bab. 4 Ingat Kamu

Malam itu Jose langsung dibawa Ardi ke UGD rumah sakit ternama di kota Surabaya, dokter yang menangani nya adalah teman SMU nya dulu dokter Danny namanya.

Dokter Danny adalah dokter bedah yang sudah memiliki dua anak kembar Dona dan Doni.

Dalam perjalanan menuju ke rumah sakit itu Ardi menghubungi Danny untuk meminta bantuan nya, kebetulan Danny bertugas malam, jadi Danny langsung berlari ke ruang UGD untuk memeriksa keadaan teman sejati nya itu.

Sampai di ruang UGD, Danny berbarengan Jose yang di dorong masuk melalui pintu depan dengan brankar rumah sakit tetapi Danny dari pintu UGD bagian belakang.

Melihat Jose yang terkulai lemas dan banyak mengeluarkan darah di tangan sebelah kiri, Danny memerintahkan para suster untuk mempersiapkan ruang operasi secepatnya.

"Langsung bawa ke ruang operasi ya.... untuk mengeluarkan peluru nya" kata dokter Danny kepada salah satu susternya.

"Baik dok" jawab suster itu dengan sopan sambil badan membungkuk.

Selama satu jam Jose di ruang operasi untuk mengeluarkan timah panas yang bersarang di lengan kiri bagian atas.

Setelah selesai Jose di operasi di pindahkan ke ruang rawat inap VVIP di temani oleh Ardi saja.

Selesai operasi dan hampir menjelang pagi Ardi memberi kabar kepada ibu Diniya dan adik nya Yosi jika Jose tidak pulang malam ini karena di rawat di rumah sakit.

Ibu Diniya dan Yosi langsung menyusul Ardi menggunakan mobil online ke rumah sakit dengan sangat khawatir, tetapi setelah selesai operasi dan melihat keadaan Jose sudah membaik, Jose meminta ibu dan adiknya pulang ke rumahnya karena Yosi harus sekolah.

Setelah Ibu Diniya dan Yosi pulang, dan kesehatan Jose mulai pulih, Jose menanyakan keberadaan gadis yang pernah menolong nya malam itu.

"Ardi di mana gadis itu?" tanya Jose dengan lemah setelah sadar betul dari pengaruh obat bius nya.

"Gadis yang mana bos?" jawab Ardi dengan gugup.

"Yang menolong aku tadi malam" jawab Jose lagi.

"Waduh.....maaf bos saya lupa meninggalkan gadis itu sendiri tadi malam, karena aku panik" jawab Ardi sambil memegang dahi nya.

Ardi baru sadar mengapa tadi malam tidak berkenalan dan menanyakan alamat gadis karateka itu.

"Terus gimana dengan pria yang menyerang ku?," tanya Jose lagi.

"Sudah di tangani oleh pihak kepolisian bos, tadi pengacara kita juga sudah membuat laporan nya dan di bantu oleh Syaiful" jelas Ardi kembali.

Jose kemudian melamun membayangkan gadis yang menolong nya, wajah yang tidak terlalu terlihat karena lampu yang tidak terang, Jose hanya merasakan kelembutan tangan gadis itu yang memegang pinggang untuk mengambil ikat pinggang tanpa persetujuan nya, yang dia ingat hanya suara tegas gadis itu dengan rambut di ikat kuda dan ada gelang warna coklat yang melingkar di tangan kanannya.

"Gelang manik-manik itulah ciri dari gadis itu" Jose berkata dengan lirih.

"Ardi coba hubungi kepolisian dan Syaiful kembali untuk mencari informasi tentang gadis itu" titah Jose.

"Baik bos" sahut Ardi kemudian.

Jose di rawat di rumah sakit selama tiga hari, tetapi Jose sangat takut dengan jarum suntik, jika ada suster yang masuk membawa jarum suntik, keringat dingin akan selalu keluar tanpa bisa di kendalikan, padahal suntikan itu akan di suntikkan di infus nya saja bukan di badan nya.

Terkadang Jose di ledek oleh Yosi jika melihat Jose berkeringat dingin hanya karena melihat jarum suntik saja.

"Mas...mas...badan gede, tampan dan atletis tetapi sama jarum suntik aja takut, dasar cemen" kata Yosi saat berada di rumah sakit selesai pulang sekolah.

"Jangan menurunkan wibawa ku ya" jawab Jose sambil melempar bantal yang ada di sebelah nya.

"Memang begitu, wibawa mas itu hilang di telan jarum suntik ....wuek...." ledek Yosi sambil menjulurkan lidahnya.

"Sudah kalian ini kalau bertemu pasti berantem, sudah pada tua bukanya sadar, seperti anak kecil aja" gerutu ibu Diniya.

"Enak aja....ibu ini... Yosi baru kelas dua belas SMU di bilang sudah tua, mas bule tuuuuh yang sudah tua" protes Yosi.

Ibu Diniya tersenyum dan menggelengkan kepalanya dengan tingkah laku kedua anaknya.

Jose pulang kerumah di jemput oleh Ardi, dan beristirahat di rumah selama beberapa hari tidak ke kantor, di rawat dengan telaten oleh ibu Diniya dan Tante Tanti secara bergantian.

Sudah satu Minggu Jose pulang dari rumah sakit, dia selalu memegang perut nya dan memandangi ikat pinggang yang di gantung di belakang pintu sambil mengenang gadis karateka itu.

Jose mulai ke kantor lagi setelah merasa baikan, bekerja semampunya karena tangannya yang masih dibalut oleh perban.

Jose selalu terbayang bayang oleh gadis karateka itu setiap detik, menit jam bahkan hari tiada henti.

"Kemana dia menghilang ya?, kenapa pihak kepolisian pun belum bisa menemukan nya, seperti menghilang dari kota Surabaya saja". gumam Jose dalam hati.

Orang yang di suruh mencari gadis itupun belum bisa menemukan nya juga, pihak kepolisian cuma mendapatkan sepasang sepatu milik gadis itu dan pistol dengan sidik jari pimpinan bos perampok waktu itu.

"Kenapa setelah gadis itu memegang pinggang ku ada perasaan yang aneh ya?, seperti normal semua organ tubuh ku yang lama tidak bisa bangun, ya Tuhan ku apa yang terjadi dengan ku, aku selalu mengingat nya terus?" gumam Jose.

Hati Jose gelisah setiap mengingat gadis karate itu, perubahan pada tubuhnya hari demi hari semakin membaik.

Kegelisahan Jose tidak bisa hilang walaupun di sibukkan dengan setumpuk pekerjaan yang membebaninya.

Pekerjaan Jose akhirnya sedikit terbengkalai karena selalu mengingat gadis karate itu, untung nya dia mempunyai asisten yang handal dalam pekerjaan nya.

Akhirnya Ardi yang selalu harus menyelesaikan pekerjaan Jose dengan sabar, Ardi sangat memahami apa yang terjadi pada Jose.

Persahabatan antara Jose dan Ardi yang terjalin sejak kecil membuat keduanya bisa saling mendukung seperti layaknya saudara kandung sendiri.

"Bagaimana Ardi, apakah belum juga di temukan gadis karateka itu?"

"Maaf bos, Syaiful dan kepolisian masih berusaha sekuat tenaga, sabarlah sedikit lagi".

"Mengapa lama sekali penyelidikan nya sih....,apa tidak bisa cepat sedikit?" tanya jose kesal.

Ardi sangat handal dalam menghandle semua pekerjaan yang diberikan kepada nya, Ardi juga mengerahkan anak buah nya untuk menyelidiki tentang kasus perampokan dan mencari keberadaan gadis karateka itu.

Jose selalu merasa hatinya sendu saat malam tiba, dan berbaring di atas tempat tidur ukuran big size nya, membayangkan wajah tegas gadis karate itu sampai terbawa dalam mimpi.

Bermimpi sedang memeluknya dengan erat sambil mata beradu pandang dengan tatapan cinta yang membara, sampai Jose terbangun kembali dan terkaget karenanya.

Terpopuler

Comments

Rosy

Rosy

gimana mau ketemu fatia nya..lha wong dia ada di Bali 🤭

2022-11-20

1

Sweet Girl

Sweet Girl

polisinya aja Ndak nanyain saksi matanya yg note Bene penolongnya Jose.

2021-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keseharian Mereka
2 bab 2 Pertemuan Pertama
3 bab 3 Menghilang Tanpa Jejak
4 bab. 4 Ingat Kamu
5 Bab 5 Latar Belakang Fatia
6 bab 6 Latar Belakang Jose 1
7 Bab 7 Latar Belakang Jose 2
8 Bab 8 Latar Belakang Jose 3
9 Bab 9 Latar Belakang Jose 4
10 Bab 10 Mencari Jejakmu
11 Bab11 Mengejar Jejakmu
12 Bab 12 Mengejar Jejakmu 2
13 Bab 13 Menemukan Gadis Karateku
14 Bab 14 Gadis Karate Sudah Masuk Target
15 Bab 15 Gagal Bertemu
16 Bab 16 Pertemuan Kedua
17 Bab 17 Kejujuran
18 Bab 18 Mengajak Ta'aruf
19 Bab 19 Kecelakaan Kerja
20 Bab 20 Direpotkan Tetapi bahagia
21 Bab 21 Lamaran Yang di Majukan
22 Bab 22 Nikah Siri Dulu Saja Ya Girl
23 Bab 23 Membantu Memakai Baju
24 Bab 24 Tidur Bersama Bukan Malam Pertama
25 Bab 25 Pacaran Setelah Menikah
26 Bab 26 Pulang ke Rumah Mertua
27 Bab 27 Malam Pertama
28 Bab 28 Tradisi Sebelum Akad Nikah
29 Bab 29 Akhirnya Syah Secara Agama dan Negara
30 Bab 30 Pembubaran Panitia Karang Taruna dan Bakti Sosial
31 Bab 31 Pasangan Pengantin Yang Viral
32 Bab 32 Apa Yang Terjadi Pada Jose
33 Bab 33 Jose Ngidam
34 Bab 34 Bertemu Langsung Dengan Putriku
35 Bab 35 Bingung Beli Susu hamil
36 Bab 36 Melihat Orang Yang Dicurigai
37 Bab 37 Bertemu Yosi
38 Bab 38 Mengetahui Keberadaan Purnomo
39 Bab 39 Saat Mau Melahirkan
40 Bab 40 Baby Al Lahir Sehat
41 Bab 41 Penculikan Yosi
42 Bab 42 Pengorbanan Purnomo
43 Bab 43 Pelurunya Tembus ke Jantung
44 Bab 44 Meninggalnya Purnomo
45 Bab 45 Wasiat Purnomo
46 Bab 46 Surat Permohonan Maaf
47 Bab 47 Cemburu Fatia
48 Bab 48 Wisata di Jakarta
49 Bab 49 Kejadian di Dufan
50 Bab 50 Perampokan di Toko Emas
51 Bab 51 Cincin dari Toko Perhiasan
52 Bab 52 Rindu Berat
53 Bab 53 Jatim Park 2
54 Bab 54 Pertemuan Tanpa Sengaja
55 Bab 55 Water Park
56 Bab 56 Bertemu Infotainment
57 Bab 57 Bertemu Tetangga
58 Bab 58 Pulang ke USA
59 Bab 59 Tamu Dari USA
60 Bab 60 Resepsi Adiknya Banu
61 Bab 61 Di Manhattan
62 Bab 62 Mengetahui Rencana Triana
63 Bab 63 Menjebak Mark
64 Bab 64 Gantian Menjebak Triana
65 Bab 65 Salah Target
66 Bab 66 Bertemu Uncle Marten
67 Bab 67 Pulang Kampung
68 Bab 68 Rencana Triana
69 Bab 69 Tersangka
70 Bab 70 Ibu Kecelakaan
71 Bab 71 Pesan Ibu
72 Bab 72 Kepergian Ibu
73 Bab 73 Sidang Kasus Triana
74 Bab 74 Ingat Ibu
75 Bab 75 Ulang Tahun di Ngawi
76 Bab 76 Mendekor
77 Ban 77 Tiup Lilin
78 Bab 78 Sidang Lagi
79 Bab 79 Teori Penurun Panas
80 Bab 80 Takut Jarum Suntik
81 Bab 81 Vonis ke Dua
82 Bab 82 Wakil HRD
83 Bab 83 Lamaran Yosi
84 Bab 84 Pantai Ria Kenjeran
85 Bab 85 Terluka di Pasar Turi
86 Bab 86 Kepanikan
87 Bab 87 Karena Syafitri
88 Bab 88 Terlalu Tampan
89 Bab 89 Disapih
90 Bab 90 Kedatangan Bapak
91 Bab 91 Kabur
92 Bab 92 Pindah Sementara
93 Bab 93 Gawat
94 Bab 94 Usaha Pendekatan Lagi
95 Bab 95 Lewat Yosi
96 Bab 96 Emosi Jose
97 Bab 97 Sidang Dadakan
98 Bab 98 Acara Mantu dan Bansos Ahmad
99 Bab 99 Penculikan Al
100 Bab 100 Kesepakatan
101 Bab 101 Terbebas
102 Pengumuman
103 Novel Baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1 Keseharian Mereka
2
bab 2 Pertemuan Pertama
3
bab 3 Menghilang Tanpa Jejak
4
bab. 4 Ingat Kamu
5
Bab 5 Latar Belakang Fatia
6
bab 6 Latar Belakang Jose 1
7
Bab 7 Latar Belakang Jose 2
8
Bab 8 Latar Belakang Jose 3
9
Bab 9 Latar Belakang Jose 4
10
Bab 10 Mencari Jejakmu
11
Bab11 Mengejar Jejakmu
12
Bab 12 Mengejar Jejakmu 2
13
Bab 13 Menemukan Gadis Karateku
14
Bab 14 Gadis Karate Sudah Masuk Target
15
Bab 15 Gagal Bertemu
16
Bab 16 Pertemuan Kedua
17
Bab 17 Kejujuran
18
Bab 18 Mengajak Ta'aruf
19
Bab 19 Kecelakaan Kerja
20
Bab 20 Direpotkan Tetapi bahagia
21
Bab 21 Lamaran Yang di Majukan
22
Bab 22 Nikah Siri Dulu Saja Ya Girl
23
Bab 23 Membantu Memakai Baju
24
Bab 24 Tidur Bersama Bukan Malam Pertama
25
Bab 25 Pacaran Setelah Menikah
26
Bab 26 Pulang ke Rumah Mertua
27
Bab 27 Malam Pertama
28
Bab 28 Tradisi Sebelum Akad Nikah
29
Bab 29 Akhirnya Syah Secara Agama dan Negara
30
Bab 30 Pembubaran Panitia Karang Taruna dan Bakti Sosial
31
Bab 31 Pasangan Pengantin Yang Viral
32
Bab 32 Apa Yang Terjadi Pada Jose
33
Bab 33 Jose Ngidam
34
Bab 34 Bertemu Langsung Dengan Putriku
35
Bab 35 Bingung Beli Susu hamil
36
Bab 36 Melihat Orang Yang Dicurigai
37
Bab 37 Bertemu Yosi
38
Bab 38 Mengetahui Keberadaan Purnomo
39
Bab 39 Saat Mau Melahirkan
40
Bab 40 Baby Al Lahir Sehat
41
Bab 41 Penculikan Yosi
42
Bab 42 Pengorbanan Purnomo
43
Bab 43 Pelurunya Tembus ke Jantung
44
Bab 44 Meninggalnya Purnomo
45
Bab 45 Wasiat Purnomo
46
Bab 46 Surat Permohonan Maaf
47
Bab 47 Cemburu Fatia
48
Bab 48 Wisata di Jakarta
49
Bab 49 Kejadian di Dufan
50
Bab 50 Perampokan di Toko Emas
51
Bab 51 Cincin dari Toko Perhiasan
52
Bab 52 Rindu Berat
53
Bab 53 Jatim Park 2
54
Bab 54 Pertemuan Tanpa Sengaja
55
Bab 55 Water Park
56
Bab 56 Bertemu Infotainment
57
Bab 57 Bertemu Tetangga
58
Bab 58 Pulang ke USA
59
Bab 59 Tamu Dari USA
60
Bab 60 Resepsi Adiknya Banu
61
Bab 61 Di Manhattan
62
Bab 62 Mengetahui Rencana Triana
63
Bab 63 Menjebak Mark
64
Bab 64 Gantian Menjebak Triana
65
Bab 65 Salah Target
66
Bab 66 Bertemu Uncle Marten
67
Bab 67 Pulang Kampung
68
Bab 68 Rencana Triana
69
Bab 69 Tersangka
70
Bab 70 Ibu Kecelakaan
71
Bab 71 Pesan Ibu
72
Bab 72 Kepergian Ibu
73
Bab 73 Sidang Kasus Triana
74
Bab 74 Ingat Ibu
75
Bab 75 Ulang Tahun di Ngawi
76
Bab 76 Mendekor
77
Ban 77 Tiup Lilin
78
Bab 78 Sidang Lagi
79
Bab 79 Teori Penurun Panas
80
Bab 80 Takut Jarum Suntik
81
Bab 81 Vonis ke Dua
82
Bab 82 Wakil HRD
83
Bab 83 Lamaran Yosi
84
Bab 84 Pantai Ria Kenjeran
85
Bab 85 Terluka di Pasar Turi
86
Bab 86 Kepanikan
87
Bab 87 Karena Syafitri
88
Bab 88 Terlalu Tampan
89
Bab 89 Disapih
90
Bab 90 Kedatangan Bapak
91
Bab 91 Kabur
92
Bab 92 Pindah Sementara
93
Bab 93 Gawat
94
Bab 94 Usaha Pendekatan Lagi
95
Bab 95 Lewat Yosi
96
Bab 96 Emosi Jose
97
Bab 97 Sidang Dadakan
98
Bab 98 Acara Mantu dan Bansos Ahmad
99
Bab 99 Penculikan Al
100
Bab 100 Kesepakatan
101
Bab 101 Terbebas
102
Pengumuman
103
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!