Sekarang mereka berdua mau tak mau harus berdiri di depan halaman dengan terik matahari yang amat menyengat,kejadian semalam telah mengakibatkan Mark dan Luc harus di hukum dengan berdiri di halaman depan ruang kepala sekolah.
"Aku tak tahu jika Mr.Vince juga akan ke sana ku pikir dia telah tidur"jelas Mark bernada kecewa
Luc mendongak ia menatap matahari yang begitu terik sampai membakar kulitnya kejadian semalam sungguh membuat jantung nya hampir saja copot apalagi Mr.Vince secara tanpa sengaja memergoki mereka ketika sedang berada di perpustakaan tuan itu.
"Apa kau mengenal perempuan itu luc..?"
Tiba-tiba siku Mark mencolek tubuhnya luc menatap perempuan yang di maksud Mark perempuan tersebut adalah perempuan yang kemarin bertemu dengan nya di ruang kepala sekolah,ia lupa bila dia ingin bertanya perihal nama gadis itu.
"Aku tak mengenalnya namun kemarin kami sempat berpapasan"
Terlihat di mata Mark begitu berbinar setelah mendengar hal tersebut bagaimana tidak luc begitu beruntung bisa bertemu dengan gadis cantik sementara dirinya entahlah ia sendiri tak yakin dengan keberuntungannya..
"Kau cukup beruntung untuk seorang siswa baru luc andai saja aku sepertimu maka aku dengan mudah menanyai namanya"
Kembali pandangan luc menatap perempuan yang sedang berjalan itu dia merasa apa yang di katakan Mark tidaklah benar itu hanya satu pertemuan dan keberuntungan tidaklah pasti
Sejenak keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing tidak tahu jika sebenarnya perempuan itu sedang berjalan menuju mereka keduanya baru menyadari setelah perempuan itu berada tepat di depan luc
"Apa kau yang bernama luc.?"
Bagi luc ini seperti ia memenangkan sebuah lotre bagaimana tidak perempuan yang selama ini selalu membuat nya penasaran ada di depan nya namun ada satu hal yang membuatnya tersadar bahwasanya perempuan tersebut tak bisa bicara alias bisu dan dia bertanya kepada luc menggunakan sebuah buku yang dia bawa.
Tanpa berkata luc menganggukkan kepalanya membalas pertanyaan perempuan itu,dan lagi-lagi perempuan tersebut kembali menuliskan sesuatu di buku kecilnya lalu menunjukan nya kepada dua laki-laki yang ada di depan nya.
"Kau di panggil kepala sekolah.!!"
Mark mengerutkan kening nya ia merasa ada sesuatu tak beres bukankah dia baru saja mendapatkan hukuman bersama dengan luc lalu mengapa Mr.Vince tiba-tiba memanggil luc.
"Apakah ada sesuatu yang terjadi sampai kami kembali di panggil.?"bisik Mark
Perempuan itu menggeleng ia menuliskan sesuatu dan menunjukan nya kepada Mark "Mr.Vince hanya mengundang luc saja bukan kau.!!"
"Ini tidak adil kami berdua melakukan kesalahan tapi kenapa peringanan hukuman hanya di berikan kepada Luc saja.?!!" oceh Mark
Luc tertawa ketika melihat raut wajah kesal Mark teman nya itu sungguh memprihatinkan untuk masalah keberuntungan
"Baiklah aku harus pergi kau di sini saja tunggu aku kembali atau lakukan sesuatu yang menyenangkan ketimbang berbicara sendirian karna rasa kesal mu itu.." ujar luc menepuk bahu Mark
"Huh..cepatlah kembali atau aku akan gila bila harus di sini sendirian.!!"
Setelah pembicaraan mereka yang amat panjang luc berserta perempuan di samping nya berjalan menuju ruangan Mr.Vince namun di tengah perjalanan luc menghentikan langkah perempuan di depan nya,ia ingin menanyakan beberapa pertanyaan perihal gadis itu mengingat ini adalah kesempatan bagus untuknya.
"Maaf bisakah kau memberi tahu ku siapa namamu semenjak kemarin aku ingin bertanya namun baru sekarang aku bisa bertanya"
Gadis itu tersenyum ia mengangguk dengan semangat menuliskan sebuah kalimat hingga luc tahu siapa nama gadis yang telah membuat nya penasaran.
"Namamu Aimer.?"
Kelegaan memenuhi kepala luc setelah ia mengetahui siapa nama perempuan itu yang tak lain adalah Aimer mereka berdua hanya mengatakan sesuatu di sepanjang jalan luc pikir Aimer adalah gadis yang sulit di dekati namun kenyataan nya dia adalah sosok yang hangat hanya saja kekurangan nya lah yang telah menutupi kehangatan nya.
Koridor tempat mereka berjalan sangat lah sepi ini di karenakan seluruh siswa tengah belajar berbeda dengan luc dia mau tak mau harus menerima hukuman karna telah melakukan kesalahan bersama mark
Sejenak luc memandangi seluruh pemandangan di setiap langkah nya setelah perbincangan dirinya dengan Aimer hal pertama yang ia lihat adalah pohon besar tak jauh dari tempat nya berada,awalnya luc hanya sekedar menghilangkan kecanggungan setelah berbicara dengan Aimer tetapi sesuatu tanpa di duga membuat jantung luc berdegup kencang.
Di depan matanya ada sosok bayangan hitam bersembunyi di balik pohon besar tersebut padahal cuaca hari ini sangatlah cerah dan tanpa sengaja luc melihat hal ganjil..!!
Luc segera mengucek kan kedua matanya mencoba meyakini diri nya jika apa yang ia lihat itu adalah kebohongan atau halusinasi nya saja.
Pukk..
Aimer menepuk bahu luc pelan sontak saja luc terkejut ia menoleh melihat Aimer dengan raut pucat sementara itu Aimer kebingungan dengan wajah pucat luc
"Apa kau baik-baik saja kau tampak pucat perlukah kita ke UKS terlebih dahulu.?" Tanya Aimer melalui buku kecilnya
Luc menggeleng ia kembali menoleh melihat pohon besar itu sayang nya tak ada apapun di sana kecuali hanya pohon besar bergerak karna angin.
"Apa tadi itu.? Kurasa aku melihat bayangan hitam bersembunyi di balik pohon tapi sekarang bayangan itu tak ada.!!"batin luc
"Apa kau melihat sesuatu di balik pohon itu.?" Luc menunjuk sebuah pohon yang baru saja ia lihat Aimer gadis itu mengikuti arah pandangan sesuai telunjuk luc
"..."menggeleng
"Sepertinya aku harus membawamu ke UKS kau benar-benar sedang tidak baik sampai bertindak aneh,apakah ini akibat kau di hukum Mr.Vince.?" Lanjut Aimer melalui buku kecil nya
Luc menghela nafas panjang ia tidak bermaksud membuat dirinya tampak memalukan di depan Aimer tetapi apa yang baru saja ia lihat sungguh mengejutkan dan pasti ada sesuatu sehingga dia bisa melihat hal ganjil seperti ini.
"Lupakan itu aku baik-baik saja mari lanjutkan atau Mr.vince akan memberikan hukuman tambahan kepadaku karna keterlambatan"
Aimer setuju dengan ucapan luc keduanya kembali melangkah sampai di depan ruangan Mr.Vince di sana luc melihat mr.vince sedang bersama dengan dua lelaki yang tampak familiar baginya.
"Mengapa kau berdiri di luar masuklah dan lihat siapa yang ingin bertemu dengan mu" ujar Mr.Vince melihat luc berada di luar ruangan nya
"Kalian kemari.?"
"Apa yang kau bicarakan bukankah ayah sudah mengatakan nya kepada mu.?!" Balas mereka serempak
Jhors adalah sosok yang periang dia bertindak tanpa memikirkan resiko terkadang luc harus turun tangan menangani masalah yang jhors buat sementara sepupunya yang satunya lagi adalah sosok pendiam dia itu sulit di tebak namun sifatnya yang misterius membuat nya begitu diandalkan oleh luc.
"Di mana paman aku tak melihatnya sepanjang perjalanan.?" Luc mengabaikan dua sepupunya dan beralih mencari paman nya
"Ayah telah kembali sedari tadi karna urusan sementara ibu dia tidak bisa menemani kita karna harus membawa nenek untuk Kontrol tetapi ibu menitipkan ini untuk kita dan salam untuk mu" jelas jhors
Luc mengangguk paham ia mengambil alih benda yang telah Sace bawa untuk dirinya untuk beberapa waktu keadaan kembali hening sampai Mr.Vince membuka suara setelah ketiga muridnya terdiam.
"Baiklah kalian telah datang tentu perjalanan kalian cukup jauh dan itu pasti melelahkan untuk sekarang nona Aimer akan membatu kalian berdua menuju asrama di mana Luc tidur sementara itu Luc saudara kalian akan di sini untuk beberapa waktu saya memiliki sesuatu yang harus di bicarakan"
Setelah mengatakan hal tersebut Mr.Vince segera memanggil Aimer untuk masuk,dia meminta gadis itu mengantarkan jhors dan Sace menuju asrama tempat luc beristirahat.
"Mr apa ada sesuatu yang membuat mu gelisah sampai harus menempatkan saya di keadaan seperti ini.?"tanya luc sopan
Mr.vince tak ingin banyak berbasa-basi jadi ia berujar langsung ke intinya tanpa mempedulikan apapun mengenai isi kepala luc
"Kau tau mengapa aku menghukum mu dan teman mu.?"balik bertanya
"Ya aku tau"sahut luc
"Bisakah kalian tidak melakukan hal itu lagi atau aku harus memanggil paman mu kemari karna tindakan ini.?!"
Secara tidak di sadari Mr.Vince ucapan nya itu malah membuat luc semakin penasaran dengan tempat ini ia kembali teringat dengan bayangan yang baru saja ia lihat dan sekarang Mr.Vince seolah mengancam dirinya untuk kejadian semalam.
"Maafkan saya Mr namun semalam kami tanpa sengaja melihat Mr.grey berjalan menuju gudang tua dan kami melihat sesuatu di sana,Mr.Grey seperti menyembunyikan sesuatu perihal kejadian masa lampau.!!"terang luc membela diri
Brak.!!"
Mr.Vince tanpa sadar mengebrak meja di samping nya ia seolah di selimuti amarah karna suatu hal apalagi setelah mendengar penuturan luc
"Maaf atas ketidaksiapan ku barusan..yang kau ucapkan itu salah Mr.grey ke sana atas perintahku dia mengambil itu untukku sebagai bukti kebohongan atas nama sekolah ini"
"*Bagaimana bisa Mr.grey mau membawa sesuatu yang di minta Mr.Vince bukankah Mr.grey amat membe*ci kepala sekolah,pasti ada sesuatu yang telah di sembunyikan Mr.Vince jika tidak tentu saja dia tidak akan semarah ini"batin luc
Luc tersenyum ia mencoba tetap tenang walau sebenarnya ia tahu ada ucapan Mr.Vince belum tentu benar,jika berita perihal Hucels itu benar maka ia harus membongkar perihal berita tersebut.
"Maafkan saya atas pembicaraan tadi sehingga membuat anda begitu marah hal ini tidak akan terjadi lagi untuk kedepannya "
Mr.Vince mengangguk ia juga mempersilahkan luc untuk kembali ke menuju saudaranya namun sebelum luc sempat pergi Mr.Vince meminta luc untuk tidak membicarakan apa yang mereka bicarakan.
"Soal itu saya tidak akan mengatakan nya kepada siapapun anda tidak perlu khawatir"
Tapi bagi luc sendiri dia bukanlah anak bodoh yang akan diam menuruti setiap perintah orang lain,jika ia menemukan sesuatu yang menarik maka ia harus memecahkan nya bersama dua saudara nya..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments