Pagi itu seperti biasa, kegiatan dipagi hari toko dr. Dessert telah dimulai jam 5 dini hari. Marwah yang sendiri terjun langung untuk membuat roti-roti di tokonya. Namun tepat di pukul 8 pagi para karyawan yang berjumlah 6 orang, satu persatu berdatangan dan langsung dengan job des masing-masing.
Marwah mempunyai seorang asisten yang dapat ia percayai, yaitu Lily. Lily telah lama ikut Marwah, ia anak dari pegawai terdahulu yang bekerja bersama mama Wulan.
Pagi itu Marwah tengah menghitung-hitung bahan yang akan ia belanja untuk stok bahan toko. Namun ditengah keseriusannya Lily datang mendekat.
Lily/"mbak marwah??"
Marwah hanya menoleh sekilas.
Lily/"mbak udah dengar info gak?? kalo ada pengembang yang memugar hotel yang udah lama itu loh mbak??"
Marwah/"???"
Marwah tak begitu respon dengan pertanyaan Lily.
Lily/"ikh mbak ini!!" ujarnya geram.
Marwah hanya mendegus pelan, dan ia pun menatap Lily.
Marwah/"trus??"
Lily/"kata mbak sisil ini bakal jadi hotel berbintang loh mbak??"ujarnya semangat.
Marwah/"ooh, ya bagus kalo gitu" ujarnya seraya melanjutkan kembali mencatat bahan-bahan kue.
Marwah tak heran jika info itu datang dari Sisil, karena sahabatnya ini memang bekerja di konsultan kontraktor yang memang selalu beurusan dengan para pengusaha yang akan membangun gedung baru.
Sesaat Marawah berhenti, dan meraih handphonenya dan membuka layar smartphonenya itu dengan cepat. Dan mencari nama sahabatnya Sisil yang hampir 2 minggu tak mengunjungi tokonya.
Namun dari sebrang sana ia tak mendapat jawaban dari sahabatnya itu.
Marwah/"huuufft, kemana sih anak itu?? apa segitu sibuknya ya??" gumamnya sendiri. Lalu ia melihat kearah luar kaca jendela tokonya yang terlihat suasana pagi kota Jakarta yang pasti macet dijam-jam pagi begini.
🍃🍃🍃🍃
Disisi lain, disebuah kediaman keluarga Aritama suasana pagi tetap hening. Nyonya rumah sudah sedari tadi pagi mondar mandir di meja makan dengan menghidangkan sarapan pagi bersama bibik Tun.
Nyonya Aritama/"bik, Erwin belum bangun??"
Bik tun/"belum nyah, apa bibik bangun??"
Nyonya Aritama/"JANGAN bik!! biarin aja anak itu terlambat, biar dia tau kalo punya istri itu penting!!" gumannya yang geram dengan anak laki-laki pertamanya yang masih betah melajang.
Erwin Aritama (37) anak pertama dari keluarga Aritama ini adalah seorang pengusaha muda yang tengah mengembangkan sayap ke dunia perhotelan. Keluarga Aritama memiliki 3 anak, pertama Erwin Aritama, yang kedua Edwin Aritama dan yang ketiga Eza Aritama.
Sebagai anak tertua dari tiga bersaudara, ibunda Erwin ingin putranya memiliki istri. Karena diusia yang cukup matang Erwin masih betah melajang dengan berbagai macam alasan sehingga membuat geram ibunda Erwin yang sudah ingin menimbang cucu lebih banyak. Karena dari ketiganya hanya Eza yang baru menikah dan itu pun tinggal jauh dijepang.
Bik Tun/"tapi nyah, tar tuan Erwin bisa marah!!" ucapnya cemas karena tau tiap tipikal ketiga anak majikannya yang ia rawat dari kecil.
Nyonya Aritama/"bibik takut sama saya apa Erwin??" ucapnya ngancam.
Bik tun reflek kaget ketika kalimat pertanyaan itu keluar dari mulut majikannya.
Bik tun/"yaah sama nyonyah" jawabnya menyerah.
Nyonya Aritama/"bagus!! kali ini kita liat, apa lagi alasannya untuk tidak menikah!!" gumannya yang tak sabar ingin berdebat dengan putra tertuanya.
Dan benar saja, Erwin keluar dari kamarnya jam setengah sembilan pagi dengan wajah masam. Dan ia pun berjalan menuju meja makan yang terlihat nyonya Aritama tengah mengobrol hangat dengan bibik tun.
Erwin/"kenapa mama tak bangunkan Erwin!!" marahnya kepada wanita paruh baya yang menyambutnya dengan senyum puas.
Nyonya Aritama /"pagi sayang!! kamu mau sarapan??" ujarnya santai seraya mengambil roti bakar dan menaruh selai coklat disana.
Erwin mencoba mengontrol emosi, dan ia terjebak dipermainan mamanya sendiri yang membuat ia untuk bangun terlambat lagi.
Erwin/"erwin kekantor mah" ucapnya kesal seraya melewatkan meja makan meninggalkan wanita dua wanita paruh baya itu.
Nyonya Aritama/"Erwin!!"panggilnya tegas.
Sontak langkah Erwin terhenti. Lalu nyonya Aritama mendekat dan meraih tangan anaknya dan meletakkan roti yang telah teroles selai coklat.
Nyonya Aritama/"cari kan mama menantu!! biar dia yang akan mengurus segala kebutuhan kamu, bahkan kamu pun akan bisa bangun lebih pagi lagi jika kamu memiliki istri!!" ucapnya datar namun ada penekanan disana yang harus anaknya patuhi. Dan seketika wajah lembut nyonya Aritama pun tersenyum hangat kepada anaknya dan membenarkan dasi yang tersemat disana yang terlihat asal dikaitkan.
Erwin hanya bisa menghela nafas. Lagi dan lagi permintaan ibundanya untuk menyuruhnya menikah akhir-akhir ini gencar digaugkan semenjak Edwin adiknya telah menetapkan tanggal pernikahan dengan Soraya kekasihnya.
Dengan wajah menahan kesal Erwin pun berjalan keluar rumahnya meniggalkan ibundanya begitu saja. Ia berjalan kegarasi mobil yang terlihat pak Doyok tengah mengelap mobil putih sedan mewah miliknya.
Pak Doyok/"mau jalan tuan??" ujanya seraya berlari kecil untuk membuka pintu mobil sedan mewah itu. Namun tangan Erwin menolak pelan.
Erwin/"gak pak, mau naik motor aja!!" ujarnya meraih helm di rak helm miliknya yang tersusun rapi di rak helm yang berjejer helm keren disana. Dan tanpa ragu Erwin menaiki motor Ninja besar.
Dan seketika halaman rumah megah itu mengelegar suara motor besar milik Erwin dan seketika motor itu melaju keluar dari halaman rumah dan mulai menyusuri jalan obu kota yang lengang.
Dan ketika sampai di kantornya, ia langsung menuju meja sekertarisnya Chandar.
Erwin/"kau!! cepat carikan aparteman diseputaran sini!!"
Sekertaris cha/"hah?? kenapa?? kalo nyonya marah gimana??" gumannya heran pada sahabat sekaligus atasannya ini.
Erwin/"hhhmm, jadi selama ini kau hanya makan gaji buta pada ku, tapi tetap patuh pada ibu ku?? pengkhianat!!" tukasnya kesal lalu masuk kedalam ruangannya yang terlihat beberapa dokumen telah berjejer disana. Sekertaris Chandra pun ikut masuk kedalam ruangan atasannya itu.
Sekertaris Chandra/"hey!! ayo laah erwin, ibumu hanya ingin kau menikah, apa susahnya sih?? sebegitu banyak wanita yang tergila-gila padamu apa tak satupun yang kau suka??"
Erwin/"apa kau mau aku mutasi ke NTT??" ancamnya.
Dan seketika Sekertaris Chandra ciut, ia tau betul sifat sahabat nya ini paling benci urusan pribadi masuk keranah kantornya. Bagi Erwin kerja no. 1 dan akan tetap no. 1.
Erwin yang dulu pernah merasakan bagaimana Ayahnya bangkrut hingga mereka sekeluarga harus keluar dari Jakarta untuk melarikan diri dari rentenir dan tak berselang lama Ayahnya pun jatuh sakit dan meninggalkan segala urusan dipundak Erwin yang baru selesai menamatkan SMA. Sungguh tak mudah untuk Erwin bangkit dari keterpurukannya.
Sehingga kini tak terlintas dibenaknya soal wanita apa lagi menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
evita19
Thor typo nya bikin aku ketawa, masa menimbang cucu Thor, harusnya menimang,
🙏🙏🙏
2021-04-07
0
𝕤𝕒𝕟𝕠
Erwin sama wulan selisih nya gak banyak umurnya.. si wulan bakal jadi ibu mertua rasa adik kakak
2021-03-30
0
Nyinyit
jd ingat pengacara Johan yg diawal cerita pernah naik motor ....
2021-02-12
1