Ikat Pinggang Cinta

Ikat Pinggang Cinta

Bab 1 Keseharian Mereka

Fatia hari ini melatih karate di cabang perguruan di kota Malang selama satu bulan, dia terpaksa kuliah melalui online, agar tidak ketinggalan materi kuliah.

Fatia tinggal di kamar kecil di belakang kantor sekretariat perguruan cabang di kota Malang, selama disana Fatia di temani Mona anak dari salah satu guru perguruan karate itu.

Fatia melatih para pemuda yang berminat di bidang karate seminggu tiga kali, pada hari Jum'at, Sabtu dan Minggu setiap sore jam empat sampai lima tiga puluh sore.

Tetapi pada hari Senin sampai Kamis Fatia kuliah online, sekarang setelah komunikasi berkembang pesat lebih mempermudah proses kuliah nya.

Hari ini Fatia berniat wisata di kota apel tersebut dan di temani oleh Mona teman baru nya.

Mona baru berumur 21 tahun dan kuliah semester 3 jurusan sekretaris.

"Mona maukah jadi tour guide mbak Fatia, lagi pingin jalan jalan nich?" kata Fatia.

"Dengan senang hati mbak, pingin kemana dulu maunya?" tanya Mona.

"Kebun apel aja dulu yang terkenal itu lo" jawab Fatia.

Hari ini Fatia dan Mona berwisata dengan mengendarai motor metik milik ayahnya Mona yang memang di sediakan untuk Fatia selama tinggal di kota Malang.

Mereka berfoto di tempat-tempat yang sangat indah dan sejuk, rasanya perasaan dan hati menghangat setelah bisa refreshing seharian.

Memetik apel yang segar langsung dari pohon nya, dan memakannya saat masih segar membuat sensasi tersendiri bagi pengunjung perkebunan apel itu.

Saat jam tiga sore mereka pulang dari jalan-jalan nya karena mereka harus melakukan latihan lagi jam empat sore bersama pemuda di kota Malang.

"Selamat sore semua" kata Fatia.

"Selamat sore......" jawab mereka serempak.

"Mari kita kita mulai latihan" perintah Fatia lagi.

Berlatih sekitar satu jam setengah dengan mereka menjadikan suasana bertambah akrab setiap hari nya.

_________________________

Sedangkan Jose dan Ardi di kota Surabaya sedang mengadakan rapat dengan pemegang saham.

Mereka sedang mengembangkan proyek-proyek penting di kerjakan selama ini, Jose sangat handal dalam pekerjaan nya, para pemegang saham sangat mempercayai kemampuan bisnis nya.

Dalam anggota pemegang saham itu ada gadis cantik berumur 27 tahun yang sudah sekitar dua tahun ini tertarik pada Jose, namanya Andini yang tinggal di Jakarta.

Dalam setiap kesempatan rapat anggota pemegang saham Andini selalu mendekati Jose dengan cara apapun, tapi selama ini belum pernah berhasil.

"Pak Jose" panggil Andini setelah selesai rapat.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?" jawab Jose acuh.

"Besok hari Minggu ada waktu kah?" tanya Andini dengan duduk miring sehingga terlihat belahan rok samping nya yang seksi.

"Hari Senin Dini sudah kembali ke Jakarta lagi, bisakah antar Dini ketempat wisata di kota Surabaya ini" ajak Dini kembali.

"Oooo memang nya mau kemana Bu?" tanya Jose lagi.

"Ke Tugu Pahlawan saja, katanya kalau pagi di car free day banyak stand food court yang enak disana" harap Andini.

"Baiklah......jam berapa kesana?" tanya Jose.

"Jam tujuh pagi saja ya pak" jawab Andini dengan gembira.

Bayangan Andini besok bisa berjalan berdua dengan pujaan hati nya, sehingga pada malam hari nya Andini membayangkan ketampanan Jose sampai tidak bisa nyenyak tidur.

Andini melakukan perawatan yang ada di hotel sekitar hotel, dari ujung rambut hingga ujung kaki, ingin tampil cantik dan anggun sehingga berharap pujaan hati nya akan tertarik pada nya.

Pagi harinya ternyata harapan Andini tidak sesuai dengan keinginan nya, Jose menjemput Andini dari hotel tetapi tidak sendiri, melainkan bersama Ardi dan istrinya Rina.

Wajah Andini langsung berubah masam ketika melihat melihat mereka bertiga yang menjemput nya.

"Mengapa asisten dan istri nya ikut juga pak Jose?" tanya Andini.

"Semakin banyak teman akan semakin ramai Bu" jawab Jose sekenanya.

Tiba di Tugu Pahlawan itu sudah sangat ramai dan padat pengunjung, banyak sekali stan food court yang berjejer rapi di pinggir jalan raya itu.

Terpaksa Andini jalan-jalan berempat, setiap Andini ingin mendekati Jose justru Ardi yang mengajak ngobrol tanpa henti.

Saat tangan Andini ingin menggandeng tangan Jose, Jose menarik pinggang Ardi sehingga tangan Ardi yang terganteng.

"Maaf pak Ardi tidak sengaja" ucap Andini gugup.

Mata Rina melototi Ardi yang di gandeng Andini tanpa sengaja.

"Sayangku...... cintaku jangan cemburu, gara-gara bos nich....." rayu Ardi kepada Rina.

"Jangan genit, ayo kita jalan lagi" ajak Rina sambil menarik tangan Ardi dari Andini.

Jose hanya mengangkat bahunya sambil berjalan kembali menyusuri jalan car free day di Tugu Pahlawan itu.

Andini selalu memandangi Jose dengan sendunya, mencuri kesempatan untuk selalu ada disampingnya saat berjalan.

Sedangkan Jose dengan cuek nya berjalan beriringan dengan Ardi, tanpa memperdulikan Andini sama sekali.

Ardi dan Rina membeli kaos kapel yang bertuliskan mami dan papi berwarna merah, Jose merasa geli dengan tingkah pasangan suami istri itu.

Andini ingin membeli oleh oleh kaos distro dengan tulisan arek-arek Suroboyo dalam jumlah lumayan banyak, berharap Jose membantunya, tetapi justru dia santai duduk di samping tugu sedang melihat banyak sekali pedagang sepatu pantofel.

"Apakah Anda ingin membeli salah satu sepatu itu pak Jose, aku yang membelikan nya bagaimana?" kata Andini dengan suara yang manja.

"Tidak terima kasih, saya mampu beli sendiri" jawab Jose sambil meninggalkan Andini sendiri dan mendekati Ardi dan Rina.

"Apa yang kalian beli lagi, masih lama kah?" tanya jose kesal.

"Memang kenapa bos?" jawab Ardi.

"Ilfill lama lama aku lihat tingkah laku nya itu".

Hati Jose tidak bisa di pungkiri lagi, jika belum bisa dekat yang namanya wanita terlebih lagi seorang wanita yang terlalu agresif seperti Andini.

Berusaha sekuat mungkin untuk menerima yang namanya wanita, tetapi tetap tidak bisa, hati Jose tetap kaku walaupun dia memiliki wajah bule yang tampan.

Sebelum menerima ajakan Andini kemarin sebetulnya atas saran Ardi agar bisa menerima kehadiran teman wanita.

Akhirnya sekitar jam sembilan pagi Jose mengantarkan Andini kembali ke hotel, dan ada kekecewaan di hati Andini karena kegagalannya mendekati Jose.

Andini dengan menahan kemarahan turun dari mobil Jose tanpa berpamitan kepada mereka terlebih dahulu sampai oleh-oleh kaos yang di beli Andini hampir ketinggalan di mobil.

"Bu.... oleh-oleh kaos anda ketinggalan" kata Rina sambil membuka jendela kaca mobil.

Berbalik badan dan mengambilnya dengan cepat tetapi mencoba tersenyum kepada Rina yang sedang tersenyum kepada nya.

"Terima kasih Bu Rina"

"Sama sama...."

Kembali berjalan memasuki hotel sambil melirik Jose yang sedang duduk bersandar di dalam mobil dengan memainkan handphone nya tanpa memperdulikan Andini, membuat hatinya sakit dan kesal.

Terpopuler

Comments

Rosy

Rosy

baru ngintip nih 🤭

2022-11-19

1

Vera Diani

Vera Diani

Mampirr Thorr..Awal yg menarik

2022-11-07

1

Sweet Girl

Sweet Girl

mampir Thor.....

cuek banget SM wanita.....

2021-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keseharian Mereka
2 bab 2 Pertemuan Pertama
3 bab 3 Menghilang Tanpa Jejak
4 bab. 4 Ingat Kamu
5 Bab 5 Latar Belakang Fatia
6 bab 6 Latar Belakang Jose 1
7 Bab 7 Latar Belakang Jose 2
8 Bab 8 Latar Belakang Jose 3
9 Bab 9 Latar Belakang Jose 4
10 Bab 10 Mencari Jejakmu
11 Bab11 Mengejar Jejakmu
12 Bab 12 Mengejar Jejakmu 2
13 Bab 13 Menemukan Gadis Karateku
14 Bab 14 Gadis Karate Sudah Masuk Target
15 Bab 15 Gagal Bertemu
16 Bab 16 Pertemuan Kedua
17 Bab 17 Kejujuran
18 Bab 18 Mengajak Ta'aruf
19 Bab 19 Kecelakaan Kerja
20 Bab 20 Direpotkan Tetapi bahagia
21 Bab 21 Lamaran Yang di Majukan
22 Bab 22 Nikah Siri Dulu Saja Ya Girl
23 Bab 23 Membantu Memakai Baju
24 Bab 24 Tidur Bersama Bukan Malam Pertama
25 Bab 25 Pacaran Setelah Menikah
26 Bab 26 Pulang ke Rumah Mertua
27 Bab 27 Malam Pertama
28 Bab 28 Tradisi Sebelum Akad Nikah
29 Bab 29 Akhirnya Syah Secara Agama dan Negara
30 Bab 30 Pembubaran Panitia Karang Taruna dan Bakti Sosial
31 Bab 31 Pasangan Pengantin Yang Viral
32 Bab 32 Apa Yang Terjadi Pada Jose
33 Bab 33 Jose Ngidam
34 Bab 34 Bertemu Langsung Dengan Putriku
35 Bab 35 Bingung Beli Susu hamil
36 Bab 36 Melihat Orang Yang Dicurigai
37 Bab 37 Bertemu Yosi
38 Bab 38 Mengetahui Keberadaan Purnomo
39 Bab 39 Saat Mau Melahirkan
40 Bab 40 Baby Al Lahir Sehat
41 Bab 41 Penculikan Yosi
42 Bab 42 Pengorbanan Purnomo
43 Bab 43 Pelurunya Tembus ke Jantung
44 Bab 44 Meninggalnya Purnomo
45 Bab 45 Wasiat Purnomo
46 Bab 46 Surat Permohonan Maaf
47 Bab 47 Cemburu Fatia
48 Bab 48 Wisata di Jakarta
49 Bab 49 Kejadian di Dufan
50 Bab 50 Perampokan di Toko Emas
51 Bab 51 Cincin dari Toko Perhiasan
52 Bab 52 Rindu Berat
53 Bab 53 Jatim Park 2
54 Bab 54 Pertemuan Tanpa Sengaja
55 Bab 55 Water Park
56 Bab 56 Bertemu Infotainment
57 Bab 57 Bertemu Tetangga
58 Bab 58 Pulang ke USA
59 Bab 59 Tamu Dari USA
60 Bab 60 Resepsi Adiknya Banu
61 Bab 61 Di Manhattan
62 Bab 62 Mengetahui Rencana Triana
63 Bab 63 Menjebak Mark
64 Bab 64 Gantian Menjebak Triana
65 Bab 65 Salah Target
66 Bab 66 Bertemu Uncle Marten
67 Bab 67 Pulang Kampung
68 Bab 68 Rencana Triana
69 Bab 69 Tersangka
70 Bab 70 Ibu Kecelakaan
71 Bab 71 Pesan Ibu
72 Bab 72 Kepergian Ibu
73 Bab 73 Sidang Kasus Triana
74 Bab 74 Ingat Ibu
75 Bab 75 Ulang Tahun di Ngawi
76 Bab 76 Mendekor
77 Ban 77 Tiup Lilin
78 Bab 78 Sidang Lagi
79 Bab 79 Teori Penurun Panas
80 Bab 80 Takut Jarum Suntik
81 Bab 81 Vonis ke Dua
82 Bab 82 Wakil HRD
83 Bab 83 Lamaran Yosi
84 Bab 84 Pantai Ria Kenjeran
85 Bab 85 Terluka di Pasar Turi
86 Bab 86 Kepanikan
87 Bab 87 Karena Syafitri
88 Bab 88 Terlalu Tampan
89 Bab 89 Disapih
90 Bab 90 Kedatangan Bapak
91 Bab 91 Kabur
92 Bab 92 Pindah Sementara
93 Bab 93 Gawat
94 Bab 94 Usaha Pendekatan Lagi
95 Bab 95 Lewat Yosi
96 Bab 96 Emosi Jose
97 Bab 97 Sidang Dadakan
98 Bab 98 Acara Mantu dan Bansos Ahmad
99 Bab 99 Penculikan Al
100 Bab 100 Kesepakatan
101 Bab 101 Terbebas
102 Pengumuman
103 Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Keseharian Mereka
2
bab 2 Pertemuan Pertama
3
bab 3 Menghilang Tanpa Jejak
4
bab. 4 Ingat Kamu
5
Bab 5 Latar Belakang Fatia
6
bab 6 Latar Belakang Jose 1
7
Bab 7 Latar Belakang Jose 2
8
Bab 8 Latar Belakang Jose 3
9
Bab 9 Latar Belakang Jose 4
10
Bab 10 Mencari Jejakmu
11
Bab11 Mengejar Jejakmu
12
Bab 12 Mengejar Jejakmu 2
13
Bab 13 Menemukan Gadis Karateku
14
Bab 14 Gadis Karate Sudah Masuk Target
15
Bab 15 Gagal Bertemu
16
Bab 16 Pertemuan Kedua
17
Bab 17 Kejujuran
18
Bab 18 Mengajak Ta'aruf
19
Bab 19 Kecelakaan Kerja
20
Bab 20 Direpotkan Tetapi bahagia
21
Bab 21 Lamaran Yang di Majukan
22
Bab 22 Nikah Siri Dulu Saja Ya Girl
23
Bab 23 Membantu Memakai Baju
24
Bab 24 Tidur Bersama Bukan Malam Pertama
25
Bab 25 Pacaran Setelah Menikah
26
Bab 26 Pulang ke Rumah Mertua
27
Bab 27 Malam Pertama
28
Bab 28 Tradisi Sebelum Akad Nikah
29
Bab 29 Akhirnya Syah Secara Agama dan Negara
30
Bab 30 Pembubaran Panitia Karang Taruna dan Bakti Sosial
31
Bab 31 Pasangan Pengantin Yang Viral
32
Bab 32 Apa Yang Terjadi Pada Jose
33
Bab 33 Jose Ngidam
34
Bab 34 Bertemu Langsung Dengan Putriku
35
Bab 35 Bingung Beli Susu hamil
36
Bab 36 Melihat Orang Yang Dicurigai
37
Bab 37 Bertemu Yosi
38
Bab 38 Mengetahui Keberadaan Purnomo
39
Bab 39 Saat Mau Melahirkan
40
Bab 40 Baby Al Lahir Sehat
41
Bab 41 Penculikan Yosi
42
Bab 42 Pengorbanan Purnomo
43
Bab 43 Pelurunya Tembus ke Jantung
44
Bab 44 Meninggalnya Purnomo
45
Bab 45 Wasiat Purnomo
46
Bab 46 Surat Permohonan Maaf
47
Bab 47 Cemburu Fatia
48
Bab 48 Wisata di Jakarta
49
Bab 49 Kejadian di Dufan
50
Bab 50 Perampokan di Toko Emas
51
Bab 51 Cincin dari Toko Perhiasan
52
Bab 52 Rindu Berat
53
Bab 53 Jatim Park 2
54
Bab 54 Pertemuan Tanpa Sengaja
55
Bab 55 Water Park
56
Bab 56 Bertemu Infotainment
57
Bab 57 Bertemu Tetangga
58
Bab 58 Pulang ke USA
59
Bab 59 Tamu Dari USA
60
Bab 60 Resepsi Adiknya Banu
61
Bab 61 Di Manhattan
62
Bab 62 Mengetahui Rencana Triana
63
Bab 63 Menjebak Mark
64
Bab 64 Gantian Menjebak Triana
65
Bab 65 Salah Target
66
Bab 66 Bertemu Uncle Marten
67
Bab 67 Pulang Kampung
68
Bab 68 Rencana Triana
69
Bab 69 Tersangka
70
Bab 70 Ibu Kecelakaan
71
Bab 71 Pesan Ibu
72
Bab 72 Kepergian Ibu
73
Bab 73 Sidang Kasus Triana
74
Bab 74 Ingat Ibu
75
Bab 75 Ulang Tahun di Ngawi
76
Bab 76 Mendekor
77
Ban 77 Tiup Lilin
78
Bab 78 Sidang Lagi
79
Bab 79 Teori Penurun Panas
80
Bab 80 Takut Jarum Suntik
81
Bab 81 Vonis ke Dua
82
Bab 82 Wakil HRD
83
Bab 83 Lamaran Yosi
84
Bab 84 Pantai Ria Kenjeran
85
Bab 85 Terluka di Pasar Turi
86
Bab 86 Kepanikan
87
Bab 87 Karena Syafitri
88
Bab 88 Terlalu Tampan
89
Bab 89 Disapih
90
Bab 90 Kedatangan Bapak
91
Bab 91 Kabur
92
Bab 92 Pindah Sementara
93
Bab 93 Gawat
94
Bab 94 Usaha Pendekatan Lagi
95
Bab 95 Lewat Yosi
96
Bab 96 Emosi Jose
97
Bab 97 Sidang Dadakan
98
Bab 98 Acara Mantu dan Bansos Ahmad
99
Bab 99 Penculikan Al
100
Bab 100 Kesepakatan
101
Bab 101 Terbebas
102
Pengumuman
103
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!