"aku..."entah mengapa tiba-tiba tenggorokan Luc sulit mengeluarkan kalimatnya seolah di baru saja di pergoki melakukan sesuatu,lelaki di depan Luc mulai paham setelah pandangan nya meneliti Luc dari atas hingga ke bawah tak lupa ia juga melihat di samping tangan Luc terdapat sebuah koper dapat ia simpulkan bahwasanya Luc adalah teman sekamarnya..
"Baiklah aku paham sekarang kau teman satu asrama dengan ku bukan.?"
"..."mengangguk
Mereka berdua terlihat canggung terutama untuk Luc sendiri dia belum terbiasa dengan kontak sosial selama ini. Luc kebanyakan menghabiskan waktunya di depan komputer atau membantu pamannya,tak berapa lama lelaki di depan Luc melangkah maju ia mengulurkan tangan kanan nya sambil tersenyum
"Perkenalkan Namaku Mark Hansen Cole dari kota B"
"Abraham lucas dari kota A" Luc menerima uluran tersebut ia juga membalas dengan memperkenalkan dirinya
Setelah sesi perkenalan mereka yang amat canggung Luc segera menarik kopernya menuju lemari tak jauh darinya sementara Mark sendiri anak itu membanting kan tubuh nya ke atas kasur sambil menyilang kan kedua tangan nya di belakang kepala sesekali mata anak itu melihat punggung Luc sambil tersenyum
"Apa kau mendengar kabar burung tentang Asrama ini Luc.?"tanya Mark santai
Sambil membereskan pakaian Luc mengangguk ia terus mendengar ocehan Mark sampai ia selesai membereskan pakaiannya dan menutup lemari tak berapa lama Luc menoleh ke belakang pandangan nya tertuju kepada Mark yang sedang tidur di atas kasur sambil menyilang kan kedua tangan nya di belakang kepala.
"Apa kau merasa ada yang aneh dengan Asrama ini.?" Raut wajah Mark yang semula tenang beralih serius dia juga mengubah posisi tubuhnya menjadi duduk
Duar..!!
Luc belum sempat menjawab secara tak terduga kilat dan suara gemuruh mulai terdengar langit juga sudah berubah menjadi gelap di iringi rintik-rintik hujan yang mulai menjadi deras
"Bukankah itu hanya rumor saja dan lagi mengapa masih ada banyak anak yang ingin masuk ke mari jika ada rumor seperti itu.?"
Ini bukan seperti jawaban bagi Mark akan tetapi sebuah pertanyaan baginya,dia tak marah bila teman satu kamarnya itu belum menjawabnya malah balik bertanya kepadanya "itu bukan hanya sekedar rumor saja, seluruh orang tahu rumor itu dan mereka mengabaikan nya dan lebih memilih memberikan anak mereka ke tempat seperti ini hanya beralaskan dengan Akreditasi tinggi.!!"
"Memang apa yang salah dengan itu semua orang tentu ingin sesuatu yang berkualitas bukan.?"tanya Luc membatin
"Apa kau bertemu dengan Mr.Grey tadi.?"
Luc ingat lelaki pincang yang baru ia temui di luar gerbang sekolah serta di ruangan Mr.Vince,Mr.grey tampak aneh di matanya setiap perkataan nya seperti mengandung makna di balik itu.
"Ya aku bertemu dengan nya tak lama ini dan ku dengan anak nya meninggal di sini apa itu benar.?lalu untuk apa Mr.grey berkerja di tempat ini jika dia tak menyukai nya.?!"
Kembali kilat tampak di langit jendela dekat tempat tidur Mark segera anak itu berjalan menutup jendela nya sebelum menutupnya kepala Mark menatap langit yang sedang tak bersahabat
"Itu benar anak nya meninggal dua tahun yang lalu bersamaan dengan teman satu kamar nya yang kini telah menjadi gila, Mr.Grey mungkin tak terima dengan kepergian putra nya oleh karna itu dia meminta Mr.Vince untuk menyelidiki nya tetapi Mr.Vince menolak dan menutup kasus nya"
Luc teringat akan satu hal Mr.Grey pernah berkata kepadanya jika ia tidak harus mempercayai perkataan Mr.Vince mungkin itulah sebab nya mengapa Mr.Grey begitu membenci kepala sekolah Hucels
Sebelum Mark benar-benar menutup jendela tanpa sadar matanya jatuh di suatu tempat yang mana di situ terdapat Mr.Grey sedang menoleh kebelakang seakan tengah memastikan tidak ada siapapun yang mengikutinya
"Lihat apa yang sedang di lakukan Mr.Grey di senja seperti ini..?"tunjuk mark
Luc bergegas menuju jendela pandangan nya ikut serta jatuh tepat di mana lelaki paruh baya itu berdiri,sesekali cahaya kilat menerangi jalanan sehingga begitu jelas jika orang yang sedang berdiri di dekat koridor adalah Mr.Grey
"Sedang apa Mr.Grey berjalan di tengah badai hujan seperti ini.?"
Tak ingin membuang waktu Mark menarik lengan Luc menuju tangga bawah namun sebelum itu Luc menutup jendelanya secara asal karna kerasnya tarikan Mark
"Lupakan jendela itu kita bisa menutupnya nanti sekarang ada hal penting yang harus kita lakukan.!!"
Jika di lihat dari situasinya Luc merasa dia seperti Sherlock Holmes di mana dia harus pandai-pandai bersembunyi dan memecahkan semua misteri seperti yang ia lakukan sekarang,di balik dinding diam-diam Luc dan Mark tengah mengintip apa yang akan di lakukan Mr.Grey di jam segini.
"Menurutmu apa yang akan di lakukan Mr.Grey di jam seperti ini.?"bisik Luc
"Entahlah dia penjaga sekolah tentu dia bisa melakukan apapun di lingkungan tetapi ini bahkan belum mulai pelajaran.."sahut Mark
Ketika si pria pincang tersebut telah merasa aman dia kembali berjalan secara perlahan menuju sebuah ruangan, Mark dan Luc tak tinggal diam mereka berdua pelan-pelan membuntuti Mr.Grey dari belakang sampai Mr.Grey berhenti tepat di depan ruangan.sulit untuk mereka berdua mengetahui apa ruangan tersebut karna langit telah menjadi gelap satu-satunya yang dapat mereka perbuat yaitu dengan lebih mendekatkan diri untuk memastikan ruangan apa itu dan ketika mereka ingin melakukan nya tanpa sengaja Luc menjatuhkan pot yang ada di belakang nya
"Siapa itu.?!!"
Buru-buru Mark dan Luc berlari untuk bersembunyi mereka berlari menuju sebuah pohon di sana keduanya mencoba menenangkan degup jantung mereka sambil terus menatap Mr.Grey dari jauh.
"Apa yang kau lakukan kita hampir ketahuan ..!!"bentak Mark
"Maaf.."Luc sendiri merasa agak bersalah dengan kelalaiannya itu sehingga hampir membuat keduanya tertangkap basah beruntungnya mereka masih memiliki waktu untuk bersembunyi dan menghindari Mr.Grey
"Menurut mu ruangan apa itu.?"tanya luc memicingkan matanya
"Entahlah aku juga tidak tahu dia kembali lagi ke ruangan itu tentu ada sesuatu yang di sembunyikan Mr.Grey bukan kah kau juga berfikir seperti itu..?"
Dari balik pohon remang-remang keduanya melihat tangan kanan Mr.Grey masuk ke dalam kantong celananya untuk mengambil sesuatu mereka tidak tau apa yang ada di genggaman Mr.Grey namun mereka berdua menduga itu adalah sebuah kunci.
"Ayo kita ke sana tapi lain kali berhati-hatilah.!"peringat Mark
Luc mengangguk ia lantas berlari pelan mengikuti Mark dari belakang sementara itu Mark masih mencoba waspada pandanganya menyapu seluruh penjuru memastikan jika si Tuan pincang itu telah masuk ke dalam
"Ada apa apa perlu kita masuk,kita tidak membawa penerangan"ujar Luc
Kepala Mark menggeleng ia mengeluarkan sesuatu di balik sakunya dan apa yang ada di depan Luc sontak mengejutkan dirinya
"Mengapa kau baru mengeluarkan nya sekarang apa kau ini kelelawar huh sehingga bisa melihat di kegelapan seperti ini apalagi di kondisi hujan deras.!!"gerutu Luc
"Maaf habis dari tadi Penjaga sekolah selalu menengok kebelakang dan itu membuatku sulit"sahut Mark di iringi tawa kecil
Tangan kanan Luc memijit pelan pelipis nya setelah beberapa waktu Mark baru mengeluarkan benda itu apa dia ini benar-benar bisa di andalkan bila dalam ke adaan sulit.?
"Lupakan itu mari masuk dan lihat apa yang di lakukan si Tuan pincang"
"Aku khawatir anak ini lebih bersemangat sampai terobsesi dengan tindakan nya"batin luc
Di depan pintu ruangan Marka menyalakan senter kecil miliknya ia selalu membawanya kemanapun bukan hanya senter saja benda itu seperti telah di modifikasi oleh Mark sehingga ia bisa menggunakan nya sebagai Bolpoin,pisau kecil atau gunting.entah bagaimana Mark bisa membuatnya yang pasti dia kemungkinan bisa di andalkan.
"Apa tulisannya.?"
Mark masih mencoba membaca tulisan yang telah usang itu beberapa kata juga sudah tak layak lagi untuk bisa di baca
"Perpustakaan.."jawab Mark
"Tempat ini tidak seperti perpustakaan melainkan gudang tapi kau bilang ini perpustakaan apa yang Mr.Grey lakukan di tempat seperti ini.?"
Mark tak membalas dia meredupkan senternya kemudian melangkah maju memasuki ruangan tersebut dari pada mereka berdua terus merasakan rasa penasaran yang tiada hentinya berputar di kepala mereka
Begitu banyak rak buku berjejeran di dalam begitupun tumpukan buku yang sudah usang bahkan ada dari mereka telah hancur akibat di makan rayap perpustakaan yang mereka masuki cukup luas tetapi di dalam nya sungguh berantakan
"Itu Mr.Grey dia sedang apa..?" Dari balik celah rak keduanya memicingkan mata mengintip apa yang ada di tangan Mr.Grey
Benda yang Mr.Grey pegang cukup tebal itu bukan sesuatu yang asing bagi mereka karna beda itu adalah buku dengan cover tebal terbuat dari kulit hewan,pandangan Mr.Grey begitu serius ia berkali-kali membuka halaman buku sampai terdengar suara decakan atau umpatan dari mulutnya.
"Baiklah aku menemukan nya.!!"girang Mr.Grey menutup buku tebal itu
Mark dan luc saling berpandangan mereka berdua tak mengerti apa yang baru saja Mr.Grey temukan di dalam buku tersebut.!
Untuk bisa mengetahui jawaban dari pertanyaannya mereka harus bersabar menunggu si tuan pincang tersebut keluar dari perpustakaan ini barulah mereka bisa dengan leluasa mencari tahu
"Ini hampir pukul 8 malam dan Mr.Grey tak kunjung keluar sebenarnya apa yang sedang dia cari.?!" medengus Mark sambil menatap jam tangan miliknya
Sambil menunggu sesekali Luc mendengar Guntur berbunyi kadang kala kilat tampak di langit dia teringat akan satu hal perihal situasi seperti ini di mana dulu ketika masih kecil pamannya akan menertawakan dirinya karna takut dengan Guntur sementara bibinya tentu saja dia akan memarahi paman karna mengejek nya ingatan itu sudah lama entah paman nya masih ingat atau tidak namun bagi Luc itu sesuatu yang berharga.
Tap..tap..
.
Suara langkah kaki membuyarkan semua pikiran Luc alih-alih ingin tahu ia menoleh ke belakang begitupun dengan Mark tepat nya di mana Mr.Grey berdiri semula,di sana mereka berdua tidak melihat si pemilik kaki pincang lalu mereka berdua segera berdiri mencari keberadaan Mr.Grey sampai pandangan mereka melihat tubuh seseorang sedang berjalan keluar ruangan.
"Ini kesempatan bagus.!"bisik Mark tak sabaran
Mereka berdua telah menunggu untuk waktu lama dan sekaranglah mereka beraksi setelah Mr.Grey keluar dari ruangan buru-buru keduanya berjalan mengambil buku itu
"Cepat buka bukunya ada apa di dalam.!"perintah Mark
Luc mengangguk ia membuka halaman dengan asal tubuhnya tertegun kala yang ada di depannya adalah sobekan kertas tertempel di setiap halaman.
"Apa itu.?"
Mark merebut buku di tangan Luc ia tak kalah tercengang depan apa yang ada di depan nya
"Bukan kah ini berita dua tahun yang lalu kenapa Mr.Grey ingin melihat berita ini.?" Tanya Mark menunjukan sebuah halaman berisi koran yang di tempel pada lembaran kosong
"Entahlah ku pikir ini sebuah petunjuk mungkin"balas Luc ragu
"Kau yakin tapi ini seperti dia kekurangan kerjaan aku yakin sebagian otak nya mungkin telah kacau karna belum bisa menerima kenyataan pahit"
Begitu serius keduanya berbicara sampai tak sadar jika ada seseorang sedang mengintai mereka di belakang
"Apa yang sedang kalian lakukan.?!!"
Tubuh keduanya menegang bulu kudu mereka berdiri seolah baru saja melihat hantu perlahan kepala mereka menoleh ke sumber suara apa yang mereka takutkan terjadi sampai buku di tangan Mark jatuh ke lantai
"Habislah kita.."bunyi mark
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments