Egy menelan salivanya dengan susah payah, seolah ada bongkahan batu ditenggorokannya, setelah melihat siapa yang ada dihadapan Kaysa, dia adalah Tania, wanita yang tramat sangat ia cintai
Tania yang sedari awal menyadari keberadaan Egy akhirnya berjalan mendekat dan membisikkan sesuatu ditelinga Egy "Aku rindu, temui aku ditempat biasa! Nanti jam 8 " lalu berjalan keluar butik
Kaysa yang heran melihat mimik wajah Egy, memberanikan diri bertanya "Mas, kenapa? sakit?"
Egy yang dari tadi hanya bengong, begitu gelagapan mendapat pertanyaan dari Kay "Eng enggak kok, aa aku baik-baik saja" jawabnya terbata-bata
Kay mengernyitkan keningnya, bingung dengan tingkah Egy. Sesaat kemudian dia teringat wanita yang bertabrakan dengannya tadi
"Apa itu pacarnya, ya?" gumamnya dalam hati
Egy yang merasa tak nyaman ditatap Kay seperti itu akhirnya bersuara "Udah cepet pilih kebayanya!"
"Iya" jawab Kay singkat sambil berlalu
Akhirnya mereka pun memutuskan kebaya modern berwarna putih untuk acara akad nanti, lalu Egy mengantarkan Kay pulang kerumah, sementara para orang tua masih harus mengurus beberapa keperluan untuk acara pernikahan mereka, seperti bertemu wedding Organizer, urusan hotel dan lainnya
Setelah mengantarkan Kaysa, Egy langsung melajukan mobilnya menuju tempat biasa ia bertemu Tania
Tak butuh waktu lama, mobil yang ia kendarai akhirnya sampai ditempat tujuan, lalu ia mencari tempat parkir yang pas, setelah itu ia masuk kedalam kafe bernuansa cokelat dengan desain classic yang menawan itu. Nampak dari kejauhan Tania melambaikan tangannya agar Egy mengetahui keberadaannya. Egy lalu berjalan menghampiri Tania
Tania tersenyum lebar menyambut kedatangan Egy, ia nampak begitu bahagia bisa bertemu Egy kembali, binar matanya menunjukkan kerinduan yang teramat sangat, ia lalu berdiri menghambur memeluk dan mencium Egy
"Duduk, Tania. Malu diliatin orang-orang" Pintanya, walaupun mereka duduk dipojokan, tidak menutup kemungkinan banyak pasang mata yang melihat adegan itu
"Apa kamu enggak kangen sama aku? Hmm?" Tanya Tania sambil bergelayut manja dilengan Egy
"Kangen, sangat kangen" Bisik Egy tepat ditelinga Tania
Tania langsung tersenyum nakal memandang Egy
"Jangan tunjukkan tatapan nakalmu itu, Tania!" Pinta Egy "Atau Kau ingin aku melahapmu disini?" Lanjutnya sambil berbisik
"Lalukanlah kalau kamu berani!" Tantang Tania
"Tania, hentikan tanganmu. Ini tempat umum, Tania" Ucap Egy, sambil menjauhkan tangan nakal Tania
Kegiatan mereka terhenti saat pelayan datang dengan membawa buku menu
"Kamu mau pesan apa, Sayang?" Tanya Tania
"Coffee Cappuccino aja"
"Makanannya?"
"Aku enggak pengen makan itu, pengennya makan kamu" Bisik Egy
"Sayang!" Ucap Tania sambil melirik Egy
"Iya iya" Jawab Egy mengerti kode dari Tania "Aku masih kenyang, aku mau minum itu aja" sambungnya
" Ya udah itu aja, Mbak!" Ucap Tania kepada Si Pelayan yang masih setia menanti
"Kamu ngg makan, Sayang?" Tanya Egy
"Sudah, Tuh liat!" jawabnya sambil menunjuk beberapa menu makanan dimeja yang tinggal setengah "Aku udah nungguin kamu dari tadi, sampai makananku tinggal setengah" Sambungnya
"Maaf" Ucap Egy menyesal
"Hmm"
"Jangan marah ya?"
"Enggak!"
"Kok gitu kalau enggak marah?"
Percakapan mereka lagi-lagi terpotong dengan kedatangan pelayan yang membawakan pesanan Egy
"Silahkan, Tuan!" Ucap sang pelayan sambil menunduk sopan
"Terima kasih, Mas" Ucap Egy dan hanya dijawab anggukan dan senyum oleh sipelayan, kemudian meninggalkan mereka berdua
Suasana menjadi hening setelah kepergian pelayan tersebut
Hening
Hening
Hening
"Yang tadi itu calon istri kamu, Sayang?" Tanya Tania memecah keheningan
"Iya" Jawab Egy singkat
"Cantik!" Ucap Tania teringat wanita yang tadi sore ia temui
"Tapi aku tidak mencintainya!" Ucap Egy tertunduk lesu
"Cinta akan datang karena terbiasa bukan?"
"Entahlah, bagiku kau wanita satu-satunya yang pantas untuk menjadi istriku!" Ucapnya sambil menggenggam jemari mungil Tania
"Kuharap aku bisa mengikhlaskanmu dengan dia!" Ucap Tania sedih "Kurasa dia lebih pantas untukmu, dia begitu cantik, anggun, sopan dan masih banyak kelebihan lainnya yang aku tak tau" Lanjutnya dengan pandangan menerawang
Tak terasa buliran bening terjun bebas dari pelupuk mata Tania, membayangkan lelaki yang ia cintai bersanding dengan wanita lain.
Ingin rasanya Tania menyalahkan takdir yang begitu kejam, tapi siapalah dia, dia hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kekurangan. Sangat pantas orang tua kekasihnya tak merestui dan menjodohkan dia dengan wanita yang jauh lebih sempurna, wanita yang lembut tutur katanya, baik ahlaknya dan masih banyak kelebihan lainnya, pikir Tania
Egy hanya diam, tak bisa menanggapi ucapan Tania
Hening kembali menyelimuti mereka, Tania dengan pemikirannya begitupun Egy. Hingga mereka dikejutkan dengan kehadiran seseorang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments