Ch.5 Ancaman

Maisa menyipratkan cat warna putih menggunakan sikat gigi untuk membuat efek bintik cahaya. Ia meletakkan kuasnya, menghentikan rekaman dari kameranya. Sebuah lukisan sederhana panorama malam dihiasi kelip bintang. Ada tiga buah bintang jatuh. Siluet sebatang pohon berdiri kokoh, diterpa sinar bulan. Gadis itu memindahkan video ke laptop dan mulai mengeditnya.

Bi Tari mendekati gazebo di belakang rumah di mana Maisa masih asik dengan laptopnya. Di samping gazebo ada sebatang pohon mangga dan kolam ikan kesayangan Pak Chandra. Nampan yang dibawa berisi es lemon kesukaan Maisa dan beberapa cemilan.

"Bibi tidak mengerti lukisan sama sekali. Tapi lukisan ini bagus, Non."

Bi Tari meletakkan nampan di atas meja. Maisa tersenyum, matanya melirik ke arah lukisan yang baru dibuatnya.

"Terima kasih, Bi."

Hampir tiga jam Maisa berkutat di depan laptop, jemarinya menari lincah mengedit video yang barusan di rekamnya. Telunjuknya mengklik tombol enter, selesai merender, tinggal video diupload di channel Youtube dan Instagramnya dengan nama Aporia.

Suara deru mobil memasuki pekarangan. Maisa bergegas ke ruang tamu menyambutnya dengan senyum berkembang di wajahnya. Pak Chandra baru saja datang dari kantornya langsung berlalu setelah membalas salam darinya. Wajahnya datar seperti biasanya.

Maisa memandangnya dengan wajah sedih hingga siluetnya menghilang dari balik tangga. Diacuhkan memang menyakitkan. Dia kembali ke gazebo, videonya selesai di upload. Untuk mengusir rasa galau, pikirannya disibukkan membalas DM Instagram.

Pak Chandra memandang putrinya dari jendela lantai dua. Sulit rasanya membalas sambutan hangat darinya. Hatinya juga terasa sakit saat melihat putrinya bersedih. Namun ego masih menguasai pikirannya. Ada perasaan aneh menggelitik saat melihat putrinya tersenyum sembari mengetik sesuatu di laptopnya. Maisa menyadari keberadaan ayahnya, dia melambaikan tangannya. Pak Chandra langsung menutup tirai jendelanya.

...****...

Maisa berusaha menghindari Ken. Kio pasti tak suka jika temannya dekat dengannya. Ia memilih sembunyi di perpustakaan atau mendekam di ruang lukis sambil melanjutkan lukisan realistiknya yang belum selesai.

Gadis itu menoleh ke sana kemari memastikan Ken tidak ada. Ia pergi ke perpustakaan sendirian. Mia sudah melancong entah kemana padahal sebentar lagi jamnya masuk kuliah. Maisa bermaksud mengambil kartu anggota perpustakaan yang beberapa hari yang lalu dibuatnya.

Kebetulan pengunjung perpustakaan sedang sepi. Ketika Maisa hendak masuk, tangannya ditarik dengan kasar oleh seseorang. Ia kaget dan nyaris menonjok orang yang menariknya itu.

Ternyata orang itu adalah kakaknya. Wajahnya terlihat masam seperti sedang menahan marah. Dengan sedikit bingung, ia mengikuti kakaknya.

Kio menekan tubuh Maisa ke dinding untuk membuatnya tak berkutik. Napasnya naik turun menahan marah. Maisa hanya memandangnya dengan penuh tanda tanya. Apa ia ketahuan pernah bertemu dengan Ken? Sepertinya tidak menurut anggapannya.

“Aku kan sudah bilang. Jangan mendekati temanku,” kata Kio dengan amarah yang meledak-ledak.

Maisa hanya diam saja membuat Kio semakin marah. Ia menekan tangannya lebih keras hingga membuat Maisa tersengal-sengal. Tapi Kio tak mau ambil peduli. Hatinya diliputi dengan amarah.

Maisa mendorong tubuh Kio, menjauhkan darinya. Kio mengendurkan tekanan tangannya. Maisa berusaha mengambil oksigen sebanyak-banyaknya, dan menelengkan kepalanya heran. Ia menyunggingkan seulas senyuman penuh arti.

“Kenapa Kak Kio marah begitu? Aku tidak mengambil temanmu. Lalu apa masalahnya? Apa semua yang kulakukan mengganggumu?” tanya Maisa tenang dan terdengar lembut di telinga.

Kio geram mendengarnya. “Heh, kau itu tidak punya hati mana tahu perasaan orang lain. Kau cuma mau merebut semuanya, kan? Seperti saat itu."

Nyut! Hatinya terasa nyeri saat Kio mengatakan hal yang menyakitkan. Tangannya mengepal erat. Ingin rasanya memukulnya. Ia mencoba menahan semua perasaannya, mempertahankan wajah datarnya. Ia tak boleh terlihat lemah dihadapan laki-laki itu.

“Cuma itu saja, kan?” ujar Maisa berusaha kalem.

Kio menghempaskan Maisa ke dinding dengan kasar. Tatapan matanya penuh dengan kebencian. Maisa balas menatapnya dingin. Kio meninggalkannya. Maisa terbatuk-batuk, Kio menekannya kelewat keras. Meski sebenarnya ia bisa melepaskan diri dengan mudah. Akan tetapi dirinya tidak mau menunjukkannya dan tidak ingin membuat masalah.

Maisa merapikan pakaiannya yang kusut. Setelah mengambil kartu perpustakaan, ia melangkah keluar, menyusuri koridor kampus. Selama menuju kelas, gadis itu memegang tangannya yang terasa nyeri.

“Dasar kakak. Menggencet orang tidak kira-kira,” gerutunya.

"Habis ini ada rencana kemana?" Mia menjajari langkah kaki Maisa. Keduanya keluar kelas. Mata kuliah hari ini cukup singkat.

Maisa memeluk beberapa buku di tangannya. "Rencana mau ke klub seni sebentar."

"Wah padahal tadi mau ajak jalan." Mia memanyunkan bibirnya.

Maisa tertawa kecil. "Sorry! Lain kali, ya"

Keduanya berpisah di persimpangan koridor. Mia bergabung dengan beberapa temannya. Ia melambaikan tangan padanya. Maisa balas melambaikan tangan.

Gadis itu melanjutkan ke tujuan semula. Dari arah depan dia melihat Ken dan Erik berjalan ke arahnya. Mata keduanya bertemu pandang. Dari arah samping koridor ada Kio yang tengah berjalan menghampiri mereka.

Agak sedikit panik. Matanya melirik ke depan dan ke samping. Otaknya bekerja dengan cepat, Maisa segera memutar badan berbalik arah. Namun ada kejadian yang tidak terduga.

Ken mempercepat langkahnya diikuti Erik yang terlihat kebingungan. Gadis di depannya terlihat panik. Seseorang lari terburu-buru tanpa melihat jalan, menabrak bahu Maisa. Gadis itu kehilangan keseimbangannya.

Maisa terkejut, menjatuhkan buku yang dibawanya. Tangannya serta merta menarik kerah baju Erik dan Ken yang sudah dihadapannya. Tidak ada adegan romantis dimana male lead menolong female lead jika ada masalah. Ketiga-tiganya ambruk mencium lembutnya lantai porselen.

Terdengar bunyi gedebug cukup keras. Punggung Ken dan Erik membentur lantai. Maisa jatuh diantara keduanya. Wajahnya nyaris membentur lantai jika Ken tidak menahannya. Beberapa orang yang lewat hanya tertawa melihat kejadian barusan.

"Woi! Kalau jalan lihat-lihat dulu dong." Erik mengumpat kesal pada orang yang menabrak mereka tadi. Tapi sepertinya orang itu sudah melarikan diri.

"Anjir lah," gerutunya kesal.

Maisa bergegas bangun memunguti bukunya yang berserakan dibantu Ken. Kio menghampiri dan membantu Erik berdiri. Ken menyerahkan buku pada Maisa. Gadis itu tersenyum mengucapkan terima kasih.

"Kamu tidak apa-apa, kan? tidak ada yang terluka, kan?" Ken memperhatikan gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepala, menelisik kalau ada luka di tubuhnya. Ada apa dengannya, rasanya aneh tiba-tiba mengkhawatirkan seseorang. Gadis itu menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor.

Maisa menggelengkan kepalanya. Ia harus segera pergi dari sini. Ada seseorang yang menatapnya tajam sejak tadi, seolah menyuruhnya segera menyingkir. Ia melirik kakaknya yang membisu namun mengeluarkan aura tak menyenangkan. Maisa mengucapkan terima kasih sekali lagi dan bergegas membalikkan melarikan diri.

"Tunggu..." Ken mencoba menangkap pergelangan tangannya namun tak berhasil. Gadis itu dengan cepat menghilang di ujung koridor.

Erik terlihat heran pada sahabatnya yang satu ini. Sepertinya ia sangat tertarik dengan gadis barusan. Namun anehnya Kio terlihat tidak menyukainya. Ada apa dengan keduanya. Ia merasa tidak asing dengan gadis itu.

"Tunggu! Dia cewek yang waktu itu menendang botol, kan?" tanyanya pada Kio.

Kio membisu. Ken meliriknya, merasa kalau Kio membenci gadis itu. Apa hubungannya dengan gadis itu. Ada rasa kesal muncul di sudut hatinya. Di sisi lain, ia mendapat alasan lain tertarik untuk mendekati gadis itu. Ujung bibirnya naik membentuk senyuman.

Terpopuler

Comments

Ranran Miura

Ranran Miura

kio nih ada masalah apa sih? jangan terlalu benci, lama-lama suka hlo wkwk

2022-06-19

0

Senajudifa

Senajudifa

sampai sini dulu ya aumy besok lanjut lg bacax

2022-06-12

0

Bunda Abizzan

Bunda Abizzan

Sekuntum bunga untuk karya indahnya kak,,
Salam dari "Perjalanan Cinta Qonita"

2022-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Jakarta, Aku Kembali!
2 Ch.2 Kejadian Tak Terduga
3 Ch.3 Sang Pelindung
4 Ch. 4 Penasaran
5 Ch.5 Ancaman
6 Ch.6 Mengejarmu
7 Ch.7 Bersitegang
8 Ch.8 Cemburu Part 1
9 Ch. 9 Cemburu Part 2
10 Ch. 10 Masalah Baru
11 Ch. 11 Bersandarlah Padaku
12 Ch.12 Kenangan Buruk Part 1
13 Ch.13 Kenangan Buruk Part 2
14 Ch.14 Kenangan Buruk Part 3
15 Ch.15 Maafkan Aku!
16 Ch.16 Pelaku Sebenarnya
17 Ch.17 First Date
18 Ch.18 Jangan Sentuh Adikku!
19 Ch.19 I Miss You
20 Ch.20 Posesif
21 Ch.21 Dia Milikku!
22 Ch.22 Tamu Tak Terduga
23 Ch.23 Triple Date
24 Ch.24 Hari yang Buruk
25 Ch.25 Membuat Perhitungan
26 Ch.26 Membuat Perhitungan Part 2
27 Ch.27 Mia Patah Hati
28 Ch.28 Masih Ada Kesempatan
29 Ch.29 Jangan Terluka
30 Ch.30 Rival
31 Ch.31 Wawancara Lepas
32 Ch.32 Terciduk
33 Ch.33 Skandal
34 Ch.34 Menyamar
35 Ch.35 Pantai
36 Ch.36 Klarifikasi
37 Ch.37 Terpesona
38 Ch.38 Kucing-kucingan
39 Ch.39 Keluarga Ken
40 Ch.40 Melarikan Diri
41 Ch.41 Keceplosan
42 Ch.42 Keluarga Ken Part 2
43 Ch.43 Kunjungan Mia
44 Ch.44 Ditolak
45 Ch.45 Persiapan Ultah
46 Ch.46 Pertolongan Pertama
47 Ch.47 Shopping
48 Ch.48 Pesta Ulang Tahun
49 Ch.49 Berita Mengejutkan
50 Ch.50 Kenyataan Pahit
51 Ch.51 Bimbang
52 Ch.52 Jatuh Hati
53 Ch.53 Pameran Seni
54 Ch.54 Hujan
55 Ch.55 Pewaris
56 Ch.56 Minggat
57 Ch.57 Negosiasi
58 Ch.58 Kembalilah
59 Ch.59 Hati yang Membeku
60 Ch.60 Masa Lalu Maisa Part 1
61 Ch.61 Masa Lalu Maisa Part 2
62 Ch.62 Apa yang sudah kulakukan
63 Ch.63 First Kiss
64 Ch.64 Kolektor Lukisan
65 Ch.65 Impian
66 Ch.66 Sesukamu Saja
67 Ch.67 Mimpi Buruk
68 Ch.68 Undangan Makan Malam
69 Ch.69 Album Usang
70 Ch.70 Mencoba Peluang
71 Ch.71 Kawan Lama
72 Ch.72 Bertahan
73 Ch.73 Siapa Laki-Laki Itu?
74 Ch.74 Persiapan
75 Ch.75 Laki-laki Brengsek Itu
76 Ch.76 Akan Kubalas!
77 Ch. 77 Kembalilah
78 Ch. 78 Kejutan
79 Ch. 79 Kembali ke Jogja
80 Ch.80 Selamat Jalan
81 Ch.81 Perubahan Jadwal
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Ch.1 Jakarta, Aku Kembali!
2
Ch.2 Kejadian Tak Terduga
3
Ch.3 Sang Pelindung
4
Ch. 4 Penasaran
5
Ch.5 Ancaman
6
Ch.6 Mengejarmu
7
Ch.7 Bersitegang
8
Ch.8 Cemburu Part 1
9
Ch. 9 Cemburu Part 2
10
Ch. 10 Masalah Baru
11
Ch. 11 Bersandarlah Padaku
12
Ch.12 Kenangan Buruk Part 1
13
Ch.13 Kenangan Buruk Part 2
14
Ch.14 Kenangan Buruk Part 3
15
Ch.15 Maafkan Aku!
16
Ch.16 Pelaku Sebenarnya
17
Ch.17 First Date
18
Ch.18 Jangan Sentuh Adikku!
19
Ch.19 I Miss You
20
Ch.20 Posesif
21
Ch.21 Dia Milikku!
22
Ch.22 Tamu Tak Terduga
23
Ch.23 Triple Date
24
Ch.24 Hari yang Buruk
25
Ch.25 Membuat Perhitungan
26
Ch.26 Membuat Perhitungan Part 2
27
Ch.27 Mia Patah Hati
28
Ch.28 Masih Ada Kesempatan
29
Ch.29 Jangan Terluka
30
Ch.30 Rival
31
Ch.31 Wawancara Lepas
32
Ch.32 Terciduk
33
Ch.33 Skandal
34
Ch.34 Menyamar
35
Ch.35 Pantai
36
Ch.36 Klarifikasi
37
Ch.37 Terpesona
38
Ch.38 Kucing-kucingan
39
Ch.39 Keluarga Ken
40
Ch.40 Melarikan Diri
41
Ch.41 Keceplosan
42
Ch.42 Keluarga Ken Part 2
43
Ch.43 Kunjungan Mia
44
Ch.44 Ditolak
45
Ch.45 Persiapan Ultah
46
Ch.46 Pertolongan Pertama
47
Ch.47 Shopping
48
Ch.48 Pesta Ulang Tahun
49
Ch.49 Berita Mengejutkan
50
Ch.50 Kenyataan Pahit
51
Ch.51 Bimbang
52
Ch.52 Jatuh Hati
53
Ch.53 Pameran Seni
54
Ch.54 Hujan
55
Ch.55 Pewaris
56
Ch.56 Minggat
57
Ch.57 Negosiasi
58
Ch.58 Kembalilah
59
Ch.59 Hati yang Membeku
60
Ch.60 Masa Lalu Maisa Part 1
61
Ch.61 Masa Lalu Maisa Part 2
62
Ch.62 Apa yang sudah kulakukan
63
Ch.63 First Kiss
64
Ch.64 Kolektor Lukisan
65
Ch.65 Impian
66
Ch.66 Sesukamu Saja
67
Ch.67 Mimpi Buruk
68
Ch.68 Undangan Makan Malam
69
Ch.69 Album Usang
70
Ch.70 Mencoba Peluang
71
Ch.71 Kawan Lama
72
Ch.72 Bertahan
73
Ch.73 Siapa Laki-Laki Itu?
74
Ch.74 Persiapan
75
Ch.75 Laki-laki Brengsek Itu
76
Ch.76 Akan Kubalas!
77
Ch. 77 Kembalilah
78
Ch. 78 Kejutan
79
Ch. 79 Kembali ke Jogja
80
Ch.80 Selamat Jalan
81
Ch.81 Perubahan Jadwal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!