung ke rumah kita?" ucap Papa Kevin.
"Nggak tahu Pa. Bentar Mama cek dulu ya," ucapnya sambil berdiri.
"Biar Karin saja yang bukain pintu ya, Mama Angel lanjutkan saja makannya."
"Baiklah nak."
Seketika Karin berjalan menuju ke ruang tamu dan akan membukakan pintunya. Ia juga penasaran siapa tamu yang datang pagi-pagi.
"Ceklek..." ia membuka pintu tersebut.
Seketika Karin terkejut dengan siapa tamu yang datang. Tamu tersebut adalah Yudha Sanjaya.
"Kak Yudha..."
"Pagi Karin," ucapnya dengan senyuman.
"Pagi Kak, silahkan masuk."
Yudha lalu masuk ke ruang tamu. Seketika Mama Angel datang ke ruang tamu.
"Oh nak Yudha yang datang. Ayo nak kita lagi sarapan. Ayo sarapan bareng saja," ucapnya.
"Baik Tante."
Karin sudah duduk kembali di kursinya. Seketika kaget melihat Yudha yang duduk di sebelahnya.
"Yudha, tumben kami pagi-pagi kesini," ucapnya heran.
"Iya Tan, saya ingin mengajak Tante sekeluarga untuk menjenguk Risa."
"Ehm, Tante sekeluarga atau hanya ingin melihat Karin saja?" ucapnya menggoda Yudha.
"Dua-duanya Tan. Eh Maaf, maksud Yudha tidak seperti itu," ucapnya malu karena keceplosan bicara seperti itu di depan semuanya.
"Gak apa-apa kok nak Yudha. Saya memakluminya. Saya juga pernah muda iya gak Ma? ucapnya sambil menyenggol lengan istrinya.
"Iya, kalian udah jangan sungkan-sungkan terhadap kita. Tante setuju kok kalau nak Yudha sama Karin," ucap Mama Angel.
Karin tersipu malu saat Mama Angel bilang seperti itu. Setelah sarapan pagi Mama Angel mau memasak ayam teriyaki pesanan anaknya yang lagi ngidam.
"Ayo Karin kita ke dapur," ucapnya sambil berjalan ke arah dapur.
"Loh Tan, kok ke dapur sih? Kita bukannya mau jengukin Risa?" tanyanya yang masih bingung.
"Iya habis ini kita ke tempat Risa. Tadi Rey telepon kalau Risa sedang ngidam ayam teriyaki masakan Tante, jadi sebelum kesana Tante buatkan dulu ayam teriyakinya," ucapnya sambil mengambil ayam yang ada di kulkas.
"Kamu nanti kalau punya istri juga begitu Yudha, nanti sewaktu-waktu istrimu akan ngidam dan mintanya selalu dadakan," ucapnya kembali.
"Hehe sayangnya wanita yang saya sukai belum mau saya nikahi Tante. Sepertinya saya harus menunggunya lama untuk saya nikahi," ucapnya dengan cengengesan.
"Ya gak apa-apa nak kalau harus menunggu. Tapi kalau wanita yang kamu sukai tidak memberikan kepastian kamu cari yang lain saja. Sekarang Tante tanya, Dia sudah memberikan kamu kepastian atau belum?" ucapnya sambil memotong ayam.
"Belum Tan, saya sudah mengungkapkan perasaan suka padanya."
"Ya sudah, kamu cari perempuan yang lainnya saja. Kalau dia tidak memberikan kamu kepastian."
Seketika hati Karin terasa sakit saat mendengar Mama Angel bilang ke Yudha kalau menyuruhnya untuk mencari perempuan yang lainnya saja. Soalnya Karin juga tidak memberikan kepastian iya atau tidak ke Yudha. Karin cuma bilang nyaman saja saat berteman dengan Yudha.
"Oh jadi seperti itu ya Tan?"
"Iya, kamu berhak bahagia Yudha. Kamu orang baik dan kamu juga dari keluarga terpandang. Kamu pasti bisa mendapatkan wanita yang baik di luar sana."
"Iya Tan. Terima kasih sarannya, saya akan tanya sekali lagi ke wanita tersebut. Jika tidak ada kepastian darinya saya akan mundur dan mencari wanita yang mau menerima saya apa adanya."
"Bagus Yudha. Kamu yang semangat ya nak, mencari pendamping hidup itu bukan hal yang susah dan bukan hal yang mudah," ucap Papa Kevin.
"Iya benar sekali Om Kevin."
Beberapa menit kemudian ayam teriyaki buatan Mama Angel pun sudah jadi.
"Nah, akhirnya selesai juga."
"Karin tolong ambilkan kotak makan yang ada disana."
"Iya Ma," sambil berjalan mencari kotak makan.
Mama Angel pun memberikan kode kedipan mata dengan Yudha. Yudha mangangguk mengerti kalau ia harus segera menanyakan kepastian dengan Karin. Apapun jawabannya Yudha siap untuk menerimanya. Misalkan Karin akan menolaknya. Ia pasrah dan akan menjauhi Karin saat itu juga.
Setelah ayam teriyaki sudah siap untuk dibawa ke tempat Risa. Dokter Yudha meminta izin untuk mengajak Karin satu mobil dengannya.
"Tante, saya meminta izin untuk Karin agar satu mobil sama saya."
"Tidak masalah nak. Karin kamu satu mobil sama nak Yudha ya sayang."
"Iya Ma," ucapnya dengan senyuman.
"Manis banget sih Karin kalau lagi senyum begitu. Ingat Yudha dia belum tentu akan jadi milikmu." batin Yudha.
Mereka akhirnya berangkat dengan mobil yang berbeda. Karin bersama Yudha dan Mama Angel bersama Papa Kevin. Di perjalanan tidak ada percakapan antara Yudha dan Karin. Hanya musik saja yang terdengar di mobilnya. Seketika Karin ingin berbicara dengan Yudha.
"Kak Yudha, Karin mau bicara sesuatu sama Kakak."
"Bicaralah saja Karin, jangan sungkan-sungkan," ucapnya sambil fokus menyetir mobilnya.
"Karin akan berusaha untuk membuka hati Karin buat Kak Yudha."
Seketika Yudha menepikan mobilnya dan berhenti.
"Kamu tadi bicara apa? Saya pengen mendengarkannya sekali lagi," ucapnya yang meyakinkan apakah tadi Yudha tidak salah dengar dengan ucapan Karin.
"Karin akan berusaha untuk membuka hati Karin buat Kak Yudha. Karin nyaman bila dekat sama Kak Yudha, berbeda saat Karin dekat dengan Dion kemarin," ucapnya dengan serius menatap Yudha.
Tidak tahu kenapa Karin langsung memberikan kepastian ke Yudha. Mendengar pembicaraan Mama Angel dengan Dokter Yudha tadi di rumah, Karin tidak rela saja kalau harus melihat Yudha mencari wanita lain jika ia tidak segera memberikan kepastian dengan Dokter Muda itu.
"Terima kasih Karin. Kamu telah memberikan Kakak kesempatan untuk dekat denganmu. Ngomong-ngomong Dion itu siapa?" ucapnya berpura-pura padahal Mami Ana sudah cerita, Yudha hanya mengetes kejujuran Karin.
"Iya Kak Yudha. Dion itu teman Kak Rey yang mau dijodohkan sama Kakek dan Nenek dengan Karin. Tapi Karin tidak menyukainya dan Karin tidak nyaman saat dekat dengannya. Dia juga sudah menyukai gadis lain," ucap Karin tersenyum.
Yudha merasa lega dengan jawaban Karin. Jadi tidak ada penghalang lagi untuk hubungan mereka kedepannya.
Sekitar 1 jam kemudian Mama Angel datang dengan Papa Angel, Karin dan Yudha di rumah sakit.
"Wah ada yang makin dekat nih," ucap Rey yang menggoda Yudha.
"Sayang jangan godain Dokter Yudha gitu dong."
"Gimana keadaan kamu Risa?" tanya Dokter Yudha.
"Saya sudah tidak apa-apa dok, tapi katanya saya masih harus dirawat karena kandungan saya masih lemah. Jadi saya harus meminum obat penguat kandungan setelah makan."
Dokter Yudha pun mengangguk mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Mommy Gyo
2 like hadir lagi thor
2021-07-24
0
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐😇 saling mendukung ya Thor 👌
2021-02-21
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like
2021-02-12
0