"Coy! Mau sampai kapan loe megangin tuh cewek dengan posisi seperti itu?" tanya Arya berbisik ketelinga Rey.
Rey yang menangkap tubuh gadis itu dengan posisi setengah membungkuk, membuat mereka sama-sama saling tatap bak di adegan film India. Mendengar apa yang di katakan oleh Arya, Rey langsung menarik gadis itu hingga mereka bisa sama-sama berdiri dengan benar.
"Maaf," ucap Rey pada gadis itu seraya merapikan pakaiannya sendiri.
Dengan sedikit agak tersipu, gadis itu yang entah namanya siapa terlihat menyelipkan rambutnya yang terurai di depan wajahnya ke belakang telinga. Dengan senyum manis yang tentunya membuat hati seperti keju meleleh, katanya! Katanya loh ya! Rey tersepona eh terpesona maksudnya, maaf suka khilaf mencet hurufnya pada gadis itu.
"Tidak masalah, aku juga tidak apa-apa," timpal gadis itu.
"Kenalkan, aku Rey, Reynand Kimberly," Rey memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangannya ke arah gadis itu.
Tunggu ... tunggu! Kenapa tuh si Rey jadi sopan amat ya? Ya sudahlah sekalee kalee.
"Aku Milea Tisa Putri, orang terdekatku memanggilku Tisa," balas Tisa menjabat tangan Rey.
Awal perkenalan yang romantis, dari pertama bertemu ala film aca aca, India maksudnya kan kalau orang India suka bilang 'aca aca' gitu, sekarang saling lempar senyum yang membuat para gadis lain iri karena Tisa dapat berjabat tangan dengan Rey.
"Rey! Loe mau sampai kapan pegang tuh tangan?" tanya Arya yang sebenarnya sedikit menyindir.
Sadar, Rey segera melepas tangannya dari tangan Tisa.
"Gue, Arya! Temennya Rey," Arya ikutan memperkenalkan diri.
"Senang bertemu kalian. Aku mahasiswi baru disini, sebenarnya aku sedang bingung hingga tanpa sengaja aku malah menabrakmu," ucap Tisa.
"Mahasiswi baru?" tanya Rey dan Arya bersamaan.
"Hahahaha kalian ini lucu sekali. Iya mahasiswi baru, baru pindah," jawab Tisa terkekeh.
"Omong-omong di mana ya ruang Dekan?" tanya Tisa.
"Gue antar," Rey menawarkan diri.
Tisa hanya mengangguk tanda setuju, akhirnya mereka bertiga berjalan menuju ruang Dekan.
Disisi lain Jihan baru saja selesai mengobati lukanya, dengan sedikit kesal Jihan berjalan ke kelas bersama Chika dan Shelly.
"Tunggu ... tunggu!" Chika menghadangkan tangannya ke Jihan dan Shelly.
Tentu saja hal itu membuat Jihan dan Shelly berhenti melangkah.
"Apa seh, Chik!" tanya Jihan kesal karena dia hampir terjungkal gara-gara berhenti mendadak.
"Tuh lihat tuh! Gebetan kita dekat sama cewek Shel!" kata Chika seraya menunjuk ke arah tiga orang yang tengah berjalan bersama.
"Mana?" tanya Shelly penasaran seraya melihat ke arah jari Chika menunjuk.
Menatap Shelly dan Chika yang saling melongo dengan mulut menganga, membuat Jihan gemas serta kemudian memukul kepala bagian belakang kedua sohibnya itu.
"Kalian ya! Cowok gitu aja kalian jadi'in gebetan!" gerutu Jihan ketika sadar siapa yang Chika tunjuk.
Sama-sama mengusap kepala yang kena pukul Jihan, Chika dan Shelly memonyongkan bibir mereka sampai udah kayak bibir bebek aja.
"Apa?" tanya Jihan melotot ketika melihat kedua temannya itu manyun.
"Ca'ilah, Je! Masak kita ga boleh gitu punya gebetan! Ya meski gebetan dalam angan-angan, tapi kan nggak pa', Je!" jawab Chika polos.
"Iya, Je! Kita tahu, kak Rey nggak mungkin suka sama kita jadi ya biarlah kita itu berangan-angan kalau kak Rey gebetan kita," imbuh Shelly.
"Seetdah kalian, gila semua. Cari pacar beneran napa? Kek nggak ada cowok aja di kampus ini!" protes Jihan.
"Banyak cowok disini, tapi ga ada yang kayak kak Rey, cool, tampan, mempesona," Chika berimajinasi seraya senyum-senyum sendiri.
Sewot, Jihan memukul lagi kepala kedua temannya itu yang membuyarkan imajinasi mereka yang tengah melambung tinggi.
"Dah! Ayo jalan!" ajak Jihan.
Jihan melanjutkan langkahnya hingga mereka bertiga berpapasan dengan mereka bertiga juga, maksudnya Jihan, Chika, Shelly VS Rey, Arya dan Tisa.
Saling melempar lirikan tajam, dengan iseng Jihan mencekal kaki Rey hingga pemuda yang tengah berjalan dengan gaya Cool itu hampir terjatuh terjungkal.
"Woiii!! Cewek resek!" teriak Rey yang kesal seraya menatap tajam ke arah Jihan yang sudah melewatinya.
Arya dan Tisa tampak menahan tawa mereka dengan menutup mulut mereka. Chika dan Shelly tangan mereka menengadah seperti ingin menangkap tubuh Rey namun tidak jadi yang akhirnya berakhir dengan gelak tawa.
Sedangkan Jihan, dia puas membalas perbuatan Rey yang membuatnya gagal keren di hadapan Jason. Dia menjulurkan lidah tanda ejekan darinya.
Melotot sambil mengepalkan tangannya ke arah Jihan, membuat gadis itu semakin tertawa terbahak-bahak.
*
*
*
*
Kembali ke rumah dengan tangan yang di balut perban, sukses membuat Julia terkejut khawatir.
"Ya Tuhan, Je! Tanganmu kenapa?" tanya Julia seraya memegang tangan putrinya itu.
Baru saja ingin membuka mulut untuk menjawab pertanyaan mamanya itu, Rey sudah menjawabnya dengan nada ledekan.
"Meleng, Kak! Jadi ya gitu, akhirnya menyakiti diri sendiri," jawab Rey yang di akhiri dengan juluran lidah tanda mengejek.
Kesal! Jihan melempar tasnya yang sukses mengenai lengan Rey.
"Kapok nggak loe!" ucap Jihan kesal dan puas melihat Rey kena lemparan tasnya yang berisi buku-buku.
Mengusap lengannya karena kena timpuk, mata Rey tertuju pada benda pipih yang tampak terlihat keluar dari dalam tas Jihan. Penasaran dan iseng, Rey mengambil ponsel Jihan.
"Kak! Lihat ada foto cowok disini!" teriak Rey seraya memperlihatkan sebuah foto di layar ponsel Jihan.
Sadar dengan ponselnya, Jihan langsung menoleh ke arah tangan Rey yang sudah memegang ponselnya. Menarik paksa tangan yang sedang di pegang sang mama, Jihan langsung berlari ke arah Rey.
"Jihan! Reynand!" teriak Julia yang heran dengan tingkah dua bocah itu.
Rey yang sadar Jihan berlari ke arahnya pun dengan langkah seribu langsung berlari menaiki anak tangga menuju ke kamarnya. Jihan masih sekuat tenaga berlari mengejar Rey.
"Rey! Balikin nggak!" teriak Jihan begitu sampai di kamar Rey.
Rey terkekeh seraya membuka-buka galeri foto milik Jihan.
"Wah ... galerinya isinya amazing!" ledek Rey.
Jihan berusaha mengambil ponsel miliknya namun tidak berhasil. Rey mengangkat tinggi tangan yang memegang ponsel Jihan hingga membuat gadis itu tidak bisa menggapainya, berjinjit serta melompat sepertinya usahanya sia sia.
"Rusa hutan!! Balikin nggak!" teriak Jihan yang mencoba menggapai ponselnya.
"Ambil sendiri!" tantang Rey yang masih mempertahankan posisinya.
"Dasar! Re mi fa sol la si do!" gerutu Jihan.
Hingga akhirnya karena melompat sekuat tenaga kaki Jihan malah terpeleset membuatnya menubruk tubuh Rey dan mereka pun oleng bersama jatuh di atas tempat tidur dengan posisi Jihan menindih Rey.
Dalam beberapa detik mereka saling bertatapan, pandangan mereka saling mengunci seakan melupakan apa sebenarnya yang sedang mereka lakukan.
*
*
*
*
*
*
Gini guys, ni Author bikin cerita kek gini baru pertama kali guys, jadi kalo ada salahnya di maklumi ya guys, trus mohon bantuan like koment ya, biar author semangat. Taratengkyu 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Just Rara
main kejar2an kyk anak2 aja mereka😄😄
2022-03-30
0
Erin D'Fungky -PUCUK🌱SQUAD🐛-
mampir
2020-12-23
1
zahra
astaga dulu aku sering di sebut korban sinetron sekarang di bilang miring karena sering mesem mesem Dewe tanggung jawab kak aku di kira gila
2020-12-22
4