Sepenggal Kisah Kaysa
Seorang gadis sedang duduk melamun dikursi balkon, terlihat dari matanya yang sembab bahwa ia habis menangis
"Kak, Kakak kenapa?" Tanya sibungsu Inggrid
"Enggak apa-apa kok dek" jawab Kaysa dengan senyum yang dipaksakan
"Enggak apa-apa kok matanya sembab gitu! Cerita lah Kak!" ucap sang adik sambil mengusap bahu Kay
"Kakak cuma lagi enggak enak badan aja kok dek" jawab sang kakak masih dengan senyum yang dipaksakan
"Kalau gitu kakak istirahat, jangan di luar, ayo masuk!" ajaknya sambil menarik lengan Kay masuk kedalam kamar
"Ya udah kakak istirahat dulu ya, dek! Selamat malam"
"Iya kak, selamat malam" jawab Inggrid sambil menutup pintu kamar
Setelah pintu tertutup, bukannya istirahat Kay malah menangis sejadi-jadinya
*flasback on*
Kay baru saja masuk rumah dilihatnya ayah, ibu, dan teman ayahnya sedang mengobrol
"_Assalamu'alaikum_" sapa Kay
"_Wa'alaikumsalam_" jawab mereka kompak
Kay lalu masuk dan mencium tangan ayah, ibu, dan teman orang tuanya
"Sini duduk nak!" pinta sang ibu, Kay pun duduk disebelah kiri ibunya
"Wah cantik sekali ya Kay, Tante sampe pangling loh" ucap tante Nilam
"Terima kasih untuk pujiannya Tante" jawab Kay sambil tersenyum malu, Kay bukan tipe perempuan yang suka dipuji, dia adalah sosok yang pemalu dan pendiam
"Gimana kuliah kamu nak, lancar?" tanya om malik
"_alhamdulillah_ lancar Om, sebentar lagi wisuda"
"Wah kalau gitu bisa langsung cepet prosesnya, Jeng!" sahut Tante Nilam sambil melihat Ibu Kay yang ada dihadapannya
"Proses apa Tante?" tanya Kay bingung
"Proses perjodohan kamu sama Egy anak Tante Nilam, nak" jawab ibu Kay santai
Kay yang baru mengetahui rencana orang tuanya pun kaget bukan kepalang
"Perjodohan?" tanyanya memastikan bahwa ia tak salah dengar
"Iya, nak" jawab Tante Nilam "kalian sudah dijodohkan, sejak kamu masih SD" lanjutnya
"Apa?" tanya Kay tak percaya dengan apa yang dia dengar
"Iya, itu benar nak" sahut Om Malik
"Tapi kami tidak saling kenal" jawab Kay yang masih tak percaya dengan apa yang mereka katakan
"Nantikan bisa saling mengenal setelah kalian menikah" timpal ayah Kay
"Kay masih ingin melanjutkan pendidikan ku, Yah" Kay menatap sang ayah dengan tatapan sendunya
"Nanti setelah menikah kan masih bisa lanjut kuliah, Kay" jawab ibunya masih dalam mode santai
"Kay ingin kuliah sambil kerja di Singapura, Bu" jawab Kay memelas "Kay sudah kirim berkas-berkasnya" Kay menatap sang ibu, berharap bisa membatalkan perjodohan ini
"Nanti Ibu yang batalkan!" jawab ibu Kay yang mulai jengah dengan bantahan putri sulungnya itu
"Tapi bu…"
Belum sempat menyelsaikan kalimatnya, langsung dipotong sang ibu "Tidak ada tapi-tapian" jawabnya tegas tau mau dibantah
Kay hanya bisa pasrah dengan keputusan orang tuanya, hatinya benar-benar sakit karena tak diberi kesempatan untuk memilih
*flashback off*
Kay semakin terisak memikirkan nasibnya, hingga akhirnya ia tertidur karena lelah menangis
Sementara itu dirumah keluarga Malik Ibrahim yang tak lain adalah ayah dari Egy Maulana Ibrahim, pria yang akan dijodohkan dengan Kaysa Maharani Sucipto atau akrab dipanggil Kay
"Apa-apan sih Ma, kalian enggak bisa dong seenaknya sendiri ngejodohin aku dengan perempuan yang aku ngg kenal, aku bisa memilih calon pendamping hidupku sendiri Ma, Pa" ucap Egy penuh amarah karena hendak dijodohkan
Sementara ia mempunyai seorang kekasih yang teramat sangat ia cintai
"Tania maksud kamu?" tanya sang mama dengan nada mengejek
"Iya, dia gadis yang baik dan aku sangat mencintainya" jawab Egy dengan begitu bangganya
"Kamu mau menjadikan wanita seperti dia istrimu?" tanya mama Nilam masih dengan nada yang mengejek
Lalu Egy menjawab dengan mantap sambil menatap sang mama "Iya, Ma. Dia wanita yang paling aku cintai dan paling pantas menjadi istriku"
"Wanita yang mempertontonkan lekuk tubuhnya dikhalayak umum demi rupiah, itu kau bilang wanita yang pantas menjadi istrimu?" Tanya mama Nilam penuh emosi
Tania Larasati adalah seorang model terkenal, mempunyai wajah yang cantik, hidung mancung, bibir tipis, rambut yang hitam bergelombang yang indah dan bentuk tubuh yang sempurna membuat iri banyak wanita yang melihatnya
"Keputusan Mama dan Papa sudah bulat, kalian tetap harus menikah bulan depan, titik" ucap papa Malik tegas dan tidak ingin dibantah
"Bulan depan?" Egy membulatkan matanya sambil menelan salivanya seolah menelan bongkahan batu
"Iya, bulan depan. Makanya kamu harus mempersiapkan diri dari sekarang!" Jawab mama Nilam tegas
Egy masih tak percaya dengan apa yang diucapkan kedua orangtuanya, perasaannya hancur, entah bagaimana nasib cintanya dengan Tania
(Ibarat nasi kucing putus karetnya, Ambyar dek, ambyar hati babang Egy🤣)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
usi susi
🥰
2022-10-11
1
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
like + fave 🌹❤️🌹❤️🌹
2021-04-18
2
Tri Winarni
ambyar dek
2021-01-24
1