2. Trenggono Mulai Terusik

Keriuhan dan keonaran yang dibuat Jamaludin dan kawan-kawan benar-benar telah menyita perhatian Sultan Trenggono.

Karena banyaknya laporan yang masuk Trenggono segera memanggil pasukan bhayangkara. Dia perintahkan komandan pasukan bhayangkara menumpas habis gerombolan ini.

"Aku perintahkan kamu segera basmi pengacau keamanan. Aku tidak mau tahu bagaimana caramu menangani mereka, yang penting buatku negara aman dan tidak berisik..!" Perintah Sultan kepada Diponolo sang komandan bhayangkara.

Diponolo segera koordinasi dengan unit-unit kriminal dan dia segera perintahkan menangkap hidup atau mati pimpinan gerombolan.

Dengan sekitar seratus orang pasukan bhayangkara Diponolo segera melacak keberadaan Jamaludin.

Semula Diponolo menganggap remeh dan mudah menangani gerombolan Jamaludin apabila dia telah mengerahkan orang-orang terbaiknya dengan persenjataan lengkap.

Ternyata dugaannya meleset. Jangankan menangkap. Melacak keberadaan Jamaludin saja sangat susah.

Karena Jamaludin cukup cerdas dan licin. Malam ini dia dikabarkan di sekitar Semarang. Begitu pasukan bergerak dia sudah ada di Weleri.

Dikejar ke Weleri, Tiba-tiba Jamaludin muncul di Demak. Dalam sebulan terus melakukan pengintaian pengejaran dan penangkapan hasilnya nihil. Alias gagal total.

Diponolo benar-benar dibuat kewalahan. Karena setiap penyergapan selalu kosong. Nihil. Jangankan nangkap Jamaludin anak buahnya pun sudah kabur.

"Bagaimana laporan perkembangan penangan para berandalan...heh Dipo..!?" Tegur Sultan Trenggono kepada Diponolo.

"Luar biasa Gusti...saya sudah berusaha sedemikian rupa...tetapi dia dengan liciknya ngeles..saya selalu mendapatkan tempat persembunyiannya kosong..!" Ujar Diponolo.

"Apa strategimu yang kurang bagus...!?"

"Mungkin Gusti dan itu akan terus saya perbaiki..!" Jelas Diponolo.

"Okey aku beri kamu waktu satu bulan lagi dan harus ada hasilnya...!" Tekan Sultan Trenggono.

"Sendiko Gusti...mudah-mudahan berhasil..!" Jawab Diponolo.

"Kalau tidak berhasil...bisa kucopot jabatanmu, heh Dipo..!" Ancam Sultan.

Ancaman Sultan yang tidak main-main membuat Diponolo ketakutan. Dia bertekad entah bagaimana caranya yang penting harus berhasil meringkus Jamaludin.

Maka kemudian Diponolo menyuruh Surogento agar segera menyiapkan satuan intel.

Satuan intel ini untuk mempersempit ruang gerak gerombolan Jamaludin. Sekaligus untuk memastikan keberadaannya di suatu tempat.

Sementara itu Jamaludin tidak kurang akal. Setelah dia dan gerombolannya beroperasi sekian bulan lamanya dan selalu berhasil.

Sekarang sumber dana yang cukup besar yang dia simpan di tempat-tempat tertentu dan tidak pada satu tempat tetapi banyak tempat. Sehingga memudahkan buat mereka bermobilitas.

Sementara dengan sumber dana yang memadai Jamaludin bisa membeli agen-agen pemerintah yang bermental korup.

Sehingga semua gerakan Diponolo ataupun Surogento telah berhasil diendus dengan baik oleh Jamaludin dan kawan-kawan.

Diponolo maupun Surogento tidak menyadari bahwa gerakannya telah tercium karena banyaknya penghianat.

Sehingga meskipun gerakan inteljen sudah satu pekan belum ada hasilnya juga.

”Bagaimana Dik Surogento...kok belum ada perkembangan ya..!?" Tanya Diponolo kepada Surogento.

"Benar Kang Mas...ini benar-benar sangat mencurigakan..!" Jawab Surogento.

Karena itu mereka tidak berani membuat laporan minggguan kepada Sultan pasti bisa kena Semprot.

Karena mereka segera memperketat pasukan. Terjadi penambahan prajurit secara besar-besaran.

Dan karena ruang gerak gerombolan Jamaludin di wilayah Semarang diperketat. Mereka mengalihkan operasinya ke wilayah Barat atau wilayah Cirebon.

Pokoknya segala macam upeti yang hendak dibawa ke Demak maka akan dirampok.

Sedang Diponolo menemui pepesan kosong. Sebab wilayah yang diperketat penjagaannya justru telah ditinggal pergi gerombolan Jamaludin.

Disisi lain posisi Jamaludin justru makin naik daun. Namanya menjulang langit di wilayah Demak bagian Barat yang meliputi wilayah Weleri Kesesi sampe Cirebon.

Jamaludin sendiri seperti telah dinobatkan jadi raja kecil. Selain wilayah kekuasaannya yang makin luas. Jamaludin juga bertambah anak buahnya.

Bahkan banyak diantara mereka adalah mantan perajurit Demak yang deserter dan lebih memilih bergabung ke gerombolan Jamaludin daripada ikut pemerintahan.

Apalagi Jamaludin gemar membagi-bagi hasil rampasan kepada anak buah.

Kondisi semacam ini membuat Diponolo maupun Surogento serba salah.

Mau melaporkan keadaan sebenarnya kepada Sultan takut kena marah. Sebaliknya tidak melaporkan pun juga salah. Sebab ini bisa dikatagorikan tidak bertanggungjawab.

Dan bila hal ini diketahui Sultan. Tidak saja bisa kena damprat habis-habisan dan dicopot dari jabatannya. Yang paling cilaka bila nantinya juga dihukum.

Karena Diponolo tetap merencanakan laporan apa adanya.

"Kita musti memberi tahu Sultan apa pun resikonya. Sebagai bentuk tanggungjawab seorang prajurit...!" Ujar Diponolo kepada Surogento.

Akhirnya Diponolo dan Surogento menghadap Sultan melaporkan perkembangan yang terjadi apa adanya.

"Bismillah...apa pun yang terjadi ini sudah menjadi tugas dan kewajiban kita sebagai abdi negara..!" Ujar Diponolo.

"Benar Kang Mas..ini lebih bersifat ksatria daripada tidak lapor..!" Timpal Surogento.

Sultan Trenggono yang menerima pisowanan anak buahnya tanpa dia panggil sudah menduga bahwa mereka gagal dalam mengemban tugas. Gagal memborgol Jamaludin.

Dalam hati kecil ada rasa bangga dalam diri Trenggono. Sebab bagaimana pun dia mengakui bahwa Jamaludin adalah anak kandungnya.

Hanya saja Sultan terlalu gengsi. Tidak ingin reputasinya hancur gara-gara dia ketahuan telah menikah dahulu sebelum dinobatkan jadi raja.

"Jadi kamu menghadapku untuk melaporkan kegagalanmu ya Diponolo..!?" Sapa Sultan kepada Diponolo dan Surogento.

Keduanya hanya bisa mengangguk tanpa berkutik apapun.

"Dan berandalan telah bergeser ke arah Barat. Benar begitu?" Tanya Sultan lagi.

"Inggih Gusti..!"

"Dan Jamaludin sekarang telah menjadi semacam raja kecil. Benar begitu bukan?" Tanya Sultan lagi dan yang hanya mampu dijawab "inggih".

"Baiklah...tanpa laporan kalian pun aku sudah cukup tahu perkembangannya. Kalian sudah bekerja bagus..membuat ruang gerak Jamaludin cs di wilayah Semarang Demak tidak leluasa. Sehingga mereka mengalihkan operasinya ke wilayah Barat sampe Cirebon..!" Ujar Sultan.

"Inggih Gusti...nyuwun ngapunten..ingkang katah..!" Ujar Diponolo dan Surogento berbarengan.

"Kalian sudah kumaafkan...kalian abdiku yang setia...hanya kalian kalah cerdik dan kurang beruntung. Tidak mengapa..!" Tegas Sultan.

Mendengar ucapan Sultan, Diponolo dan Surogento hanya bisa berujar Alhamdulillah tanpa berani berucap apapun. Mereka masih tetap diam menunuggu perintah lebih lanjut.

Dan ternyata Sultan tidak perintah apa-apa. Kecuali mereka diminta bubar dan melanjutkan tugas rutin biasa.

Yakni menjaga kamtibmas di seputar keraton. Dan ini bukan berarti masalah Jamaludin selesai.

Keberadaan Jamaludin dan kelompoknya tetap saja menjadi semacam duri dalam daging.

Meskipun dalam hati kecil Sultan mengakui bahwa Jamaludin anaknya. Tetapi karena soal kekuasaan dan reputasi sehingga tetap saja harus disingkirkan.

Dan orang lain tidak perlu tahu. Jadi semacam pembungkaman sejarah politik kekuasaan.

Namun begitu bukan berarti Sultan diam. Pemerintah tak boleh takluk dengan bangsa preman.

Diam-diam Sultan memikirkan bagaimana mengejar Jamaludin menangkap dan menuntaskannya.

Ini tentu perlu dicari orang yang tepat orang yang mampu membawa misi rahasia dan berhasil dengan baik.

Ini bukan menyangkut soal kalah menang. Ini tidak menyangkut soal untung atau rugi. Tetapi pemerintahan harus punya harga diri.

Dia harus tegak tidak terusik.

Karena itu Sultan Trenggono berencana menindaklanjuti dan mengejar Jamaludin.

Tetapi sebelumnya akan dibicarakan dulu dengan patih senior Wonosalam.

Wonosalam adalah patih tua. Tetapi dia sangat berpengalaman luas pandangan dan diyakini pasti punya solusi yang jitu untuk mengentaskan persoalan ini.

*

*

*

Note :

Pisowanan = menghadap raja

Apakah Sang Pemberontak berhasil ditangkap? Nantikan episode 3

Jangan ketinggalan vote, like dan komentarnya ya.. 🙏🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!