Chapter 3

Diperusahan RD Company terlihat Raja sedang sibuk mempersiapkan rapat yang akan dia lakukan nanti. Perusahaan Raymond sekarang dikelola oleh Raja, Raka dan Revano. Sama seperti ketiga pria itu, Fikra dan Dimas juga menjadi seorang CEO diperusahaan mereka.

Para pria tampan itu menjadi CEO muda yang sedang berada sangat teratas, perusahaan mereka saling bersaing namun tidak sampai merusak persahabatan mereka. Perusahaan terbesar didunia tetap ditempati JP Morgan Chase milik Christy. Raja sudah mencari tahu tentang Christy lewat perusahaan itu, namun tidak ada jawaban jelas yang dia dapatkan.

"pagi bosku"sapa Fikra dan Dimas yang baru saja masuk kedalam ruangan Raja.

"cewek kalian mana?"tanya Raja mengingat kedua sahabatnya itu tidak pernah lepas dari kekasih mereka.

"di sini"ucap kedua gadis yang baru saja masuk bersamaan.

Fikra dan Dimas langsung merangkul kekasih mereka masing-masing, Raja hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya itu yang sudah memiliki pacar.

"cari pacar buruan Ja! Lo gak geser kan?"tanya Fikra membuat dirinya terkena hantaman jurnal tebal dari Raja.

"songong lo! Mentang-mentang udah punya Fara"kata Raja dengan wajah kesalnya.

Fara? Dia pacar Fikra? Lalu bagaimana dengan Raka? Apa yang terjadi? Fara memang berpacaran dengan Fikra sejak 2 tahun lalu. Fikra yang selalu perhatian pada Far, membuat mereka berdua semakin dekat. Bahkan Raka juga tahu soal itu. Dan dia hanya bisa menerima, toh ini juga kesalahannya.

"hmm Dim, gimana acara lo? Jadinya minggu depan kan?"tanya Revano yang baru saja keluar dari toilet di ruangan Raja.

"eh ada lo Rev"kata Fikra yang di angguki Revano sambil tersenyum manis.

"acara gue jadinya minggu depan kok. Undangan juga udah kesebar"kata Dimas merangkul Tasya kekasihnya.

"terus kok kita gak dapat undangan?"tanya Revano yang merasa kalau belum ada undangan yang Dimas berikan untuknya.

"gayaan mau pake undangan. Kalian sahabat gue! Gak usah pake undangan."kata Dimas membuat mereka semua terkekeh.

"soal Chris udah ada kemajuan?"tanya Fara membuat mereka semua seketika menjadi sedih.

"belum Far"jawab Raja dengan nada sedih.

"gue harap dia datang diacara nikahan gue sama Dimas"ucap Tasya sedih.

"kalian berdoa ajah yah. Gue selalu usahain buat cari dimana Chris"kata Raja dengan nada sedihnya, namun dia berusaha terlihat kuat di hadapannya para sahabatnya itu.

"sabar yah Ja, kita pasti bantuin"kata Fikra sambil merangkul pundak Raja.

"thanks yah"kata Raja berusaha untuk tersenyum.

Sejak 3 tahun belakangan ini, tidak ada satu haripun mereka lewatkan untuk tidak mencari keberadaan Christy. Namun, selalu tidak ada jawaban. Mereka hampir putus asa untuk semua ini. Namun Christy terlalu berharga untuk mereka semua.

Hanya jika Christy kembali semua akan membaik, keluarga mereka akan kembali seperti dulu. Agar kebahagiaan seperti dulu kembali lagi.

"selamat pagi tuan"ucap salah satu satpam yang baru masuk keruangan Raja.

"pagi, ada apa pak?"tanya Raja dengan nada sopan, karena satpam itu hampir seumuran dengan Raymond ayahnya.

"tadi ada seseorang yang datang. Dia bilang ini pesanan anda"kata satpam itu memberikan sebuah kotak.

"pesanan? Kalian pesan sesuatu?"tanya Raja pada para sahabatnya, yang langsung mendapat gelengan dari mereka semua.

"gak"jawab mereka bersamaan.

"hmm makasih pak. Bapak bisa kembali bekerja"kata Raja.

"yasudah saya pamit tuan"kata satpam itu lalu keluar.

"siapa yang pesan yah?"tanya Raja penasaran, sambil mengingat apa yang dia pesan.

"buka ajah"kata Revano yang juga penasaran.

Raja dengan hati-hati membuka kotak itu, tidak ada apa-apa selain selembar kertas. Raja dan yang lain bingung dengan semuanya, Raja membaca apa yang ada disurat itu.

"kalian tidak usah mencarinya lagi, kalian tidak akan berhasil. Karena dia sudah pergi, dia sudah pergi jauh. Dan kalian tidak akan bisa menemukannya. Semua ini karena kalian"

Begitulah isi surat itu, mereka sudah tahu itu pasti dari si peneror. Setiap hari mereka mendapatkan surat seperti itu. Tapi mereka tidak mengerti apa tujuan orang itu.

"sebenarnya apa mau orang itu!"kata Tasya yang merinding sehabis membaca surat itu.

"apa kalian nyurigain seseorang?"tanya Fikra dengan wajah yang terlihat sangat serius.

"gue curiga sama bang Richard"kata Revano yang berhasil membuat mereka semua menatapnya.

"gak mungkin bang Richard! Dua setiap hari ada di mansion dan biasa ada di markas. Lagian untuk apa dia nulis itu semua? Sementara dia yang bawa Chris pergi"kata Fara mengatakan apa yang dia fikirkan.

"bener kata Fara"kata Dimas yang merasa perkataan Fara ada benarnya. Untuk apa Richard meneror mereka? Padahal dia yang membawa Christy pergi.

"sebenarnya siapa di balik semua teror ini? Kenapa dia neror keluarga kita? Apa hubungannya dengan Chris?"tanya Raja pada dirinya sendiri. Berusaha mengerti maksud dari semua teror yang mereka alami selama 3 tahun ini.

"apa mungkin Rasya?"tanya Fikra membuat dirinya di tatap dengan tatapan bingung.

"lo kalau ngomong mikir ****! Emang ada orang neror dari dalam kuburan? Jangan aneh-aneh lo!"kata Dimas menjitak kepala Fikra.

"kan gue bilang mungkin Dim"kata Fikra kesal.

"Rasya? Dia sudah meninggal 4 tahun lalu. Mana mungkin dia yang neror kita"kata Revano yang tidak setuju dengan perkataan Fikra.

"kita harus cari tahu siapa orang itu!"kata Fara.

//skip//

Di lobby rumah sakit, Michel menghampiri para sahabatnya yang baru saja datang. Tidak ada perubahan sejak dulu, selalu heboh jika bertemu. Mereka memilih untuk duduk dikantin rumah sakit. Karena Michel juga ingin makan.

Mereka datang untuk melihat keadaan Michel, karena Michel jarang ikut berkumpul. Dan lebih sering menghabiskan waktunya dirumah sakit.

"lo datang kan keacara gue nanti?"tanya Dimas memperhatikan Michel yang sedang makan.

"hmm"jawab Michel dengan dehemannya.

"Cel, jangan dingin-dingin amat sama kita gini dong! Emang lo gak bosen diam mulu"kata Fikra yang lama-lama kesal dengan kebiasaan Michel yang sangat irit bicara.

"gue harus gimana?"tanya Michel berhenti makan dan menatap para sahabatnya.

"balik kayak dulu Cel"jawab Raja membuat Michel menghembuskan nafasnya gusar.

"sorry, gue udah biasa kayak gini"kata Michel membuat para sahabatnya merasa sedih.

"Cel, lo beneran gak tau dimana Chris?"tanya Raka yang sedari tadi diam saja. Michel menatap Raka sinis. Rasa kecewanya pada Raka masih sangat besar.

"buat apa nyariin dia? Masih perduli?"tanya Michel dengan nada sinis, suasana diantara mereka seketika menegang.

"bisa gak sih kalian gak usah debat mulu!"kata Revano yang kesal dengan kedua sahabatnya itu. Mereka sarang jarang bertemu, lalu sekalinya bertemu selalu berakhir dengan perselisihan.

"gue gak akan kayak gini, kalau dia mau ngasih tau dimana Chris!"kata Raka dengan wajah yang memerah karena emosi.

"bang, lo seharusnya mikirin perasaan Michel"kata Raja marah pada kembarannya itu.

"lo pasti tahu kan di mana Chris, dan pasti lo juga yang neror keluarga gue selama ini. Iya kan!"kata Raka mencengkram kera jas dokter yang Michel pakai.

"Raka, banyak orang disini"kata Fikra memisahkan Raka dan Michel.

Michel merapikan jasnya lalu tersenyum sinis menatap Raka, dja bingung dengan jalan fikir sahabatnya itu. Kepergian Christy tidak membuatnya sadar.

"sekalipun gue tahu dimana Chris sekarang, gue gak akan ngasih tahu ke lo! Karena gue gak mau Chris terluka lagi kalau ada didekat lo"kata Michel menunjuk Raka dan menatapnya tajam.

"Cel lo ngomong apa sih!"kata Raja yang merasa tidak suka dengan cara berbicara Michel.

"kenapa? Marah? Itu emang kenyataannya Sekalipun gue tahu dimana Chris, gue gak akan ngasih tau ke kalin. Udah cukup cewek gue sakit hati dan kecewa"kata Michel membuat semua sahabatnya menunduk sedih.

"dan satu lagi soal teror yang Lo bilang, itu bukan gue. Gue gak tahu soal itu! Vahkan kemarin gue juga baru dapat teror dari orang."kata Michel lalu pergi meninggalkan para sahabatnya.

"bang, seharusnya lo jaga sikap lo. Ini rumah sakit punya ayah, dan Michel kerja disini"kata Raja marah lalu mendorong Raka.

"udah! Jangan malah kalian yang berantem"kata Revano menarik Raja kearahnya.

"gak seharusnya lo kayak tadi! Lo gak mikir gimana perasaan Michel? Bukan cuma kita yang kehilangan, Michel juga kehilangan. Lo tau gimana Michel ngejalanin hari-harinya tanpa achris? Lo gak tahu Raka! Kita nyaksiin itu semua, Michel kerja dan gak ingat waktu. Itu semua demi ngilangin strenya"kata Dimas merasa kasihan pada Michel.

"gue cuma mau tahu dimana Chris! Itu doang"kata Raka berjongkok dan mengacak rambutnya frustasi.

"tapi gak gini caranya Raka, kita pasti bantuin lo nyari Chris. Tapi lo juga harus sabar!"kata Fikra.

"gue rindu sama Chris"kata Raka yang sudah mengeluarkan air matanya.

"lo harus kuat, kita pasti bantuin lo"kata Dimas dan membantu Raka berdirim

Dari kejauhan terlihat seseorang yang memperhatikan pertengkaran mereka, senyuman tercetak di bibir orang itu. Saat melihat mereka saling menyerang membuat orang itu senang.

"setelah ini kalian semua akan lebih menderita, karena saya akan membawa dia pergi sejauh mungkin. Dan membuat dia melupakan kalian"kata orang itu lalu menghilang entah kemana.

Dari lantai 2, ada seorang pria yang melihat orang misterius itu. Matanya melotot melihat siapa orang itu. Dugaannya ternyata betul, dia orang yang sangat dekat.

"untuk apa lagi kamu kembaku kesini? Kenapa kamu balik? Kamu harus pergi! Saya tidak bisa nyakitin kamu, sekalipun saya mau."kata orang itu sendu lalu pergi dari sana.

Terpopuler

Comments

imach ❤️❤️❤️

imach ❤️❤️❤️

kok kita se pemikiran yah fikra???

2022-02-10

0

𝐃𝐢𝐥𝐯𝐚

𝐃𝐢𝐥𝐯𝐚

steven

2021-12-19

0

ꪶꫝMeitha.V.Aꪶꫝ

ꪶꫝMeitha.V.Aꪶꫝ

Apa mungkin Richard punya kembaran yg cinta sm Christy bukan sbg adik terus mau milikin Christy

2021-08-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!