"Mama..." Lia terpaku menatap ibunya tengah menatap dengan begitu intens di belakangnya.
"Mama.." Panggilnya sekali lagi, lia melihat air mata jatuh dari mata ibunya tapi tatapannya tetap kosong.
"Tolong maafkan mama nak.." Pesannya, tapi lagi dan lagi saat lia mencoba memeluk ibunya akan hilang seperti debu. Lia memejamkan matanya berusaha setegar mungkin.
Setelah ia rasa baik baik saja, lia pergi memasuki rumahnya. Alangkah terkejutnya ia saat kedatangannya disambut oleh suara teriakan Dita dari arah lantai atas.
Dengan khawatir lia berlari menaiki tangga, pikirannya terfokus akan hal yang membuat kakaknya berteriak ketakutan.
"Kak Dita!" Panggilnya
"Ya adikku?" Jawab Dita dengan santai,
"Kakak kenapa?"
"Ah hanya kecoa, sini dik! Kakak ada sesuatu" Em kenapa lia merasakan tak enak disini? Adik? Sejak kapan dita memanggilnya seperti itu.
"Ayo kemarilah Lia!" Ajaknya sekali lagi, Lia menarik tangannya yang digenggam Dita.
"Kau siapa?!" Tanya Lia.
"Kau kenapa dik?! Aku kakakmu!"
"Katakan kau siapa!!"
"Sebaiknya kau cepat masuk! Lia"
Sejak kapan Dita se formal ini padanya?
"Gak! Aku tak percaya"
"Adikku kau bicara apa?! Cepat masuk!" Paksanya. Lia menggeliat tak suka saat kakaknya mendorong punggungnya untuk masuk ke ruang kerja.
Oh tidak! Tunggu! Bukannya kak Dita lagi gak ada di rumah!
Deg...
"Lepasin aku tak mengenalmu!" Lia mencoba berontak untuk sekian kalinya, kali ini kakaknya menatap matanya dengan penuh emosi, rambutnya beterbangan terkena angin dari jendela yang entah sejak kapan terbuka dan membuat tirai tirai putih itu terbang.
"Please jangan ganggu aku!" Lia berlari dengan sekuat tenaga dan mencoba menyingkirkan tirai tirai yang menghalangi jalannya, tapi naas ia terjatuh membuatnya meringis kesakitan
Saat ia membalikkan badan, banyak arwah arwah berpakaian kuno mengelilinginya dengan berbagai tatapan, ada yang sendu, ada yang emosi, ada yang datar dan ada yang menatapnya kosong
Tolong bantu kami!
Kata mereka semua serempak, lia menutup telingaku dan menjerit keras.
Pandangannya kabur dan mulai menggelap, Lia pasrah untuk pingsan yang kesekian kalinya.
Tolong jangan ganggu aku...
°°°
"Dek?..Dek? Bangun"
"Lia.. "
Lia mengerjapkan matanya, ia menengok seseorang yang membangunkannya. Di depan dita sudah berdiri dengan senyum merekah.
Lia meraba wajah serta tubuh kakaknya dengan hati hati, siapa tahu sosok didepannya bukan kakaknya lagi.
"Ish kamu kenapa sih dek? Kenapa tidur disini cobak" Dita menyingkirkan tangan Lia yang menjelajahi setiap inci wajahnya.
"Ha?"
"Ck, udah sekarang mau diterusin tidur di bawah tangga atau siap siap sekolah? Ada temen kamu tuh nunggu di luar" Ah ternyata lia tertidur di bawah tangga semalam, tapi kenapa bisa? Apa mungkin lia hanya bermimpi?Tak mau pikir panjang lia bergegas menaiki tangga untuk masuk ke kamarnya.
Langkahnya terhenti saat melihat kumpulan hantu semalam memandanginya dari lantai atas, oh ternyata bukan mimpi, lia bergidik ngeri dan mengurungkan niatan untuk pergi ke atas.
"Kak Dita! Lia pakek kamar kakak ya?" Setelah mendapat persetujuan dari dita, lia langsung masuk ke kamar dita yang ada di lantai dasar.
Lia paling tak suka bagian ini, saat ia bisa menyadari diperhatikan makhluk seperti mereka secara terang terangan membuatnya risih. Lia segera bersiap untuk sekolah.
" Hey lia" Sapa sebuah suara dari ruang tamu, lia sukses membulatkan matanya terkejut.
"Nga-ngapain kamu kesini?!" Tanya lia gugup.
"Eh udah selesai li? Kenalin ini adek kakak, Vano namanya" Andy muncul dari arah dapur sambil membawa secangkir kopi ditangannya.
"Ke-kenapa dia disini?" Tanya lia masih dengan kegugupan nya.
"Kak Andy mau ada rapat pagi ini, maaf ya gak bisa anterin kamu ke sekolah. Lah terus nih Vano mau nganter jemput kamu, ya lumayan lah" Jelas Andy, lia nampak ingin menolak tapi diurungkan karena kehadiran dita yang sudah rapi dengan kemeja putih.
"Udah? Li kita berangkat dulu ya? Kamu no! Jaga lia baik baik kalau gak awas aja!" Ancam Andy membuat Vano menghembuskan nafas gusar.
"Dek, maaf kakak belum bisa masak. Kamu cari makan diluar aja ya sama Vano! Kakak bener bener dikejar waktu nih" Lia hanya mengangguk patuh dan melihat kepergian Andy dan dita dari rumah, sekarang tinggal lia dan Vano.
"'Aku.." Mereka berucap bersamaan, lia buru buru menundukkan kepalanya kikuk.
"Kamu dulu aja yang ngomong" Tawar Vano pada Lia.
"Gak deh kamu aja dulu"
"Kamu dulu lia" Akhirnya Lia menyerah.
"Aku mau tanya kenapa kamu gak nolak perintah kak Andy?" Vano menghembuskan nafas gusar.
"Yang seperti kamu denger, aku gak mau mobilku disita lagi."
"Maaf ya aku jadi ngerepotin" Kata lia sungkan, Vano tersenyum gemas melihat lia yang seperti takut padanya.
"Gak papa juga sih, lagian siapa yang tega liat bidadari jalan sendiri!" Racaunya,
"Ah udah lah, ayo berangkat keburu gerbang sekolah ditutup" Lia mengangguk dan mereka berjalan beriringan keluar rumah.
°°°
"Kayla? "
Panggil lia dalam hati saat ia melihat kalya tengah menatapnya tanpa tersenyum, eum apa ia salah? Ia rasa bukan dirinya yang ditatap oleh kalya. Tapi Vano disampingnya.
Lia mendengus kesal mengumpat dalam hati, entah kenapa ia tak suka hantu itu menatap Vano begitu lekat, eh apakah ia cemburu? Tidak tidak! Mana mungkin lia merasakan itu pada seseorang hantu? Euhh...
"Li, ke kantin dulu ya? Masih setengah jam sebelum bel" Vano membuyarkan lamunannya.
"Gak deh, aku gak laper"
"Bener? Kamu belum makan apa apa dari tadi loh"
"Iya Vano! Aku pusing, kamu pergi aja aku ke kelas" Vano menghembuskan nafas panjang, ia pamit dan meninggalkan Lia.
Benar kata Vano, masih lama kelas dimulai dan sekarang kelas dalam keadaan sepi tak ada orang satupun! Lia memilih duduk di bangkunya, ia beruntung tak ada siapapun disini jadi ia bisa melanjutkan tidurnya.
"Jauhi dia lia"
Baru saja lia mau memejamkan mata, ia dikagetkan oleh suara kalya yang menggema di dalam kelas, ia mencari keberadaan lia dan menemukan sosok itu sudah duduk di bangku sebelahnya yang kosong.
"Jauhi dia lia, dia jahat" Racau kalya, lia bingung apa benar hantu itu berbicara padanya? Karena tatapan hantu itu tetap fokus kearah depan.
"Maksutnya?" Tanya lia penasaran. semua serasa membingungkan baginya, tiba tiba ia datang dan menyuruhnya menjauhi seseorang yang tak lain adalah adik kakak iparnya.
"Cowok tadi, jauhi!!" Kalya membolehkan kepalanya sembari melotot, lia mengernyit heran apa maksud hantu ini?!
"Tapi kenapa? Vano baik!" Kalya memancarkan amarahnya membuat bulu kuduk lia meremang seketika.
"Jauhi dia lia!!!" Kalya berteriak sekeras kerasnya dan tas milik lia yang berada di atas meja melayang kedepan menabrak papan tulis.
"Lia?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Lucia Kasmad
ok author bagus cerita ini hari kamis malam Jumat baca horor🙏😭😀💪💪💪💪❤️❤️❤️
2021-01-07
1
ig @Levyatha Nosverash
like doong, ceritanya bagus kak. Oh ia aku mau kasi tau kalau Novel aku yang judulnya"Tetangga iblis Udah up lagi. Jan lupa mampir yaa
2020-12-06
2