3

Seminggu kemudian, disiang hari Marwah menunggu seseorang dengan santai di cafe Sepetak. Dan tak perlu menunggu lama seorang wanita cantik datang dengan tergesa-gesa kemeja Marwah, yang membuat Marwah terkaget.

Sisil/"maaf..maaf gw telat!!" ujarnya seraya menghempaskan tubuhnya disofa meja itu.

Marwah/"ckckck, lagi lo ngaret!!" celetuk Marwah yang tak heran dengan tipikal temannya ini. Ya teman sedari SMA, namun setelah lulus mereka pun sempat berpisah karena harus melanjutkan kuliah diuniversitas berbeda, namun jalinan persahabatan mereka tetap terjalin baik.

Sisil yang sukses dengan statusnya sebagai brand manajer di perusahaan kontruksi pun membuat ia benar-benar sibuk.

Marwah/"lo mau makan apa??"

Sisil/"seperti biasa!! tapi tolong pesan double ya" tukasnya seraya mengeluarkan handphonenya dari tas.

Marwah/"double?? Sil? lo sebaiknya kontrol makan deh, gue liat lo udah berperut tuh" ujarnya seraya memajukan bibirnya seolah menunjuk kearah perut Sisil yang sedikit agak buncit. Dan sontak hal itu membuat Sisil kaget dan reflek menutup perutnya. Namun ia kembali melihat ke arah layar handphonenya

dan seketika terpaku dan wajahnya sedikit menegang.

Marwah yang menyadarinya merasa aneh pada temannya ini.

Marwah/"kenapa?? apa sesuatu sudah terjadi??"

Sisil dengan sedikit kelabakan menjawab pertanyaan Marwah.

Sisil/"ah!! hhmm, gak? gue free untuk 3 jam kedepan!!" jawabnya cepat seraya memasukkan kembali handphonenya kedalam tas.

Marwah hanya mengangguk paham. Lalu ia menlanjutkan memanggil pelayan untuk memesan menu mereka.

Dan sesaat setelah itu keduanya asyik dalam obrolan ringan.

Marwah/"bukan kah itu aneh?? kenapa trus menunda??" curhatnya pada sisil yang terlihat dengan serius mendengarkan curhatan Marwah tentang pacarnya yang tak kunjung meresmikan hubungan ke pelaminan.

Sisil/"hhmm, lo pernah tanya sesuatu tentang dia??"

Marwah/"???"

Sisil/"mungkin dia ada rahasia !!"

Marwah terkejut dan tertawa seolah tak percaya ucapan Sisil. "rahasia ???"gumamnya.

Marwah/"gue?? gur gak yakin kalo dia main rahasiaan dalam hubungan ini!! karena sejauh ini... yaa..ya komunikasi kita masih baik-baik aja"

Sesaat raut wajah Sisil berubah datar menatap Marwah yang tengah menyerut pure jusnya.

Sisil/"lo benar-benar gak akan tau sisi lain dari Dimas, lo terus beranggapan kalo dia masih seperti dulu!!"

Marwah terdiam. Ia seolah tersadar, apa yang salah sebenarnya??. Kalo memang tak cinta cukup jujur dan semua selesai. Pikiran Marwah terus berputar-putar dengan ucapan Sisil yang ambigu.

Marwah/"trus gue harus gimana??" kerutnya lagi.

Sisil/"gue nyerah sama masalah kalian, yaa gue gak ngerti juga siih, kenapa Dimas gak mau jujur sampai saat ini??"

Lagi, Marwah bingung dengan ucapan Sisil yang seolah mengandung arti tersendiri.

Sisil/"sorry gue bukan teman yang baik buat lo untuk soal ini" ucap Sisil sembari mengeluarkan kertas diatas meja.

Marwah/"kok lo ngomong gitu siih?? lo udah baik banget mau dengarin curhatan alay gue aja, gue udah senang!!" ujarnya yang memukul manja pundak sahabat itu. Lalu ia tersadar Sisil tengah menyodorkan sebuah kertas dihadapannya.

Marwah/"???"

Sisil/"lo sekolah perhotelan kan?? bantu gue dengan klien ini"

Marwah melihat dengan wajah tak senang.

Marwah/"hey, lo suruh gue kerja kantoran?? ogah!!"

Sisil/"ayo laaah, gue tau lo males banget soal beginian, tapi kan kasian ilmu lo gak kepakek, kalo ini aja ya!!" pintanya.

Marwah/"trus toko roti gue gimana?? tutup gitu?? gak deh makasih!!"

Sisil/"ayolah, kali ini aja. hhm!! mau yaa?? otak aku tuh gak sanggup lagi mencari pakar lain yang ahli soal ini, dan belum lagi mereka meminta harga gila" ujarnya berat.

Marwah/"Sisil!!" panggilnya geram padan sahabatnya ini.

Sisil/"lo punya jam fleksibel!! gue jamin itu, jadi dapur roti lo tetap mengepul dengan baik" ujarnya yang tetap memaksa Marwah dengan senyum.

Marwah hanya diam sesaat.

Sisil/"kali ini saja, aku janji!! dan mungkin ini yang terakhir"

Marwah/"wuuuss!! lo ngomong apa sih" ucap marwah menyela perkataan Sisil yang seolah-olah akan pergi jauh.

Sisil/"gue mau pindah!!"

Marwah/"Apa?? maksud lo apa sih?? pindah??"

Sisil/"gue bakal pergi!! bego banget sih lo!!" ujarnya seraya menoyor kepala Marwah yang masih terkejut.

Marwah/"lo serius?? waaah lo kalo bercanda kelewatan deh, ini gak lucu tau!!" ujarnya yang masih tak percaya seraya menyerut kembali pure jusnya yang tinggal sedikit.

Sisil/"hhhmm"

" ya intinya memang gue bakal pergi, jadi tolong kali ini aja buat kerjaan gue jadi mulus oke!!" ucap sisil seraya memberikan pulpen kepada Marwah untuk menandatangani kontrak kerjanya.

Marwah tak percaya dengan Sisil yang mulai tak terbuka soal masalahnya. Namun ia memilih menyerah untuk kali ini membanu Sisil. Lalu ia meraih pulpen itu ditangan Sisil.

Marwah/"inget!! kalo lo berubah pikiran, lo bisa certia semua ke gue" ujarnya serius pada Sisil.

Sisil hanya bisa tersenyum getir. Bagaimana bisa ia menceritakan hal fatal ini pada sahabatnya Marwah.

🍃🍃🍃🍃

Malam harinya, toko dr. Dessert tutup lebih cepat. Karena besok hari libur yang dijatah oleh Marwah setiap 1 bulan sekalian Marwah memberi libur ditokonya selama dua hari sebagai ganti lembur di hari minggu mereka yang terpakai untuk kerja di toko.

Marwah yang tengah bermalasan dikasurnya pun sedang melihat-lihat pesan dari mas Dimas yang selalu dibalas telat.

Marwah/"sesibuk itu kah??" gumamnya sendiri yang membolak balikkan layar handphonenya tapi tak kunjunh mendapat balasan pesan dari mas Dimas.

Tiba-tiba nada dering handphonenya berbunyi, yang dengan antusias Marwah ambil tanpa melihat nama si penelfon. Dan ternyata suara wanita muda menyambut hallonya.

Safa/"Marwah??"

Marwah/"kak safa???"ujarnya kecewa.

Safa/"apa-apa sih kok kamu jawabnya kayak kecewa gitu??"

Marwah/"hehehe, maaf, ada apa kak?? mecca mana??"

Safa/"kamu ini yaaa?? kalo gak ditelfon gak akan ada kabar dari kamu!!" jelasnya geram pada Marwah.

Marwah/"ah, maaf"

Safa/"kamu kemari yaa,nginap disini, kan besok toko liburkan??"

Marwah/"hhhmm"

Safa/"gak pakek mikir, mama papa udah dirumah nie"

Marwah/"serius??" ucapnya tak percaya.

Safa/"iyya, makanya kemarin yaa, kita kumpul"

Marwah/"oke!!" jawabnya senang seraya memutuskan komunikasi itu.

Namun sesaat Marwah sadar. " kalo tar ditanyak soal Mas Dimas lagi gimana??" rutunya sendiri yang baru teringat akan janjinya 4 bulan lalu untuk memperkenalkan mas Dimas pada mama papa.

Terpopuler

Comments

Debu Permata

Debu Permata

kayak nya iyaa...

2022-01-07

0

Siti Fatimah Fatimah

Siti Fatimah Fatimah

hamil kali

2021-12-26

1

Anak dalam kandungannya Sisil, anaknya Dimas.. mereka berdua selingkuh saat Marwah ke Prancis untuk belajar tata boga.. dan berlanjut sampe dia tekdung lalala..

2021-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!