Pertemuan Ke 2

Hari pertama Calysta mulai masuk bekerja.

Badan yang tinggi semampai itu mengenakan pakaian kerjanya, sepatu pantofel hitam mengkilap.

Berjalan tegak penuh kepastian layaknya seorang model. pinggulnya yang berisi ikut berlenggak lenggok dengan indahnya.

''Cantiknya bagai bidadari...," ujar Aldo sambil melirik kearah Calysta

''Siapa gadis cantik itu?'' sambung Beni ikut bertanya

''Baru pertama kali aku melihatnya,'' Danu yang ikut menoleh

''Mungkin anak magang baru.'' Jawab Febi sedikit cuek.

Kerumunan lelaki yang dilalui Calysta, semuanya terpana melihat gadis cantik yang baru mereka temui dan bertanya-tanya siapa wanita cantik itu.

Tetapi Calysta acuh tak acuh berjalan seolah tidak ada yang memperhatikan dirinya, karena memang sifatnya cuek tapi sebenarnya jika sudah saling kenal dia orang yang ramah dan baik hati.

Duakk...!

Lagi-lagi hari ini Calysta bertabrakan lagi dengan seseorang.

''Kalau jalan tuh lihat-lihat , nggak tahu saya lagi buru-buru.'' tegur seorang laki-laki gagah dengan setelan jas yang rapi dan berwibawa.

''Kamu tuh yang jalan harus hati-hati jangan seperti orang kesurupan, tau-tau nabrak orang dan marah-marah.'' Jawab Calysta membalas dengan ketus

''Apa kamu bilang! berani ya ngomong kaya gitu, gak tahu siapa saya?''

Dengan tatapan yang penuh amarah kepada Calysta, lelaki itu seperti harimau yang ingin menerkam mangsanya.

Karena selain ibunya tidak ada orang yang berani memarahi apalagi membentak nya.

''Bodo amat! aku gak tahu dan nggak mau tahu siapa kamu.'' Calysta hendak pergi meninggalkannya begitu saja

Laki-laki itu seperti berpikir sejenak,

''Tunggu, kamu kan cewek yang kemarin

nabrak saya di Mall?'' ujar lelaki itu menatap tajam ke arahnya

''Oh kamu lelaki yang aneh itu!?'' Celotehnya sambil berbalik menatapnya.

''APA? oh saya tahu, jangan-jangan kamu pasti modus sengaja buat deketin saya, kemarin pura-pura menabrak dan sekarang juga.'' menyunggingkan bibirnya dengan percaya diri.

''Ya tuhan, tidak di sangka hari pertama masuk bekerja bertemu dengan lelaki yang begitu sombong dan tidak tahu malu. Dan lagi-lagi kenapa orang ini yang aku temui.'' Gumam Calysta kesal.

''Hei saya tidak budek ya, saya mendengar apa yang kamu katakan.'' Tegas dia

Calysta tidak menghiraukannya dan lalu pergi. dia tidak ingin membuat masalah di hari pertamanya bekerja.

Mata yang dari tadi memperhatikan Calysta, melihat apa yang terjadi di hadapan mereka, yaitu pertengkaran Calysta dengan laki-laki gagah yang sepertinya bukan sembarang orang.

Kemudian ia menuju kebagian Resepsionis untuk melapor sebagaimana pekerjaan nya.

Pegawai Resepsionis itu seorang wanita dan di mejanya terpampang nama 'Melisa'

''Permisi saya karyawan baru disini nama saya Calysta.''

''Oh iya mba Calysta ya, tunggu sebentar."

Melisa kemudian mengecek data-datanya, dia juga sudah mendengar bahwa akan ada karyawan baru yang memiliki kinerja luar biasa.

''Calysta ruangan mu ada di sebelah sana ( sambil menunjuk arah ) tapi sebelum itu kamu harus ke ruangan CEO dulu untuk melapor dan memperkenalkan diri." Ujar Melisa mengarahkan Calysta.

''Baik, terimakasih.''

Calysta pergi kemudian menaiki lift untuk menuju ruangan CEO yang ada di lantai paling atas.

Tok...tok...

''Masuk." Suara direktur dari dalam ruangan mempersilahkan.

Calysta membuka pintu dan kemudian memasuki ruangan Bos nya. terlihat Bos nya yang sedang fokus dengan laptop di depannya

"Permisi pak, saya akan memperkenalkan di--" ucapan Calysta terhenti saat bos nya mendongak dan melihat ke arahnya.

Sontak Calysta terlihat kaget saat melihat seseorang yang sedang duduk di kursi direktur itu.

Siapa yang sangka dan siapa yang menyangka, ternyata lelaki sombong yang menabraknya tadi itu adalah seorang CEO di perusahaan tempatnya bekerja.

Terpampang nama di meja kerjanya 'JUSTIN GULL' Direktur utama.

''Apa yang harus aku lakukan?.'' Pikirnya panik

Calysta menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya.

Apa boleh buat meski orang tuaku punya perusahaan sendiri yang cukup besar tetapi aku memilih untuk tidak di sana karena selain aku ingin berhasil dengan kerja keras ku sendiri, dan juga orang tuaku selalu ingin menjodohkan aku dengan seseorang yang sama sekali tidak aku kenal.

"Tidak habis pikir kenapa Mami Papi tidak ada bosannya untuk mencarikan aku pasangan," Calysta sedikit termenung

"Dan lagi aku pikir ini bukan di jamannya Siti Nurbaya aku ingin memilih pasangan hidupku sendiri."

Justin yang sudah memperhatikan Calysta,

sedikit mengernyit bertanya-tanya apa yang di lakukannya.

"Ehemm..." Justin membuyarkan lamunan Calysta.

''Maaf sa... saya datang untuk melapor pak," ucap Calysta gagap

"Ma... maksud saya memperkenalkan diri pak." dari suara Calysta ada sedikit rasa takut dan gugup.

''Kamu?...''

Justin baru bertanya dan pura-pura baru sadar bahwa yang melapor itu Calysta.

Calysta masih gugup dan sepertinya takut semua tidak akan berjalan dengan baik. Tetapi ia mencoba mengumpulkan keberanian untuk menghadapi nya.

''Hehe... ternyata dia karyawan baru di sini, lihat nanti aku kerjain.'' Gumam Justin dalam hati dengan senyum licik nya.

''Ehemm... Oke nama kamu siapa?'' Tanya Justin nada memerintah

''Calysta pak.'' Raut wajah Calysta yang memerah dan rasa was-was karena tadi dia sudah menyinggung pria yang ada di hadapannya itu.

''Baik tunggu sebentar,'' Ucap Justin so cool.

seolah ada siasat yang tersirat di pikirannya.

Kemudian Justin menelpon seseorang,

''Hallo,'' suara wanita dalam telepon

''Melisa pindahkan karyawan baru bernama Calysta menjadi sekretaris pribadi saya.'' Nada pasti dan memerintah.

''Apa? tapi pak dia baru saja masuk hari ini dan belum tau kinerja nya seperti apa, mungkin sebaiknya training dulu kurang lebih dua minggu?, Apa akan baik jika langsung di angkat sebagai sekretaris pribadi?.'' Sanggahan Melisa

''Kamu melawan saya.'' Nada suara Justin yang sudah tak terbantahkan lagi.

''I...iya baik pak saya akan urus semuanya.'' Melisa yang ketakutan dan segera menjalankan perintahnya.

Justin langsung mematikan teleponnya.

''Farrel.''

Justin memanggil asisten kepercayaan nya yang sedari tadi berdiri sampingnya.

''Iya pak.'' Jawab Farrel.

''Urus semua berkas yang akan dia kerjakan, dan siapkan meja pribadinya satu ruangan dengan saya.'' Tegas Justin memberi perintah.

''Baik pak.''

Calysta yang masih dalam keadaan berdiri tidak berani untuk bicara dan hanya memperhatikan apa yang di lakukan bos nya.

''Oh jadi dia Farrel asisten kepercayaan, yang selalu berada di sisinya itu.'' Gumam Calysta dalam hati.

Farrel keluar ruangan untuk mempersiapkan semuanya.

Dalam hati Farrel bergumam ''Nona Calysta ini siapa? menarik, baru pertama masuk sudah bisa menaklukkan Pak Justin, ternyata kemarin itu awal pertemuan mereka ya, benar-benar takdir''

Di sisi lain.

''Kamu sambil menunggu Farrel yang sedang beres-beres, buatkan kopi untuk saya.'' Perintah Justin kepada Calysta.

''Direktur Gull, saya tau kalau nilai saya bagus dan saya juga pintar, kinerja saya juga bagus, tetapi apa tidak berlebihan langsung mengangkat saya sebagai sekertaris?''

Belum sempat Justin menjawab.

"Ya... meskipun jabatan saya di Jerman juga sebagai sekertaris. Apa sebaiknya tidak melihat dulu bagaimana saya bekerja?" Calysta sedikit menyombongkan dirinya

''Oh kenapa? tidak mau? atau kamu maunya menjadi Office Girl.'' Suara yang menyindir membalas kesombongan Calysta.

''Oh tidak, justru saya sangat tersanjung pak direktur mengakui kemampuan saya.'' Jawab Calysta tersenyum profesional

''Baiklah kerjakan pekerjaan pertamamu orang pintar buatkan saya kopi.'' Tukas Justin sedikit menyindir

Calysta pergi keluar ruangan untuk membuatkan nya kopi.

''Hah... pekerjaan pertama apaan membuat kopi, awas aku kerjain nanti.'' Gerutu Calysta sedikit kesal.

Selang beberapa waktu Calysta selesai membuat kopi dan langsung menyimpan kopinya di meja direktur.

slurrpp...

''Cuiihh,"

''Kopi apaan asin begini>-<'' Direktur yang tampan itu seketika berubah wajahnya memerah karena marah, sedangkan Calysta hanya tersenyum karena merasa puas.

''Ahh masa sih, apa aku salah mengira itu gula tapi ternyata garam!'' Calysta yang pura-pura tidak bersalah.

''Sudahlah karena hari ini hari pertama kamu maka saya maafkan, tapi kalau terjadi lagi saya tidak akan segan.'' Jelas Justin yang kelihatannya masih marah dan sedikit mengancamnya.

''Baik pak, maafkan saya, terimakasih.'' Cekikikan diam-diam, karena merasa sangat senang telah mengerjai Bosnya yang sombong itu.

Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan Ke 2
3 Gila Kebersihan
4 Cewek pertama
5 Perjodohan
6 Perjodohan 2
7 Pacar Pura-pura
8 Calon Menantu
9 Punya Cucu
10 Gosip
11 Ciuman Pertama
12 Tanggal Pernikahan
13 Justin Salah Tingkah
14 Teman masa kecil
15 Dinner
16 SESUATU
17 Kena Imbasnya
18 Baikan
19 Menyatakan Perasaan
20 Senang dan Bahagia
21 Pesta Perayaan
22 Acara Lamaran Farrel
23 Liburan
24 Kisah Febi
25 Justin yang posesif
26 Pernikahan Farrel
27 Foto prewedding
28 Drama Korea
29 Pria Pengertian
30 Aldo dan Melisa
31 Orang ketiga
32 Hari jadi Aldo dan Melisa
33 Pernikahan + Malam pertama
34 Honeymoon
35 Honeymoon (part 2)
36 Olahraga Malam
37 Manohara kembali
38 Pernyataan Radit
39 Hamil
40 Ngidam asam pedas
41 Melamar
42 Bayi
43 Daffa & Arumi
44 SEASON 2 ( prolog )
45 Bab 2 (Season 2)
46 Pertemuan
47 Part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 Mengejar Arumi
56 Ditolak
57 PDKT
58 part 58
59 part 59
60 Cyara
61 part 61
62 part 62
63 Kencan yang panas
64 21+
65 bercak merah
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 HAPPY END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan Ke 2
3
Gila Kebersihan
4
Cewek pertama
5
Perjodohan
6
Perjodohan 2
7
Pacar Pura-pura
8
Calon Menantu
9
Punya Cucu
10
Gosip
11
Ciuman Pertama
12
Tanggal Pernikahan
13
Justin Salah Tingkah
14
Teman masa kecil
15
Dinner
16
SESUATU
17
Kena Imbasnya
18
Baikan
19
Menyatakan Perasaan
20
Senang dan Bahagia
21
Pesta Perayaan
22
Acara Lamaran Farrel
23
Liburan
24
Kisah Febi
25
Justin yang posesif
26
Pernikahan Farrel
27
Foto prewedding
28
Drama Korea
29
Pria Pengertian
30
Aldo dan Melisa
31
Orang ketiga
32
Hari jadi Aldo dan Melisa
33
Pernikahan + Malam pertama
34
Honeymoon
35
Honeymoon (part 2)
36
Olahraga Malam
37
Manohara kembali
38
Pernyataan Radit
39
Hamil
40
Ngidam asam pedas
41
Melamar
42
Bayi
43
Daffa & Arumi
44
SEASON 2 ( prolog )
45
Bab 2 (Season 2)
46
Pertemuan
47
Part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
Mengejar Arumi
56
Ditolak
57
PDKT
58
part 58
59
part 59
60
Cyara
61
part 61
62
part 62
63
Kencan yang panas
64
21+
65
bercak merah
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
HAPPY END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!