Bab 5 Latar Belakang Fatia

Fatia pov

Flashback on

Fatia adalah gadis berumur 24 tahun yang sedang menyelesaikan pendidikan S2 di Salah satu perguruan tinggi swasta di kota Surabaya, dengan biaya sendiri.

SD Fatia di Ngawi, sedangkan SMP dan SMU Fatia bersekolah di Jawa tengah tetapi lokasi nya tidak jauh dari rumah, karena memang posisi kampung Fatia tepat di perbatasan antara Jawa tengah dan Jawa timur, hanya di batasi sungai besar saja.

Fatia menjadi pelatih karate di kota Surabaya hampir 4 tahun dan mendapatkan uang lelah dari menjadi pelatih, dari situlah Fatia mendapatkan uang kuliahnya. dia adalah 5 bersaudara dan Fatia anak bungsu dari 3 saudara laki-laki dan satu kakak perempuan.

Fatia adalah gadis yang gila belajar, jarang berinteraksi dengan teman teman nya, lembut gerak geriknya, terkadang sebagian besar orang yang tidak mempercayai kalau gadis itu memegang sabuk hitam dalam perguruan karate.

Ke empat kakaknya sudah menikah dan orang tuanya tinggal di pinggiran kota Ngawi dekat perbatasan Jawa tengah dan Jawa timur.

Fatia adalah cicit dari kyai terkenal di kota Ngawi, sehingga dia mendapatkan pendidikan agama yang sangat kuat. prinsip-prinsip yang tertanam sejak kecil membuat seorang Fatia tumbuh menjadi gadis yang kuat, mandiri dan teguh dengan pendirian, sampai umur 24 tahun dia belum pernah pacaran, walaupun banyak teman dari kampus nya atau teman karatenya banyak yang menaruh hati pada nya.

Bapak kandung Fatia juga sering mengisi ceramah di kampung dan sangat di hormati oleh masyarakat disana.

Fatia bercita cita hanya ingin ta'aruf dan pacaran setelah menikah nanti seperti pesan bapaknya setiap pulang ke kota Ngawi.

Sering kali Fatia dijodohkan oleh orang tuanya atau kakak-kakaknya, tapi Fatia masih tetap dalam pendirian nya setelah selesai S2 lah baru ingin menikah, padahal kakak perempuan nya baru menginjak kelas 3 SMU sudah menikah.

Fatia mengikuti karate sejak duduk di kelas delapan SMP sampai sekarang, banyak prestasi yang pernah diraihnya, baik dalam negeri ataupun luar negeri, dia salah satu kebanggaan yang dimiliki perguruan karate di kota Surabaya.

Fatia juga pernah mengikuti kejuaraan karate tingkat Asia tenggara baik Sea games ataupun yang lainnya, dia selalu mendapat medali baik emas, perak ataupun perunggu.

Sering kali dia dikirim oleh perguruan untuk melatih banyak siswa yang berminat di bidang olahraga ini. sehingga pendidikan S2 nya agak lambat, sudah umur 24 tahun dia baru mau menyelesaikan tesisnya.

Bahkan pernah pihak dinas pendidikan meminta bantuan nya untuk menyelesaikan permasalahan remaja yang tawuran. di kota Surabaya.

Pihak sekolah menilai dengan karate siswa terutama siswa laki-laki akan melakukan kegiatan yang positif. banyak sekolah yang bergabung dengan perguruan karate yang diikuti Fatia. itu membuat Fatia semakin sibuk dengan kegiatan nya.

Pernah suatu saat baru saja Fatia masuk salah satu sekolah SMU negeri di kota Surabaya, Fatia masuk ke gerbang.

"Suiit suit hai ..... gadis " kata salah satu siswa menggoda Fatia.

"Hmm" jawab Fatia sambil menggelengkan kepala.

Kenakalan anak jaman sekarang memang luar biasa, tidak perduli yang di goda adalah wanita yang lebih dewasa dari mereka.

"Ayo lah ..... kita kenalan dulu" goda siswa lainnya.

Fatia berlalu meninggalkan siswa yang berkerumun di gerbang sekolah yang sedang menunggu pelatih karate yang belum datang tanpa disadari nya Fatia lah pelatih yang di tunggu itu.

" Anak-anak cepat masuk pelatih kalian sudah datang" teriak guru BP.

"Baik pak...." jawab mereka serempak.

langsung semua siswa masuk ke aula tempat latihan karate. semua siswa kaget melihat Fatia yang sudah berganti baju karate dan sabuk hitam nya.

"Haa, Kakak itu yang akan menjadi pelatih kita, yang benar saja tadi terlihat anggun dan lemah lembut kenapa sekarang setelah memakai baju kebesaran karate jadi garang ya?" ucap salah satu siswa laki-laki yang menggangu tadi.

"Iya kamu sih menggoda nya terlebih dahulu" jawab siswa laki-laki yang lain.

"Selamat siang adik-adik" ucap Fatia tegas dan lantang.

"Siang kak" jawab mereka serempak.

"Maaf kak, kami tidak sopan tadi waktu di gerbang" usap siswa yang menggoda tadi.

"Dimaafkan, tapi dengan syarat tidak diulangi lagi, ya" kata Fatia dengan lantang.

"Ya kami berjanji" jawab mereka serempak lagi.

"Berlaku sopan lah kepada siapa saja yang ada di sekitar kita, agar kita juga di hormati orang lain" nasehat Fatia.

"Baiklah kak" ucap mereka serempak.

Akhirnya hari itu latihan berlangsung selama satu jam, Fatia mengajarinya dengan sabar dan telaten, sehingga siswa laki-laki dan siswi perempuan itu sangat nyaman belajar karate dengan Fatia.

Lama kelamaan banyak siswa yang tertarik dengan dunia karate karena metode yang diajarkan Fatia.

Fatia adalah gadis yang tidak mudah bergaul, tidak banyak temannya yang dekat dengan nya, menganggap temannya semua sama sehingga tidak memiliki teman yang terlalu akrab.

Fatia tinggal di kos-kosan sederhana di salah satu jalan Muhammad Hatta dan dekat perguruan karate yang menaungi nya.

Kos-kosan itu khusus untuk wanita saja, walaupun sederhana tetapi kamar mandi ada di dalam, ada dapur umum untuk di gunakan bersama, ruang tamu untuk pengunjung yang datang khusus nya tamu laki-laki, tidak boleh masuk kamar.

Hanya tamu wanita yang boleh ikut masuk di kamar, waktu berkunjung pun dibatasi sampai jam sepuluh malam saja untuk tamu laki-laki.

Yang kos di sana sebagian besar adalah wanita yang sudah bekerja, sehingga mereka jarang berinteraksi antara satu dengan yang lain, hanya sekedar bertegur sapa saja jika mereka bertemu.

Rutinitas Fatia habis di gunakan untuk kuliah dan melatih karate saja, dia jarang mengikuti teman teman nya yang nongkrong di mall ataupun di kafe.

Dia lebih senang mengunjungi toko buku atau perpustakaan di saat waktu senggang nya, atau terkadang menyibukkan diri memasak makanan yang sederhana tetapi lezat.

Fatia tidak suka makanan yang manis, gula putih pun dia jarang mengonsumsi nya, dia lebih memilih gula jagung karena sudah terbiasa saat di Ngawi kedua orang tuanya juga menggunakan itu.

Makanan favorit Fatia adalah semua makanan yang ada rasa pedas-pedas, terutama bebek rica ataupun ayam bumbu rica-rica.

Di kampus Fatia di segani teman mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan, karena kemampuan karatenya dan ketegasan sikap nya.

pernah sekali ada mahasiswa yang ingin memeluknya dari samping karena iseng, tetapi Fatia reflek memelintir tangan nya kebelakang sampai mahasiswa itu meringis kesakitan.

Sejak peristiwa itu tidak banyak mahasiswa yang mendekati Fatia, tetapi ada satu mahasiswa yang menyukai nya dan sering menyatakan cintanya tetapi tidak pernah di terima oleh Fatia.

flashback off.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

perempuan emang harus tegas SM laki laki

2021-06-12

1

ce_ngOh

ce_ngOh

jadi lagi s2,tapi koq baru mau menyelesaikan skripsi?

2021-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keseharian Mereka
2 bab 2 Pertemuan Pertama
3 bab 3 Menghilang Tanpa Jejak
4 bab. 4 Ingat Kamu
5 Bab 5 Latar Belakang Fatia
6 bab 6 Latar Belakang Jose 1
7 Bab 7 Latar Belakang Jose 2
8 Bab 8 Latar Belakang Jose 3
9 Bab 9 Latar Belakang Jose 4
10 Bab 10 Mencari Jejakmu
11 Bab11 Mengejar Jejakmu
12 Bab 12 Mengejar Jejakmu 2
13 Bab 13 Menemukan Gadis Karateku
14 Bab 14 Gadis Karate Sudah Masuk Target
15 Bab 15 Gagal Bertemu
16 Bab 16 Pertemuan Kedua
17 Bab 17 Kejujuran
18 Bab 18 Mengajak Ta'aruf
19 Bab 19 Kecelakaan Kerja
20 Bab 20 Direpotkan Tetapi bahagia
21 Bab 21 Lamaran Yang di Majukan
22 Bab 22 Nikah Siri Dulu Saja Ya Girl
23 Bab 23 Membantu Memakai Baju
24 Bab 24 Tidur Bersama Bukan Malam Pertama
25 Bab 25 Pacaran Setelah Menikah
26 Bab 26 Pulang ke Rumah Mertua
27 Bab 27 Malam Pertama
28 Bab 28 Tradisi Sebelum Akad Nikah
29 Bab 29 Akhirnya Syah Secara Agama dan Negara
30 Bab 30 Pembubaran Panitia Karang Taruna dan Bakti Sosial
31 Bab 31 Pasangan Pengantin Yang Viral
32 Bab 32 Apa Yang Terjadi Pada Jose
33 Bab 33 Jose Ngidam
34 Bab 34 Bertemu Langsung Dengan Putriku
35 Bab 35 Bingung Beli Susu hamil
36 Bab 36 Melihat Orang Yang Dicurigai
37 Bab 37 Bertemu Yosi
38 Bab 38 Mengetahui Keberadaan Purnomo
39 Bab 39 Saat Mau Melahirkan
40 Bab 40 Baby Al Lahir Sehat
41 Bab 41 Penculikan Yosi
42 Bab 42 Pengorbanan Purnomo
43 Bab 43 Pelurunya Tembus ke Jantung
44 Bab 44 Meninggalnya Purnomo
45 Bab 45 Wasiat Purnomo
46 Bab 46 Surat Permohonan Maaf
47 Bab 47 Cemburu Fatia
48 Bab 48 Wisata di Jakarta
49 Bab 49 Kejadian di Dufan
50 Bab 50 Perampokan di Toko Emas
51 Bab 51 Cincin dari Toko Perhiasan
52 Bab 52 Rindu Berat
53 Bab 53 Jatim Park 2
54 Bab 54 Pertemuan Tanpa Sengaja
55 Bab 55 Water Park
56 Bab 56 Bertemu Infotainment
57 Bab 57 Bertemu Tetangga
58 Bab 58 Pulang ke USA
59 Bab 59 Tamu Dari USA
60 Bab 60 Resepsi Adiknya Banu
61 Bab 61 Di Manhattan
62 Bab 62 Mengetahui Rencana Triana
63 Bab 63 Menjebak Mark
64 Bab 64 Gantian Menjebak Triana
65 Bab 65 Salah Target
66 Bab 66 Bertemu Uncle Marten
67 Bab 67 Pulang Kampung
68 Bab 68 Rencana Triana
69 Bab 69 Tersangka
70 Bab 70 Ibu Kecelakaan
71 Bab 71 Pesan Ibu
72 Bab 72 Kepergian Ibu
73 Bab 73 Sidang Kasus Triana
74 Bab 74 Ingat Ibu
75 Bab 75 Ulang Tahun di Ngawi
76 Bab 76 Mendekor
77 Ban 77 Tiup Lilin
78 Bab 78 Sidang Lagi
79 Bab 79 Teori Penurun Panas
80 Bab 80 Takut Jarum Suntik
81 Bab 81 Vonis ke Dua
82 Bab 82 Wakil HRD
83 Bab 83 Lamaran Yosi
84 Bab 84 Pantai Ria Kenjeran
85 Bab 85 Terluka di Pasar Turi
86 Bab 86 Kepanikan
87 Bab 87 Karena Syafitri
88 Bab 88 Terlalu Tampan
89 Bab 89 Disapih
90 Bab 90 Kedatangan Bapak
91 Bab 91 Kabur
92 Bab 92 Pindah Sementara
93 Bab 93 Gawat
94 Bab 94 Usaha Pendekatan Lagi
95 Bab 95 Lewat Yosi
96 Bab 96 Emosi Jose
97 Bab 97 Sidang Dadakan
98 Bab 98 Acara Mantu dan Bansos Ahmad
99 Bab 99 Penculikan Al
100 Bab 100 Kesepakatan
101 Bab 101 Terbebas
102 Pengumuman
103 Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Keseharian Mereka
2
bab 2 Pertemuan Pertama
3
bab 3 Menghilang Tanpa Jejak
4
bab. 4 Ingat Kamu
5
Bab 5 Latar Belakang Fatia
6
bab 6 Latar Belakang Jose 1
7
Bab 7 Latar Belakang Jose 2
8
Bab 8 Latar Belakang Jose 3
9
Bab 9 Latar Belakang Jose 4
10
Bab 10 Mencari Jejakmu
11
Bab11 Mengejar Jejakmu
12
Bab 12 Mengejar Jejakmu 2
13
Bab 13 Menemukan Gadis Karateku
14
Bab 14 Gadis Karate Sudah Masuk Target
15
Bab 15 Gagal Bertemu
16
Bab 16 Pertemuan Kedua
17
Bab 17 Kejujuran
18
Bab 18 Mengajak Ta'aruf
19
Bab 19 Kecelakaan Kerja
20
Bab 20 Direpotkan Tetapi bahagia
21
Bab 21 Lamaran Yang di Majukan
22
Bab 22 Nikah Siri Dulu Saja Ya Girl
23
Bab 23 Membantu Memakai Baju
24
Bab 24 Tidur Bersama Bukan Malam Pertama
25
Bab 25 Pacaran Setelah Menikah
26
Bab 26 Pulang ke Rumah Mertua
27
Bab 27 Malam Pertama
28
Bab 28 Tradisi Sebelum Akad Nikah
29
Bab 29 Akhirnya Syah Secara Agama dan Negara
30
Bab 30 Pembubaran Panitia Karang Taruna dan Bakti Sosial
31
Bab 31 Pasangan Pengantin Yang Viral
32
Bab 32 Apa Yang Terjadi Pada Jose
33
Bab 33 Jose Ngidam
34
Bab 34 Bertemu Langsung Dengan Putriku
35
Bab 35 Bingung Beli Susu hamil
36
Bab 36 Melihat Orang Yang Dicurigai
37
Bab 37 Bertemu Yosi
38
Bab 38 Mengetahui Keberadaan Purnomo
39
Bab 39 Saat Mau Melahirkan
40
Bab 40 Baby Al Lahir Sehat
41
Bab 41 Penculikan Yosi
42
Bab 42 Pengorbanan Purnomo
43
Bab 43 Pelurunya Tembus ke Jantung
44
Bab 44 Meninggalnya Purnomo
45
Bab 45 Wasiat Purnomo
46
Bab 46 Surat Permohonan Maaf
47
Bab 47 Cemburu Fatia
48
Bab 48 Wisata di Jakarta
49
Bab 49 Kejadian di Dufan
50
Bab 50 Perampokan di Toko Emas
51
Bab 51 Cincin dari Toko Perhiasan
52
Bab 52 Rindu Berat
53
Bab 53 Jatim Park 2
54
Bab 54 Pertemuan Tanpa Sengaja
55
Bab 55 Water Park
56
Bab 56 Bertemu Infotainment
57
Bab 57 Bertemu Tetangga
58
Bab 58 Pulang ke USA
59
Bab 59 Tamu Dari USA
60
Bab 60 Resepsi Adiknya Banu
61
Bab 61 Di Manhattan
62
Bab 62 Mengetahui Rencana Triana
63
Bab 63 Menjebak Mark
64
Bab 64 Gantian Menjebak Triana
65
Bab 65 Salah Target
66
Bab 66 Bertemu Uncle Marten
67
Bab 67 Pulang Kampung
68
Bab 68 Rencana Triana
69
Bab 69 Tersangka
70
Bab 70 Ibu Kecelakaan
71
Bab 71 Pesan Ibu
72
Bab 72 Kepergian Ibu
73
Bab 73 Sidang Kasus Triana
74
Bab 74 Ingat Ibu
75
Bab 75 Ulang Tahun di Ngawi
76
Bab 76 Mendekor
77
Ban 77 Tiup Lilin
78
Bab 78 Sidang Lagi
79
Bab 79 Teori Penurun Panas
80
Bab 80 Takut Jarum Suntik
81
Bab 81 Vonis ke Dua
82
Bab 82 Wakil HRD
83
Bab 83 Lamaran Yosi
84
Bab 84 Pantai Ria Kenjeran
85
Bab 85 Terluka di Pasar Turi
86
Bab 86 Kepanikan
87
Bab 87 Karena Syafitri
88
Bab 88 Terlalu Tampan
89
Bab 89 Disapih
90
Bab 90 Kedatangan Bapak
91
Bab 91 Kabur
92
Bab 92 Pindah Sementara
93
Bab 93 Gawat
94
Bab 94 Usaha Pendekatan Lagi
95
Bab 95 Lewat Yosi
96
Bab 96 Emosi Jose
97
Bab 97 Sidang Dadakan
98
Bab 98 Acara Mantu dan Bansos Ahmad
99
Bab 99 Penculikan Al
100
Bab 100 Kesepakatan
101
Bab 101 Terbebas
102
Pengumuman
103
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!