Bab 5- Diam karena teguran

Dalam beberapa detik mereka saling bertatapan, pandangan mereka saling mengunci seakan melupakan apa sebenarnya yang sedang mereka lakukan.

"Rey!" panggil Jihan lirih seraya mengerjapkan matanya.

"Ya ...." sahut Rey lirih pula yang sepertinya sedikit terhipnotis dengan mata indah Jihan.

Wajah mereka begitu dekat, bahkan Jihan tampak sedikit menggeser posisinya untuk bisa naik ke atas. Jantung berdebar dengan kencang dan keras, itulah suara jantung Rey ketika melihat paras cantik nan manis Jihan.

"Rey, apa loe tahu?" tanya Jihan dengan suara lirih.

"Apa?" tanya Rey balik dengan perasaan dag dig dug.

"Loe ...."

"Iya, gue kenapa?" tanya Rey yang begitu penasaran.

Jihan tersenyum manis, bahkan gula kapas aja kalah manis lho, eyaaa ....

"Loe," Jihan terlihat lebih mendekatkan wajahnya ke wajah Rey.

Jihan sedikit mendekatkan wajahnya lagi, begitu dekat hingga seakan tidak ada jarak diantara mereka. Suara detak jantung Rey sudah seperti sebuah genderang yang di tabuh tanpa jeda.

"Loe nyebelin!" teriak Jihan keras di telinga Rey, kemudian bangun dari atas tubuh Rey.

Jihan ternyata sedari tadi mengatur posisi agar bisa meraih ponselnya yang berada di tangan Rey, jika ia langsung mengambilnya sudah tentu Rey akan memberontak, setelah mendapatkan ponselnya tentu saja Jihan langsung melompat turun.

Mengusap telinganya yang hampir saja tuli gara-gara suara melengking dari Jihan, membuat Rey benar-benar kesal.

"Singa betina, kurang ajar loe!" teriak Rey begitu keras hingga terdengar sampai lantai bawah.

Julia yang tengah menyuapi si kecil Devano di ruang tengah pun hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Hahahaha ... rasain loe!" ejek Jihan seraya menjulurkan lidahnya.

Jihan segera berlari menuju kamarnya begitu melihat Rey mengejarnya. Segera mengunci pintu, tentu saja membuat Rey hanya bisa berdiri di depan pintu kamar Jihan.

"Je! Woi! Resek loe!" gerutu Rey seraya menggedor pintu kamar Jihan.

"Bodo amat! Salah loe sendiri, siapa suruh kepo ngliatin galeri gue!" ledek Jihan dari dalam kamar.

Kesal, Rey hanya bisa meremas udara dengan kedua tangannya di depan wajah.

*

*

*

*

*

*

Malam hari, sepertinya pertengkaran muda mudi itu tidak selesai-selesai. Hingga waktu makan malam pun masih terasa aura dingin di antara mereka berdua.

Andrew maupun Julia hanya bisa menghela napas melihat kedua bocah yang sama sekali tidak pernah akur itu.

Menusuk, Jihan mengibaratkan Rey daging yang ada di piringnya yang siap ia cincang hingga menjadi potongan kecil.

Menggigit, Rey mengibaratkan Jihan daging yang tengah ia kunyah sampai halus tak bersisa.

Astaga! Heran kan sama mereka! Berantem nggak ada kelarnya, ck ... ck ... ck, pusing ga? Gue pusing!

"Rey!" panggil Andrew.

"Iya, Kak!" sahut Rey menghentikan makannya kemudian menatap ke arah Andrew.

"Jangan selalu menggoda Jihan," pinta Andrew.

Tanpa menjawab, Rey hanya menganggukkan kepalanya. Sementara Jihan terlihat menyeringai karena senang sang papa membelanya.

"Jihan! kau juga, tidak perlu menyeringai seperti itu. Papa juga tidak mau kau meledek pamanmu," tandas Andrew menatap Jihan.

Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya, tidak menyangka jika papanya akan menegurnya juga.

Menghela napas, Julia akhirnya angkat bicara.

"Rey, Jihan! Kalian kan sudah besar, nggak mungkin kan kalau kalian akan bersikap seperti itu. Papa dan Mama ingin kamu akur dengan Rey, Ji!" ujar Julia penuh ketulusan.

Bukan bagaimana bagaimana, hanya saja kedua orangtua itu sudah lelah melihat ketidak akuran antara Jihan dan Rey sejak mereka duduk di SMP.

"Rey! Kamu ndengerin kata kakak, kan?" tanya Julia pada Rey.

Rey hanya menganggukkan kepala dengan senyum simpul di wajahnya.

"Ji! Kamu juga kan?" tanya Julia pada Jihan.

Jihan pun sama hanya menganggukkan kepalanya dengan seulas senyum.

Akhirnya malam itu mereka makan dengan ketenangan tanpa ada suara ejekan atau ledekan dari Jihan maupun Rey.

Damai itu indah ya guys.....

*

*

*

*

*

*

Memandang penuh keseriusan dengan keringat yang bercucuran meski AC sudah di nyalakan, Jihan tidak bisa menghilangkan rasa gugup dan takutnya. Berpikir, ia mencoba mencari tahu jawaban akan arti kegelisahannya.

"Arghhhh ... ini sulit!" gerutu Jihan seraya mengacak-acak rambutnya.

Jihan tengah membuat tugas yang di berikan Dosennya, namun ia tidak mengerti sama sekali.

Kalian pasti udah mikir kemana-mana kan? Kasihan ....

"Jika gue bertanya padanya, apa dia mau membantuku ya?" tanya Jihan pada dirinya sendiri.

"Ah ... bodoh amat, yang penting tanya dulu," gumam Jihan.

Dia membawa buku yang sedang ia kerjakan, berjalan ke kamar Rey yang berada tepat di sebelah kamarnya.

Menghela napas panjang, Jihan memberanikan diri mengetuk pintu kamar yang sudah tampak seperti neraka baginya jika dia masuk.

Tok ... tok ... tok

"Siapa? Masuk saja!" sahut Rey dari dalam.

Menghela napas lagi, Jihan membuka pintu kamar Rey serta masuk dengan perlahan. Jihan melihat Rey yang duduk bersila di kursinya, ternyata Rey juga sedang mengerjakan tugasnya.

"Ada apa kesini? Kalau mau ngajak ribut ntar saja! Gue lagi banyak tugas!" tandas Rey tanpa melihat ke arah Jihan.

Menggelembungkan kedua pipinya, jelas Jihan kesal dengan kata sambutan dari Rey. Namun demi tugasnya, Jihan mencoba bersabar serta langsung berdiri di sebelah Rey.

"Siapa yang mau ngajak ribut juga? Gue mau menanyakan sesuatu!" terang Jihan.

"Kalau mau tanya yang aneh-aneh mending nggak usah! Gue juga nggak bakal jawab!" ucap Rey.

"Ihh ... pikiran loe kemana seh! Gue kan cuman mau nanya tentang pelajaran!" terang Jihan yang semakin kesal tapi tetap ia tahan.

Jihan tahu jika meminta bantuan Rey, pasti pemuda itu akan jadi sombong. Tapi jika tidak meminta bantuannya siapa lagi yang akan membantunya.

Mendengar perkataan Jihan, Rey menatap ke arah gadis yang sedang berdiri di sampingnya itu.

"Pelajaran? Memangnya apa yang bisa bikin loe yakin kalau gue mau bantu?" tanya Rey dengan tatapan serius.

"Dasar Re mi fa so la si do! Kalau bukan karena butuh, ogah gue minta tolong, tapi ini demi nilai! Merendahlah, sekali ini saja tidak apa-apa," gumam Jihan dalam hati.

"Ya nggak yakin sih! Tapi gini aja, gue bakal turutin mau loe hari ini kalau loe mau bantuin gue, gimana? Tapi jangan minta yang aneh-aneh," papar Jihan.

"Ihhh ... pede, memangnya yang mau minta aneh-aneh siapa? Gue sih no! Yakin loe mau nurutin apa kata gue?" tanya Rey dengan senyum jahilnya.

"Seetdahh ... kok gue punya firasat buruk ya!" gumam Jihan dalam hati.

Menangis hati ini, mungkin Jihan seperti itu ya? Demi tugas Jihan, demi tugas, kamu harus rela berkorban sedikit.

Wahahahaha seneng nih gue ngerjain Jihan.

*

*

*

*

*

*

Gini guys, ni Author bikin cerita kek gini baru pertama kali guys, jadi kalo ada salahnya di maklumi ya guys, trus mohon bantuan like koment ya, biar author semangat. Taratengkyu 😘😘

Terpopuler

Comments

Just Rara

Just Rara

pasti si rey mau ngerjain jihan ni😁😁

2022-03-30

0

Erika Darma Yunita

Erika Darma Yunita

ini pertama kali nya KK bikin....udah bgs bgt kak....

2021-09-26

0

●͜͡Kᵝ⃟ᴸ.●͜͡ᴋᴀͭᴅᷢɪʀ✍

●͜͡Kᵝ⃟ᴸ.●͜͡ᴋᴀͭᴅᷢɪʀ✍

semangat terus Ai, jangan lupa jaga kesehatan

2021-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1, Etadah ternyata....
2 Bab 2-Selebritas vs selebritis
3 Bab 3- Emang kenal?
4 Bab 4- Berlanjut kan!!!
5 Bab 5- Diam karena teguran
6 Bab 6- Sesuatu
7 Bab 7- Resek lagi kan
8 Bab 8- Hansome vs Hansome
9 Bab 9- Tragedi masalalu
10 Bab 10- pemandangan langka
11 Bab 11- kumat jahilnya
12 Bab 12- Pacaran?
13 Bab 13- Perseteruan tiada akhir
14 Bab 14- Mati lampu
15 Bab 15- Dobel date tak disengaja.
16 Bab 16- Rindu sesuatu
17 Bab 17 Membujuk
18 Bab 18 perjanjian
19 Bab 19
20 Bab 20- Permintaan pertama.
21 Bab 21 Camping
22 Bab 22 Perselisihan dua gadis
23 Bab 23 Penyesalan
24 Bab 24 Selamat dari arus
25 Bab 25 Luka yang terasa
26 Bab 26 Ditemukan
27 Bab 27 Kekhawatiran
28 Bab 28 Kenyataan
29 Bab 29 Kenyataan pahit
30 Bab 30 jeritan hati
31 Bab 31 Je and Jas, End
32 Bab 32 Aku ingin mengatakan
33 Bab 33 Kembali
34 Bab 34 Pengganggu
35 Bab 35 Permintaan maaf
36 Bab 36 Kejahilan hakiki
37 Bab 37 Sumpah lari 100 putaran
38 Bab 38 Meratapi nasib
39 Bab 39 Keisengan sepasang kekasih
40 Bab 40 kecurigaan
41 Bab 41 kejujuran
42 Bab 42 Meminta bantuan
43 Bab 43 Prasangka buruk
44 Bab 44 Syarat bebas ganti rugi
45 Bab 45 Keputusan Andrew
46 Bab 46 Curhat dan ledekan
47 Bab 47 Meminta Izin
48 Bab 48 Menenangkan
49 Bab 49 pergi
50 Bab 50 Keputusan lain
51 Bab 51 Dapat bantuan
52 Bab 52 Mandiri
53 Bab 53 Ketemu Sam
54 Bab 54 Oh Rey
55 Bab 55 Mari bicara
56 Bab 56 Penjelasan
57 Bab 57 Berkumpul
58 Bab 58 Rumah impian
59 Bab 59 Cemburu
60 Bab 60 Maybe
61 Bab 61 Hadiah yang di tolak
62 Bab 62 Curahan hati
63 Bab 63 Perasaan
64 Bab 64 Aciee
65 Bab 65 Rey vs Sam
66 Bab 66 Aku siapa?
67 Bab 67 Tinggal serumah
68 Bab 68 PMS
69 Bab 69 Side Story'
70 Bab 70 Bridesmaids & Gromsman
71 Bab 71 Si madu pakai gula
72 Bab 72 Berjalan lancar
73 Bab 73 pernikahan
74 Bab 74 Bucket
75 Bab 75 Side Story'
76 Bab 76 Balon lamaran
77 Bab 77 pasangan masing-masing
78 Bab 78 pernikahan
79 Bab 79 Bonchap Mp
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1, Etadah ternyata....
2
Bab 2-Selebritas vs selebritis
3
Bab 3- Emang kenal?
4
Bab 4- Berlanjut kan!!!
5
Bab 5- Diam karena teguran
6
Bab 6- Sesuatu
7
Bab 7- Resek lagi kan
8
Bab 8- Hansome vs Hansome
9
Bab 9- Tragedi masalalu
10
Bab 10- pemandangan langka
11
Bab 11- kumat jahilnya
12
Bab 12- Pacaran?
13
Bab 13- Perseteruan tiada akhir
14
Bab 14- Mati lampu
15
Bab 15- Dobel date tak disengaja.
16
Bab 16- Rindu sesuatu
17
Bab 17 Membujuk
18
Bab 18 perjanjian
19
Bab 19
20
Bab 20- Permintaan pertama.
21
Bab 21 Camping
22
Bab 22 Perselisihan dua gadis
23
Bab 23 Penyesalan
24
Bab 24 Selamat dari arus
25
Bab 25 Luka yang terasa
26
Bab 26 Ditemukan
27
Bab 27 Kekhawatiran
28
Bab 28 Kenyataan
29
Bab 29 Kenyataan pahit
30
Bab 30 jeritan hati
31
Bab 31 Je and Jas, End
32
Bab 32 Aku ingin mengatakan
33
Bab 33 Kembali
34
Bab 34 Pengganggu
35
Bab 35 Permintaan maaf
36
Bab 36 Kejahilan hakiki
37
Bab 37 Sumpah lari 100 putaran
38
Bab 38 Meratapi nasib
39
Bab 39 Keisengan sepasang kekasih
40
Bab 40 kecurigaan
41
Bab 41 kejujuran
42
Bab 42 Meminta bantuan
43
Bab 43 Prasangka buruk
44
Bab 44 Syarat bebas ganti rugi
45
Bab 45 Keputusan Andrew
46
Bab 46 Curhat dan ledekan
47
Bab 47 Meminta Izin
48
Bab 48 Menenangkan
49
Bab 49 pergi
50
Bab 50 Keputusan lain
51
Bab 51 Dapat bantuan
52
Bab 52 Mandiri
53
Bab 53 Ketemu Sam
54
Bab 54 Oh Rey
55
Bab 55 Mari bicara
56
Bab 56 Penjelasan
57
Bab 57 Berkumpul
58
Bab 58 Rumah impian
59
Bab 59 Cemburu
60
Bab 60 Maybe
61
Bab 61 Hadiah yang di tolak
62
Bab 62 Curahan hati
63
Bab 63 Perasaan
64
Bab 64 Aciee
65
Bab 65 Rey vs Sam
66
Bab 66 Aku siapa?
67
Bab 67 Tinggal serumah
68
Bab 68 PMS
69
Bab 69 Side Story'
70
Bab 70 Bridesmaids & Gromsman
71
Bab 71 Si madu pakai gula
72
Bab 72 Berjalan lancar
73
Bab 73 pernikahan
74
Bab 74 Bucket
75
Bab 75 Side Story'
76
Bab 76 Balon lamaran
77
Bab 77 pasangan masing-masing
78
Bab 78 pernikahan
79
Bab 79 Bonchap Mp

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!