"Udah dari tadi?" Sapa orang tersebut lalu duduk dihadapan Egy dan Tania
"Iya!" Jawab mereka singkat
"Kenapa tuh muka ditekuk gitu bro?" Tanya Rangga menatap Egy dan Tania bergantian
Bukannya menjawab pertanyaan Rangga, Egy malah balik bertanya "Sendirian aja lo kesini?" Tanyanya sambil celingak celinguk mencari keberadaan seseorang
"Gue sama Roy" Jawabnya
Rangga dan Roy adalah sahabat Egy, mereka bersahabat sejak masih SMP
"Mana orangnya?"
"Tuh!" jawabnya sambil menunjuk arah pintu masuk, yang memperlihatkan seorang pria tampan sedang menggoda dua gadis belia
"Huuuh, dasar pedofil" ungkap Egy, sambil geleng² kepala melihat kelakuan sahabatnya itu "Enggak pernah berubah dari dulu, kalau ngeliat cewek bening dikit" sambungnya
"Hmmm kalian lagi ada masalah?" Tanya Rangga penasaran melihat sahabatnya itu
"Enggak kok" Jawab Tania
"Tapi gue liat kalian enggak baik-baik aja, gue merhatiin dari tadi kalian debat loh" Tukasnya
Egy menarik napas dalam lalu mengeluarkannya secara kasar kemudian menjawab "Iya, ini perihal restu orang tua gue"
"Haii, kalian kusut amat tuh muka?" Sapa Roy yang baru bergabung, ia lalu duduk disebelah Rangga
"Udah dapet nomer WA dua ABEGEH tadi?" Cibir Rangga
"Pastinya dong" Jawabnya bangga
"Woy kenapa kagak dilanjutin ceritanya bro?" Ucap Rangga mengagetkan Egy yang sedari tadi diam
Egy kemudian melirik Tania, meminta Tania untuk menjelaskan kepada mereka
Kemudian Tania membuka suara menceritakan semua yang terjadi sampai ia bertemu dengan Kay
Rangga hanya menanggapi dengan melongo cerita Tania tersebut, ia masih tak percaya dengan apa yang sahabatnya alami
"Tragis" Satu kata meluncur bebas dari mulut Roy
"Ya gitu lah bro, makanya gue bingung" ungkap Egy dengan wajah masamnya
"Kenapa lo enggak coba ngmng sama orang tua lo, kalau lo enggak mau dijodohin" Rangga memberi saran
"Udah, tapi mereka tetep ngotot, lo tau kan gimana kerasnya bokap nyokap gue"
"Tapi kan ini udah zaman modern bro?" ungkap Roy " Masih musim gitu main jodoh-jodohin anak? sambungnya
"Entahlah bro, rasanya gue kayak makan buah simalakama kalau situasinya begini"
"Terus elo gimana, Tan?" Tanya Roy menatap Tania
"Gue Cinta sama dia, tapi restu orang tua itu diatas segalanya" ungkap Tania dengan mata berkaca-kaca menahan sesak didadanya
"Jadi lo nyerah?" Tanya Rangga "Lo ikhlas ngeliat dia nikah dengan perempuan lain?" imbuhnya tak percaya dengan jawaban Tania
"Gue yakin kalau dia jodoh gue, dia bakal balik lagi ke gue, walau begitu banyak cobaan yang harus kami hadapi" Satu tetes kristal bening meluncur bebas dari mata Tania
"Sorry, gue enggak bisa kasih solusi apa-apa kalau perihal restu" Ungkap Rangga
Mereka lalu melanjutkan obrolan yang lebih ringan untuk mengalihkan kesedihan Egy dan Tania, sesekali mereka tertawa mendengar kekonyolan Roy perihal PDKTnya yang berakhir tragis akibat mendekati istri orang
"Sumpah tuh, pengen banget gue gibeng tuh lakinya, udah tua bangka bauh tanah tapi gayanya selangit" ungkap Roy kesal
"Sekarang aja ngomong gini, kemaren pas dibawain golok sama tuh aki-aki keberanian lo kemana" Rangga mencibir
"Nah kalau gue kena tebas tuh golok gimana coba, mau lo kehilangan sahabat yang tingkat kegantengannya begitu ugal-ugalan?"
"Udah ih, kalian lucu banget deh!" ucap Tania "Lagian elo tuh ya, Roy kalau mau ngedeketi cewek tu diliat dulu, bukan main pepet terus" Lanjut Tania menasehati kekonyolan Roy
"Iya, itu yang terakhih kalinya gue ngedeketi bini orang"
Mereka terus berbincang hingga pukul 10 malam, lalu mereka memutuskan pulang kerumah masing-masing, sementara Egy memutuskan untuk mengantar Tania pulang keapartemennya
Sesampainya diapartemen Tania malah menarik Egy untuk mengajaknya masuk dan menginap disana
"Aku rindu kamu" Bisik Tania sambil membuka kancing kemeja Egy, ia lalu mendekatkan bibirnya kebibir Egy. Tanpa menunggu lama, Egy langsung menyambar bibir Tania, Dilum**nya bibir itu dengan lembut
Ciuman yang awalnya begitu lembut kini berubah semakin panas dan menuntut satu sama lain, kemeja yang Egy kenakan sudah terlepas dari tubuhnya, ia lalu membuka dress yang Tania kenakan dan membuangnya asal, ia menanggalkan satu persatu pakaian yang melekat ditubuh mereka
Egy lalu membopong Tania, membawanya kesofa, (karena memang adegan yang awalnya ciuman itu masih diruang tamu) ia menciumi setiap jengkal bagian tubuh Tania, tak ada yang terlewat sedikitpun, ia juga meninggalkan banyak jejak kepemilikan disana, mereka melewati malam panjang dengan penuh keringat dan desahan kenikmatan
Keesokan harinya saat Tania bangun ia sudah tak mendapati Egy disampingnya, ia mencari disetiap sudut rumahnya, tapi Egy sudah tak disana, lalu derap langkah seseorang mengagetkannya
"Sudah bangun sayang?" Tanya seseorang itu sambil memeluk Tania dari belakang sambil menciumi leher Tania
Tania lalu berbalik dan membalas pelukan pria tersebut "Kufikir setelah kita menghabiskan malam bersama kamu akan langsung pergi meninggalkanku!" Ucap Tania manja
"Aku hanya turun kebawah untuk membeli sarapan, ayo sarapan!" Ajaknya sambil membawa Tania keruang makan
Mereka lalu sarapan, setelah itu Egy berpamitan untuk pergi kekantor
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments