Dimarkas KC terlihat Richard yang baru saja sampai kesana. Semua anggota KC menunduk hormat saat melihat si jendral yang baru saja masuk. Rahel yang sedang berlatih langsung berhenti dan menunduk hormat pada Richard.
Sudah 3 tahun Rahel menjadi leader KC, tidak ada yang berubah. Kekuatan rlRahel semakin hebat, level gadis itu hampir menyamai Richard dan Christy.
"apa kabar bang"sapa Rahel pada Richard.
"baik"jawab Richard lalu pergi menuju ruang bawah tanah, meninggalkan Rahel yang menatapnya sendu.
Richard menarik kencang samurai miliknya, membawa samurai itu masuk keruang bawah tanah. Wajah Richard terlihat sangat marah, pertengkarannya dengan Christy membuatnya sangat marah. Dan kemarahannya butuh pelampiasan.
"apa kabar?"tanha Richard pada kedua tahanannya yang sudah tidak berdaya. Sudah 3 tahun mereka di siksa setiap hari, tidak ada ampunan untuk mereka.
"su....su....sudah cukup, bu...bu....bunuh saja kami"kata seorang pria yang tidak lain adalah Alex. Kondisinya sudah sangat mengenaskan.
"seharusnya kalian sudah saya bunuh sejak kemarin. Karena, princess sudah sadar dari koma. Tapi saya masih ingin menyiksa kalian"kata Richard menginjak telapak tangan Alex dengan sangat keras.
"AAARRGGH"teriak Alex merasa tangannya yang sangat perih dan sudah hampir putus.
"sebenarnya apa mau lo? Kita sudah tersiksa selama 3 tahun, apa belum cukup buat lo"kata seorang gadis yang tidak lain adalah Zee, gadis itu sangat mengenaskan. Bahkan bajunya sudah mau terlepas.
"ini akibat karena kalian sudah melukai orang yang berharga dihidup saya"kata Richard mendang Zee cukup keras, hingga gadis itu mengeluarkan darah dari mulutnya.
"gimana kalau kita main-main lagi"kata Richard menggoreskan ujung samurainya di pipi kanan Zee.
"jangan lagi, gue mohon. Kasihan adek gue. Siksa ajah gue"kata Alex memohon pada Richard yang berjongkok didepan Zee.
"sebenarnya saya juga males mau capek-cape nyiksa kalian. Tapi karena saya selalu emosi, dan saya harus butuh pelampiasan"kata Richard menampilkan seringainya yang sangat mengerikan.
"JENDRAL"teriak anggota KC yang menerobos masuk keruang bawah tanah.
"tidak usah teriak"ucap Richard yang marah dengan anggota KC itu.
"maaf jendral, tapi ini diluar markas ada yang melemparkan ini"kata anggota KC memberikan botol kaca yang berisi segulung kertas.
"siapa yang melemparkannya?"tanya Richard mengambil botol itu.
"maaf jendral, tidak ada orang didepan markas. CCTV juga tidak menangkap siapa-siapa"jawab anggota KC itu menunduk takut.
Richard langsung membuka botol itu, dan membuka gulungan kertas dari dalam botol itu. Richard membaca setiap baris dari kalimat dikertas itu. Wajah Richard sedikit terkejut membaca surut itu.
"sorry kalau muncul dengan cara gini, aku kayak gini karena aku cinta sama dia. aku perduli sama dia, Abang gak usah khawatir, aku gak akan nyakitin siapapun. Aku cuma mau dia, itu ajah. Jaga diri yah. Bang"
Begitulah isi kalimat di surat itu, nafas Richard seketika memburu. Alex yang mendapatkan kesempatan, langsung menarik surat itu dari tangan Richard.
Alex tersenyum sinis membaca surat itu, Richard merampas kembali surat itu. Lalu menendang Alex hingga tersungkur menghantam kursi.
"jangan campuri urusan saya"kata Richard menatap al
Alex marah.
"dia sudah kembali ternyata. Sejarah apa lagi yang akan kalian buat"kata Alex dengan nada sinis, yang berhasil membuat Richard semakin marah.
BUGH
BUGH
BUGH
BUGH
Dengan membabi buta, Richard memukul Alex. Amarahnya benar-benar memuncak. Alex membuat emosinya semakin meledak-ledak. Alex bukannya memohon ampun, justru dia tertawa membuat Richard semakin marah.
"mau lo pukul gue terus, orang itu gak akan hilang dari dunia. Kecuali, lo bunuh dia!"kata Alex membuat Richard mengeluarkan sisi iblisnya.
"DIAM KAMU"teriak Richard marah.
Richard menarik samurainya dan mengiris cepat kaki Alex, darah segara keluar dari kaki Alex. Kaki pria itu hampir putus, para anggota KC yang ada disana langsung berlari keliar untuk mencari Reza dan Aron. Hanya mereka yang bisa menghentikan Richard.
Reza dan Aron yang mendengar suara teriakan Richard, seketika berlari menuju ruang bawah tanah. Mereka berdua terkejut melihat tubuh Alex yang sudah tidak utuh. Alex pasti sudah mati, itu yang mereka fikirkan. Badan Richard dipenuhi darah, Reza manarik Richard, sedangkan Aron menarik samurai dari tangan Richard.
"LEPAS"teriak Richard mendorong Reza menjauh darinya.
"Alex udah mati, lo mau sampe kapan mukulin dia ****"kata Reza marah.
"bakar jasadnya"kata Richard lalu keluar dari ruang bawah tanah.
"sebenarnya kenapa dia bisa semarah ini?"tanya Aron pada salah satu anggota KC.
"karena surat ini"kata anggota KC memberikan selembar kertas pada Reza dan Aron.
"sial dia kembali"kata Reza membuang kertas itu.
"bakar jasad Alex"kata Aron.
"enggak-enggak, jangan apa-apain kakak gue"kata Zee memeluk tubuh Alex yang sudah tidak bernyawa lagi.
"kak hiks hiks"Zee terisak memeluk tubuh Alex yang berlumuran darah.
"gue sebenarnya kasihan sama lo, tapi gue gak bisa berbuat lebih buat nolongin lo"kata Aron menatap kasihan kearah Zee.
"udah jangan nangis, luka di pipi lo nanti perih kalau kena air mata"kata Reza melemparkan sebuah kain putih seperti sapu tangan.
"urus dia"kata Aron lalu keluar bersama dengan Reza.
"andai saya bisa bantuin kamu keluar dari sini, saya gak tega lihat kamu kayak gini. saya sayang sama kamu"batin seseorang sendu.
//skip//
Dirumah sakit tepatnya di ruang ICU, Michel datang untuk melihat kondisi Christy. Michel yang baru masuk langsung berbaring di atas brankar bersama dengan Christy. Christy terkejut dengan apa yang Michel lakukan itu.
Baru saja Christy ingin menegur Michel, namun dia mengurungkan niatnya. Karena melihat wajah lelah Michel. Dengan perlaha, Christy mengeluas rambut Michel. Michel memeluk pinggang ramping Christy.
"capek banget yah?"tanya Christy dengan nada yang terdengar begitu lembut.
"lumayan sih"jawab Michel mengangkat kepalanya menatap Christy.
"mulut kamu bau rokok Cel"kata Christy membuat Michel duduk dan menatap Christy.
"kamu ngerokok Cel? Iya?"tanya Christy dengan wajah yang terlihat marah.
"hmm, iya Chris"jawab Michel dengan suara kecil.
"kenapa? Kenapa harus ngerokok? Kamu dokter Cel. Kamu tahu itu bahaya buat kesehatan kamu"kata Christy menatap Michel dengan tatapan kecewanya.
"jangan marah, please. Aku udah gak bisa lepas dari itu Chris. Itu udah jadi kebiasaan aku, saat aku lelah atau lagi sedih Chris"kata Michel menggenggam tangan Christy.
"mana rokoknya?"tanya Christy melepaskan tangannya dari genggaman Michel.
"kamu mau ngapain?"tanya Michel bingung.
"mana rokoknya Michel?"tanya Christy dengan nada bicara sinis.
"nih"kata Michel mengeluarkan sebungkus rokok dari jas dokternya. Dengan cepat Christy merampas bungkusan rokok itu. Michel sedikit terkejut dengan gerakan cepat kekasihnya.
"aku gak mau tahu, gimanapun caranya berhenti ngerokok Cel. Jangan sampai kamu beli rokok tanpa sepengetahuan aku"kata Christy dengan wajah marahnya.
"okey, aku akan usahain. Gak mungkin kan langsung bisa berhenti"kata Michel dengan nada santai, berusaha mengerti perkataan Christy.
"usahin Michel"kata Christy membuat Michel gemas dan mencubit pipi Christy.
"iya sayangkuu"kata Michel lalu mendekat dan memeluk Christy.
"kamu gak suka sama dokter Renal kan?"tanya Michel membuatnya mendapatkan cubitan dari Christy.
"Cel apaan sih"kata clChristy kesal lalu mendorong Miichel.
"bercanda sayang"kata Michel mengacak gemas rambut Christy.
"aku mau ngegosip deh sama kamu"kata Michel sedikit mendekat dan berbisik pada christy.
"baru tahu aku, ada dokter yang suka ngegosip sama pasiennya"kata Christy terkekeh begitu juga dengan Michel.
"aku serius nih, ada gosip tahu"kata Michel.
"emang gosip apa?"tanya Christy yang ingin tahu apa gosip yang akan Michel katakan.
"aku itu dokter yang paling ganteng dirumah sakit ini"kata Michel lalu tertawa terbahak-bahak membuat Christy ikut tertawa. Walaupun menurutnya itu tidak lucu, setidaknya Michel sudah berusaha membuatnya tertawa.
"apaan sih, sok ganteng banget. Dokter Genta juga ganteng kok"kata Christy membuat Michel kesal.
"yaudah kamu sama dia ajah"kata Michel berpura-pura kesal.
"makasih loh udah ngizinin aku sama dokter Genta"kata Christy mencolek-colek pipi Michel yang sedang kesal.
Tiba-tiba Michel menahan tangan Christy dan mendekat pada wajah Christy. Christy terkejut dengan apa yang Michel lakukan. Jarak mereka sangat dekat, deru nafas Michel sangat terasa di wajah Christy.
Michel memajukan wajahnya dan dengan perlahan bibirnya menempel di bibir Christy. Christy tersentak kaget dengan apa yang Michel lakukan, diuman Michel yang lembut membuat Christy menikmatinya.
"ASTAGA"teriak dokter Genta dan dua perawat yang baru saja masuk.
Dengan cepat Michel berdiri dan merapikan jasnya, Fhristy menunduk malu karena di lihat oleh banyak orang. Bukannya malu, Michel justru menatap dokter Genta tajam.
"mengganggu saja!"kata Michel kesal membuat dokter Genta terkekeh.
"maaf dok, ini saatnya pasien beristirahat. Kalau mau mesra-mesraan besok saja, kasihan perawat ini pasti cemburu"kata dokter Genta meledek kedua perawat yang menyukai Michel itu.
"bagaimana kabar anda?"tanya dokter Genta dengan senyuman tulusnya.
"jangan terlalu formal dok, kita seumuran"kata Christy dengan nada santai.
"hmm yasudah, bagaimaja kabar kamu?"tanya dokter Genta dengan lebih santai.
"udah lumayan, makasih dok"kata Christy tersenyum.
"senyum ajah terus sampe kering tuh bibir"kata Michel menyinggung Christy dan dokter Genta.
"astaga, pacarmu itu terlalu cemburu"kata dokter Genta membuat Michel menatapnya horor.
"dokter Michel, carikan saya gadis seperti Christy. Tapi kalau dengan Christy juga lebih bagus"kata dokter Genta sambil mengacak gemas rambut Christy, itu membuat Michel semakin kesal.
"taman dibelakang rumah sakit luas loh dokter Genta, kalau berantem disana kayak bagus tuh"kata Michel membuat dokter Genta terkekeh.
"tenang dokter Michel, saya hanya bercanda. Saya bukan tipe orang yang mau merebut pacar orang. Sebaiknya anda khawatir pada dokter Renal, sepertinya dia menyukai tunangan anda ini"kata dokter Genta membuat Michel semakin kesal.
"Christy. Kami keluar dulu, istirahatlah"kata dokter Genta menarik paksa Michel membuat Christy terkekeh.
"mereka kayak saudaraan ajah"kata Christy terkekeh.
Saat dokter Genta menarik Michel, mereka berdua tidak sengaja menabrak seseorang. Baru saja dokter Genta mau menolong orang itu. Justru, ia lebih dulu berdiri dan berjalan melalui dokter Genta dan Michel.
"anda menjatuhkan sesuatu tuan"teriak dokter Genta memegang gulungan kertas.
"eh tunggu dulu. Dokter Michel, ada nama anda disini"kata dokter Genta membaca nama Michel di gulungan kertas itu.
Michel langsung mengambil gulungan kertas itu, Michel mengerutkan dahinya membaca setiap kalimat yang membingungkan baginya. Dari siapa kertas ini? Dia tahu gue dari mana? Dia kenal gue? Itulah pertanyaan yang muncul dikepala Michel.
"gue akan segera muncul, lo bukan siapa-siapa untuk dia. Gue terimakasih karena lo udah jagain dia, tapi dia gak akan bisa lo milikin. Karena dia punya gue"
Begitulah isi gulungan kertas itu, Michel berfikir sangat keras. Namun dia tidak mengerti dengan apa yang surat itu maksudnya.
"apa isinya dok?"tanya dokter Genta penasaran.
"bukan urusan anda"kata Michel lalu meninggalkan dokter Genta yang kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
imam zulkifli
apakah aya idup lagi
2022-05-27
0
ashkiya
Steven Raymond kah itu...
2022-05-06
0
Chimuet Ciemuth
msak rasya itu thor
2021-09-26
0