KANAYA
Di dalam apartemen mewah ada seorang gadis cantik sedang menikmati minuman dengan mata yang sembab sehabis menangis.
Kanaya amora seorang model cantik yang kini sedang patah hati karena mengetahui pacarnya telah menikah dengan wanita lain, padahal hubungan mereka sudah terjalin selama lima tahun seperti kredit mobil.
“Untuk apa aku menangis seperti ini coba? seorang kanaya amora masa nangis hanya karena seorang laki-laki sih?” gumam nya.
“Lebih baik selesaikan endorse yang sudah menumpuk dari pada membuang waktu, tapi bagaimana ini ini mataku sembab?” kanaya nampak kebingungan.
Kriinngg...
“Halo kak,” sapa kanaya setelah menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.
“Kamu lagi dimana, dari tadi kamu tidak bisa di hubungin ada apa? Jangan bikin orang khawatir bisa kan, tiap ada masalah selalu saja menghilang!” omel Nesya.
“Maaf kak, aku sedang di apartemen karena aku sedang tidak enak badan, apa foto buat endorse nya bisa dilakukan besok kak? boleh ya,” bujuk kanaya.
“Kamu tahu kamu itu tidak bisa bohong kepadaku kanaya, aku tahu kamu sedang menangis sekarang karena laki-laki itu, sudah berapa kali aku bilang dia laki-laki tidak baik tapi kamu tidak pernah mendengarkan ku itu karena kamu terlalu cinta sama dia,” Nesya terus saja memarahi kanaya.
“Kak, marah nya bisa nanti saja tidak? Aku mau istirahat dulu kepala ku sedikit pusing,” pinta kanaya.
“Ya sudah, kamu istirahat sana jangan menangis lagi kalau tidak mata mu akan semakin sembab.”
“Iya kak, babay kak nesya.”
Kanaya menutup sambungan telepon dari manager nya itu, “Keluar dulu deh cari cemilan kebetulan kak nesya membiarkan aku sendiri aku bisa membeli cemilan kesukaan ku yang penuh dengan bumbu-bumbu,” ujarnya riang selepas itu dia langsung bergegas mengambil kunci mobil dan pergi menuju supermarket.
°°°°
Setibanya di supermarket Kanaya mendorong troli ke tempat berbagai cemilan, dengan mata berbinar dia memasukan bermacam-macam jenis cemilan dengan bahagia.
“Uh cemilan kesayangan ku aku merindukan mu,” kanaya memeluk erat sebungkus keripik kentang tanpa perduli tatapan aneh pengunjung yang lain.
“Bunda kakak itu kenapa?” tanya seorang anak kecil.
“Jangan dicontoh ya sayang itu perbuatan tidak baik,” orang tua anak itu melangkahkan kaki nya dengan cepat agar anak nya tidak melihat tingkah kanaya dan meniru nya.
Setelah memasukan beberapa makanan ringan berbagai merek dan rasa tidak lupa kanaya juga membeli beberapa batang coklat, makanan yang selama ini selalu dia hindari jika bersama kak nesya sebab dia harus menjaga bentuk tubuh dan kesehatannya.
“Oh iya mumpung kak nesya membiarkan aku sendiri aku tidak boleh melewatkan dia,” kanaya mempercepat langkahnya menuju tempat mie instan dan memasukan ke dalam keranjang, “Oh ya aku juga harus membeli sayuran juga lalu daging dan sosis jangan lupa, emm apa lagi ya?” gumam kanaya sedikit bingung.
Di saat dia sedang sibuk memilih tanpa sengaja dia menabrak tubuh seseorang dengan troli belanjaannya.
Brugh.
“Maaf kan saya tuan, saya tidak melihat kalau ada orang di depan, sekali lagi saya minta maaf,” ujar Kanaya menunduk.
“Apa kamu tidak menggunakan mata mu saat berjalan?” tanya laki-laki itu dengan sedikit membentak sehingga membuat kanaya terkejut.
Sudahlah lebih baik minta maaf saja, aku tidak mau menjadi pusat perhatian, batin nya.
“Sekali lagi mohon maafkan saya tuan, lain kali saya akan lebih berhati hati saat berjalan,” pinta nya sambil menunduk tetapi bukan nya menjawab laki-laki itu pergi begitu saja dengan angkuh membuat kanaya geram.
Argh ingin sekali aku tarik rambut laki-laki itu dan juga wajah menyebalkan nya itu mau aku cakar rasa nya! batin kanaya sambil menahan emosi.
“Hah, sudahlah lebih baik kita lanjutkan belanja nya lalu setelah itu kita berpesta,” kanaya melanjutkan kegiatan berbelanja nya.
Selesai membayar kanaya pergi keluar dari supermarket,dia memasukan semua belanjaan nya kedalam bagasi mobil kemudian dia melajukan mobilnya ke sebuah kafe terlebih dahulu untuk membeli minuman dan kue.
Setibanya di kafe kanaya memesan segelas minuman dan juga beberapa kue tidak lama pesanan nya pun siap dia keluar sambil membawa satu cup minuman dan kue, kanaya berjalan dengan sangat riang kearah parkiran namun karena tidak berhati-hati dia menginjak tali sepatunya yang lepas sehingga dia terjatuh di hadapan seorang laki-laki dan sialnya minuman nya tumpah mengenai pakaian orang itu.
“Sepertinya aku sedang sial hari ini, apa kamu memang seceroboh ini? kenapa tali sepatu mu lepas saja kamu tidak menyadari nya? dan lihat lah pakaian ku terkena tumpahan minuman manis itu! atau jangan-jangan kamu memiliki masalah dengan mata mu? Lebih baik kamu ke dokter dan segera periksa!”
Kanaya dengan sedikit takut melirik ke arah laki-laki yang sedang marah di hadapan nya, setelah melihat wajah nya kanaya menjadi semakin takut.
“Maaf kan saya tuan,” ucap kanaya menunduk seraya menggerutu, huhu kenapa harus bertemu dengan laki-laki ini lagi?
“Apa kamu pikir dengan minta maaf bisa membuat pakaianku bersih seperti semula?” tanya lelaki itu menahan emosi.
“Biar saya ganti rugi pakaiannya tuan, atau biar saya cuci kan sampai bersih.”
“Tidak perlu, lebih baik kita kembali ke kantor sebab gue sudah tidak mood untuk menikmati secangkir kopi di kafe ini!”
“Baik,!” sahut sekretaris nya.
“Oh ya harapanku kedepannya semoga kita tidak pernah bertemu lagi wanita ceroboh!” ujar laki-laki itu seraya melepaskan jas nya lalu melemparkan nya ke arah kanaya dan dia langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kanaya yang menahan marah begitu saja.
“Heh laki-laki angkuh, siapa yang sudi bertemu lagi dengan mu!” teriak kanaya kesal, tanpa disadari dia sudah menjadi pusat perhatian oleh semua orang.
Kanaya pergi berlari masuk ke dalam mobil dan segera mengemudikan mobil nya menjauh dari sana.
“Hari ini benar-benar bukan hari keberuntungan ku, Lalu kenapa aku malah membawa jas laki-laki itu? Ah sudah lah aku laundry saja lumayan kalau lagi tidak punya uang aku bisa jual!” gumam nya sambil melempar jas tersebut ke kursi belakang.
Kanaya melajukan mobil menuju apartemen nya tapi sebelum itu dia membawa jas lelaki tersebut ke tempat laundry.
“Tidak ada surat-surat penting juga, hanya ada sebuah kartu atas nama Juliyant jovandra apa ini nama laki-laki itu? Sekretaris di Earthshine Group, baru jadi sekretaris saja sudah sombong seperti itu tapi sepertinya aku pernah mendengar nama perusahaan ini, hmm sudah lah tidak penting juga,” gumam kanaya lalu dia menyimpan kartu nama itu ke dalam saku.
Setibanya di apartemen kanaya langsung membuka salah satu kantong plastik dan mengambil sebungkus mie instan kuah, “Akhirnya mie time untuk mengembalikan mood ku,” Kanaya menyalakan kompor untuk merebus mie setelah matang kanaya memakannya dengan lahap walaupun masih terlihat kepulan asap yang menandakan bahwa mie itu masih sangat panas, bahkan dia sampai menyeruput kuah mie itu langsung dari mangkuk nya.
“Ya ampun aku merindukan makanan ini,” gumam nya riang.
“Rasa mie instan memang tiada duanya di bandingkan yang lain, makanan paling nikmat apalagi jika perasaan sedang galau,” tutur nya dengan riang.
Setelah mencuci alat masak dan makan nya kanaya mengambil segelas air hangat lalu dia menonton sebuah drama kesukaannya, tidak lupa dia membuka bungkus makanan ringan dan memasukan cemilan gurih itu kedalam mulut nya dan terus mengunyah tanpa henti.
“Aaahhh Kenapa rasanya menyenangkan sekali, andai setiap hari aku bisa menikmati hari-hari seperti ini aku pasti tidak akan sekurus ini,” teriaknya.
“Eh tapi jika aku menganggur tetap saja aku akan kurus sebab tidak punya uang untuk membeli makanan,” lanjutnya.
Kanaya mengambil ponselnya dan mengecek beberapa pesan masuk dan sekalian dia melihat ulang jadwal pemotretan yang di kirimkan oleh nesya kemarin, “Kenapa jadwal untuk bulan besok tidak ada hari libur nya?” gumam nya, kanaya meletakan ponsel di atas meja lalu dia melanjutkan menonton drama kesukaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Bundaku Arafa
baru mampir nih kyknya menarik...lanjut ahh
2021-05-13
0
Astirai
aku mampir bawa like thor...
baca jg bukalah hatimu untukku
2021-05-01
0
Bunga Syakila
menyimak aothor
2021-01-08
0