Jam menunjukan pukul 7 pagi, Michel baru saja sampai dirumah sakit. Michel memakai baju santai karena sekarang dia dalam masa cuti. Michel yang memakai baju santai seperti itu membuat para perawat semakin menyukainya.
Hari ini Michel kerumah sakit hanya untuk melihat keadaan Christy, saat dia hendak masuk dia melihat Richard yang berdiri didepan ruang ICU tempat Christy berada. Namun Richard nampak seperti orang bingung.
Michel yang baru datang menepuk pundak Richard, pria itu justru terkejut dengan yang Michel lakukan. Michel manatap Richard bingung, sedangkan Richard menghembuskan nafasnya kasar.
"lo kenapa gak masuk bang? Lagi ada dokter yang meriksa?"tanya Michel membuat Richard menggeleng.
"saya pergi dulu"kata Richard lalu pergi meninggalkan Michel yang bingung.
Michel langsung masuk keruang ICU lalu menyapa gadisnya dan mengecup singkat kening Christy. Christy tersenyum melihat Michel yang baru saja datang. Michel langsung duduk diatas brankar bersama dengan Christy.
"kok kamu keringetan gini? AC nya rusak yah?"tanya Michel melap keringat Christy menggunakan sapu tangannya.
"AC nya gak rusak kok. Aku keringetan karena baru selesai terapi sama dokter Renal tadi"jawab Christy membuat Michel bingung.
"terapi? Tapi ini baru jam 7, terapi kamu jam 9! Kenapa dia merubah jadwal tanpa ngasih tahu aku!"kata Michel yang kelihatan marah.
"udahlah Cel, lagian tadi kata dokter Renal dia ada urusan. Jadi terapinya lebih pagi"kata Christy membuat Michel sedikit mengerti.
Michel lalu mengambil beberapa buah-buahan yang tadi dia bawa, dengan cepat Michel mengupas buah-buahan itu. Lalu menyuapinya untuk Christy. Christy membiarkan Michel menyuapinya,sedangkan dia malah sibuk memainkan hp milik Michel.
Michel sedikit mengintip untuk melihat apa yang Christy lakukan pada hp nya. Ternyata gadis itu melihat foto-foto para sahabatnya dan foto-foto lain yang menampilkan kebersamaan mereka semua.
Christy tersenyum melihat senyuman para sahabatnya itu, sudah lama Christy tidak melihat senyuman itu. Saat sedang asik melihat-lihat foto. Christy melihat ada satu album di galeri Michel. Nama album itu adalah "gadisku"
Dengan cepat Christy membukanya, matanya membulat sempurna. Semua isi album itu adalah fotonya. Banyak foto disana, termaksud foto Christy saat sedang koma.
"kamu kenapa foto aku waktu koma?"tanya Christy memperlihatkan satu fotonya itu.
"aku mau kamu tahu, kalau selama ini aku selalu nungguin kamu, aku luangin semua waktu aku sama kamu. Dan sekarang, kamu harus bayar semuanya! Kamu harus hidup sama aku selamanya"kata Michel tersenyum manis sambil mengelus kepala Christy.
"makasih Cel. Aku gak tahu harus ngomong apa lagi. Yang jelas, aku beruntung banget karena punya pacar sebaik kamu"kata Christy mengelus pipi Michel lembut.
"aku jauh lebih beruntung karena tuhan sudah mengirimkan malaikat seperti kamu"kata Michel sambil menggenggam tangan Christy.
"Cel, deketan deh"kata Christy dengan senyumannya.
"kenapa?"tanya Michel mendekatkan wajahnya pada Christy
CUP
Satu ciuman mendarat di bibir Michel. Christy tersenyum manis di hadapan kekasihnya itu. Michel seketika tersenyum malu, pria itu menjadi salah tingkah karena di cium oleh Christy.
"lagi dong. Tapi agak lama yah, yang tadi cepet banget"kata Michel dengan senyumannya yang langsung mendapatkan cubitan dari Christy.
"dasar mesum!"kata Christy membuat Michel terkekeh.
"biarpun mesum, kamu sayangkan"kata Michel mencubit hidung Christy, membuat gadis itu kesal.
Keduanya asik saling menganggung, seketika Michel mengingat Richard yang tadi ada didepan ruang ICU.
"kamu marahan sama bang Richard?"tanya Michel, membuat ekpresi Christy seketika berubah menjadi sedih.
"bang Richard kemarin marah banget sama aku"kata Christy membuat Michel penasaran, apa sebenarnya yang sudah terjadi diantara kakak beradik itu.
"kenapa dia marah? Kamu emang ngomong apa hmm?"tanya Michel menatap wajah sedih Christy.
"aku cuma mau lihat keluarga aku Cel, aku rindu sama mereka. Tapi kenapa, kenapa bang Richard gak bolehin"kata Christy menatap sendu wajah Michel.
"Chris, dengerin aku. Bang Richard kayak gitu, karena dia takut kamu sedih dan terluka lagi. Asal kamu tahu, aku ngelihat gimana hancurnya bang Richard selama 3 tahun ini. Dia itu udah kayak mayat hidup, Chris. Dia gak bisa ngapa-ngapain karena ingat kondisi kamu"kata Michel yang mencoba membuat Christy mengerti.
"tapi Cel, aku rindu sama mereka. Aku gak tahu gimana kondisi mereka sekarang"kata Christy dengan nada sendunya.
"mereka semua baik-baik ajah, hanya ayah yang sedang sakit sekarang"kata Michel membuat Christy terkejut.
"ayah sakit? Sakit apa Cel? Ayah gak apa-apa kan?"tanya Christy panik.
"hey tenang okey. Kondisi kamu belum stabil Chris. Ayah sakit karena itu faktor umurnya, Chris. Aku selalu ngontrol kondisi ayah, jadi kamu tenang ajah"kata Michel membuat Christy sedikit tenang.
"lalu yang lain?"tanya Christy pada Michel.
"Dimas dan Tasya akan menikah 4 hari lagi"kata Michel membuat Christy sangat bahagia dan juga terkejut.
"benarkah? Wah itu sangat bagus. Kenapa kamu baru bilang ke aku?"tanya Christy dengan wajah kesalnya.
"maaf aku lupa, aku sibuk ngurus semua pasien dan aku juga sibuk bantuin Dimas buat acaranya"kata Michel membuat Christy mengerti.
"aku pengen datang ke acara Dimas sama Tasya. Tapi gimana caranya"kata Christy yang kembali murung, mengingat larangan Richard.
"kamu mau?"tanya Michel membuat Christy menatapnya.
"emang bisa?"tanya Christy yang di balas senyuman oleh Michel.
"aku usahain yah. Kalau gak bisa, jangan sedih okey"kata Michel membuat Christy tersenyum lalu memeluk Michel.
"eh kok main peluk-peluk ajah, nanti ada yang lihat loh"kata Michel bercanda membuat Christy semakin mengeratkan pelukannya.
"biarin, gak perduli. Yang penting aku meluk kamu"kata Christy membuat Michel terkekeh lalu membalas pelukan gadisnya itu.
"jangan sakit lagi yah, aku khawatir Chris"kata Michel dengan suara kecilnya sambil mengelus rambut Christy.
"kalau aku sakit, kan pacar aku dokter. Jadi aku bisa di sembuhin"kata Christy membuat Michel tersenyum.
"Cel aku ngantuk"kata Christy membuat Michel melepaskan pelukannya lalu menatap kekasihnya itu.
"masa jam segini udah ngantuk?"tanya Michel sambil mencubit gemas pipi Christy.
"Cel"ucap Christy dengan gaya imutnya membuat Michel semakin gemas.
"yaudah aku temenin, sini"kata Michel berbaring dibrankar Christy. Lalu menarik Christy untuk ikut berbaring dengannya.
Michel menggunakan lengannya untuk menjadi bantal kepala Christy, sedangkan Christy dia sudah tertidur sambil memeluk Michel. Dengan perlahan Michel mengelus kepala Christy agar gadis itu semakin nyenyak.
Michel tersenyum saat melihat wajah polos Christy saat tertidur, Michel mengambil hp nya lalu dengan cepat memfoto dirinya dan Christy yang sedang tidur.
"makasih karena udah bertahan sampai sejauh ini. Aku gak tahu lagi kalau kamu benar-benar pergi untuk selamanya. Mungkin aku udah gak bisa ngapa-ngapain lagi, kehilangan kamu jauh lebih menakutkan dari pada kehilangan impian aku selama ini"kata Michel dengan suara kecilnya lalu ikut menutup mata dan masuk kedalam mimpi.
Christy tersenyum tipis, karena dia masih bisa mendengar apa yang Michel katakan. Christy mengeratkan pelukannya lalu kembali menutup matanya.
"kenapa ada pria sebaik kamu Cel. Aku beruntung banget karena bisa kenal sama kamu. Aku janji akan selalu ada buat kamu, dan akan selalu jagain kamu"batin Christy.
//skip//
Raja yang baru pulang dari perusahaan, wajahnya terlihat sangat lesuh. Raja terlihat sangat lelah. Raja yang baru masuk di mansion langsung duduk disofa lalu menyandarkan kepalanya, dia sesekali memijat kepalanya yang terasa sangat sakit itu.
PRANG
Suara pecahan itu membuatnya terkejut, suara itu berasal dari kamar kedua orangtuanya. Dengan cepat Raja berlari keatas dan melihat apa yang terjadi. Di dalam sana sudah banyak anggota keluarganya, termaksud Faris.
Raja terkejut melihat Siska bundanya sudah terduduk sambil menangis di lantai, bajunya berserakan dimana-mana. Raja langsung membantu Siska untuk berdiri.
"ada apa ini? Ayah?"tanya Raja menatap Raymond yang terlihat sangat marah.
"usir dia! Jangan pernah mengizinkan dia masuk ke mansion ini!"kata Raymond marah sambil menunjuk wajah istirnya itu.
"ayah tenang dulu, jangan seperti ini"kata Garis berusaha membuat Raymond agar lebih tenang, mengingat Raymond yang sekarang mudah sakit.
"ayah gak bisa lihat muka dia disini, Faris. Setiap ayah lihat muka dia, justru hati ayah sakit"kata Raymond memukul dadanya berkali-kali.
"Ray, kamu jangan seperti ini. Kasihan istrimu"kata Wijaya mencoba membuat Raymond mengerti.
"sekarang kalian pilih, ayah yang pergi atau dia"kata Raymond membuat semua orang terkejut.
Siska langsung melepaskan genggama Raja, lalu dengan sangat berat hati dia memungut semua pakaiannya yang berhamburan. Raka dan Revano langsung menahan Siska, namun Siska menggeleng dan berusaha tetap tersenyum.
"biar bunda saja yang pergi"kata Siska menghapus air matanya.
Raja langsung menahan bundanya itu, Siska menunduk tidak mau melihat wajah putranya. Siska sudah merasa sangat malu untuk mengangkat tinggi kepalanya.
"bunda gak boleh pergi.Ayah kenapa seperti ini! Bunda ini istri ayah, kasihan bunda"kata Raja sambil memahan tangan Siska.
"setelah ini ayah akan urus surat perceraian. Suruh dia pergi dari sini!"kata Raymond semakin membuat semua orang terkejut.
"ayah kenapa harus sampai sejauh ini"kata Raka yang tidak percaya dengan semua perkataan ayahnya itu.
"diam kamu! Tidak usah banyak bicara. Seharusnya kamu bersyukur, karena saya tidak mengusir kamu sama seperti bundamu itu!"kata Raymond menatap tajam wajah Raka.
"sudah jangan melawan ayah kamu, Raka. Bunda baik-baik saja, biar bunda yang pergi. Jaga diri kalian baik-baik yah"kata Siska lalu mencium Raka, Revano, Raja dan Faris.
Siska lalu pergi membawa satu kopernya, Raymond mengalihkan pandangannya tidak ingin melihat siapapun. Raja mengacak rambutnya frustasi. Christy belum juga ditemukan, lalu sekarang bundanya diusir dari mansion.
"Ray, apa kamu tidak berfikir? Dimana dia mau tinggal, kasihan dia"kata Wijaya berusaha membuat Raymond sadar.
"aku tidak perduli. Bukan urusanku!"kata Raymond acuh.
"sebaiknya kita keluar dulu, biarkan ayah istirahat"kata Faris.
Mereka semua lalu keluar meninggalkan Raymond sendiri di kamar. Raja langsung berlari keluar mansion mencari dimana bundanya berada. Namun tidak ada apa-apa yang Raja dapatkan.
"bunda kemana"kata Raja dengan suara sendunya.
Raja kembali masuk dengan wajah sedihnya, rasa lelahnya seketika hilang tergantikan dengan rasa frustasi dan khawatir. Raja pulang ke mansion untuk beristirahat bukan untuk menjadi seperti orang stress seperti ini.
"Ja"panggil Raka sambil menepuk pundak kembarannya itu.
"gue mau sendiri dulu bang"kata Raja lalu masuk kedalam kamarnya.
Raka menatap kamar adiknya itu sendu, Raka baru sadar yang Michel katakan itu benar. Raja terlihat sangat lelah. Namun dia tidak pernah bertanya sekalipun pada adiknya itu.
"gue bukan abang yang baik buat adik-adik gue"kata Raka menunduk sendu.
"lo jangan ngomong gitu. Mendingan sekarang lo bantu Raja buat urusin semuanya. Kasihan dia"kata Revano menepuk pundak Raka.
"jangan lemah, kalian ini laki-laki"kata Faris pada kedua adiknya itu, lalu dia pergi di ikuti kedua orangtuanya.
//skip//
Michel terbangun karena merasa ada yang memainkan hidungnya, matanya mendapatkan gadisnya itu tertawa sambil memainkan hidunya.
Michel tersenyum dengan apa yang Christy lakukan, Michel tertidur sangat nyenyak hingga tidak menyadari jika hari sudah sore. Michel duduk dan mengumpulkan nyawanya lebih banyak.
"kamu tidurnya lama banget, aku ajah udah bangun dari tadi"kata Christy membuka lebar mata Michel agar pria itu tersadar.
"aku baru tidur sampe selama ini, nyenyak banget. Mungkin karena ada kamu"kata Michel mencium pipi Christy berkali-kali.
"makanya banyakin istirahat Cel. Kamu itu dokter. Seharusnya kamu lebih tahu soal kesehatan kamu"kata Christy membuat Michel tersenyum dan mencubit pipi kekasihnya itu.
"iya sayangku"ucap Michel hingga membuat Christy terkekeh.
"sore dok"kata seorang perawat yang baru saja masuk di ruang ICU.
"ada apa?"tanya Michel menatap perawat itu.
"sedang ada pasien darurat di UGD dok"kata perawat itu.
"lalu kenapa melapor pada saya? Telfon dokter Genta atau dokter Renal. Saya masih dalam masa cuti sekarang!"kata Michel menatap heran perawat itu.
"dokter Genta sedang ada operasi dok. Sedangkan dokter Renal ada urusan di luar rumah sakit. Sejak tadi pagi dokter Renal belum kelihatan dirumah sakit"kata perawat itu membuat Michel sangat marah.
"kenapa spesialis bedah saraf dirumah sakit ini sangat kacau. Apa rumah sakit ini punya dia! Seenak jidat meninggalkan kewajibannya"kata Michel sangat marah, lalu langsung menelfon dokter Renal.
"Cell jangan emosi"kata Christy namun Michel hanya mengabaikannya, karena dia sudah sangat marah.
"kembali kerumah sakit sekarang!"kata Michel lalu mematikan sambungan telfonnya.
"kirim hasil MRI pasien lewat komputer yang ada di UGD. Saya akan kesana"kata Michel lalu perawat itu pergi.
"aku ke UGD dulu. Kalau ada apa-apa bilang yah"kara Michel lalu mencium singkat bibir Christy.
"Cel jangan emosi okey"kata Christy yang khawatir jika Michel akan emosi nanti.
"iya"jawab Michel tersenyum lalu keluar dari ruag ICU.
Michel berjalan sangat cepat menuju ruang UGD, dia sempat masuk keruangannya untuk mengambil jas dokter miliknya. Saat Michel masuk, semua perawat dan dokter residen menunduk hormat padanya.
Michel baru saja ingin berbicara. Namun dia terkejut siapa pasien darurat yang dikatakan perawat tadi. Itu adalah Siska, bunda kekasihnya dan ke dua sahabatnya..
"astaga bunda"kata Michel khawatir melihat wajah pucat Siska.
"dok, anda mengenal pasien ini?"tanya dokter residen yang berada di bawah kendali Michel.
"dia orangtua sahabat saya"jawab Michel sambil memeriksa keadaan Siska.
"MRI?"tanya Michel.
"baru saja dikirim dok"kata dokter residen itu dan memperlihatkan hasil MRI yang ada di layar komputer.
"ada pembengkakkan dibagian kepala pasien dok"kata dokter residen itu melihat hasil MRI.
"apa harus saya menyiapkan ruang operasi dok?"tanya dokter residen itu.
"tidak bisa langsung dioperasi, tunggu pasien hingga membaik. Pindahkan pasien diruang ICU, selalu pantau keadaannya. Pastikan kondisi vitalnya selalu stabil dan jangan biarkan pasien sampai terkena demam"kata Michel membuat dokter residen itu mengangguk mengerti.
"apa kalian tahu siapa yang membawa pasien kesini?"tanya Michel pada para perawat.
"kata supir ambulance, ada orang yang menelfon mengabari jika ada orang pingsan di jalan. Lalu ambulance langsung datang, ada banyak orang yang melihati pasien yang terbaring di jalan. Hmm barang-barang pasien ada di respsionis dok"kata dokter residen itu membuat Michel bingung.
"barang-barang? Maksud kamu?"tanta Michel yang bingung.
"pasien ditemuka pingsan dijalan, dan ada koper yang orang bilang itu milik pasien"kata dokter residen itu membuat Michel terkejut. Dia langsung keluar dari ruang UGD dan pergi ke resepsionis yang ada di lantai 2.
"dokter ada yang bisa kami bantu?"tanya resepsionis itu melihat Michel yang berlari tadi.
"dimana barang-barang pasien yang baru saja masuk UGD?"tanya Nichel membuat resepsionis itu mengerti, lalu memberikan satu koper besar pada Michel.
Michel sangat terkejut melihat isi koper itu adalah semua pakaian Siska. Michel dengan cepat menelfon Raja, karena penasaran kenapa Siska sampai membawa semua barang-barangnya itu.
Mendengar penjelasan Raja membuat Michel sangat terkejut. Michel tidak bisa membayangkan jika Christy tahu semua ini akan seperti apa reaksi gadis itu.
Michel lalu menyuruh Eaja segera kerumah sakit, setelah itu Michel merapikan barang-barang Siska dan menyimpannya di ruangannya.
Michel duduk diruangannya sambil memijat kepalanya, dia merasa sangat sedih mendengar apa yang terjadi pada keluarga Raja. Semuanya benar-benar hancur.
"kenapa keluarga lo jadi hancur gini Ja. Gue minta maaf banget gak bisa bantuin lo. Andai ajah bang Richard gak ngelarang gue buat ngasih tahu dimana Chris sekarang, mungkin gue udah bawa kalian ketemu sama Chris"kata Michel.
Tiba-tiba pintu Michel terbuka menampilkan seorang pria berpanampilan acak-acakan. Wajah pria itu terlihat sangat marah. Dengan cepat menarik kera baju Michel lalu mendorongnya menghantam tembok.
"an**ng lo"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
kisti Wulan dari
sedih cerita nya tapi seru dan mengharukan kasian geu same Sik Stevan tapi mau bagaimana mana pun Michel udah lama jugak berjuang demi sang Christy semongga Stevan cepat sembuh yah
2021-07-05
0
Kadek Martini
lnjut dong
2020-12-01
2
Nuri
thor yang di wattpat di sambung masak setengah setengah kan gak asik
2020-12-01
2