bab 4

"aku benci penghianat dan aku benci kematian, satu hal yang harus kau ingat

cintai lah aku jika kau berani dan hanya satu, kau akan tenang dengan nama -mati-

Devan tengah, memutilasi, semua bagian tubuh dari pria penghianat itu, depan memang suka sesuatu yang sudah lemah tak berdaya, karna bagi nya itu sangat lah menyenangkan.

" Kerja bagus." ucap bintang dan langsung pergi meninggalkan Devan, karna tidak mau menggangu konsentrasi nya.

Bintang pun, telah pulang dengan ke adaan bahagi, bagi nya membunuh adalah hal paling menyenangkan.

Setelah mandi dia pun menggunakan pakaian santai di apartemen nya, sambil melihat sisi TV kantor.

Bintang pun, melengkung kan senyuman nya, baru kali ini dia merasa gemes ke seorang wanita, terlihat Amel yang sedang mencoret-coret bagian belakang buku, mungkin karna tak ada lagi tugas jadi dia gabut untuk, menyoret buku itu.

Tampak jelas dia menggambar, tulisan yang sangat besar, bos cuek kayak bunglon tapi Amel suka.

Bintang pun tak henti-henti nya tertawa, karna bagi nya wanita ini sangat langka.

Bintang pun memiliki ide, dan dia menelpon Amel untuk mencarikan, martabak melon, dan harus di antar dengan cepat karna hari sudah mulai malam.

" Hahaha kau snagat lucu." terlihat wajah Amel, yang sedang merutuk mengomel tak jelas.

" Ayolah bos cuek, mana mungkin aku mencari martabak yang rasa melon Sungguh aku sangat bingung." ucap nya keras dan menghentakkan kaki nya dan pergi untuk mencari martabak yang rasa ny ya melon.

Amel pun sudah sampai di depan mini market yang ada jual martabak Bandung kata orang di sana lengkap semua rasa.

" Pak martabak melon nya satum." ucap Amel santai.

" melon neng? " tanya nya terkejut" gak ada rasa melon neng." ujar penjual tersebut.

" Pak tolong dong, suami saya ngidam pak, bapak mau anak nya ileran besok." Amel pun, menatap harap penjual tersebut.

Karna bingung, penjual itu pun gelagapan sendiri dan tak menyadari bahwa Amel menyebutkan suami nya yang mengidam.

" Saya bayar lebih dah pak." ucap nya, memohon.

" Dasar Lo bos, " umpat Amel kesal, Amel tak henti-henti nya, merutuki bos nya itu.

" aaa bapak ada ide, beli saja selai melon dan nanti bapak oleskan ke martabak." suruh penjual itu dengan cepat Amel membeli Selai tersebut sambil tersenyum bangga, " orang pandai di lawan."

Setelah itu Amel langsung mengantarkan, ke apartemen yang telah di sebutkan oleh bintang.

" Nih pak, ongkir nya besar ya, jauh martabak nya juga mahal." Amel menyerahkan nya dengan senyuman nya.

" Benar ini rasa melon?" tanya bintang tak yakin.

" iya, rasain aja, melon nya saya ulekin tadi." ujar Amel ngawur.

" Masuk." bintang menyuruh Amel untuk masuk.

" wah, besar banget pak." girang Amel, melihat apartemen bintang yang sangat besar dan juga sangat mewah.

" Norak." ucap bintang ketus.

Amel pun memajukan bibir nya kesal.

" ternyata kamu pintar juga." puji bintang melihat hasil Amel.

" oh jlas pak, saya ini sudah pintar cantik lagi." ucap nya bangga.

" aaaaaaaaaaaaa" teriak Amel di saat lampu apartemen bintang mati.

" Berisik" ketus bintang.

" Hiks hiks gelap, hiks bunda hiks hisk." Amel pun menangis karna dia sangat takut akan gelap.

" tunggu sebentar jangan nangis, bentar juga baikan tu lampu." namun Amel kunjung diam.

" Memang, langka." umpat bintang dalam hati.

Bintang yang tak tega pun, memeluk Amel, baru kali ini dia merasa kasihan biasanya dia tak memperdulikan orang di sekitar nya.

Bintang pun, mengusap rambut Amel lembut " wangi mu sangat menyenangkan." ceplos bintang.

" Wangi ya pak, iya pak." Amel menjahili bintang.

" Diam kau, tadi mau menangis, dan sekarang kau tersenyum." sindir bintang.

Lampu pun telah hidup kembali, dan nampak ke dua insan itu saling menatap .

" JANTUNG GUE JANTUNG, LO GAK NGERTI KONDISI BANGET SIH, KALAU PAK BINTANG TAU KAN MALU, AYOLAH JANTUNG." Omel Amel melihat jantung nya yang berpacu sangat cepat.

Bintang pun begitu. " Ahh Kenapa dia terlihat cantik dan juga menarik ah." ucap bintang ketus kepada diri nya sendiri.

Mereka pun bertatapan beberapa menit dan Amel pun dengan cepat, duduk seperti semula.

" Hari sudah sangat malam, dan lebih baik kau menginap saja di sini." ucap bintang santai.

Deg

Terpopuler

Comments

♡°•Yoonikha73•°♡

♡°•Yoonikha73•°♡

ceritanya bagus 😉

2020-12-03

0

Nurliah Kisarani Lia

Nurliah Kisarani Lia

mampir lagi ini ya thor....

A MAFIA'S LOVE FOR A MUSLIMAH🙏😊

2020-12-03

1

Putri

Putri

nexttttttttttt

2020-11-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!