Two World Mafia Girls(PART 2)
Disebuah mansion yang cukup besar,terlihat dua keluarga yang sedang sarapan bersama. Tidak ada suara sama sekali, hanya dentingan sendok dan garpu. Para maid hanya diam menyaksiskan pemilik rumah sarapan.
Sudah 3 tahun berlalu,mansion itu seperti tak berpenghuni. Mereka hanya berlalu-lalang seperti orang asing. Tidak ada sapaan dan ucapan yang keluar antara mereka. Saling membenci, dan membenci diri sendiri.
Hanya beberapa orang saja yang bertegur sapa,tidak ada kebahagiaan, tidak ada senyuman, tidak ada kegembiraan dimansion itu. Rasa penyesalan dan penderitaan dirasakan secara bersamaan. Semua bercampur menjadi satu.
"pagi tuan"sapa seseorang berpakaian serba hitam, dia adalah seorang dektekfit. Namun, untuk apa detektif datang kesana?
"apa sudah ada info tentang putri saya"kata seorang pria paruh baya, dengan nada dingin dan tatapan tajamnya
"maaf tuan, pencarian kali ini gagal lagi. Tidak ada jejak sama sekali"kata detektif itu menunduk
"coba lagi cari dirumah sakit lain, temukan putri saya"kaya pria paruh baya itu dengan tatapan sendunya
Detektif itu langsung pergi dari sana, semua orang merasa sedih mendengar berita itu. Sudah 3 tahun, banyak detektif yang dipekerjakan hanya untuk mencari satu orang gadis. Namun, tidak ada hasil sama sekali.
"ayah jangan sedih lagi. Ingat kesehatan ayah"kaya seorang pria yang berumur sekitar 21 tahun yang memakai pakaian formal.
"tapi Raja, belum ada kabar. Sudah 3 tahun, ayah bingung harus bagaimana lagi"kata pria paruh baya itu yang sudah menangis.
Dia adalah Raymond, sejak kepergian Christy 3 tahun lalu. Kesehatannya mulai memburuk, sekarangpun Raymond harus duduk dikursi roda. Raja hampir gila menghadapi semua situasi ini.
Keluarga Raymond dan Stamford sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, tidak ada hasil walau hanya sedikit. Gadis itu hilang seperti ditelan bumi, tidak ada sedikitpun jejak yang ditinggalkan.
"semua ini karena kalian berdua"kata Raymond menatap Raka dan Siska marah.
"maaf mas hiks hiks aku salah hiks hiks"kata Siska yang sudah menangis disamping Megan.
"sudah ayah, kami sadar kalau perbuatan kami itu salah. Aku mohon jangan menyalahkan kami terus"kata Raka menatap sendu pada ayahnya itu.
"ayah kira, kamu adalah seorang pria yang bisa menepati janji. Tapi, kamu tidak bisa menepatinya. Karena kamu, putri ayah dibawah entah kemana"kata Raymond yang sangat marah.
"AARGH"teriak Raymond meremas dadanya yang terasa sakit.
Raja dan Wijaya daddy Revano, langsung berdiri menghampiri Raymond. Pria itu selalu seperti ini. Mengeluarkan emosinya dan berakhir sakit.
"Ray, mamu harus kontrol emosi kamu ini. Berbahaya"kata Wijaya khawatir.
"ayah, sebaiknya ayah istirahat di kamar. Biar aku antar"kata Raja.
"dad, aku antar ayah kekamar dulu. Maaf tidak menyelesaikan sarapannya"kata Raja pada Wijaya.
"yasudah tidak apa-apa, antar ayahmu kekamar. Kasihan dia"kata Wijaya pada Raja
Raja langsung membawa Raymond menuju kamar milik ayahnya itu, keadaan dimeja makan masih tegang. Siska menangis tersedu-sedu karena merasa bersalah. Sedangkan Raka hanya bisa terdiam dan menunduk.
"lo gak apa-apa?"tanya Revano menepuk perlahan pundak Raka.
"ini salah gue Rev, andai gue bisa percaya sama Chris. Ini gak akan terjadi, dia gak akan dibawah pergi sama bang Richard"kata Raka menatap sendu pada Revano.
"lo harus kuat Rak, lo harus terus nyari dimana keberadaan Chris. Gue sama yang lain sampai sekarang masih nyari keberadaan Chris"kata Revano.
"sebenarnya dimana Chris? Apa Michel benar-benar gak tahu dimana dia?"tanya Raka menatap Revano.
"gue juga gak tahu Rak, tapi sejak perginya Chris. Michel jadi dingin, cuek bahkan jarang ngomong. Kalau dia tahu, pasti dia bilang ke kita"kata Revano.
"kamu dimana princess"ucap Raka menunduk membiarkan air matanya terjatuh.
//skip//
Disebuah ruang ICU terlihat 3 dokter tampan yang sedang memeriksa keadaan Christy. Mereka adalah Michel, Genta dan juga Renal. Keadaan Christy terus dipantau, bukan hanya ketiga dokter itu. Namun, masih ada lagi dokter yang menangani Christy.
2 suster, Genta dan juga Renal melotot melihat perlakuan Michel pada Christy. Mulai dari tatapan, hingga suara lembut yang Michel keluarkan. 3 tahun bekerja bersama, semua perawat dan dokter tidak pernah melihat senyuman lebar dari Michel, nada bicara dingin yang biasa mereka dengan justru sekarang sangat berbanding terbalik.
"dokter Genta, MRI pasien?"tanya dokter Renal pada dokter Genta yang berdiri disampingnya.
"seharusnya sudah dikirim sekarang"kata dokter Genta mengotak-ngatik sebauh laptop yang berada di dekat kaki Christy.
"sudah ada dok"kata dokter Genta, lalu dokter Renal melihat hasil MRI milik Christy.
"semua sudah mulai membaik dan kondisi vital pasien sudah stabil. Saya rasa tidak perlu menunggu lama untuk pasien bisa pulih"kata dokter Renal membuat Michel mengangguk menandakan dia mengerti.
"kalau ada apa-apa, bilang ke aku okey"kata Michel mengelus lembut kepala Christy.
"iya, makasih Cel"kata Christy tersenyum sangat manis, hingga membuat dokter Genta dan dokter Renal merasa sangat terkejut. Wajah cantik Christy sangat natural.
"dok, jam 9 nanti pasien akan mulai terapi berjalan, sendi-sendi pasien sangat lemah. Karena sudah 3 tahun terus terbaring"kata dokter Genta membaca sebuah kertas putih hasil pemeriksaan.
"hmm siapa yang bertugas melakukan terapinya ? Apa kamu?"tanya Michel melihat kearah dokter Genta.
"tugas saya"jawab dokter Renal menatap sinis kearah Michel.
"apa tidak ada dokter lain?"tanya Michel menatap genta. Genta hanya bisa diam dan bingung harus menjawab apa.
"terapi seperti ini memang sudah tugas saya, dokter Michel"kata dokter Renal membuat Michel kesal.
"Cel"tegur Christy yang tahu jika Michel sekarang sedang dalam mode marah.
"hmm lakukan dengan baik."kata Michel sinis.
"Cel, bang Richard mana?"tanta Christy yang belum melihat kehadiran abangnya itu.
"dia katanya mau kemarkas. Ada urusan"kata Michel.
"dok ada pasien di IGD"kata dokter Genta yang baru saja menerima telfon dari perawat IGD.
"aku keruang IGD dulu, kalau ada apa-apa telfon aku okey"kata Michel mencium singkat bibir Christy lalu keluar diikuti yang lain.
"susah yah kalau punya pacar dokter. Dikit-dikit IGD, UGD, ICU, ruang operasi. Untung sayang"kata Christy terkekeh dengan perkataannya sendiri.
Saat Christy sedang sibuk dengan pemikirannya sendiri, tiba-tiba ada seorang perawat masuk kedalam ruang ICU. Christy menatap perawat itu seolah bertanya apa yang dia lakukan.
Bukannya menjawab, dia justru memberikan selembar kerta berwarna kuning lalu pergi tanpa mengatakan apa-apa. Christy yang bingung langsung membuka dan membaca selembar kertas itu.
"apa kabar? Sudah lama tidak berbicara denganmu. Aku kembali, karena mendengar kalau kamu mengalami hal buruk. Aku sudah memperhatikan kamu sejak 3 tahun belakangan ini, aku takut kamu akan sedih, jadi aku muncul seperti ini. Aku juga takut bang Richard sedih karena melihat kemunculanku, tapi aku akan tetap muncul. Walau bukan sekarang, Tunggu aku"
Christy mengkerutkan dahinya membaca surat itu. Siapa dia? Maksudnya apa? Apa dia mengenalku? Seperti yang ada di fikiran Christy sekarang, saat Christy berfikir keras dia tidak sadar jika ada Richard disebelahnya.
Richard langsung mengambil kertas itu, berbeda dari ekpresi bingung Christy. Justru Richard menampilkan wajah terkejutnya.
"sudah saya duga, kamu yang menulis semua surat ini. Apa mau kamu sebenarnya? Kalau kamu dengar saya, saya mohon jangan macam-macam. Kamu sendiri tahu kalau saya tidak bisa menyakiti kamu, walaupun saya mau"batin Richard menahan emosi.
Richard langsung mengantongi surat itu, Christy menatap bingung wajah Richard. Richard langsung merubah ekpresinya dan tersenyum pada Christy.
"gimana keadaan kamu, princess?"tanya Richard sambil memainkan rambut Christy.
"udah lumayan sih bang, jam 9 nanti aku harus terapi berjalan katanya"kata Chrisy menjawab pertanyaan Richard sambil tersenyum.
"hmm bang, kenapa dari kemarin gak ada yang datang jengukin aku? Ayah? Bang Raja? atau mommy?"tanya Christy yang merasa bahwa dari kemarin hanya Richard dan Vira yang datang.
"tidak usah memikirkan keluarga itu lagi. Setelah ini, kamu akan tinggal bersama dengan abang. Hanya abang"kata Richard membuat Christy bingung.
"maksud abang apa?"tanya Christy bingung.
"abang gak mau kamu berhubungan dengan keluarga itu lagi. Karena mereka kamu jadi seperti ini"ucap Richard dengan wajah yang sangat serius.
"tapi bang, aku rindu sama mereka. Apa abang tidak memberitahu keberadaan aku, selama aku koma?"tanya Christy.
"abang tidak memberitahu, bahkan tidak membiarkan mereka bisa mencari tahu tentang kamu"kata Richard membuat Christy semakin terkejut.
"bang, mereka pasti kebingungan. Kenapa abang seperti ini?"tanya Christy menatap sendu pada Richard.
"abang seperti ini, karena abang takut kehilangan kamu princess. Jadi abang mohon, ngertiin perasaan abang"kata Richard, membuat Christy kebingung.
"bang, mereka keluarga kita. Abang jangan seperti ini, kasihan mereka. Pasti mereka kebingung mencari keberadaan aku"kata Christy membuat Richard seketika berdiri, dan menampilkan wajah dinginnya.
"abang tidak suka dibantah Christy, kalau abang bilang tidak berarti tidak. Mengerti!"kata Richard memanggil Christy bukan dengan kata princess, nampaknya dia benar-benar marah. Karena takut kemarahannya diluar batas, Richard memilih untuk keluar dan meninggalkan Christy.
Christy terdiam mencerna baik-baik perkataan Richard, ini pertama kalinya Richard tidak menggunakan kata princess untuk dirinya. Sepertinya Richard sangat marah. Dahulu Richard juga menyebutkan nama Christy dan bukan princess. Itu semua karena Rihard marah pada Christy, yang mengikuti perang antar mafia,tanpa seizin dirinya.
Saat Christy sibuk memikirkan Richard, tiba-tiba dokter Renal masuk dengan membawa kursi roda. Christy menatap dokter Renal yang baru saja masuk kesana.
"terapi akan dimulai sekarang"kata dokter Renal, lalu membantu Christy untuk duduk dikursi roda yang dibawahnya.
Dokter Renal langsung mendorong kursi roda itu menuju ruang terapi, ruang terapi yang digunakan dilantai yang sama dengan ruang ICU yang Christy tempati. Itu semua atas perintah Richard, agar tidak ada yang melihat Christy.
Saat sampai diruang terapi, dokter renal terkejut melihat ada Michel yang duduk didalam. Michel tersenyum lalu mengecup singkat pipi Christy. Christy terkejut dengan apa yang Michel lalukan, terlebih lagi didalam ruang terapi ada cukup banyak perawat.
"Cel, di lihatin sama perawat"kata Christy memukul pelan lengan Michel.
"gak perduli, abisnya aku rindu banget cium pipi kamu. Lagi deh"kata Michel mencium pipi Christy berkali-kali membuat Christy merasa geli.
"Cel udah"kata Christy mendorong Michel agar berhenti menciumnya.
"apa sudah adegan romantisnya? Bisa saya mulai terapinya?"tanya dokter Renal dengan nada dingin.
"sirik"kata Michel sinis membuat Christy merasa tidak enak .
"Cel udah, aku mau terapi dulu yah"kata Christy membuat Michel mengalah lalu duduk kembali membiarkan dokter Renal bekerja.
Dengan hati-hati dokter Renal membantu Christy berdiri. Dengan perlahan kaki Christy mulai bergerak, sedikit kaku rasanya. Karena sudah 3 tahun kaki itu tidak di pakai berjalan.
Dokter Renal berjongkok sebentar lalu menekan telapak kaki Christy, dokter Renal bisa melihat ekpresi Christy yang menahan rasa sakit. Lalu dokter Renal kembali berdiri dan menggenggam kedua tangan Christy dan kembali berjalan perlahan.
"jika ada bagian yang sakit katakan"kata dokter Renal yang terus membantu Christy berjalan perlahan.
"kenapa kaki saya kaku sekali dok? Seperti susah digerakkan"kata Christy melihat kakinya yang melangkah dengan sangat pelan.
"saraf-saraf dikaki anda seperti membeku. Anda sudah 3 tahun tidak beraktifitas. Semua saraf anda pasti sama. Namun, kaki anda lebih merasakan dampaknya"kata dokter Renal menjelaskan semuanya.
"aargh"Christy meringis kesakitan saat kakinya tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Untung saja dokter Renal langsung menahannya. Michel yang melihatnya hanya bisa melafalkan banyak doa, berharap Christy tidak terpanah dengan wajah tampan rekan kerjanya itu.
"hati-hatilah, anda baru berjalan selama 3 tahun. Perlahan itu lebih bagus"kata dokter Renal menatap Christy.
"iya dok, terimakasih"kata Christy tersenyum kikuk pada dokter Renal.
"ingat itu tunangan saya, jangan di ambil!"kata Michel dengan nada menyinggung, sambil memainkan HPnya . Perkataan Michel membuat Christy merasa tidak enak pada dokter Renal.
"maaf yah dok, Michel memang seperti itu"kata Christy tersenyum kikuk.
"jangan senyum seperti itu, jantung saya mau copot"kata dokter Renal dengan ekpresi dinginnya. Membuat Christy berhenti tersenyum.
"duduklah"kata dokter Renal lalu membantu Christy duduk dikursi roda.
"terapi ini hanya akan dilakukan 1 minggu sekali saja, setiap hari saya akan memberikan sinar X Pada kaki anda agar lebih kuat lagi"kata dokter Renal membawa Christy mendekat pada Michel.
"dokter Renal anda tidak menyukai tunangan saya kan?"tanya Michel yang langsung mendapatkan cubitan dari Christy.
"maaf yah dok, pacar saya ini kadang gila"kata Christy tersenyum kikuk pada dokter Renal.
"dokter Michel, sebaiknya anda beritahu pada tunangan anda. Jangan suka tersenyun seperti itu, saya tidak bisa menjamin kalau saya mungkin bisa menyukainya"kata dokter Renal tersenyum sinis lalu pergi dari sana.
"Chris lihat kan, dia itu dokter gila. Kalau ini bukan rumah sakit, udah aku pukulin dia"kata Michel yang terlihat sangat kesal.
"udah lah Cel"kata Christy terkekeh melihat wajah kesal kekasihnya itu.
"jangan senyum kalau ada dia, nanti dia suka sama kamu aku yang repot"kata Michel menutupi wajah Christy dengan tangan kekarnya itu.
"kok kamu yang repot?"tanya Christy menurunkan tangan Michel.
"aku repot harus bersaing lagi sama dia. Kalau kamu gak lagi sakit, hari ini juga aku nikahin kamu!"kata Michel membuat Christy terkekeh.
"ada-ada ajah kamu Cel"kata Christy terkekeh.
"aku anterin keruangan kamu"kata Michel mendorong kursi roda Christy dan hendak keluar. Namun saat hendak keluar, Michel berhenti didepan para perawat yang sejak tadi memperhatikannya.
"tunangan saya cantik kan? Jngan iri yah. Dan jangan sedih, karena dokter ganteng ini udah punya tunangan"kata Michel lalu berlari membawa kursi roda Christy. Christy tertawa mendengar perkataan Michel itu
"akhirnya kebahagiaan aku lengkap lagi Chris, aku akan selalu jagain kamu. Aku gak akan biarin kamu terluka lagi. Aku cinta sama kamu Chris"batin Michel bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Erie
aku paadamu thor
2021-09-30
0
Desi Arisandi
sukaaaa bangeet... 😍
2021-08-12
0
𝙷𝚟𝚎
ᴍᴀᴍᴘɪʀ ᴋᴀᴋᴀ
2021-07-10
0