Perjuangan Cinta Dokter Yudha
Yudha Sanjaya adalah seorang Dokter Spesialis Kandungan. Yudha lulusan salah satu universitas ternama di Perancis. Yudha bekerja di salah satu rumah sakit punya keluarganya. Ayahnya seorang Dokter Umum sekaligus Dosen, makanya ia punya rumah sakit sendiri karena sering untuk KKN para mahasiswa-mahasiswinya. Yudha merupakan anak tunggal di keluarganya. Usianya saat ini menginjak 25 tahun dan beberapa bulan lagi akan berulang tahun ke 26, orang tuanya menasihatinya agar ia segera menikah.
Yudha berperawakan tinggi, berkulit putih bersih dan beralis tebal. Apalagi Yudha sering nge-gym badannya yang kekar dan six pack menambah kesan tampan bagi setiap wanita yang memandangnya. Namun sifatnya yang begitu dingin, menjadikan wanita yang menyukainya pun menyerah dan memilih mundur untuk mengejar cinta seorang Yudha Sanjaya.
Yudha sifatnya cenderung tertutup dan dingin jika orang belum mengenalnya, namun akan care kalau sudah kenal dengannya. Namun Yudha orangnya terlalu mementingkan pekerjaannya sebagai seorang dokter dari pada ia harus mencari wanita sebagai pendamping hidupnya. Karena ia yakin suatu saat nanti Tuhan akan memberikan jodoh untuknya kalau sudah tiba saatnya. Selama ini belum ada wanita yang bisa mengisi hatinya, ia belum pernah merasakan getaran hatinya saat bertemu dengan seorang wanita.
...*****...
Yudha turun dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan.
"Pagi Papa dan Mama," ucap Yudha yang baru saja menarik kursi makannya dan lalu duduk.
"Pagi sayang," ucap Mama Sabrina dengan tersenyum.
"Pagi nak," ucap Papa Yudhistira.
Mereka makan bersama dengan sunyi dan hanya suara sendok dan garpu saja yang ada. Setelah mereka selesai makan. Papanya pun ingin tahu kenapa anaknya selama ini belum juga berpacaran, bahkan belum pernah mengenalkan wanita ke orang tuanya.
"Nak, usia Papa makin hari semakin tua. Kapan kamu akan menikah? Lihatlah umur kamu sekarang sudah 25 tahun. Kamu belum pernah mengenalkan wanita manapun kepada Papa dan Mama."
"Papa tenang saja, nanti Yudha kenalin ke Papa dan Mama kalau dia udah sudah siap bertemu dengan Papa dan Mama. Yudha baru mengenalnya baru-baru ini, jadi Yudha mohon Papa sama Mama bersabar sedikit lagi ya?" ucapnya agar Papa dan Mamanya tidak mendesaknya untuk segera menikah.
Yang Yudha maksud wanita itu adalah Karina Alexander. Iya belum yakin dengan Karin mau menerima cintanya kalau iya menyatakan perasaannya. Yudha pun bimbang kalau Karin akan mau menjadi kekasihnya bahkan menjadi suaminya.
"Benarkah kamu sudah mengenal seorang wanita?" tanya Mama Sabrina.
"Iya, anak Papa dan Mama kan ganteng. Masa sih gak ada yang suka sama Yudha," ucapnya kembali.
Papa dan Mamanya pun saling memandang dan lalu tersenyum. Mereka merasa lega karena anaknya sudah menemukan wanita yang ia suka.
"Baiklah nak, Papa tunggu kamu mengenalkan wanita itu dengan Papa dan Mama."
"Iya sayang, wanita dari keluarga mana saja kita pasti setuju. Karena pilihan kamu pasti orang baik-baik."
"Iya Ma, dia perempuan baik-baik dan dari keluarga terpandang."
"Syukurlah nak, kamu bisa menemukan wanita dengan pilihan yang tepat.
"Ya sudah Yudha berangkat ke rumah sakit dulu ya Papa dan Mama, Assalamualaikum," ucapnya sambil mengecup punggung tangan kedua orang tuanya.
"Wa'alaikum Salam, hati-hati ya nak," ucap Mama Sabrina.
"Iya Mama," lalu berjalan meninggalkan ruang makan.
"Alhamdulillah ya Pa, kalau Yudha sudah menemukan wanita pilihannya, ya meskipun belum mengenalkan kepada kita."
"Iya Ma, Papa jadi penasaran dengan wanita pilihan Yudha yang katanya dari keluarga terpandang. Kira-kira perempuan tersebut umurnya berapa ya? Diatas Yudha atau di bawah Yudha ya umurnya?" ia pun bingung dengan pertanyaannya sendiri.
"Udahlah Pa, serahkan saja semuanya pada Yudha. Pasti dia tahu yang terbaik bagi dirinya sendiri."
"Iya Ma, Papa berangkat ke kampus dulu ya. Hari ini Papa harus mengajar 2 kelas sekaligus."
"Iya Pa, hati-hati ya," ucapnya sambil mengecup punggung tangan suaminya dan Papa Yudhistira pun mengecup kening istrinya.
"Iya Ma," ucapnya singkat sambil melambaikan tangan kepada istrinya.
Meskipun mereka pasangan suami istri yang usianya tidak muda lagi, namun hal itu yang wajib dilakukan sebagai pasangan suami istri.
...*****...
Setelah mengajar di kampusnya. Papa Yudhistira berbelanja ke supermarket. Ia akan membeli susu merek A****e, susu untuk orang tua agar tulangnya tetap sehat dan kuat, Susu di rumahnya pun sudah habis. Tadi istrinya berpesan untuk membelinya sebelum pulang. Saat berjalan ke rak susu mencari susu yang ia cari, tiba-tiba ada trolley besi yang berjalan menuju dirinya.
"Trolley siapa ini? Isinya susu untuk ibu hamil semua dan buah-buahan," ucap Yudhistira sambil melihat isi trolley yang baru saja menabraknya.
Seketika Yudhistira melihat ke arah depan. Ada dua orang dihadapannya. Satunya gadis remaja yang masih berseragam SMA yang sedang memilih susu dan satunya lagi pria yang sedang buru-buru dan menabrak seorang gadis berseragam SMA tersebut.
"Maaf Nona saya sedang buru-buru," ucap sang pria yang menabrak seorang wanita.
Wanita tersebut adalah Karin. Karin dititipin belanjaan oleh Mama Angel untuk beli susu ibu hamil untuk Risa dan juga buah-buahan. Karin pun lalu berdiri sambil mengambil susu hamil yang terjatuh di lantai tadi.
"Iya Om gak apa-apa, lain kali kalau jalan jangan sampai nabrak orang lagi ya Om bahaya," ucapnya sambil berdiri.
Karin lalu mencari trolley nya. Karin yang melihat trolley nya menabrak seseorang pun lalu menghampirinya.
"Maaf Pak saya tidak hati-hati membawa trolley saya, jadi trolley saya menabrak bapak," ucapnya sambil tersenyum.
"Iya tidak apa-apa nak. Kamu tidak salah tadi saya lihat ada laki-laki yang terburu-buru dan menabrak kamu, saat kamu lagi membaca informasi mengenai susu untuk ibu hamil. Saya yakin laki-laki itulah yang menyebabkan trolley kamu menabrak saya. Kalau saya boleh tahu apakah kamu sedang hamil nak?" tanya Yudhistira yang penasaran gadis masih pakai seragam SMA tapi beli susu hamil dan buah-buahan.
"Bukan saya yang hamil Pak. Saya sepulang sekolah memang di titipin beli susu hamil dan buah-buahan, karena sepupu saya sedang hamil muda. Jadi lebih baik saya yang berbelanja. Saya takut kalau sepupu saya belanja sendiri nanti kecapekan dan terjadi kenapa-napa dengan kandungannya," ucapnya lalu tersenyum.
"Wah kamu baik banget ya nak ternyata. Maafkan atas ucapan Bapak tadi yang sudah menuduh kamu yang tidak-tidak," ucapnya malu dengan gadis dihadapannya.
"Tidak apa-apa Pak, wajar saja dari tadi juga banyak orang yang ngelihatin saya. Mungkin orang-orang pikir saya gadis SMA yang hamil di luar nikah karena beli susu hamil dan buah-buahan. Tatapan orang-orang dari tadi sinis kepada saya Pak. Jadi saya tidak heran kalau bapak tadi juga mengira saya yang hamil."
"Sebagai permintaan maaf, saya bayarin ya nak semua belanjaan kamu," ucapnya.
"Tidak perlu Pak. Saya sudah memaafkan Bapak. Saya juga membawa ATM. Ya sudah saya permisi dulu ya Pak. Sudah ditunggu susunya akan diminum oleh sepupu saya," ucapnya lalu berjalan melewati Yudhistira.
"Tunggu nak, Kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa hubungi saya," ucapnya sambil menyerahkan kartu namanya.
Karin menerima kartu namanya dan memasukkannya ke kantong seragamnya.
"Baik Pak, terima kasih, saya duluan ya Pak."
"Iya nak," ucapnya sambil melihat Karin berjalan menuju kasir.
"Gadis yang baik. Sifatnya juga sopan santun dan berhati malaikat. Andai saja dia wanita pilihan Yudha yang akan jadi istrinya. Aku pasti akan 100% langsung setuju, meskipun usia dia masih sangat muda." batin Yudhistira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
ayu nuraini maulina
klo bimbang g usah d lanjut aja ketimbang k dpn bikin sakit ht
2023-11-16
0
ayu nuraini maulina
ko orang tua d novel pada takut y kalo ank nya masih lajang ,pdhal g mslh mau menikah umur berapa jg
2023-11-16
0
Tika Hartika
ppppplljjjjamzmx😕😢😕😧😕😴😐😄😄😐😨😧😬😈😈😬😬😇😈😈😈😇😬😈😈😇
2021-07-27
0