Pukul 18:30 Syeira terbangun dari tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket dan bau.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaian santai,Syeira pun segera turun karena perutnya sudah terasa lapar.Saat melewati ruang tamu Syeira melihat kakaknya yang sedang fokus pada handphone nya, dia pun menghampiri kakaknya.
"Kak" panggil Syeira pada kakaknya."Hm kenapa?" jawab Revan singkat, karena sedang fokus pada handphone nya."Gapapa cuma manggil aja" ucap Syeira dengan santainya. Revan yang mendengar ucapan adiknya pun mengalihkan pandanganya ke arah Syeira
"Sontoloyo" ucap Revan dengan wajah datar.
'Adek kayak gini bagusnya diapain ya? ' Batin Revan.
"Revan,Syeira" panggil seorang perempuan dari arah pintu masuk.Syeira dan Revan pun kompak melihat kearah pintu masuk.
"Mommy,daddy "ucap keduanya yang agak meninggikan suara karena kaget. Ya, yang datang adalah kedua orang tua mereka yang tak lain David Putra Falensia dan Diana Pratama.
"Kenapa kalian kaget" ucap Diana heran."Katanya kalian ada di luar negeri" ucap Revan bingung,pasalnya orang tuanya akan pergi selama tiga hari tetapi sekarang mereka sudah pulang,tidak biasanya.Pikir Revan."Tidak jadi" jawab
"Kenapa?"
"Klien Daddy sedang ada urusan pribadi,jadi meetingnya diundur satu minggu lagi" jawab David dengan detail.
"Itu siapa?" Tanya Syeira yang sedari tadi melihat seorang anak kecil yang seumuran dengan nya."Dia namanya Sisi,tadi daddy gak sengaja nyerempet dia waktu dijalan dan kakinya sedikit luka" jelas sang daddy pada Revan dan Syeira.
"Sisi kamu kenalan dulu sama mereka" ucap Diana dengan suara yang terdengar lembut."Aku Sisi" ucap Sisi sambil mengulurkan tangannya pada Syeira.
"Aku Syeira Azka Falensia panggil aja Syeira" Syeira membalas uluran tangan dari Sisi disertai senyuman yang sangat lebar.
"Aku Revan Azka Falensia kakaknya Syeira" Kini gantian Revan yang mengulurkan tangannya pada Sisi dan disambit baik oleh Sisi."Aku Sisi" jawab Sisi singkat sambil tersenyum ramah.
"Yaudah,kita duduk di sofa aja biar lebih enak ngobrolnya sekalian ngobatin lukanya Sisi."Ya,mom"ucap Revan dan Syeira bersama.
Setelah itu mereka duduk di sofa yang ada di ruang tamu kecuali Diana yang sedang mengambil kotak obat.Setelah mengambil kotak obat Diana pun duduk di dekat Sisi dan mengobati luka Sisi,setelah selesai
mengobati luka Sisi Diana membereskan kotak obat dan Mengembalikan nya pada tempat semula.
"Sisi om antar kamu pulang ya?" ucap David.
"Aku tidak punya rumah om,rumahku tadi siang kebakaran dan orang tua saya ikut terbakar"ucap Sisi berbohong sambil mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipi.
"Oh Maaf saya tidak bermaksud" ucap David merasa bersalah."Gapapa om" jawab Sisi sambil tersenyum.
"Em...bagaimana kalau kamu jadi bagian keluarga kami?" Tanya Diana membuat semuanya menatap Diana bingung."Emang boleh?" tanya Sisi dengan mata yang berbinar."Boleh aja" ucap Dania tersenyum.
"Maksud mommy Sisi jadi saudara kita gitu?" Tanya Revan setelah mencerna dengan baik perkataan Diana."Iya,bolehkan dad? tanya Diana pada David."Boleh aja,nanti Daddy urus surat-suratnya" jawab David sambil tersenyum.
"Kenapa gak di titipkan di panti asuhan?" Syeira kurang setuju dengan keputusan Diana dan David,untuk apa mengadopsi anak kalau anaknya sendiri belum tentu terurus.Pikir Syeira."Mommy mau dia tinggal disini" ucap Diana dengan suara tegasnya dan tidak boleh di bantah.
"Mulai sekarang kalian perlakukan Sisi dengan baik seperti saudara kandung sendiri" tambahnya lagi."Iya mom" jawab Revan.Sedangkan Syeira hanya diam,dia masih belum bisa menerima keputusan orang tuanya.
"Sisi,panggil kami dengan sebutan daddy dan mommy,dan panggil Revan dengan sebutan 'kak' atau 'bang',dan untuk Syeira kamu panggil nama saja ya karena kalian seumuran" jelas Diana panjang lebar."Iya mo-mommy"ucap Sisi gugup.
"Ini kan sudah jamnya makan malam jadi ayo kita makan malam" ucap David mengingatkan.Mereka pun mengangguk dan segera beranjak dari sofa ruang tamu.
Setelah sampai di meja makan merekapun duduk di kursi yang sudah tertata.
Syeira melihat mommy nya sedang mengambilkan makanan untuk daddynya,setelah itu mommy nya mengambilkan makan untuk Sisi.
Syeira yang melihat itu merasa cemburu karena selama ini dia tidak pernah diambilkan makanan oleh mommy nya.Dimasakkan makanan pun tidak pernah,karena selama ini yang masak adalah Bi Surti.
Setelah mereka selesai makan malam mereka memutuskan untuk duduk di ruang tamu.Saat sampai di ruang tamu merekapun duduk di sofa.Tadinya Syeira ingin duduk di tengah orang tuanya namun sudah keduluan oleh Sisi,akhirnya dia duduk di sofa yang agak pojok,sedangkan Revan duduk di samping daddy nya.
Seolah melupakan keberadaan Syeira,mereka bercanda dan tertawa dengan riang tanpa memperdulikan Syeira yang hanya diam menatap mereka dengan tatapan kecewa.
'Semua berubah' batin Syeira.
Syeira pun memutuskan untuk kembali kekamar.Saat sampai di kamar dia langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya dan dia pun duduk di tepi tempat tidurnya.Samar samar dia mendengar suara kedua orang tuanya dan kakaknya yang sedang tertawa dengan bahagianya ,tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya yang Putih.
'Kenapa semua berubah?' Batin Syeira sambil menangis terisak-isak.
***
Paginya~
Pagi hari Syeira terbangun karena alarmnya sudah berbunyi dengan kerasnya.Dia hendak turun dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi namun kepalanya terasa sangat pusing diapun kembali membaringkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya,berharap rsa pusing itu akan hilang dengan sendirinya.
Sedangkan di ruang makan mereka sedang makan bersama tanpa adanya Syeira.Bi Surti yang tidak melihat adanya Syeira diruang makan pun menghampiri mereka
"Maaf Tuan,Nyonya saya mengganggu sarapan kalian" ucap bi Surti yang agak membungkuk."Ada apa bi?" tanya David sambil menatap kearah bi Surti.
"Em,anu Tuan saya cuma mau nanya, Nona Syeira kemana kok belum ikut sarapan ya?" tanya bi Surti dengan hati-hati
"Lagi dikamar mungkin,coba panggilkan saja bi dan suruh turun untuk sarapan"ucap David sambil melanjutkan makanya yang sempat tertunda.
" Baik tuan,saya permisi"ucap bi Surti yang agak membungkuk.
Ting tong...ting tong
Bunyi bel rumah.
Belum sempat bi Surti menaiki tangga, bel rumah berbunyi."Bi tolong bukain pintunya" pinta Diana."Baik nyah" ucap bi Surti.
Bi Surti pun berjalan ke arah pintu utama dan membukanya,saat pintu terbuka bi Surti melihat Farhan datang dengan paper bag ditanganya.
"Selamat pagi tuan" sapa bi Surti ."Pagi juga bi" jawab Farhan sambil tersenyum."Syeira sudah berangkat ke sekolah?" tanya Farhan."Belum tuan,nona Syeira juga belum turun untuk sarapan" jawab bi Surti.
Farhan yang mendengar jawaban bi Surti pun menjadi khawatir dan langsung masuk kedalam rumah saat melewati ruang makan Farhan tidak melihat Syeira sarapan bersama keluarganya.
"Ayah" sapa Diana."Syeira dimana?" tanya Farhan tanpa memperdulikan sapaan Diana.
"Belum turun kek" jawab Revan.Dengan tergesa gesa Farhan menaiki tangga dan menuju kamar Syeira,saat sudah sampai di depan pintu Farhan pun mencoba membuka Pintunya namun tidak bisa karena di kunci dari dalam.Farhan mencoba mendobrak pintunya namun gagal karena dia tidak kuat mungkin karena faktor usia.
"Revan,David kesini kalian" teriak Farhan.
Revan dan David yang mendengar teriakan Farhan pun segera menghampirinya."Kenap kek?" tanya Revan."Coba kalian dobrak pintunya!" ucap Farhan lagi.
Revan pun mengangguk dan mencoba mendobrak pintunya berkali-kali,tetapi itu percuma.
"Revan ayo kita dobrak bersama" saran David.
"Iya dad,kakek mundurlah" ucap Revan,lalu
Farhan mundur beberapa langkah."Ayo dad" ucap Revan sambil mengambil ancang ancang
1
2
3
BRAK!
Pintu pun terbuka walaupun ada yang rusak.
Farhan yang melibat pintunya sudah terbuka pun langsung masuk.
Farhan melihat Syeira yang sedang tertidur,tetapi ada darah di hidungnya.Dengan segera Farhan menggendong Syeira dan segera membawanya ke rumah sakit .
"Daddy kita ikut kakek atau gimana?" tanya Revan bingung.
"Kamu selesaikan sarapanmu dulu,nanti kita susul kakek ke rumah sakit" jawab David.
***
Rumah Sakit~
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Farhan sampai di rumah sakit terdekat.Farhan pun langsung membawa Syeira ke IGD agar Syeira mendapatkan penannganan dari dokter.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya dokter yang menangani Syeira pun keluar.
"Bagaimana kondisi cucu saya dok?"Tanya Farhan."Pasien tidak apa-apa,dia hanya banyak pikiran saja,pasien bisa pulang nanti sore" jawab dokter tersebut.
" Apa saya bisa menjenguknya?"tanya Farhan.
"Bisa,tapi pasien masih pingsan" jawab dokter tersebut.
"Apa ada yang ditanyakan lagi?,kalau tidak ada yang ditanyakan lagi saya permisi" tambahnya lagi."Tidak ada dok" ucap Farhan.Dokter tersebut pun menganggukkan kepala,dan segera pergi.
Setelah dokter tersebut pergi Farhan segera masuk ke dalam IGD.Di dalam ruang IGD Farhan melihat Syeira yang belum sadar di atas ranjang rumah sakit,Farhan mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang Syeira
Apa yang kamu pikirkan sampai bisa begini?.Batin Farhan sambil mengusap rambut panjang Syeira.
"Enggh" lenguh Syeira sambil mengerjapkan matanya."Syeira kamu sudah sadar?" Tanya Farhan."Kakek" ucap Tiara dengan pelan.
"Iya ini kakek,apa ada yang sakit?" tanya Farhan khawatir
"Nggak ada kek" jawab Syeira sambil tersenyum dan berniat untuk duduk,Farhan yang melihat Syeira ingin duduk pun membantu nya.
"Syeira kenapa disini?" tanya Syeira dengan heran karena seingatnya tadi pagi dia hanya merasa pusing,lalu dia membaringkan tubuh nya ke kasur dan berniat untuk tidur agar pusing nya berkurang,tapi kenapa dia disini?.
"Kamu tadi pagi pingsan,kata dokter kamu lagi banyak pikiran" jawab Farhan,lalu menghela napas pelan."Kamu mikirin apa kok bisa sampai kayak gini?" tambahnya lagi.
"Mikirin pelajaran kek,pelajaran nya itu susah banget" jawab Syeira berbohong."Kakek tau kamu itu pintar,dan tidak mungkin kamu pusing soal pelajaran" ucap Farhan yang sudah tau jika Syeira berbohong.Syeira yang ketahuan berbohong pun hanya menundukkan kepalanya.
"Syei,sejak kecil kakek mengajari kamu untuk jujur" ucapan Farhan membuat Syeira mendongakkan kepalanya dan menatap Farhan dengan mata yang berkaca kaca.
"Kakek" ucap Syeira lirih,dia pun segera memeluk kakeknya dengan erat dan menangis tersedu sedu,Farhan yang melihat cucu kesayangannya menangis pun segera membalas pelukan Syeira dan mengusap punggung nya.
Setelah beberapa menit Syeira menangis diapun tertidur,Farhan yang menyadari Syeira tertidur pun langsung membaringkannya di ranjang rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sharon
Gk yakin anak angkat aku rasa ada modus
2024-02-13
0
Nurhalimah Al Dwii Pratama
lagian sisi ank angkat aja gx tau diri
2021-01-19
9