Pagi harinya semua anggota keluarga Falensia sedang sarapan bersama tanpa adanya Syeira.
'Syeira kemana ya kok belum turun' batin Diana sambil menatap tangga,berharap Syeira segera turun.
"Mom lihatin apaan sih?" tanya Revan,karena sejak tadi Revan memperhatikan mommy nya sedang melihat ke arah tangga.
"Syeira belum turun dari kemarin?" tanya Diana tanpa menjawab pertanyaan Revan.
'Syeira lagi Syeira lagi' atin Sisi kesal.
"Masih tidur mungkin" jawab David tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan.
Mendengar jawaban dari suaminya Diana pun menatap David dengan tatapan kecewa.
"Dimana rasa peduli mu sebagai seorang ayah?" ucap Diana datar.
David pun seketika menghentikan kegiatannya dan menatap Diana."Bukannya aku tidak peduli dengan Syeira,tapi aku hanya mengajarinya menjadi orang yang mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain" jelas David.
"Mandiri katamu?,yang ada Syeira itu menjadi tertekan, karena perbuatanmu yang pilih kasih terhadap anak" ucap Diana lagi.
"Aku hanya tidak ingin Syeira menjadi anak yang manja" ucap David.
"Tapi bu--" perkataan Diana terhenti ketika mendengar pertanyaan Farhan.
"Dimana cucuku Syeira?"Tanya Farhan yang baru saja masuk ke dapur, seketika mereka menghentikan aktivitas makanya dan menatap ke arah Farhan.
"Ayah"ucap Diana kaget.
"Dimana?" ucap Farhan sekali lagi,Kali ini dengan nada yang tidak bersahabat.
Hening.
Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Farhan,karena mereka tau kalau terjadi sesuatu kepada Syeira cucu kesayangannya,maka Farhan akan marah.
Merasa tidak ada jawaban,Farhan pun bertanya pada bi Surti.
"Bi Surtii" Teriak Farhan menggema di seluruh ruangan .
Bi Surti yang sedang di halaman rumah belakang pun mendengar teriakan Farhan,dengan segera Bi Surti menghampiri Farhan.
"Iya tuan" ucap Bi Surti yang baru saja datang dengan tergesa-gesa."Dimana Syeira?"tanya Farhan
"Maaf tuan saya dari kemarin tidak bertemu dengan nona Syeira" ujar bi Surti."Maksudnya?" tanya Farhan yang belum mengerti.
"Kemarin setelah sarapan nona Syeira langsung masuk ke dalam kamarnya,dan saya sudah berkali-kali mengetuk pintu kamarnya tetapi tidak ada sahutan,lalu saya memberitahukan ke tuan David,dan kata tuan David biarkan saja" ucap bi Surti panjang lebar.
Farhan yang mendengar penjelasan bi Surti pun menjadi marah.Farhan pun menghampiri meja makan.
plakkk!
Satu tamparan mendarat di wajah David,David yang belum siap pun langsung jatuh tersungkur di lantai.Seketika Diana,Sisi dan Revan pun langsung berdiri dan menghampiri David.
"Ayah" Tanpa sadar Diana membentak ayahnya.Farhan yang mendengar Diana membentaknya pun semakin marah.
plakkkk!
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Diana.
plakkkk!
Satu tamparan mendarat di pipi Revan.
plakkkkk!
Dan satu tamparan mendarat di pipi mulus Sisi.
"Jika terjadi sesuatu pada Tiara aku tidak akan memaafkan kalian" ucap Farhan dengan nada dinginnya,lalu Farhan berjalan menaiki tangga dan menuju kamar Syeira.
Sesampainya Farhan didepan pintu kamar Syeira,dia langsung menyuruh bodyguard berbadan besar dan kekar untuk mendobrak pintu kamar Syeira.
brakkk!
Pintu pun terbuka.
Farhan pun langsung masuk ke kamar Syeira,dan hal pertama yang dia lihat adalah Syeira yang sedang terbaring di lantai delay sofa,dengan wajah pucat dan hidung yang mengeluarkan darah segar.Bisa dipastikan kalau kondisinya sedang tidak baik baik saja.
Dengan segera Farhan menghampiri Syeira dan menggendongnya ,walaupun agak kesusahan karena faktor usia.
Farhan menuruni anak tangga dengan berhati-hati.
Saat melewati ruang tamu Farhan melihat David,Diana,Revan dan Sisi yang sedang mengobati luka bekas tamparan nya.
"Ayah Syeira kenapa?" Tanya Diana yang langsung berdiri dari duduknya.
"Seharusnya ayah yang tanya,kenapa Syeira seperti ini!" jawab Farhan yang agak meninggikan suara.
Farhan pun melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Diana yang berteriak memanggilnya.
Farhan segera masuk ke dalam mobil setelah supirnya membukakan pintu mobil untuknya."Pak jalan sekarang " perintah Farhan."Baik tuan" sang supir pun melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata agar cepat sampai rumah sakit.
Setelah beberapa menit Farhan pun sampai di rumah sakit dan langsung membawa Syeira ke ruang UGD untuk mendapatkan penanganan dari dokter.
Farhan menunggu di luar UGD bersama supirnya.Farhan terus mondar mandir di depan pintu UGD.
"Tuan,sebaiknya tuan duduk dulu" saran sang supir yang sudah jengah dengan kelakuan tuanya yang terus mondar mandir di depan pintu UGD.Tetapi Farhan tidak menghiraukan ucapan sang supir.
Setelah beberapa menit Farhan menunggu akhirnya dokter yang menangani Syeira pun keluar.
"Bagaimana kondisi cucu saya dok!" tanya Farhan yang sudah tidak sabar."Sebaiknya kita bicarakan di ruangan saya saja" saran sang dokter tersebut dan Farhan hanya menganggukkan kepala.
Sesampainya diruang sang dokter,Farhan pun duduk di hadapan sang dokter."Begini tuan,nona Syeira mengalami Leukimia stadium 1 atau bisa disebut stadium awal,jika tidak cepat ditangani maka akan merenggut nyawa pasien" jelas sang dokter.
Deg!
Jantung Farhan seakan berhenti berdetak,dunianya seakan runtuh,dia kaget kenapa cucunya memiliki penyakit yang sangat serius.
"Tubuh nona Syeira terlalu lemah,karena tidak ada asupan gizi dalam tubuhnya dan mengingat usia nona Syeira yang masih kecil maka dari itu saya sarankan tuan untuk membawa nona Syeira ke luar negeri untuk menyembuhkan penyakitnya" ucap sang dokter lagi.
Farhan hanya menganggukkan kepala pertanda dia faham.
"Apa sudah bisa dijenguk?" tanya Farhan. "Sudah,tapi setelah kami memindahkan nona Syeira ke ruang rawat"ucap sang dokter sambil memberikan amplop kecil berwarna coklat kepada Farhan.
"Ya,terimakasih dok saya permisi dulu "ucap Farhan sambil menerima amplop itu dan memasukkannya kedalam kantong celana nya diapun berdiri dan menjabat tangan sang dokter.
Farhan pun keluar dari ruangan dokter dan dia segera kembali ke UGD.Saat didepan pintu ruang UGD,Farhan melihat Syeira terbaring lemah diatas brankar rumah sakit.
Farhan menghela napas sejenak sebelum akhirnya dia melangkah masuk ke dalam ruang UGD.
"Permisi tuan,kami diperintahkan dokter untuk memindahkan nona Syeira" Ucap salah satu perawat yang datang bersama beberapa perawat lainya."Silakan" Para.perawat pun mengangguk setelah mendapat ijin dari Farhan.
Langkah Farhan mengikuti perawat yang sedang memindahkan Syeira ke ruang perawatan.
Setelah memindahkan Syeira ,sang perawat pun pamit undur diri.
Farhan mendekati Syeira dan duduk di kursi,samping brankar Syeira."Apa yang terjadi ketika kakek di luar negeri" ucap Farhan sambil mengusap rambut hitam Syeira
"Kakek akan membawamu keluar negeri" ucap Farhan kemudian berdiri dan melangkah kan kaki keluar dari ruang rawat Syeira,setelah keluar dari ruang rawat Syeira,Farhan pun menghubungi seseorang.
"Ya dengan keluarga Falensia' ucap orang yang diseberang.Farhan kenal betul suara itu,ya suara Bi Surti.
"Bereskan semua pakaian Syeira"ucap Farhan tanpa basa-basi.
"Tuan Farhan" ucap orang Bisa Surti kaget.
"Iya,tolong bereskan semua barang barang Syeira,1 jam lagi saya akan segera ke sana".
" Ba-baik tuan"
dan setelah itu Farhan langsung memutuskan sambungan telepon dan kembali masuk ke dalam ruang rawat Syeira
"Kakek pergi sebentar ya" pamit Farhan walau tidak mendapatkan jawaban dari Syeira karena masih berada di bawah alam sadarnya
Farhan melangkahkan kakinya ke parkiran.
Setelah sampai di parkiran Farhan langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya ke rumah keluarga Falensia.
Setelah sampai Farhan langsung masuk ke kamar Syeira,dia melihat bi Surti dan 3 pelayan lainnya sedang membereskan barang barang Syeira.
"Nggak usah semuanya bi,cukup yang penting saja" ucap Farhan sambil mendudukkan tubuhnya di sofa
"Iya tuan"
"Kakek" ucap Revan sambil menghampiri kakeknya yang sedang duduk di sofa kamar Syeira
Farhan pun melihat ke arah Revan yang sedang menatap ketiga pelayan dengan tatapan heran.
"Ini kenapa kok barangnya Syeira diberesin semua?" tanya Revan.
Farhan tak menjawab,dia pun langsung mengambil amplop yang ada di saku celananya dan menyerahkan nya pada Revan.Tanpa banyak bicara Revan segera menerima amplop tersebut.
"Apa ini kek?" tanya Revan bingung."Buka aja" Revan mengangguk dan segera membuka amplop coklat itu dan membaca apa isinya.
"Kakek ini Syeira,tidak mungkin kan?" ucap Revan memastikan."Iya,Revan kenapa kamu tidak menjaga adikmu dengan baik? tanya Farhan.
" Revan bukannya tidak melindungi Syeira,tapi kata daddy Revan tidak boleh terlalu memanjakan Syeira" jelas Revan."Kakek akan membawa Syeira pergi" ucap Farhan sambil melangkahkan kakinya menuju kasur Syeira dan mengambil 2 koper milik Syeira.
"kakek mau kemana? tanya Revan.Farhan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Revan
'Syei,maafin kakak' batin Revan sambil meremas amplop coklat yang ada di genggamannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sastry Lesty
orang tua sama kakak nya biadab 👿👿👿👿
2021-02-12
0
Nurhalimah Al Dwii Pratama
bawa aja bodoh Kaka SMA ortunya klo w gx bklan gakuin seumur hidup sisi w bantai dah Gedeg w
2021-01-19
6
Eva Mariana
kluarganya kga ngotak cih
2021-01-16
12