*Kalya POV
*Flashback on.....
Namaku kalya, aku seorang introvert yang suka berdiam diri di perpustakaan, tak ketinggalan kaca mataku yang tebal selalu menggantung di atas hidungku, rambutku selalu ku kepang dua. Tampilan nerd ku selalu menghadirkan bullyan bagiku. Tapi aku menghiraukan nya, toh ini adalah hidupku terserah mereka mau berkata apa
Hari ini hari yang sangat cerah bagiku, seperti biasa aku bangun pukul setengah empat lalu melaksanakan sholat subuh, hal yang membuat hari ini istimewa adalah aku sholat bersama ibuku. Kemudian kami menyiapkan sarapan bersama dan memakannya.
Kami berangkat ke sekolah bersama, ibuku mengajar biologi disekolahku. Hal ini juga membuatku dibully oleh yang lain, mereka bilang nilai ku yang bagus karena ibuku yang menjadi gurunya. Percaya padaku! Ibuku tak seburuk itu!
mereka mengatakan, kalau ibuku sudah membocorkan jawaban disetiap ulangan padaku, makanya aku terlihat pintar. tapi ayolah... mereka tak pernah bisa membuktikannya.
Setelah sampai di depan kelas aku mencium tangan ibuku lama, entah kenapa aku sangat berat untuk melepaskannya. Ibuku tersenyum lembut lalu membelai kepalaku.
Pelajaran berjalan normal tapi tiba tiba telapak tanganku banyak tinta hitam yang berasal dari loker mejaku, huh pasti ulah mereka yang membullyku lagi.
ide bodoh siapa lagi yang menjahili ku kali ini? dulu mereka menaruh lem di kursiku, sekarang? tinta? ahh tinta ini terkena seragamku juga, ibu pasti marah melihat noda ini
Setelah meminta ijin pada guru aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan telapak tanganku. Aku mendengar tawa teman sekelasku yang sering membully diriku, oh sangat jelas merekalah penyebabnya!
aku berjalan sendiri menyusuri koridor yang sepi karena jam pertama telah dimulai, terkadang aku tersenyum simpul saat melihat beberapa bagian dari sekolah ini yang memberiku kenangan indah, walau hanya beberapa.
kenapa aku sangat mellow hari ini? yah... mungkin aku hanya merindukan sahabatku, yang sekarang sangat membenciku.
Aku mendengar tawa segerombolan anak laki-laki di depan gudang, tentunya aku harus melewati mereka untuk menuju kamar mandi, dengan gugup aku melewati mereka.
"He nerd!" Panggil seseorang dari mereka, aku mengenalnya! Pria itu adalah ketua basket di sini. Jika boleh jujur aku menyukainya, apalagi ia sangat tampan
tunggu, lupakan masalah ketampanannya, sekarang aku harus mengkhawatirkan diriku sendiri saat ia mendekatiku dengan menyebulkan asap rokoknya ke udara.
Tanganku dicekal olehnya, dadaku berdesir aneh.
Oh tidak! Aku mencium bau alkohol dan rokok disini! Oh Tuhan aku harus segera pergi.
Ia memojokkan ku lalu meludahi ku, mereka semua dalam keadaan tak sadarkan diri.
"To-tolong lepaskan aku" Kataku terbatah batah, aku mendengar suara tawa mengejek dari mulutnya. Lalu ia mendorongku hingga jatuh ke lantai
"Bos gimana? Cewek ini tau kita minum di sekolah" Bisik temannya. Wajah Bram, pria itu memucat, yeah kalau kabar ini menyebar nama baik ibunya yang seorang kepala sekolah akan ikut tercoreng
apa yang harus kulakukan sekarang? haruskah aku berlari dan berteriak meminta tolong? tapi siapa yang mau mempercayaiku?
"Lakukan semau kalian! Yang terpenting dia tutup mulut dan pergi dari sekolah ini!" Kata Bram dengan panik, dia kemudian pergi meninggalkanku.
"tidak, kumohon.... biarkan aku pergi, aku akan diam" elakku memohon, bram tak memperdulikanku dan tetap berjalan menjauh.
Tinggallah aku bersama teman teman Bram, mereka ada 5 orang. Hm aku melihat Deva disini, Deva teman sekelasku. Ia sangat baik kepadaku, sekarang ia menatapku iba.
"Dev, aku gak bakal ngomong siapa siapa.... " Deva hanya diam tak berani menatap mataku, Oh tidak.... aku semakin takut.
Mereka saling bertatapan melempar senyum misterius, seseorang dari mereka mulai mendekatiku.
"Kak, kumohon jangan! Apa kau mau dengan wanita jelek macam dia?" Kata Deva menohok hatiku, tapi aku bersyukur setidaknya aku bisa berusaha melarikan diri dari mereka.
ini kesempatanku... aku bisa menelfon ibu meminta pertolongan, tapi sayangnya sebelum aku menekan nomor itu, salah satu dari mereka merebut paksa hpku dan membanting nya ke lantai.
"Lo main bantah perintah bos?" Deva menunduk, jangan Dev! Tolong bantu aku!
"Udahlah bro, diem aja! Baru kita beresin cewek ini" Aku mencoba melarikan diri tapi nihil, mereka memasukkanku kedalam gudang menyiramku dengan air keras. tak jarang mereka menampar dan memukulku, hidupku hancur di menit ini dan seterusnya. Sekujur tubuhku penuh dengan luka bakar. Terakhir kalinya kudengar mereka menyuruh Deva untuk memukul kepalaku untuk mengakhiri hidupku
Dengan memejamkan mata takut, Deva memukulkan balok kayu itu tepat di kepalaku. Rasa sakit menjalar menambah penderitaanku, Bram datang lagi dengan matanya yang membulat sempurna.
"Bodoh! Kenapa kalian memukulnya! Apa dia mati?" Sayup-sayup aku melihat Bram menendang perut kawannya dengan keras.
"Maaf bos, kami hanya bersenang-senang"
"Bodoh! Cepat bereskan! Aku tak mau mendapatkan masalah gara gara kalian!" Mereka mengangguk dan mulai pergi satu persatu, mereka menyuruh Deva untuk membereskan ku.
"ganti juga baju kalian! jangan sampai ada yang tau" lanjutnya.
Deva mendekatiku dan mencium tanganku lembut, ia menangis tersedu sedu, tak ada yang bisa kulakukan lagi, aku hanya bisa menatap wajah Deva yang kalut dngan samar.
"Maaf maaf maaf" Tak ada yang bisa kudengar lagi dadaku terasa sesak dan kurasa nyawaku akan hilang dari tubuhku, rasanya sangat menyakitkan tapi aku tak bisa berbuat apa apa.
Tak ada yang mengetahui kematianku, mereka menyebarkan rumor bahwa aku menghilang kabur bersama kekasihku. kehilanganku juga sengaja disembunyikan dengan alasan nama baik sekolah, tentu ini ulah bram dan kawan kawannya.
Mereka kembali datang ke tempat jasadku, aku melihat mereka membopong tubuhku lalu dikubur secara tidak terhormat di bawah lantai gudang ini! Aku sangat geram dan tak Terima akan apa yang kuhadapi!
Mulai sekarang dan seterusnya aku akan membalaskan dendamku kepada mereka yang menghancurkan hidupku! Menghancurkan nama baikku! Membuat ibuku membenciku karena mengatakan aku kabur karena hamil di luar nikah!
terimakasih lia... kau membantuku... membantuku menguak lagi kenangan pahit itu, mengenang kembali apa yang membuatku sangat menderita, yang sangat kubenci! aku akan menuntaskan dendamku.
flashback off*....
Aku memegang kepalaku pusing, penglihatan terhadap kalya sangat menyiksaku. Aku merasakan kesakitan dan amarah yang dimilikinya mengalir dalam tubuhku, dadaku sesak dan nafas yang memburu
apa yang barusan kulakukan? aku membantunya mengingat dendam? arghh... bodoh Lia! aku harus bagaimana sekarang?
Saat aku menyadari posisiku yang dikelilingi banyak orang, aku mencoba menetralkan emosiku dan berdiri, setelahnya aku meminta maaf dan pergi. Aku mendengar bisik bisik mereka yang mengataiku aneh dan sejenisnya, aku menghiraukan mereka. Toh aku sudah terbiasa di sekolah lamaku.
"Kalya kau cukup menderita" Kataku dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Riski Fajar
Wah novel ini sangat menarik,
tetap semangat melanjutkan novel mu kakak.
Jangan lupa mampir di novel ku ya "Stranded in a Dungeon" Terimakasih
2021-02-13
2