Joana mengusap air matanya, tubuh dan hatinya terasa sangat perih. Kedua manusia itu hanya menatap Joana dengan tatapan kejam dan tidak perduli kepada Joana.
Darah di tubuh Joana mulai mengering namun rasa sakitnya tak kunjung reda. Joana yakin seripihan itu pasti masuk kedalam kulitnya.
"Aku akan menelfon dokter." David mengambil ponselnya dan duduk di sofa sambil memangku Lily.
"Halo"
"Iya, halo. Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Datang ke apartemenku sekarang"
"Baiklah"
David memutus sambungan nya dan menatap Joana sambil terkekeh sinis.
Ini adalah akhir dari semuanya. Batin David.
"Bersihkan tubuhmu. Dokter akan segera datang"
Tanpa menjawab Joana langsung berjalan kearah kamar mandi sambil menangis.
Di kamar mandi Joana meringis kesakitan ketika berusaha membua pakaiannya yang berlumur darah.
Ia melihat banyak luka goresan di lengan dan telapak tangannya. Wajahnya juga terlihat membengkak dan berwarna biru di bagian pipi akibat terkena tamparan David berulang kali. Matanya terlihat sembab dan wajahnya sangat pucat.
Joana terlihat seperti wanita korban kdrt. Tapi faktanya memang seperti itu Joana adalah wanita korban kdrt.
Joana menangis tak kuasa menahan rasa sakitnya. Setelah beberapa lama ia akhirnya selesai membersihkan dirinya.
Joana kembali turun dengan luka luka di tubuhnya yang kembali mengeluarkan darah. Ia berjalan sambil tertatih tatih. Joana melihat wanita berpakaian putih dan membawa stetoskop di lehernya.
Ia yakin itu adalah dokter yang akan memeriksanya. Dokter itu melirik kearah Joana, wanita itu tampak terkejut melihat Joana yang sangat pucat dan penuh luka luka.
"A..apa yang terjadi?"
Dokter melihat luka di lengan Joana, pipi yang membiru, wajah pucat dan mata sembab. Dokter itu meyakini bahwa ada yang sedang tidak beres. Dan ia lebih terkejut mengetahui bahwa wanita itu adalah wanita yang sama yang menikah dengan David.
'Dia kan istri nya David. Apa dia menjadi korabn kdrt?' Batin Dokter itu melihat kearah Joana.
"Aku mau kau memeriksa keadaannya" cetus David. "Aku ingin tau apakah dia hamil atau tidak" Lanjutnya.
Dokter semakin terkejut mendengarkan perkataan David. Suami macam apa yang menyiksa istrinya lalu bertanya apakah dia hamil atau tidak. Perkataan David seakan akan wanita bisa hamil jika ia dilukai.
"David.. A..Aku.."
BRUK
Joana ambruk di lantai. Ia sudah tidak tahan menahan sakit di tubuhnya. Terlebih ia sedang kurang sehat dan harus menghadapi dua iblis di dalam hidupnya.
Dokter itu panik dan menyuruh David membawa Joana kekamar untuk di periksa.
David membopong tubuh Joana dan membawanya kekamar. Disana Dokter mulai memeriksa keadaan Joana termasuk luka luka di tubuh nya.
"Sepertinya anda harus membawanya ke rumah sakit. Banyak beling yang masuk kedalam lukanya dan harus dikeluarkan lalu dijahit." Kata Dokter itu memegang tangan Joana.
"Aku memanggilmu kesini bukan untuk lukanya tapi memeriksa apakah dia hamil atau tidak!" Jelas David dengan nada ketus.
"Baiklah"
David menunggu pemeriksaan yang dilakukan dokter itu. Hingga beberapa saat kemudian Joana sadar dari pingsannya.
Hal pertama yang ia lihat adalah wajah wanita yang tengah memeriksanya. Joana memijit pangkal hidungnya sambil meringis kesakitan. dokter merasa prihatin melihat keadaan lemah Joana.
"Nona, apakah anda sering merasa mual dan muntah?" Tanya dokter itu. Joana mengangguk lemah.
"Iya dok"
"Apa anda sering melewatkan jam makan anda?" Joana kembali mengangguk. David melihat semua itu. Ia masih belum mengerti semuanya.
"Tuan, sepertinya istri anda tidak hamil. Dia hanya terkena maag akibat sering terlambat makan. Aku akan membuatkan resepnya dulu."
David membulatkan matanya. Ia seperti di tampar keras setelah mendengar penjelasan Dokter itu. Begitu pula Lily yang tidak percaya dengan kata Dokter itu.
"J..jadi dia tidak hamil?" Tanya Lily yang masih belum percaya.
"Tidak"
David mengumpat di dalam hati. Ia jadi tidak punya bukti jika Joana tidak hamil. Sedangkan Joana tengah bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.
"Tapi nona harus di bawa ke rumah sakit karna keadaannya sangat lemah dan luka lukanya harus mendapatkan perawatan" David tidak menanggapinya. Amarah menguasai dirinya.
David keluar dari kamar itu dengan kemarahan yang memenuhi dirinya. David terkejut setengah mati ketika melihat kedua orang tuanya dan kakak laki lakinya berada di apartemennya.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya David dengan ketus.
"Apa seperti itu caramu berbicara pada orang tua?" Sela Damian-kakak laki laki David.
"Aku tidak punya urusan dengan mu!" Balas David dengan tatapan sengit.
"Dasar"
"Sudah sudah jangan bertengkar seperti itu, kami kesini untuk melihat keadaanmu dan istrimu" kata Catrine dengan lembut dan melerai pertengkaran kedua anaknya.
"Aku baik baik saja. Tidak ada yang perlu kalian lihat."
"David!" Kesal Daniel melihat anaknya yang sangat kasar.
Tiba tiba Dokter itu datang di antara mereka.
"Maafkan saya jika saya mengganggu" Kata Dokter itu. Catrine dan Daniel bingung melihat kehadiran Dokter di dalam apartemen milik David.
"David kenapa ada Dokter disini? Siapa yang sakit?"
"David... apa yang kau__" Perkataan Lily terpotong melihat kehadiran orang tua David yang dari awal tidak pernah menyukainya.
Catrine tambah terkejut melihat kehadiran Lily.
"David ada apa ini kenapa dia juga disini? Dan dimana istrimu?"
"Joana...d..dia?"
"Katakan diamana istrimu dan apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Daniel dengan nada berapi api. Merasa tidak mendapat respon dari David Catrine beralih bertanya kepada Dokter itu.
"Apa yang terjadi dok? Siapa yang sakit disini?" Tanya Catrine.
"Nona Joana. Dia berada di kamarnya sekarang"
Catrine dan Daniel langsung menuju kamar Joana dan David. Damian dan David mengekor di belakang.
Dalam hati Damian berdoa semoga terjadi sesuatu pada wanita itu. Dengan itu orang tuanya akan marah dan menyerahkan warisan padanya.
"DAVID APA YANG KAU LAKUKAN PADA ISRIMU HUH?!" Teriak Catrine melihat keadaan mengenaskan Joana.
"Mom.. dia.."
PLAK PLAK
David meringis memegangi pipinya yang terasa panas.
BUGH
Ayahnya juga ikut mengambil bagian. Daniel memberi hantaman pada pipi David hingga membuat pria itu meringis kesakita.
"Pria bajingan macam apa yang tega menyakiti istrinya seperti ini. Aku benar benar tidak habis pikir dengan mu David"
"Aku yakin kau kehilangan akal sehatmu. David dia itu manusia kenapa kau melakukan ini padanya. Inikah yang aku ajarkan selamat ini?"
Catrine menangis histeris melihat keadaan menantunya yang mengenaskan. Joana pun ikut meneteskan air matanya.
"Sayang... apa kau baik baik saja?" Tanya Catrine melihat keadaan Joana.
Joana mengangguk lemah lalu tersenyum tipis. Ia mengusap air mata mertuanya itu.
"Sudah kita bicarakan ini nanti saja. Sekarang kita harus membawa Joana kerumah sakit"
Daniel menyuruh Damian membopong tubuh Joana ke mobil. Sedangkan Catrine masih menangis dan menatap tajam kearah David.
"Apa kau melupakan bahwa ibumu ini juga wanita sama seperti dia hm..? Apa kau lupa dia adalah wanita yang sama sama seperti diriku? APA KAU LUPA DIA ADALAH MANUSIA?! LAKU KENAPA KAU MEMPERLAKUKAN DIA SEPERTI HEWAN DAVID?!" Teriak Catrine yang semakin histeris.
Tiba tiba Catrine keluar kamar itu dan mencari keberadaan Lily.
PLAK!!
Lily shok ketika sebuah tamparan tiba tiba datang kearahnya.
"DASAR JA**** Kau pasti yang meracuni pikiran anak ku kan?" Lily hanya diam begitupun David. Catrine tidak menunggu jawaban dari Lily ia langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Rosita Husin Zen
rasain David sama wanita jalang bernama Lily mampus lah kau David Lily dasar manusia biadab
2021-06-24
1
Tini
aku ikut seneng,akhirnya ketahuan juga kelakuan bejat sidavid&sijalang.😁
2021-05-18
0
Agustina Titiahy
yah wanita jalang memang nga punya otak.😡😡😡😡
2021-05-16
1