Raden Said atau Berandal Lokajaya memang bukan orang sembarangan. Selain pintar dan ahli strategi. Dia juga cukup sabar untuk menggebrak Jamaludin secara frontal.
Karena Raden Said tetap memegang teguh petunjuk dan saran patih senior Wonosalam.
Menangkap ikan airnya tetap jernih. Menyelesaikan persoalan tanpa harus membuat kegaduhan baru.
Bisa saja Raden Said sekarang menangkap atau menggelandang Jamaludin. Namun dia melihat waktunya belum tepat.
Pengaruhnya masih cukup berimbang. Baik untuk kalangan brandal maupun rakyat. Ini tidak elok pasti akan menimbulkan kegaduhan.
Maka yang harus dilakukan Raden Said tetap sabar menunggu waktu yang tepat. Disisi lain dia harus bekerja keras merekrut pengikut dan mendekati masyarakat.
Disamping itu Raden Said juga terus mengupayakan test khis atau ujicoba secara psikologis kepada Jamaludin untuk menemukan formula yang paling tepat untuk mengalahkannya.
Sekarang Raden Said sudah berada di tlatah Tetegal. Daerah ini menjadi daerah favorit Jamaludin.
Karena selain lokasinya jauh dari pemerintahan pusat Demak Bintoro. DaerahTetegal ini kebanyakan masih berupa hutan dan gunung.
Lebih dari itu di daerah ini juga Jamaludin mendapat para pengikut setia dan militan.
Ini juga yang menjadi pertimbangan Raden Said dalam menangani Jamaludin.
Daerah yang menjadi sarang favorit Jamaludin adalah daerah Tetegal bagian selatan.
Daerah ini dijadikan semacam sarang atau bahasa Jawanya lelawatan. Dan kelak Desa ini menjadi Desa Lawatan Kecamatan Dukuhturi.
Gemarnya Jamaludin berpindah tempat (Lawatan\=tidak hinggap tetapi terus terbang dan terbang). Membuat Raden Said kesulitan dalam memetakan secara persis keberadaannya.
Test khis memang terus dilakukan untuk melihat sejauh mana kekuatan Jamaludin dan pengikutnya.
Karena itu Raden Said lewat orang kepercayaan menggelar acara di daerah sekitar Desa Pesurungan (sekarang).
Acara yang cukup meriah dengan mengundang penari ledek dari kawasan Cirebon.
Acara jelas sangat meriah tetapi Raden Said sengaja tidak memberitahukan apalagi mengundang Jamaludin.
"Anak Mas acara semeriah ini tidak memberitahu. Apalagi mengundang Jamaludin..apakah tidak bakalan ramai.
Jamaludin bakal ngamuk..!" Tanya Sopar orang kepercayaan Raden Said yang diminta menggelar acara tersebut.
"Nah ini memang saya sengaja lakukan..untuk menakar sejauh mana kekuatan dan kelemahan Jamaludin..!" Ujar Raden Said.
Raden Said mengatakan. Jika Jamaludin memang punya nyali. Pasti dia akan datang.
"Malah bisa jadi dia akan mabuk dan ngamuk untuk menunjukan kekuasaan dan pengaruhnya...nah saat itulah saya akan menjajalnya.
Itulah rencanaku Paman..!" Ujar Raden Said kepada Sopar. Mendengar penjelasan Lokajaya Sopar hanya bisa manggut-manggut.
Malam Jumat saat acara puncak digelar dengan menggeber Tayuban. Benar nampak pemuda gagah dengan mulut penuh bau tuak mulai menjoget bersama penari Tayub.
Semua lelaki yang sudah tahu siapa pemuda tersebut lebih aman menyingkir atau menjauh.
Dialah Jamaludin yang meskipun dia tidak diundang tetapi dia langsung masuk arena joged dan langsung menarik tangan dua ronggeng yang paling cantik.
Tidak peduli kepada penyawer lain. Kalau mereka keberatan pasti digampar atau ditendang.
Dan tindakan Jamaludin yang ugal-ugalan semacam itulah yang membuat orang-orang geram kepadanya.
Cuma tidak ada yang berani menentang atau melawan. Sebab selain Jamaludin dikenal sakti. Temannya juga banyak.
Melihat tingkah laku Jamaludin Lokajaya segera mendekati. Dan dia sengaja ikut nyawer sambil melihat sejauh mana sikap Jamaludin terhadapnya.
"*******...kamu siapa? Gak tahu ini ronggeng milikku...kamu minggir atau perlu kuhajar..!" Bentak Jamaludin kepada Lokajaya.
"Maaf juragan...saya Badrun...tamu disini.
Mohon juragan jangan marah sama saya...!" Ujar Lokajaya dengan mimik ketakutan.
Berbeda dengan Lokajaya yang sudah mengamati lama Jamaludin. Jamaludin meskipun telah kenal nama Lokajaya tetapi dia tidak pernah ketemu langsung.
Ini karena Jamaludin memang meskipun mengagumi Lokajaya tetapi tetap dia memandang rendah Lokajaya.
"Ah dia tidak selevel denganku...!" Itulah kata Jamaludin saat ada usulan dari anak buahnya agar dia mengenali Lokajaya.
Merasa dirinya lebih hebat, sehingga saat Lokajaya memperkenalkan diri sebagai Badrun Jamaludin tidak ambil peduli.
Ini karena kesombongannya atau juga karena pengaruh tuak entahlah.
Jika Jamaludin tidak terlalu pede.
Mustinya dia waspada ada orang berani nyerobot ronggeng yang telah disewanya adalah sesuatu yang luar biasa.
Apalagi meskipun kelihatan takut-takut. Nyatanya orang tersebut tidak menyingkir atau lari. Pasti ada apa-apanya.
"Heh...kamu masih disini..gak menyingkir. Emang kamu pengin kutendang ya..!?" Bentak Jamaludin lagi.
Lokajaya tetap menunjukan mimik ketakutan. Sementara tuak yang diminum Jamaludin semakin membuat dia kehilangan kesabaran.
"Eh...kamu sepertinya sengaja menantang. Kamu belum tahu siapa aku ya..!? Aku Jamaludin Raja berandal disini...!" Ujar Jamaludin sambil berkacak pinggang.
Sementara anak buah Jamaludin nampak mendekati Lokajaya yang seperti ketakutan.
"Sebaiknya kamu segera menyingkir dari sini...atau kamu akan merasakan bogem mentah dari Tuan Jamaludin..!" Bisik anak buah Jamaludin kepada Lokajaya.
"Maaf tuan...kita disini sama-sama tamu. Jadi sepanjang tuan rumah tidak melarang saya disini. Saya tidak akan menyingkir dari sini. Kecuali tuan rumah yang menyuruh...baru saya akan pergi.
Jadi mohon maaf saran tuan tidak bisa saya penuhi..!" Jawab Lokajaya kepada anak buah Jamaludin.
Anak buah Jamaludin cuma angkat bahu.
"Terserah kamu..yang penting aku telah mengingatkanmu...!" Katanya.
Merasa terganggu Jamaludin tiba-tiba menendang Lokajaya. Tetapi dengan sigap berhasil dihindari Raden Said.
Penasaran akibat serangannya berhasil dihindari. Jamaludin segera melakukan serangan kedua dengan pukulan.
Pukulan ini pun dengan mudah dimentahkan Lokajaya.
Dan kali ini untuk menghindari kerusakan. Lokajaya sengaja loncat keluar yang dikejar Jamaludin.
Kali ini keduanya berhadap-hadapan. Lokajaya sengaja memasang kuda-kuda sepertinya tengah mengerahkan tenaga dalam.
Jamaludin yang melihat lawannya memasang kuda-kuda. Dia tidak mau kalah diapun mengambil ancang-ancang serupa.
Benturan kedua tenaga dalam yang cukup dahsyat memperdengarkan suara menggelegar yang memekakkan telinga.
Kedua lelaki tangguh terus melakukan saling dorong. Dalam bahasa Jawa Tegal saling dorong sama dengan surung-surungan.
Area dimana saling dorong atau surung-surungan di kelak kemudian hari tempat tersebut menjadi Desa Pesurungan, Kecamatan Margadana.
Keadaan saling dorong ini berlangsung cukup lama dan belum ketahuan siapa lebih kuat.
Mereka baru berhenti saling dorong setelah keduanya kelelahan. Disini Lokajaya sadar bahwa Jamaludin memang bukan orang sembarangan. Dia mempunyai kemampuan yang hebat.
Demikian pula dengan Jamaludin. Dia merasa kaget ternyata seorang yang mengaku bernama Badrun memiliki kemampuan yang setara dengannya.
Karena setelah mereka berhenti bertarung karena kelelahan. Jamaludin segera mencari tahu siapa sejatinya Badrun itu.
Setelah mengerahkan semua anak buahnya baru Jamaludin kaget. Dari baru sadar bahwa orang yang mengaku Badrun itu adalah Berandal Lokajaya.
Sejak saat itu Jamaludin mulai hati-hati terhadap Berandal Lokajaya. Dia pun makin intensif mencari tahu siapa sesungguhnya Berandal Lokajaya.
Jamaludin sangat tidak yakin jika Berandal Lokajaya adalah orang biasa.
"Dia pasti ada apa-apanya...mungkin saja dia perwira militer Demak yang sangat terpercaya.
Jika benar tentu aku harus hati-hati terhadapnya..!" Ujar Jamaludin dalam hati.
Merasa ilmunya ada yang mampu mengimbangi Jamaludin segera mencari ilmu baru dengan berguru kepada Ki Ragasela.
Oleh Ki Ragasela Jamaludin diminta tirakat atau bertapa di atas sumur kering dengan cara dipanggang tubuhnya.
Tempat dimana Ki Ragasela menggembleng Jamaludin kelak di sebut tempat itu namanya Desa Sumurpanggang.
Meskipun ilmunya telah bertambah. Tetapi Jamaludin tidak mau lagi bentrok dengan Lokajaya sebelum dia benar-benar mengetahui siapa sejatinya Lokajaya.
Jamaludin kembali melakukan kebiasaannya yakni lawatan. Artinya dia tidak mau berdiam di satu tempat dalam waktu semalam. Bahkan tidak jarang Jamaludin dalam satu malam bisa pindah tiga tempat.
Melihat taktik Jamaludin yang sulit terduga. Lokajaya mulai sangat hati-hati. Dia tidak boleh gegabah dan harus mampu mengendalikan emosinya. Agar tidak terpancing oleh gaya permainan Jamaludin.
"Untuk sementara kubiarkan dulu dia bergerak seenaknya. Sebab aku yakin..pasti ada titik lemahnya..!" Ujar Lokajaya dalam batin.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments