Aku dipertemukan denganmu tapi kamu dipersatukan dengan orang lain, Terkadang takdir memang selucu itu ~ Tania Larasati
Keesokan harinya Egy mengajak Tania bertemu untuk membicarakan perihal perjodohannya dengan Kay
Egy melajukan mobilnya menuju apartemen Tania, tak butuh waktu lama ia pun telah sampai disana. Dan ternyata Tania sudah menunggunya dilobby
"Sayang!" sapa Tania sambil melambaikan tangannya
Egy pun segera berjalan kearahnya
"Sudah menunggu lama, sayang?" Tanyanya ketika sampai didepan Tania
Tania pun langsung menghambur memeluk dan mencium pipi Egy
"Belum sayang, aku baru aja turun" jawabnya sambil bergelayut manja dilengan Egy "Emang kita mau ngomongin apa sih, sayang?" lanjutnya
"Nanti aja diomongin kalo udah nyampe sana" jawab egy "Ayo!" Lanjutnya sambil menggenggam jemari Tania menuju parkiran mobilnya
Egy lalu membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Tania duduk, setelah itu ia berjalan memutar dan duduk dibelakang kemudi, lalu ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, selama perjalanan hanya diisi dengan obrolan santai, tak butuh waktu lama mobilpun sampai ditempat tujuan mereka.
Dan disini, disebuah kafe didaerah Ibu Kota yang merupakan tempat langganan mereka. Egy sengaja mengajak Tania duduk dipojokan yang tidak terlalu banyak pengunjung, agar bisa lebih leluasa untuk membahas tentang perihal perjodohannya dengan wanita yang sama sekali belum pernah ia temui itu
Mereka duduk saling berhadapan, lalu mereka memesan makanan dan minuman favorit masing-masing
Setelah pelayan pergi, Egy mulai membuka percakapan dan menceritakan perihal rencana perjodohannya
"Jadi orang tua kamu mau menjodohkan kamu dengan putri dari teman mereka?" tanya Tania dengan wajah meram padam menahan amarah, setelah mendengar cerita egy bahwa ia telah dijodohkan
"Iya, aku enggak bisa nolak keinginan orang tuaku" jawab Egy pasrah "Kamu taukan aku enggak bisa melawan orang tuaku?" Sambungnya
"Tapi ini udah zaman modern, Sayang, Udah bukan zaman Siti Nurbaya lagi" Jawab Tania dengan nada yang mulai meninggi
"Terus aku harus gimana, Tania?" Tanya Egy kebingungan antara memilih Tania atau mengikuti keinginan orang tuanya
"Pokoknya aku enggak mau putus!" ungkap Tania masih mempertahankan egonya "Setelah apa yang kita lewati, dan sekarang kamu mau ninggalin aku gitu aja?" sambungnya dengan suara rendah dan mata yang berkaca- kaca
"Aku enggak mungkin melawan orang tuaku, Tania" Ucap Egy sambil menunduk, menutupi segala macam rasa yang berkecamuk didadanya "Tapi kamu tetap disini!" sambungnya dengan meletakkan tangan kiri didada dan menatap sendu Tania, tatapan mata yang mengisyaratkan bahwa dia sangat mencintai Tania tapi keadaan yang tak memungkinkan untuk terus bersama
Tania menangis sejadi-jadinya, perjuangannya selama bertahun-tahun untuk mendapatkan restu kedua orang tua Egy kini hanculah sudah. Dipeluknya erat-erat sebagai tanda betapa takutnya ia kehilangan Egy, sosok yang hangat ramah, perhatian, dan sosok yang begitu ia cintai dan mencintainya
Untuk sesaat Tania ingin menjadi egois, dia tidak ingin kehilangan seseorang yang teramat sangat ia cintai, tapi disisi lain ia tak mungkin menentang keinginan orang tua Egy
Disebuah kamar apartemen terlihat seorang gadis yang nampak begitu kacau, dengan mata sembab dan rambut yang acak-acakan sebagai tanda bahwa ia tidak sedang baik-baik saja,
Nampak botol minuman keras dan pecahan kaca berserakan dimana-mana, bantal guling terlempar disembarang tempat, sprei yang acak-acakan hingga terlepas dari tempatnya, dan selimut yang entah dimana rimbanya sekarang.
Suasana kamar yang dulu selalu terlihat bersih dan rapi, sangat berbanding terbalik dengan keadaannya sekarang ini, sudah bukan seperti kamar melainkan seperti kapal pecah
Sang manager hanya bisa pasrah dan terus menemani Tania. Sejak pertemuan terakhirnya dengan Egy seminggu yang lalu, Tania sudah seperti kehilangan kewarasannya, ia terus menerus menenggak minuman keras tanpa makan sedikitpun, sesekali ia mengamuk dan menghancurkan barang-barang yang ada didalam kamarnya
Sudah berulang kali sang manager mencoba untuk menenangkannya tapi hasilnya sama saja
"Sudahlah Tania, jangan seperti ini!" ucap sang manager iba
Sungguh melihat Tania yang seperti ini membuat hatinya sakit, sebelumnya tak pernah ia melihat Tania sekacau ini, apapun masalah yang ia hadapi
Tapi sekarang, ia bahkan sudah tidak mengenali sosok yang sedang dihapannya ini.
Tania adalah sosok yang ceria, murah senyum, dan sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja. Ia akan tetap tersenyum walau begitu banyak masalah yang menimpanya
"Segala sesuatu itu sudah digariskan oleh Tuhan, Tania" sambungnya
"Tapi kenapa takdir sekejam ini sama gue, La?" Tanya Tania dengan menatap sendu Lala
Lala adalah nama sang manager, yang sudah menemani Tania dari sebelum menjadi seorang model terkenal. Ia sudah seperti sahabat sekaligus saudara bagi Tania yang hidup sebatang kara
"Bukan takdir yang kejam Tania, Lo harus kuat, lo bisa ngelewatin ini semua, gue yakin!" ucapnya mantap "Tuhan enggak akan kasih ujian diluar batas mampu dan sanggup hambanya" imbuhnya sambil mengusap bahu Tania
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments