Hah! Lexi?!

HARI INI Kochi bangun pagi banget, abisnya udah nggak sabar masuk sekolah. Hari ini juga hari pertama masuk sekolah jadi Kochi semangat banget, kan mau ketemu sama Lexi. Kochi jadi makin nggak sabar.

Kemarin Tiar sudah pulang, dijemput sama papa-mamanya. Kedatangan papa-mama Tiar merupakan berkah untuk Kochi karena koleksi cokelat Kochi jadi nambah lagi. Makanya hari ini dia jadi tambah semangat lagi.

Ritual Kochi dimulai!

Kochi mengikat rambutnya dengan ikat rambut bentuk cokelat. Yeaah... rambut ekor kuda adalah salah satu ciri khasnya, selain tas ransel warna cokelat dengan salah satu pin yang bertuliskan, "๐ผ'๐‘š ๐ถโ„Ž๐‘œ๐‘๐‘œ๐‘™๐‘Ž๐‘ก๐‘’!", sepatu ๐‘๐‘œ๐‘›๐‘ฃ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘’ warna cokelat muda, dan masih banyak lagi yang tentunya cokelat. Bisa dilihat kan betapa ๐‘โ„Ž๐‘œ๐‘๐‘œโ„Ž๐‘œ๐‘™๐‘–๐‘-nya dia???

"๐บ๐‘œ! Sweeta Chocolate! ๐บ๐‘œ!" Kochi menggenggam tangan kanannya, menonjokkannya ke atas dengan cepat, lalu membuka laci meja riasnya dan mengeluarkan sebungkus cokelat "๐‚๐Ž๐™". Setelah membukanya, cokelat itu langsung lenyap didalam mulutnya. Ini salah satu ritualnya juga.

___________

DI DALAM KELAS...

"Chi!! Nyari apaan?" Wawa, temen sebangku Kochi, heran melihat Kochi mengubek-ubek tasnya.

"Nyari cokelat! Cokelat yang bakal gue kasih ke Lexi hari ini. Aduh mana ya?" Kochi masih sibuk mencari.

"Ehemmm...!!" Bu Corrie yang ternyata berada di sebelah Kochi, berdehem bermaksud untuk mengagetkan Kochi.

"E...eh...Ibu...." Kochi jadi salting.

"Kochi, dari tadi ibu lihat kamu nggak konsentrasi sama pelajaran Ibu. Kenapa?" Bu Corrie yang biasanya baik hati bisa juga marah. Tetapi tetep aja semua orang kalau lihat mukanya Kochi yang ๐‘–๐‘›๐‘›๐‘œ๐‘๐‘’๐‘›๐‘ก pasti langsung luluh. "Ya sudah kamu sekarang ke GOR sama yang lainnya. Tuh kan? Temen-temen kamu yang lain udah nungguin dari tadi. Kamu sih dari tadi dipanggil nggak dengerin!" Bu Corrie langsung maju ke depan, lalu mengobrol dengan beberapa orang murid yang tadi sudah dipanggil terlebih dahulu.

"Kenapa lo nggak ngasih tau kalo gue dipanggil sih?!" bisik Kochi.

"Yeee... mana gue tau kalo lo dipanggil? Gue juga nggak denger kali, udah tau suara Bu Corrie lemah-lembut banget gitu."

___________

DI GOR ternyata sudah banyak anak lain, selain Kochi dan teman-teman sekelasnya. Wah biasanya kalau sudah rame-rame gini pasti ada hajatan gede-gedean.

"Tiar!! Lo juga ada disini?!" Kochi kaget plus seneng ngeliat Tiar juga ada di sana. "Ti, kira-kira ada apa ya? Baru masuk kok langsung dipanggil gini?" Kochi bingung. Tiar juga sama nggak taunya jadi hanya mengangkat bahu.

"Diam anak-anak! Bapak tau kalian pasti bingung kenapa dipanggil kali ini. Hal ini berhubungan dengan acara tahunan kita, yaitu pagelaran teater. Kalian semua akan ikut berperan dalam teater nanti. Sebentar lagi secara teknis akan dijelaskan oleh Bu Hetty. Silahkan, Bu..." Pak Probo, guru Bahasa Indonesia, menyerahkan acara ke Bu Hetty, guru ekskul teater.

"Tiar, gue nggak bisa teater kok dipilih sih? Gue kan nggak ada tampang anak teater??" Kochi berbisik karena Bu Hetty sedang membacakan siapa saja yang akan berperan, lalu Kochi mengeluarkan sebungkus permen rasa cokelat.

"Nggak tau. Emangnya lo pikir gue juga ada tampang, hah?" sahut Tiar kesal. Dia paling nggak suka dilibatin acara-acara kayak gini, apalagi teater. Menurutnya konyol banget.

"Ya... ini saat yang ditunggu-tunggu kalian. Ibu akan membacakan siapa pemeran utamanya... Yang tadi namanya nggak dipanggil berarti merekalah pasangan utama teater kita kali ini...." Bu Hetty sengaja memperlambat nada bicaranya, biar anak-anak penasaran. Benar saja.... semuanya saling menoleh dan mencari siapa yang belum dipanggil namanya.

"Tiar tadi lo udah dipanggil, kok gue belom ya?!" Kochi mulai khawatir.

"Pemeran utama wanita adalah...." Bu Hetty makin memperlambat nada bicaranya.

"Ah... paling lupa atau kelewatan. Atau lo dapat peran yang nggak penting... cuma numpang lewat doang hehehehe...." Tiar tertawa sendiri, tetapi Kochi menyikut badannya.

"Kochi!!!" Bu Hetty memanggil nama Kochi.

Semua mata langsung tertuju pada Kochi seakan nggak percaya. Kochi yang tadinya ketawa-ketiwi sama Tiar jadi bingung sendiri melihat situasi seperti itu, tetapi akhirnya semuanya bertepuk tangan. Temen-temen yang duduk disekitar Kochi memberi selamat. Tetapi dalam hatu Kochi, "๐บ๐‘–๐‘™๐‘Ž! ๐บ๐‘ข๐‘’ ๐‘›๐‘”๐‘”๐‘Ž๐‘˜ ๐‘š๐‘Ž๐‘ข! ๐ด๐‘๐‘–๐‘  ๐‘–๐‘›๐‘– ๐‘”๐‘ข๐‘’ ๐‘š๐‘ข๐‘ ๐‘ก๐‘– ๐‘›๐‘”๐‘ข๐‘›๐‘‘๐‘ข๐‘Ÿ๐‘–๐‘› ๐‘‘๐‘–๐‘Ÿ๐‘–!!"

"Pemeran utama prianya... Lexi!" Begitu Bu Hetty menyebut nama itu, permen di mulut Kochi tiba-tiba masuk ke dalam kerongkongan. Dia tersedak!!

"Uhuk! Uhuk!" Kochi menekan-nekan lehernya agar permennya keluar. Begitu pula Tiar yang juga kaget melihat Kochi tersedak, dia langsung menepuk-nepuk punggung Kochi. Karena masih nyangkut juga di kerongkongan Kochi, jadi Tiar memeluk Kochi dari belakang dan berusaha mengentak-hentakkan tubuh Kochi. Akhirnya, permen itu keluar juga.

Ini mungkin hukuman buat Kochi karena tadi dia sempat mengutuk, nggak mau ikut main teater. Langsung buru-buru Kochi menghapus kata-katanya tadi. Mimpi apa dia semalem? Eh iya, dia kan mimpiin Lexi. Kochi nggak peduli berapa cewek yang bakal ngiri sama dia. Yang penting, Kochi main bareng Lexi jadi pemeran utama!!!

"Kamu udah nggak kenapa-napa kan, Chi?! Makanya kalau bukan istirahat jangan makan permen. Lho, Lexinya mana? ada yang tau Lexi dimana?" Bu Hetty mencari dimana gerangan Lexi.

Semua anak jadi ikutan mencari Lexi. Tetapi memang sedari tadi Lexi nggak ada di GOR. Kochi baru sadar pujaan hatinya nggak ada disana!! Pantas saja radarnya dari tadi belum bekerja.

Tiba-tiba pintu GOR yang tadi tertutup jadi terbuka, ternyata Lexi...

"Ehm... maaf tadi saya ke kamar mandi dulu," jawab Lexi merasa agak salting karena dilihat banyak orang.

"Kebetulan. Lexi, kamu terpilih jadi pemeran utama bersama Kochi! Baiklah anak-anak, selain pemain inti, silahkan meninggalkan GOR."

"Hah! Lexi?! Lexi, Ti! Lexi!!! Dia keren abis! Ini nggak mimpi, kan?!" bisik Kochi dengan suara hampir tidak tertahan lagi dan tangan Tiar sudah menjadi korban remasan Kochi. Untuk pertama kalinta, Kochi melihat Lexi hari itu.

__________

"HAI!! Gue Kochi, anak 1-2. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik," sapa Kochi menatap Lexi penuh percaya diri dan mantap. Saat ini adalah saat yang paling ditunggunya.

"Ooo..."

Hanya itu tanggapan Lexi. Tetapi Kochi nggak peduli. Buat Kochi itu emang sikap Lexi dari sononya... ๐‘๐‘œ๐‘œ๐‘™.

Lexi adalah cowok kelas 2 pindahan pertengahan semester kemarin. Kabarnya, dia ada masalah di sekolah lamanya. Sebenarnya tampangnya lumayanlah. Tetapi mungkin karena sikapnya yang ๐‘๐‘œ๐‘œ๐‘™ dan agak misterius itu yang bikin cewek-cewek penasaran dan ngejar-ngejar Lexi. Biasalah.... cewek paling nggak bisa ngeliat barang baru! Lexi itu ๐‘–๐‘›๐‘ก๐‘Ÿ๐‘œ๐‘ฃ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ก banget. Tetapi Kochi buka cewek-cewek seperti itu.Dia benar-benar ๐‘๐‘ข๐‘Ÿ๐‘’ suka sama Lexi semenjak ngeliat pertama kali!!!

Waktu itu, Kochi salah masuk ke WC cowok. Dan kebetulan ada Lexi disana. Sebenarnya, ini kejadian yang konyol banget dan memalukan. Lho kok bisa? Kalian mungkin mikir lebih masuk akal Lexi yang salah masuk WC, karena dia anak baru dan kebetulan juga WC cewek dan cowok bersebelahan dan nggak ada petunjuknya. Tetapi itu yang terjadi!! Si Kochi lagi bener-bener kebelet dan nggak terlalu merhatiin ruangan mana yang dia masukin. Begitu tau dia salah masuk, Kochi hanya bilang "๐‘†๐‘œ๐‘Ÿ๐‘Ÿ๐‘ฆ" terus langsung keluar. Tetapi wajah Lexi yang kaget saat itu nggak pernah Kochi lupain. Yang lucu, justru Lexi kayaknya nggak pernah inget sama Kochi apalagi kejadian itu.

Bukannya Kochi takut deketin Lexi, tetapi dulu dia lebih suka ngeliat Lexi dari jauh, mencari data-data atau apapun ๐‘Ž๐‘™๐‘™ ๐‘Ž๐‘๐‘œ๐‘ข๐‘ก Lexi! Terus ngirim cokelat secara diem-diem, disekolah maupun di rumah kost tempat tinggal Lexi. Semua itu dikerjain Kochi sendiri, ehemm... tentu saja dengan sedikit bantuan dari Tiar yang cukup berbaik hati mau menemani Kochi.

Tiar! Sebenarnya dia salah satu faktor juga sih yang bikin Kochi nggak deketin Lexi secara langsung. Tiar paling nggak suka ngeliar cewek deketin cowok!! Buat Tiar, kelakuan itu ngejatuhin harga diri cewek banget. Tiar ada benernya juga walaupun terlalu berlebihan, tetapi Kochi pengen deketin Lexi bukan untuk itu. Sudah berapa kali dijelasin Tiar tetep aja nggak suka. Buat dia, perbuatan Kochi selama ini konyol banget. Padahal, Kochi cuma pengen lebih kenal deket lagi sama Lexi. Lexi itu kayak gimana orangnya.... pribadinya, kesehariannya. Yang Kochi tahu tentang Lexi hanya yang kelihatan luarnya aja... disekolah aja. Kochi pengen tau Lexi lebih dan lebih lagi.

Beberapa bulan ini, Kochi sudah menahan diri. Tiar atau siapapun nggak ada yang bakal bisa menghentikam langkahnya kali ini. Ini adalah kesempatan emas. Kochi juga tau pasti banyak yang iri kalau Kochi bisa berpasangan dengan si ๐‘๐‘œ๐‘œ๐‘™ Lexi!!! Kapan lagi bisa jadi ๐ท๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐‘„๐‘ข๐‘’๐‘’๐‘› berpasangan dengan si ๐ท๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐พ๐‘–๐‘›๐‘”!!!

๐Ž๐ค ๐ฌ๐š๐ฆ๐ฉ๐ž ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ง๐ข ๐๐ฎ๐ฅ๐ฎ ๐ฒ๐šใ‚ท๏ธŽ

๐’๐ž๐ฆ๐จ๐ ๐š ๐ฌ๐ฎ๐ค๐š ๐ฒ๐š ๐ญ๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐ค๐š๐ฌ๐ข๐ก:)

Terpopuler

Comments

zsarul_

zsarul_

hai thorr aku mampir nihh ๐Ÿค—
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa ๐Ÿ˜
mari saling support ya thorr โค๏ธ
thanks

2021-01-10

0

HIATUS

HIATUS

Kochi kochii mampir yuk ke karya aku ๐Ÿ˜

2020-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!