Fatia pov
Flashback on
Fatia adalah gadis berumur 24 tahun yang sedang menyelesaikan pendidikan S2 di Salah satu perguruan tinggi swasta di kota Surabaya, dengan biaya sendiri.
SD Fatia di Ngawi, sedangkan SMP dan SMU Fatia bersekolah di Jawa tengah tetapi lokasi nya tidak jauh dari rumah, karena memang posisi kampung Fatia tepat di perbatasan antara Jawa tengah dan Jawa timur, hanya di batasi sungai besar saja.
Fatia menjadi pelatih karate di kota Surabaya hampir 4 tahun dan mendapatkan uang lelah dari menjadi pelatih, dari situlah Fatia mendapatkan uang kuliahnya. dia adalah 5 bersaudara dan Fatia anak bungsu dari 3 saudara laki-laki dan satu kakak perempuan.
Fatia adalah gadis yang gila belajar, jarang berinteraksi dengan teman teman nya, lembut gerak geriknya, terkadang sebagian besar orang yang tidak mempercayai kalau gadis itu memegang sabuk hitam dalam perguruan karate.
Ke empat kakaknya sudah menikah dan orang tuanya tinggal di pinggiran kota Ngawi dekat perbatasan Jawa tengah dan Jawa timur.
Fatia adalah cicit dari kyai terkenal di kota Ngawi, sehingga dia mendapatkan pendidikan agama yang sangat kuat. prinsip-prinsip yang tertanam sejak kecil membuat seorang Fatia tumbuh menjadi gadis yang kuat, mandiri dan teguh dengan pendirian, sampai umur 24 tahun dia belum pernah pacaran, walaupun banyak teman dari kampus nya atau teman karatenya banyak yang menaruh hati pada nya.
Bapak kandung Fatia juga sering mengisi ceramah di kampung dan sangat di hormati oleh masyarakat disana.
Fatia bercita cita hanya ingin ta'aruf dan pacaran setelah menikah nanti seperti pesan bapaknya setiap pulang ke kota Ngawi.
Sering kali Fatia dijodohkan oleh orang tuanya atau kakak-kakaknya, tapi Fatia masih tetap dalam pendirian nya setelah selesai S2 lah baru ingin menikah, padahal kakak perempuan nya baru menginjak kelas 3 SMU sudah menikah.
Fatia mengikuti karate sejak duduk di kelas delapan SMP sampai sekarang, banyak prestasi yang pernah diraihnya, baik dalam negeri ataupun luar negeri, dia salah satu kebanggaan yang dimiliki perguruan karate di kota Surabaya.
Fatia juga pernah mengikuti kejuaraan karate tingkat Asia tenggara baik Sea games ataupun yang lainnya, dia selalu mendapat medali baik emas, perak ataupun perunggu.
Sering kali dia dikirim oleh perguruan untuk melatih banyak siswa yang berminat di bidang olahraga ini. sehingga pendidikan S2 nya agak lambat, sudah umur 24 tahun dia baru mau menyelesaikan tesisnya.
Bahkan pernah pihak dinas pendidikan meminta bantuan nya untuk menyelesaikan permasalahan remaja yang tawuran. di kota Surabaya.
Pihak sekolah menilai dengan karate siswa terutama siswa laki-laki akan melakukan kegiatan yang positif. banyak sekolah yang bergabung dengan perguruan karate yang diikuti Fatia. itu membuat Fatia semakin sibuk dengan kegiatan nya.
Pernah suatu saat baru saja Fatia masuk salah satu sekolah SMU negeri di kota Surabaya, Fatia masuk ke gerbang.
"Suiit suit hai ..... gadis " kata salah satu siswa menggoda Fatia.
"Hmm" jawab Fatia sambil menggelengkan kepala.
Kenakalan anak jaman sekarang memang luar biasa, tidak perduli yang di goda adalah wanita yang lebih dewasa dari mereka.
"Ayo lah ..... kita kenalan dulu" goda siswa lainnya.
Fatia berlalu meninggalkan siswa yang berkerumun di gerbang sekolah yang sedang menunggu pelatih karate yang belum datang tanpa disadari nya Fatia lah pelatih yang di tunggu itu.
" Anak-anak cepat masuk pelatih kalian sudah datang" teriak guru BP.
"Baik pak...." jawab mereka serempak.
langsung semua siswa masuk ke aula tempat latihan karate. semua siswa kaget melihat Fatia yang sudah berganti baju karate dan sabuk hitam nya.
"Haa, Kakak itu yang akan menjadi pelatih kita, yang benar saja tadi terlihat anggun dan lemah lembut kenapa sekarang setelah memakai baju kebesaran karate jadi garang ya?" ucap salah satu siswa laki-laki yang menggangu tadi.
"Iya kamu sih menggoda nya terlebih dahulu" jawab siswa laki-laki yang lain.
"Selamat siang adik-adik" ucap Fatia tegas dan lantang.
"Siang kak" jawab mereka serempak.
"Maaf kak, kami tidak sopan tadi waktu di gerbang" usap siswa yang menggoda tadi.
"Dimaafkan, tapi dengan syarat tidak diulangi lagi, ya" kata Fatia dengan lantang.
"Ya kami berjanji" jawab mereka serempak lagi.
"Berlaku sopan lah kepada siapa saja yang ada di sekitar kita, agar kita juga di hormati orang lain" nasehat Fatia.
"Baiklah kak" ucap mereka serempak.
Akhirnya hari itu latihan berlangsung selama satu jam, Fatia mengajarinya dengan sabar dan telaten, sehingga siswa laki-laki dan siswi perempuan itu sangat nyaman belajar karate dengan Fatia.
Lama kelamaan banyak siswa yang tertarik dengan dunia karate karena metode yang diajarkan Fatia.
Fatia adalah gadis yang tidak mudah bergaul, tidak banyak temannya yang dekat dengan nya, menganggap temannya semua sama sehingga tidak memiliki teman yang terlalu akrab.
Fatia tinggal di kos-kosan sederhana di salah satu jalan Muhammad Hatta dan dekat perguruan karate yang menaungi nya.
Kos-kosan itu khusus untuk wanita saja, walaupun sederhana tetapi kamar mandi ada di dalam, ada dapur umum untuk di gunakan bersama, ruang tamu untuk pengunjung yang datang khusus nya tamu laki-laki, tidak boleh masuk kamar.
Hanya tamu wanita yang boleh ikut masuk di kamar, waktu berkunjung pun dibatasi sampai jam sepuluh malam saja untuk tamu laki-laki.
Yang kos di sana sebagian besar adalah wanita yang sudah bekerja, sehingga mereka jarang berinteraksi antara satu dengan yang lain, hanya sekedar bertegur sapa saja jika mereka bertemu.
Rutinitas Fatia habis di gunakan untuk kuliah dan melatih karate saja, dia jarang mengikuti teman teman nya yang nongkrong di mall ataupun di kafe.
Dia lebih senang mengunjungi toko buku atau perpustakaan di saat waktu senggang nya, atau terkadang menyibukkan diri memasak makanan yang sederhana tetapi lezat.
Fatia tidak suka makanan yang manis, gula putih pun dia jarang mengonsumsi nya, dia lebih memilih gula jagung karena sudah terbiasa saat di Ngawi kedua orang tuanya juga menggunakan itu.
Makanan favorit Fatia adalah semua makanan yang ada rasa pedas-pedas, terutama bebek rica ataupun ayam bumbu rica-rica.
Di kampus Fatia di segani teman mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan, karena kemampuan karatenya dan ketegasan sikap nya.
pernah sekali ada mahasiswa yang ingin memeluknya dari samping karena iseng, tetapi Fatia reflek memelintir tangan nya kebelakang sampai mahasiswa itu meringis kesakitan.
Sejak peristiwa itu tidak banyak mahasiswa yang mendekati Fatia, tetapi ada satu mahasiswa yang menyukai nya dan sering menyatakan cintanya tetapi tidak pernah di terima oleh Fatia.
flashback off.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Sweet Girl
perempuan emang harus tegas SM laki laki
2021-06-12
1
ce_ngOh
jadi lagi s2,tapi koq baru mau menyelesaikan skripsi?
2021-02-27
1