Cuaca ceria seceria wajah mahasiswa dalam menyelesaikan Ujian Tengah Semester. Hembusan angin menambah tentramnya hati. "Alhamdulillah selesai, enaknya ngapai ya?" Dina dengan semangat.
Fandi langsung "Bagaimana kalau kita liburan akhir pekan?"
sejenak suasana hening tiba-tiba Raka angkat bicara"boleh, setuju siapa mau ikut bisa daftar. sebelumnya kita pilih dulu siapa ketuanya untuk mengurus segalanya".
semua mahasiswa satu kelas Ranum setuju.
" bagaimana kalau Fandi yang yang jadi ketuanya" Rasya memberikan usulan, tanpa berfikir banyak mereka langsung setuju.
"kok main setuju aja ini, apa gak ada yang mau mencalonkan lagi?"Dina sedikit bingung dengan teman-temannya karena seingat Dina temannya doyan komplain.
Semua tertawa melihat kebingungan Dina.
"Din, jangan bingung kali ini liburan kami pilih kedamaian"Hana sambil tersenyum.
"Sekarang dicatat siapa mau ikut, terakhir besok ya?" Raysa memberikan pengumuman.
" kita kan semuanya belum izin orang tua, bagaimana besok kita kumpul lagi untuk persiapan?" Raka memberikan usulan.
Semua setuju Ranum hanya memasang wajah datar. Nida tertawa lepas melihat ekspresi Ranum.
"Nida, ngapain kamu tertawa kyak kesetanan ?" midah bertanya.
"lihat ekspresi Ranum, semua diskusi serius wajah semua temen-temen senang tapi wajah Ranum datar. ketawa Ndak dan senyum pun tidak"Nida masih menyambung tawanya.
" hust, bener juga. itu anak kesambet atau kenapa?" Midah dengan tersenyum.
Midah memberi kode viona soal Ranum di sampingnya. Viona pun menoleh kemudian tertawa
" num, lagi mikir apa ekspresi wajahmu kok jelek banget"viona sambil mencubit pipinya.
"sakit tau vio, bingung mereka diskusi dari tadi katanya besok kok gak kelar-kelar ngantuk tau"Ranum sambil manyun.
"bener juga ya" viona menambahi.
Diskusi pun selesai keputusan besok dan mereka berharap semua bisa ikut. Diskusi akhir pekan untuk menghilangkan penat selama beberapa hari menjalani ujian. Hana dan Viona memberikan tawaran mengajak pulang bareng naik sepeda motor. Dengan senang hati Ranum dan Nida menerima tawaran itu.
sampai di kos Ranum dan Nida mengucapkan terimakasih. Pandangan Ranum dan Nida tertuju pada Abah yang sedang duduk santai langkah Ranum dan Nida menuju ke arah Abah. Ranum dan Nida menyampaikan maksud tujuan bertemu Abah untuk meminta izin. seperti biasa Abah tidak begitu saja mengizinkan tapi tujuannya liburan tujuannya apa dan dengan siapa. Mendengar cerita dari Ranum dan Nida mengingat disitu ada Raka dan Rasya akhirnya Abah nya mengizinkan. tetap Abah memberikan nasehat untuk berhati-hati karena mereka seorang wanita.
Ranum dan Nida sangat senang walaupun bukan orang tua mereka. tapi, semua anak kos menggap Abah dan bunda sebagai orang tua karena kebaikan dan kasih sayangnya selayaknya anak mereka sendiri.
...****************...
"Ranum,,,,,," teriak Naya dari kamar mandi.
"apa sih nay?" Ranum menjawab teriakan Naya.
"Tolong ambilin sikat gigi donk!" Naya meminta tolong ke Ranum.
Dengan sigap Ranum menuju tempat yang ditunjukkan lalu menyerahkan kepada Kanaya. Selesai mandi kanaya terkejut melihat Ranum sudah Rapi.
"Mau kemana bro?" tanya Kanaya dengan wajah heran. Ranum pun tersenyum melihat teman satu kamarnya kebingungan.
"mau ke kampus, mau ikut?" Ranum dengan tersenyum.
"bukannya hari ini gak ada jadwal ke kampus?" Kanaya masih bingung.
"hayo mau ke kampus atau mau kencan sama Si Raka?" Kanaya bertanya lagi masih merasa bingung dengan sikap Ranum.
"Kanaya lagi interogasi Ranum ya, hihihi. Ndak ah, Ranum anak baik. teman-teman satu kelas Ranum mau ada kegiatan akhir pekan bersama satu kelas" Ranum sambil menceritakan.
"begitu, tapi hari ini rapi banget?" Kanaya dengan mimik menggoda Ranum.
"emang gak boleh?" Ranum dengan ekspresi wajah senyum - senyum.
tok,,,, tok,,,, tokkkk "Ranum sudah siap?" Nida dari luar kamar memanggil.
"siap bosku,,,, " Ranum sambil membuka pintu kamar.
"nid, nitip Ranum" teriak Kanaya.
"beres nay,".
Ranum hanya tertawa tanpa memperdulikan dua temannya. Ranum dan Nida mengucapkan salam lalu pergi.
...****************...
Ranum dan Nida sudah tiba di depan mushallah kampus. Di susul oleh Hana dan Rania tepat dibelakang nya. Hana dan Rania menyapa Ranum dan Nida.
"gimana dapat izin Ndak buat ikut liburan" Rania bertanya.
"Alhamdulillah boleh saja asalkan jelas kemana dan dengan siapa!" ujar Hana.
"sama kami juga gitu ya nid" Ranu memberikan alasan yang sama.
"kalau Rania bagaimana?" Nida menanyakan ke Rania.
"Alhamdulillah boleh, tapi harus hati-hati". Rania menjawab pertanyaan Nida.
obrolan mereka menuju mushallah tak terasa sudah sampai. Mereka pun ikut bergabung dengan teman-teman lainnya. Diskusi pun dimulai dengan tertib dan santai. Tak terasa sampai pada giliran dengan siapa mereka berpasangan untuk pergi mengingat Medan yang ditempuh sulit untuk dikendarai oleh wanita.
Ranum terkejut melihat nama tulisan yang akan memberikan tumpangan.
" kenapa num? wajahmu jelek" Viona memberikan pertanyaan pada Ranum yang senyum kecut.
"Rasya lagi jadi tumpanganku, "Ranum dengan menepuk jidatnya. viona, Rania, dan Hana tertawa lepas.
"kenapa kalian ketawa segitu nya?"Husna dengan heran.
"Ranum dapat Raysa lagi, emang jodoh mereka berdua ya" Rania dengan nada menggoda Ranum.
ejekan untuk Rasya dan Ranum bersahutan membuat Dina memendam hati. Raka tanpa sengaja melihat Dina terdiam dari tadi padahal teman-temannya asyik bercanda. "Din, kamu dengan siapa tumpangan mu?" uHana dengan sedikit mengejutkan Dina.
"Aaaaku sama Raka".
mendengar perkataan Dina, ranum terdiam dan berkata dalam hati"( kenapa bukan saya bersama Raka ya Allah, kenapa harus Dina?)" dengan menghelai nafas.
"Ranum pasti kecewa ya, ternyata tumpangan mu bukan Raka?"nida dengan suara berbisik di telinga.
"ssstttt, iya nid, padahal abah berharap Raka yang boncengin ranum."Ranum dengan wajah syahdu.
"kalau jodoh gak kemana kok" .
Ranum senyum sendiri dapat motivasi dari temannya." thanks you," bisik Ranum ke telinga Nida.
Nida pun memeluk Ranum dengan tertawa lepas.
"berisik berdua ini," Husna menegur dengan memajukkan telunjuk nya ke depan bibirnya.
Rasya mendekati Ranum yang sedang duduk di pojokan dengan senyum mengejek Ranum. "Rasya dirimu itu tulang rusuknya Ranum ya kok bersama terus?" Viona mengejek Rasya.
"Mungkin begitu" Rasya menimpali.
Raka hanya tertawa melihat Rasya. Ranum hanya tersenyum dan enggan untuk membalas ejekan temannya. pandangan Ranum tertuju pada Raka dan senyumnya yang sedang asyik bercanda bersama Rasya, Ari, hendra,Irfan dll.
Diskusi pun selesai dengan persiapan sudah mencapai 80%. Diskusi pun dibubarkan waktu tinggal 3 hari untuk persiapan seluruh nya. biaya transportasi ditanggung pasangan yang bersama dengannya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™
like4
2021-01-26
1