Di supermarket yang tidak jauh dari rumah. Ella yang ditemani Roy berbelanja harus menahan degupan jantung yang kencang.
Berdua bersama tuan muda Roy sungguh sangat tidak ia sangka.
" Hanya ini saja yang dibeli? " tanya Roy.
" I - iya " jawab Ella dengan gugup.
" Hihihi, kau jangan gugup begitu, apa aku sedang merayumu " ucap Roy.
" Ti - tidak, si - siapa yang gugup " ucap Ella lagi.
Ia langsung pergi menuju kasir untuk membayar belanjaannya.
Saat di kasir ia memegang dadanya merasakan detak jantung yang kencang, ia tidak dapat mengontrol kegugupannya jika terus berada di dekat Roy.
" Semua totalnya Rp 40.000 " kata kasir saat sudah menghitung semua belanjaan Ella.
Ella langsung membuka dompetnya dan hendak mengambil uang sebesar Rp 50.000. Tapi belum sempat ia memberikannya pada kasir Roy datang memberikan uang yang sudah dulu ia ambil dari dompetnya.
" Biar aku saja yang bayar! " ucap Roy sembari memberi uang pada kasir.
" Tuan tidak perlu aku bisa membayar sendiri " ucap Ella menolak bantuan Roy.
" Tidak apa-apa, aku senang bisa membantu mu " ucap Roy yang tidak ingin ditolak.
Ella hanya tersenyum lagi melihat perhatian Roy. Ia semakin suka dengan pria yang ada disampingnya ini.
" Ini belanjaannya " kata kasir.
" Biar aku yang bawa " Roy mengambil belanjaan Ella dari meja kasir.
" Terimakasih " ucap Ella sembari tersenyum.
" Tidak masalah! " ucap Roy lagi.
Saat didalam mobil yang hanya diisi keheningan, Roy memberanikan diri bertanya.
" Ella kalau boleh tahu berapa usia mu sekarang? " tanya Roy mencoba memecah keheningan.
" 23 tahun " jawab Ella.
" Mengapa tuan menanyakan umurku? " tanya Ella balik pada Roy.
" Tidak apa-apa aku hanya ingin tahu saja apakah usia mu lebih tua atau lebih muda dariku! " jawab Roy.
" Memangnya berapa usia tuan saat ini? " tanya Ella lagi.
" 25 tahun " jawab Roy.
" Ohh ternyata tidak terlalu tua dariku " ucap Ella.
" Apakah wajah ku kelihatan sangat lebih tua seperti aki-aki di mata mu? " tanya Roy berpura-pura kesal.
" Ha tidak kok! justru tuan sangat tampan. Bahkan mungkin jika tuan sudah tua nanti, masih akan tetap terlihat tampan " ucap Ella tanpa sadar memuji Roy.
Roy yang mendengar itu seketika tersenyum riang merasa senang atas apa yang diucapkan Ella.
" Jadi menurut mu aku ini sangat tampan? bahkan ketika nanti aku sudah tua pun aku masih akan tetap tampan seperti sekarang? " tanya Roy mencoba menggoda Ella
" Iya!, eh " Ella baru sadar atas apa yang diucapkannya barusan. Seketika itu juga wajahnya berubah merah karena malu.
Ia dengan jujur sudah mengakui ketampanan Roy didepan orangnya sendiri.
Roy yang melihat Ella yang menunduk malu hanya tersenyum melihat tingkah gadis itu yang semakin membuatnya jatuh hati.
Tiba-tiba ponsel yang berada di saku celana Roy bergetar tanda ada yang menghubungi.
Roy dengan hati-hati mengambilnya karena masih menyetir.
Saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia langsung mengangkat panggilan tersebut.
" Halo Papa " ucap Roy menjawab panggilan tersebut yang tidak lain panggilan dari Papanya.
" Roy dimana kau sekarang? mengapa kau tidak ada di kantor? " tanya tuan Agung papa Roy.
" Papa aku sedang tidak enak badan! aku ingin istirahat hari ini " jawab Roy pada Papanya.
" Kau jangan berbohong? segera datang kemari atau kau tidak usah datang lagi selamanya! " ucap tuan Agung langsung memutuskan panggilannya.
" Huh " Roy membuang nafas berat.
" Ada apa tuan? apa ayah anda memarahi anda? " tanya Ella melihat Roy yang tampak kusam.
" Ya begitulah " jawab Roy
Tidak lama mereka sampai dirumah Ny. Lusiana. Ella segera turun dari mobil dan mengambil belanjaannya di jok belakang.
" Tidak mau masuk dulu tuan? " tanya Ella pada Roy.
" Tidak usah aku ingin langsung ke kantor papaku! sampaikan salam ku pada tante! maaf aku tidak bisa mampir " jawab Roy.
" Iya, aku akan sampaikan pada nyonya! terimakasih tuan sudah mau mengantar dan menemani saya " ucap Ella sembari tersenyum.
" Sama-sama " ucap Roy juga tersenyum.
" Oh ya Ella apa aku boleh minta nomor telepon/WA mu? " pinta Roy pada Ella.
Ella dengan senang hati memberikan nomor WA ya pada Roy sebagai ucapan terimakasih Ella pada Roy yang sudah menemaninya hari ini.
" Terimakasih! aku pergi dulunya bye bye " pamit Roy pada Ella dengan senyum manis.
Ella untuk kesekian kalinya menunduk malu melihat senyuman Roy.
" I- iya, tuan hati-hati dijalan " ucap Ella gugup.
Roy pun mengacungkan jempolnya lalu menutup kaca mobil dan segera berlalu dari rumah tantenya.
Ella yang sudah tidak melihat mobil Roy segera masuk ke dalam rumah.
Saat masuk ia melihat Ny. Lusiana sedang duduk di ruang keluarga membaca sebuah majalah.
" Nyonya! " sapa Ella menyapa Ny. Lusiana.
" Ella kau sudah pulang! dimana Roy? " tanya Ny Lusiana yang melihat Ella pulang sendirian.
" Tuan Roy di telpon oleh tuan Agung untuk segera ke kantor! tapi ia sudah menitip salam untuk anda nyonya " jawab Ella.
" Oh begitu! ya sudah kalau begitu tolong siapkan makan siangnya " pinta Ny. Lusiana.
" Baik nyonya " ucap Ella.
Ia segera ke dapur menyiapkan makan siang karena memang hari sudah menjelang siang.
Di tempat lain disebuah kantor yang sedang sibuk Roy berjalan dengan percaya diri menuju ruangan papanya. Banyak para karyawan yang memandangnya takjub.
Yah selain tampan, Roy juga murah senyuman kepada semua orang.
Ia tidak pernah sombong akan statusnya dan juga tidak pernah memandang rendah orang lain ataupun membanding-bandingkan dirinya dengan siapapun.
Saat sudah sampai didepan ruangan papanya ia tidak lupa mengetuk pintu ruangan itu sebelum masuk.
Tok Tok Tok
" Masuk!!! " ucap suara dari dalam.
Roy pun masuk kedalam dan ketika ia masuk saat itu juga ia melihat wajah papanya yang tidak bersahabat.
" Darimana saja kau? kau tahu perusahaan sekarang dalam keadaan darurat? " ucap papanya Roy dengan emosi yang tidak lain adalah tuan Agung Setiawan Pratama.
Roy yang mendengar suara amukan raja hutan didepannya hanya menunduk sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Perusahaan sedang susah kau malah enak-enakan cuti, dasar bocah tengik" ucap tuan Agung lagi.
" Maaf papa " ucap Roy pada papanya.
" Duduk! " perintah tuan Agung pada Roy.
Roy pun langsung duduk di kursi yang ada di depan meja singgasana papanya.
" Hup huh " tuan Agung menarik nafas sejenak sebelum mulai berbicara.
" Roy kau tahu kan saat ini perusahaan kita sedang dalam masalah besar? " tuan Agung mulai berbicara.
Roy mengangguk membenarkan ucapan papanya tersebut.
" Saat ini kita sangat membutuhkan bantuan untuk mengganti dana pembangunan proyek yang dicuri, beserta aset-aset perusahaan kita saat ini.
Dan kau tahu PT. Alexander Company yang bekerja sama dengan kita bersedia untuk membantu dan masih akan tetap bekerja sama dengan kita " ucap tuan Agung.
PT. Alexander Company adalah perusahaan ternama dari Perancis yang baru membuka cabang perusahaannya di Indonesia, perusahaan inilah yang saat ini menjalani kerjasama dengan PT. Pratama Group.
Mendengar penuturan papanya Roy langsung bertanya tidak percaya.
" Benarkah? bagaimana mereka masih mau melanjutkan kerjasama tanpa meminta ganti rugi pada kita? " tanya Roy.
" Yah benar mereka masih bersedia bekerja sama dengan kita dan bersedia menyuntikkan dana pada perusahaan. Tapi pemimpin perusahaan itu, tuan Albert Alexander mengajukan sebuah persyaratan pada kita " ucap tuan Agung.
" Syarat? syarat apa papa? " tanya Roy.
" Ia ingin kau menikah dengan putri tunggalnya! Abela Nora Alexander " ucap tuan Agung.
Abela Nora Alexander adalah putri tunggal pemilik PT. Alexander Company yang juga seorang model terkenal.
Ia sudah banyak menjalani pemotretan, menjadi bintang iklan dan brand ambassador berbagai perusahaan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Roy yang mendengar itu seketika terkejut tidak percaya dengan yang papanya ucapkan.
" APA??? " Roy berteriak.
" Papa aku tidak mungkin melakukan itu! aku tidak mau menikah dengan wanita yang tidak aku kenal hanya demi kelangsungan perusahaan ini " Roy menolak perjodohan ini.
" Jadi kau lebih memilih perusahaan kita ini hancur dan kita jatuh miskin? lalu aku, kau dan adik-adik mu tidur dibawah jembatan begitu? " ucap tuan Agung dengan kesal.
" Tidak akan sampai segitunya papa! kita masih bisa mencari jalan keluar lain, kita masih bisa mencoba untuk meminta bantuan pada perusahaan lain yang bisa membantu kita " ucap Roy.
" Itu tidak mungkin Roy! tidak ada yang perusahaan lain yang bisa membantu kita. Kalau pun ada membutuhkan waktu yang lama untuk mencarinya, keburu perusahaan kita ini gulung tikar Roy " tuan Agung kembali berucap dengan amarah yang tertahan.
" Tapi Pah- " ucapan Roy terpotong oleh papanya.
" Tidak ada tapi-tapian! kamu harus menerima perjodohan ini demi kelangsungan hidup kita " ucap tuan Agung lagi tidak ingin dibantah.
" Pah " Roy mencoba memohon pada Papanya.
" Roy apa kau ingin menjadi anak yang durhaka kepada orang tua? tidak ada cara lain untuk menyelamatkan perusahaan kita selain perjodohan ini, kamu dengar! " ucap tuan Agung lagi.
Roy yang sudah tidak ada lagi kata yang bisa ia ucapkan pada Papanya hanya bisa diam menunduk menahan amarahnya. Sungguh ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.
Menikah dengan orang yang tidak ia kenal, sekaligus tidak ia cintai benar-benar sebuah cobaan besar untuknya.
Roy pun pergi dari ruangan Papanya tanpa pamit, tuan Agung yang melihat kekesalan putranya hanya bisa menghembuskan nafas kasar.
Ia pun juga tidak punya cara lain selain menerima syarat yang diajukan pemilik perusahaan PT. Alexander Company.
Ia tidak bisa membiarkan perusahaan turun temurun dari keluarganya hancur karena ketidak hati-hatiannya dalam menjaga perusahaan ini.
# Terimakasih sudah membaca #
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments