Chika dan Shelly hanya mengekor di belakang kedua mahluk yang menganggap mereka tidak ada.
Hingga senyum Jihan hilang ketika mereka berpapasan dengan Rey dan Arya.
"Ngapain loe?" tanya Rey.
"Suka-suka guelah, syirik amat!" jawab Jihan ketus.
Chika dan Shelly bersemangat begitu melihat Rey, kedua kaum Hawa itu langsung menyalip Jihan mengapit kanan kiri Rey, menggeser posisi Arya yang sedari tadi berdiri di samping Rey.
Rey melihat ke kanan dan ke kiri dimana Chika dan Shelly terus mengeluarkan senyum genit mereka.
"Eh, cewek kepedean! Emang siapa yang nanya loe? Orang gue nanya sohib gue tuh yang ada di sebelah loe!" terang Rey kemudian sambil melempar pandangan kepada pemuda disamping Jihan.
Seett dah, gagal total buat keren gerutu Jihan.
Awas loe rusa hutan, udah bikin gue malu!!
"Napa, Rey? Gue mo nganter ni cewek ke klinik bentar, kasihan tangannya kena bola yang gue lempar tadi," jawab pemuda itu.
Pemuda itu melihat ke arah Jihan, Jihan yang menyadari hal itu pun langsung memasang mimik memelas meski sebelumnya ia memasang mimik garang ke arah Rey.
"Idih ... idih, drama orang teraniaya di mulai. Baru gitu aja udah pasang mimik melas gitu. Dasar singa betina!" ejek Rey dalam hati.
"Heleh ... nggak usah loe anterin dia, bukannya dia bisa pergi sendiri," timpal Rey dengan tatapan sinis ke arah Jihan.
"Eh ... loe ya! Kalau loe ga suka diem aja loe! Tangan gue sakit tahu!" protes Jihan seraya mengulurkan tangannya yang sakit ke arah muka Rey.
Dengan sigap Rey memegang tangan Jihan, mengamatinya lalu menghempaskannya ke udara membuat Jihan meringis kesakitan.
"Eh loe! Sakit tahu!!" pekik Jihan kemudian memegangi tangan dan meniup kulitnya yang lebam.
"Halah ... biasanya loe mukul meja atau pintu ga pernah loe ngeluh kesakitan, napa gitu doang loe ngeluh?" balas Rey.
Semua yang ada disana menatap Rey dan Jihan, bukannya mereka tidak saling mengenal? Lalu bagaimana Rey bisa mengatakan itu? Chika dan Shelly yang mengetahui hubungan mereka saling mengalihkan pandangan mereka ke arah lain.
"Rey, loe bilang ga kenal ma Jeje, lah tuh loe kok tahu dia suka mukul meja ma pintu?" bisik Arya di telinga Rey.
"Seett dah ... keceplosan kan gue," batin Rey.
"Eh ... maksudnya itu ya itu ... gue pernah lihat dia mukul meja gitu loh! Tapi ga kesakitan tuh!" kilah Rey.
"Oooo ...." Arya membentuk huruf O di bibirnya.
Dengan mulut komat kamit Jihan melotot ke arah Rey. Rey yang menyadari hal itu langsung mengalihkan percakapan.
"Eh, gue mau ngomong penting, ikut gue!" paksa Rey seraya menarik tangan pemuda di samping Jihan.
Arya yang sedari tadi mengekor pada Rey pun langsung mengikuti langkah seribu Rey dan pemuda itu.
"Woi! Tangan gue gimana?" teriak Jihan begitu Rey membawa kabur cogannya.
"Urus sendiri aja loe, dasar manja!" balas Rey sambil berlalu.
"Dasar rusa hutan menyebalkan!" gerutu Jihan seraya meremas angin dengan kedua tangannya.
"Ck ... ck ... ck! Mau sampai kapan kalian pura-pura nggak saling kenal?" tanya Shelly seraya memandang ke arah tiga cogan yang hanya terlihat punggungnya.
"Sampe kiamat mungkin, kesel gue ma Rey!" gerutu Jihan.
"Eh ... Je! Gue pernah denger lho, katanya benci itu bisa jadi cinta," celetuk Chika.
Dari ketiga sahabat itu, Chikalah yang paling polos.
"Amit-amit dah kalau gue sampai suka. Itu ga bakal terjadi, dia itu paman gue yang super resek, narsisnya nggak ketulungan!" kelakar Jihan.
"Lah siapa tahu!" tambah Chika.
"Dengerin ya, buka lebar tuh telinga. Gue Jihan Stanton nggak bakal suka dengan yang namanya Reynand Kimberly, kalaupun gue sampai suka sama dia ya, dia itu si re mi fa so la si do ... gue bakal lari seratus putaran di lapangan itu," sumpah Jihan seraya mengangkat tangan kanannya lalu menunjuk ke arah lapangan basket.
"Gile loe, Je! Kalau beneran suka gimana loe? Amsyong loe!" ledek Shelly.
"Loe jadi saksi ya, Shell! Karena ga bakalan gue suka ma tuh rusa hutan yang narsisnya ga ketulungan," kelakar Jihan lagi.
Shelly dan Chika akhirnya hanya bisa geleng-geleng kepala denger sumpah Jihan. Kan kita sebagai manusia biasa yang taat pada Tuhan nggak tahu tuh Tuhan mau gimana'in kita, eh si Jihan malah pake sumpah-sumpah segala, di kata sumpah pemuda, kena karma sumpah kapok dah! Amsyong amsyong dia.
*
*
*
*
Eh lupa kenalan ya, tuh cowok yang di tarik Rey, namanya Jason nama panjang Jason Miles. Dia teman Rey dan Arya, satu angkatan dan jurusan dengan mereka.
"Loe mau omong apa, Rey? Dari tadi diem aja?" tanya Jason yang mulai bingung.
"Oh iya!" Rey terhenti.
Dia melihat ke arah Jason, lalu menggaruk kepalanya meski tidak gatal.
"Gue mau omong apa ya? Gue lupa, Jas!" jawab Rey.
Sebenarnya nggak ada yang mau di omongin, Rey sengaja ngajak Jason kan biar Jihan nggak deket-deket sama Jason makanya dia pakai alasan mau bicara.
"Seetdah loe, Rey! Gue pikir loe mau omong apaan? Kalau nggak ada gue main basket lagi, belum kelar juga," lanjut Jason.
"Oh ... oke oke, sorry ya!" timpal Rey.
Setengah berlari Jason meninggalkan Rey dan Arya. Sedangkan kedua pemuda itu pergi menuju kelas.
"Eh, Rey! Loe beneran tuh nggak naksir ma Jeje?" Arya penasaran.
"Nggak bakalan!" tegas Rey.
"Serius? Dia cantik gitu loe ga naksir?" tanya Arya.
"Nggak ya nggak! Dia bukan type gue!" kekeh Rey.
"Wah, sayang! Cewek cantiknya kayak gitu di biarin, mubazir tahu!" seloroh Arya.
"Mubazir! Mubazir! Loe kira nasi kotak nggak ke makan! Jadi mubazir!" timpal Rey.
"Weh ... omong-omong soal nasi kotak, gue jadi lapar Rey! Belum sarapan gue tadi!" sambung Arya.
Rey terhenti lalu menatap temannya yang kadang bikin kesel itu.
"Loe tu ya! Jatah makan ma cewek cantik aja loe semangat, dasar Aryakesa'mbet!" seloroh Rey sambil terkekeh.
"Kurang Jeruk loe!" sahut Arya kesal.
"Kok kurang Jeruk, Ar?" tanya Rey bingung dengan ucapan Arya.
"Ya iyalah! Asem itu udah biasa, jadi jeruk aja, kan sama-sama asam," kelakar Arya terbahak-bahak.
"Seetdah, bocah! Kesa'mbet beneran. Ck ... ck!" decak Rey.
Mereka berjalan sambil tertawa bersama, hingga gara-gara Meleng. Rey tanpa sengaja menabrak seorang cewek cuy! Cewek serius ... cakep, cantik, manis, imut, komplit pokoknya. Dah gitu ya udah kayak di adegan film India gitu, ketabrak kan trus dengan sigap si Rey nangkap tuh cewek, kedua tangannya pegang dan meluk punggung ma pinggang cewek itu biar ga jatuh, asyekkkk lumayan asupan nutrisi di pagi hari.
*
*
*
*
*
Gini guys, ni Author bikin cerita kek gini baru pertama kali guys, jadi kalo ada salahnya di maklumi ya guys, trus mohon bantuan like koment ya, biar author semangat. Taratengkyu 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤
Rey jd cwo hrs cool,, jgn tp tp, sm php
2023-12-09
0
Raffi
thorr iih gokil bgt u asli gua ngakak 🤭🙈🙈🤭 setdaaah..
2023-10-09
0
Just Rara
🤣🤣🤣ngakak habis baca part ini,beran ya je klu smp suka sm rey keliling lapangan basket 💯 kali😄😄
2022-03-30
0