The Mistery Of Hucels' House
Ini adalah awal bulan bagi setiap anak untuk memulai pelajaran setelah libur semester, bagi Abraham lucas Michael semuanya tampak sama untuk nya ia hanya mengikuti keinginan paman nya untuk pindah ke sekolah barunya. Hucels School adalah sekolah favorit di kalangan anak-anak hal ini di karenakan kualitas pendidikan nya yang berkualitas. tak hanya itu saja di sana juga terdapat fasilitas yang tidak ada di sekolah manapun di kota itu selain Hucels. sayangnya ada beberapa rumor beredar di samping kualitas tingginya beberapa orang mengatakan hal buruk mengenai sekolah tersebut apalagi mereka bercerita perihal asrama sekolah tersebut kabarnya hampir setiap tahun akan ada murid yang di nyatakan hilang,meninggal atau entahlah dia sendiri juga tak tahu namun yang pasti ia tak ingin bila paman nya yang telah membesarkannya merasa sedih karna penolakannya dan lagi itu hanya rumor belum ada kepastian kemungkinan saja ada orang yang sengaja membuat onar dengan mengatakan hal bodoh untuk membuat jelek Hucels.siapa yang tahu itu bisa terjadi dunia ini begitu luas ada banyak orang melakukan hal tak berguna demi kepentingan nya itulah yang di pikirkan luc.
"Apa kau sudah siap luc..?"ujar lelaki paru baya tak jauh dari nya berada
Semua telah luc siapkan ia hanya tinggal menuju Hucels dengan paman nya menggunakan mobil namun di pertengah jalan langkah nya terhenti mendengar penuturan paman nya,raut wajah lelaki paruh baya itu terlihat jelas di mata keponakanya sehingga alis luc mengerut.
"Apa paman mengkhawatirkan diriku...ayolah ini sudah ke tiga kalinya aku pindah sekolah paman mengapa kau masih khawatir,apa kau mengkhawatirkan perihal rumor itu.?"
"Tidak aku hanya khawatir bagaimana jika kau akan di keluarkan lagi karna suatu hal ini bukan pertama kalinya kau sampai di keluarkan,aku telah meminta orang tuamu untuk memperjelas perkaranya namun..
"Paman..." Ujar luc lirih
Jhony mendongak kepala menatap keponakanya dengan intens sejenak ia berhenti bicara dan memilih memalingkan mukanya,ia tahu jika keponakannya itu tak menyukai pembicaraan apalagi bersangkutan dengan orang tuannya yang tak lain adiknya sendiri.
"Tolong jangan bahas mereka lagi aku tak ingin mendengar apapun mengenai mereka.!"tekan Luc
Tak ada sahutan dari Jhony dia hanya menghembuskan nafas panjang sambil membuka pintu mobil membiarkan keponakannya masuk ke dalam,di setiap perjalan mereka hanya ada keheningan terkadang sesekali kedua mata Jhony melirik melihat melalui cermin yang ada dihadapannya melihat keadaan keponakan akibat tindakan nya barusan.
"Apa kau marah dengan paman.? kenapa kau kau diam saja sedari tadi."Jhony mencoba mencairkan suasana yang begitu menegangkan di atara ke duanya.
"Tidak aku hanya ingin melihat jalanan saja itu saja"ujar luc bernada datar
Suara mendehem pelan keluar dari tenggorokan Jhony dia berhenti sejenak ketika mobil mereka tepat berada di lampu lalu lintas
"Dengar nak apapun yang terjadi itu bukanlah kehendak kita namun mencoba melupakan dan mengelak hanya membuatmu sakit,oleh karna itu aku ingin untuk awal pelajaran mu berjalan normal aku akan meminta kepala sekolah memberikan ruangan asrama untukmu sehingga kau bisa tenang saat bersekolah tanpa harus memikirkan ku"
"Dan ya sepupumu juga ingin bersekolah bersama mu setelah dia tahu kau berada di sini.."lanjut jhony
Tubuh luc menegang seketika ia baru tahu jika sepupunya akan datang bersekolah dengannya tapi kenapa bukankah sepupunya itu anak pintar dan lagi bagaimana bisa dia harus putus di pertengahan semester..?
"Apakah dia akan datang tapi bukankah dia sedang bersekolah bagaimana bisa sepupu kemari.?"alis luc mengerut ia memindahkan tempat duduknya tak jauh dari pamannya agar ia dapat mendengar dengan jelas
Lampu merah kini telah terganti hijau dan di saat itu pula mobil mereka kembali berjalan menuju Hucels hanya butuh beberapa menit lagi mereka akan sampai,di sela waktu yang cukup sebelum sampai di Hucels Jhony kembali melanjutkan perkataannya yang tadi tergantung.
"Kau tahu bibi mu marah besar setelah tahu jika sepupumu ketahuan melakukan tindakan gila di sekolahnya sehingga mereka di keluarkan sama seperti mu hanya saja kau di keluarkan oleh orang tua anak mereka "
Sambil mendengarkan setiap ucapan paman nya diam-diam luc menatap ke kaca mobil ia melihat bagaimana langit berubah agak gelap di tambah angin yang cukup kencang
"Mengapa di sini jarang ada kendaraan.?"batin luc
Merasa tak ada sahutan dari setiap kalimat yang ia ucapkan Jhony melirik ia menemukan keponakannya sedang melihat langit
"Oh.. apakah kau melihat langitnya luc sepertinya akan ada hujan lebat nanti,aku harap kita bisa cepat sampai beruntungnya hari ini tak banyak kendaraan melewati tempat ini.mungkin karna perubahan cuaca yang mendadak"ujar Jhony di iringi tawa riangnya
Hampir lima belas menit mereka menempuh perjalanan dan sekarang mobil mereka telah berhenti sampai di Hucels,dari jauh melalui kaca mobil luc memandang bangunan besar yang ada di hadapan nya begitu megah seperti istana namun agak tampak terlihat seperti gereja yang kosong tanpa penghuni.tak jauh dari Hucels berada di bagian samping kiri terdapat banyak pohon di antara pepohonan tersebut hanya ada satu pohon yang amat besar.
"Bagaimana luc apa kau menyukainya.?"tanya Jhony menatap bangunan besar di depan nya
"Sejujurnya tempat ini bisa di bilang bangunan tak berpenghuni ketimbang sekolah.!!"gerutu luc dalam batin nya
Sepertinya Jhony mulai menyadari akan sesuatu hal yang mana membuat keponakannya itu terdiam dengan dahi mengerut bagaimana tidak Jhony tak menemukan siapapun di sana bahkan penjaga sekolah pun tak ada mungkin itulah yang membuat keponakannya tampak diam tanpa bisa berkata apapun.
"Yah memang di lihat tampak aneh namun kita tak boleh menilai dari cover nya saja sebelum memasukinya bukan.? Jadi ayo kita masuk sebelum hujan turun" ajak Jhony
Luc mengangguk ia lantas berjalan menyusul paman nya yang telah berjalan mendahuluinya namun di pertengah jalan luc baru ingat akan sesuatu yang telah ia lupakan barusan
"Paman kau pergilah dahulu aku akan menyusul mu ada suatu hal yang tertinggal di dalam mobil,aku akan mengambilnya.!!"teriak luc
Jhony mengangguk lantas ia kembali melanjutkan jalannya mencari di mana tempat penjaga sekolah berada atau siapapun yang bisa ia tanyai,sementara itu luc segera berbalik ia hendak mengambil earphone miliknya yang tertinggal di mobil setelah mengambilnya tiba-tiba telinga nya mendengar suara teriakan seseorang tak jauh dari sebrang jalan.
Anak itu tampak Kumal di lihat dari postur tubuhnya luc memperkirakan bila umur anak itu sama seperti dirinya tapi bagaimana bisa ada anak seumurannya mengalami gangguan jiwa.?
"Apa yang kau lihat nak.?!"
Kepala luc menoleh ia begitu terkejut dengan kehadiran sosok yang tidak ia ketahui di sampingnya ada seorang lelaki paru baya dengan kaki pincangnya sambil memegang cerutu di dekat dirinya pandangan lelaki paruh baya itu tak jauh berbeda dari Luc ia juga tengah menatap anak yang ada di sebrang jalan sana.
"Sudah sekian kalinya ada korban tetapi sekolah ini tetap saja masih di buka..!!"dengus nya
"Apa yang terjadi dengan anak itu tuan.?"
Manik luc kini bertemu dengan manik milik sang tuan paruh baya di depannya ekspresi jengkel dan tak suka masih tercetak di wajahnya walaupun begitu luc tak ingin memalingkan muka nya rasa penasaran tak bisa lagi ia bendung apalagi rumor perihal asrama Hucels itu adalah sesuatu yang belum pasti tentu saja dia harus memastikannya..!
"Kepala sekolah Hucels itu terlalu keras kepala sudah ku katakan Asrama mereka tidak beres ada banyak siswa dalam setahun ini menjadi korban, namun tetap saja dia tak mendengarkan ku.!!"
"Sebenarnya ada apa dengan Asrama itu.?"
"Apa kau juga akan bersekolah di sana.?"tanya nya kembali
Luc mengangguk sebagai jawaban tetapi reaksi yang di tunjukan orang di depannya di luar nalarnya malahan lelaki paru baya itu hanya tersenyum sebagai gantinya.
"Apa tuan ini baik-baik saja.?"pikir luc
Perbincangan mereka harus terhenti kala lelaki paruh baya tersebut mulai melangkah menjauhi luc dengan kaki pincang nya namun sebelum dia pergi lelaki itu berpesan kepada luc untuk tidak terlalu mempercayai perkataan kepala sekolah Hucels
Kepergian orang tersebut Luce kembali menatap anak di sebrang sana anak itu berteriak dan ketakutan sesekali mulutnya akan melontarkan sebuah kalimat " Ada iblis di sana mereka sedang mengamati ku selamatkan aku.!!"
Berulang kali anak tersebut berteriak dengan kalimat yang sama sampai petugas dari Rumah Sakit Norton membawanya dan itu masih membekas di ingatan Luce.
"Luce apa yang kau lakukan mengapa lama sekali menyusul.?"dari belakang tangan kanan Jhony memegang bahu keponakannya sehingga membuyarkan seisi pikiran
"Ah..aku baru saja menemukannya paman ada apa.?"
Jhony menggeleng ia lantas merangkul bahu keponakannya menuntun anak itu masuk ke dalam gerbang Hucels, di sana keduanya melihat ada beberapa anak berjalan begitu sibuk mata mereka tak lepas dari Luc di mana itu membuat luc merasa risih.
"Aku baru saja bertemu dengan penjaga sekolah ini dia bernama Mr.Grey dan yah aku mendapat petunjuk jika ruangan kepala sekolah tak jauh dari sini"
Sambil berjalan Jhony menatap setiap papan yang ia lewati ia tengah mencari papan yang bertuliskan ruang kepala sekolah hingga tepat di ujung koridor barulah mereka menemukan ruangannya,tanpa menunggu lama luc mengetuk pintu di dalam terlihat amat berantakan beberapa buku berserakan dan bukan itu saja ada seorang murid perempuan sedang berada di dalam
"Oh..Hallo nona di mana Mr.Vince berada..?"sapa Jhony
Perempuan tersebut tak menjawab ia hanya mengacungkan jari nya ke suatu tempat,pandangan jhors dan Luce mengikuti kemana jari tersebut mengarah dan ...
Brak..!!
Suara buku berjatuhan dan juga erangan kecil terdengar di telinga mereka di sana mereka menemukan sosok lelaki paruh baya sedang di lantai dengan begitu banyak tumpukan buku.
"Maafkan aku,tadi aku sedang mencari dokumen penting tak tahu jika ada tamu"balas Mr.vince
Mr.Vince segera memakai kaca mata miliknya ia berjalan menuju meja miliknya dan duduk di kursi sementara perempuan tersebut pergi keluar dari ruangan tanpa mengucapkan sepatah katapun
Di rasa semua yang Jhony tunggu-tunggu telah pada waktunya ia mulai mengutarakan niat kedatangannya luc juga tak banyak berkata dia lebih suka paman nya mengambil alih semua nya
"Perkenalkan namaku Jhony seorang arsitektur dari kota A dan ini keponakan ku Abraham luc,kedatangan kami kemari untuk mendaftarkan nya agar bisa masuk ke Hucles.." dan percakapan itu terus berlanjut sampai luc sendiri mulai bosan dengan perbincangan mereka hingga memutuskan untuk keluar sebentar
Di luar ruangan angin kencang mulai mereda tempa itu seluruh dedaunan melayang akibat terseret angin beberapa Siwa juga terlihat sibuk membawa semua barang-barang mereka wajar saja ini adalah awal pembelajaran banyak anak yang pulang ke keluarga mereka atau ada pula yang lebih memilih tinggal di asrama.
Ketika luc sedang melihat begitu sibuknya siswa-siswi di tempat ini tiba-tiba tanpa sengaja pandangan nya menemukan sosok perempuan yang baru saja keluar dari ruangan Mr.Vince, perempuan tersebut sangat cantik dengan kulit pucat nya kemudian bola mata indah dengan manik berwarna amber bahkan itu pula yang mendukung rambut cokelat miliknya.
"Luc kenapa kau keluar tiba-tiba kami mencari mu.!!"
Akhirnya perbincangan paman nya dengan Mr.Vince selesai jadi dia tak perlu lagi menunggu lama apalagi dengan kondisi Cuaca yang akan hujan.
"Mr.Vice dan aku telah sepakat bila kau akan tinggal di asrama dan boleh pulang ketika libur semester untuk semua keperluan aku akan memberimu ketika masa waktu kunjungan jadi kau tak perlu khawatir soal itu"jelas Jhony
Luc mengangguk paham ia lantas bertanya mengingat jika sepupu gila nya itu ikut serta pindah kemari bukan kah itu akan lebih baik sedari kecil mereka bertiga selalu menghadapi petualangan tetapi karna jarak yang telah memisahkan mereka luc tak pernah tahu kabar mereka.
"Bagaimana dengan Jhors dan juga Sace bukan kah paman bilang mereka akan kemari.?"
"Ya,aku telah berbicara dengan bibi mu bila mereka akan sampai besok jadi tunggu saja mereka ku harap untuk kali ini kalian tidak akan berurusan dengan hal bodoh lagi atau aku akan mendapat masalah "
Luc tertawa ia ingat bagaimana saat ia masih kecil bersama dia sepupunya itu melakukan piknik di pinggir danau tak jauh dari hutan bersama dengan paman dan bibi nya hingga terlibat sebuah peristiwa petualangan tak di sangka-sangka.
"Jangan begitu paman karna hal itu sekarang tempat tersebut terselamatkan berkat kita"
Di sela-sela pembicaraan tiba-tiba saja lelaki tua yang luc temui di luar gerbang tepat di depannya dahi nya berkerut dalam hatinya ia bertanya-tanya bagaimana lelaki itu ada di sini
"Luc perkenalkan dia adalah Mr.grey penjaga tempat ini dia lah yang akan membantumu menuju ruang asrama"
Barulah sekarang luc paham tapi bukankah baru saja Mr.Grey berkata kepadanya jika tempat ini tidak beres tetapi kenapa Mr.Grey menjadi penjaga Hucels.?
"Baiklah Luce sepertinya aku harus kembali atau bibi mu akan marah jika aku tak kembali tepat waktu untuk semuanya jangan khawatir kau bisa menghubungiku atau meminta batuan Mr.Vince "
Setelah mengatakan hal tersebut Jhony berjalan menuju gerbang ia melambaikan tangan nya kepada luc begitupun dengan luc
"Baiklah Tn.Abraham aku harus pergi mencari dokumen ku kau bisa pergi dengan Mr.Grey dia akan membantumu"
Kini hanya tersisa dirinya dan juga Mr.Grey untuk menghemat waktu Luce mengambil kopernya ia tak ingin jika Mr.Grey harus membawa barangnya dengan kaki pincang nya itu,di setiap koridor ada sebuah pertanyaan yang mana ia ingin bertanya kepada lelaki itu.
"Mr.Grey bisa kah kau berhenti aku punya pertanyaan untukmu bagaimana bisa kau berkerja di tempat yang tidak kau sukai,bukankah kau bilang tempat ini tidak beres.?"
Mr.Grey menoleh wajah khas nya masih tampak sama ketika dia baru bertemu dengan nada ketus Mr.Grey menjawab pertanyaan luc "putraku tiada di Asrama ini dan orang yang kau lihat di sebrang barusan adalah teman dekatnya bukan kah kau mendengar apa yang di teriakan bocah itu.?!"
"Lalu bagaimana dengan kata-kata mu mengenai untuk tidak mempercayai Mr.Vince.?"
Luce belum puas dengan apa yang ia dapatkan ia masih menginginkan begitu banyak informasi tetapi tampaknya Mr.Grey tak begitu menyukai tindakannya sehingga secara spontan lelaki itu mengatakan sesuatu yang membungkam Luce tanpa ia sadari
"Kau terlalu banyak bicara nak apa kau tak pernah di ajari sopan santun oleh keluargamu.!!"
"..."
Setibanya di depan pintu Mr.Grey menghadap luc dia menunjuk ruangan tersebut sambil mengeluarkan sebuah kunci untuk di berikan pada luc
"Itu ruangan mu ada empat tempat tidur jadi kau bisa memilih salah satunya ingat untuk tidak keluar malam dan jangan biarkan telingamu mendengar suara aneh atau kau tidak bisa tidur.!!"
Setelah menyerahkan kunci Mr.Grey berjalan terpincang-pincang menjauhi luc menuruni tangga hingga tubuh itu tak lagi terlihat di mata nya,luc mendesah ia menggenggam kunci tersebut erat-erat di dalam ia menemukan seseorang sedang berdiri menatap seluruh tempat tidur tanpa tahu jika di belakangnya ada dirinya.
"Sempurna.!! Setelah ini aku akan membuat cerita horor Misteri Hucels mereka pasti akan percaya dengan pengalaman ku ini" teriak pemuda di depan luc
Alis luc terangkat sebelah wajah keduanya bertemu ketika pemuda di depan nya hendak berjalan ke belakang...
"Kau siapa..?"
Penulis memiliki pesan untuk kalian:
Saya telah berfikir untuk mengubah alur ceritanya akibat hal lain dan saya harap kalian menyukai pembaruan cerita ini,untuk ke depan nya Penulis akan berkerja lebih keras membuat cerita penuh kejutan untuk kalian....
Jangan lupa untuk mendukung dan membaca karya Penulis dan Setia menunggu UP setiap Novel nya..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Irwan Maulana
baca satu" dulu ya thor..
salam dari Calista
2021-07-10
0