Aku terus berlari sebisaku, agar tidak terlambat melihat kedatangan kakakku. Kira-kira tadi aku sudah keluar selama 2 jam, Aku tidak sabar ingin menyaksikan apa yang akan terjadi di sana nanti. Langkah kakiku terus menyusuri koridor istana dan benakku mencoba mengingat beberapa benda yang sudah kulewati agar aku tidak tersesat sebelumnya.
"Ahhh akhirnya sampai.... " Ucapku terengah-engah, saat aku telah sampai di lobi gedung megah tersebut.
Aku mencari sosok gadis cantik yang berambut hitam gelap disitu. Tapi aku sama sekali belum menemukan keberadaan nya.
Saat mendengar suara lonceng berbunyi, lalu tatapan ku pun menuju pada jam besar yang berada di tengah aula tersebut. Di sana menunjukan pukul 11.50. Semua orang segera berkumpul termasuk Pangeran Shun yang kutemui tadi.
Aku segera menghampirinya lalu memberikan salam hormat padanya. Tetapi ia tidak merespon. Uhh yasudah lah...
Tidak lama setelah itu kakakku datang dengan gaun berwarna ungunya yang sangat indah, aku yakin semua orang terpana melihatnya.
.
.
"Siapa gadis cantik yang disana?"
"Ehh kalau tidak salah itu adalah Lavender Kenzie!"
"Tidak heran kalau ia cantik, ayahnya juga tampan kok."
Entah mengapa suara bisik-bisik itu dapat kudengar dengan jelas di telingaku, sangat menjengkelkan! Namun aku tidak dapat berbuat apa-apa... karena mereka benar.
"Maafkan saya terlambat, saya tadi sedang ada keperluan yang mendesak,"
ucap Lavender penuh rasa hormat terhadap raja dan ratu.
"Tidak apa, lain kali kau tidak diperbolehkan mengulanginya!" jawab raja dengan nada yang tegas dan bijaksana.
Kemudian raja mempersilahkan kami para bangsawan serta beberapa rakyat yang diundang kerajaan untuk duduk.
Kakaku duduk samping kanan ayahku, dan aku segera menyusul untuk duduk di sebelah kiri ayahku. Situasi seperti ini sebenarnya sangat terpaksa kujalani, dan hanya ada kecanggungan diantara kami.
"Para saudara sekalian, bangsawan bangsawan kerajaan Frost dan bangsawan kerajaan tetangga.. terimakasih telah menghadiri pesta perayaan pesta ulang tahun sekaligus pelantikan putra mahkota 'Dylan Gilbertfrost'... untuk menjadi raja muda kerajaan Frost ke XI, dan ia baru berusia 50 tahun sekarang serta putri 'Elizabeth Gilbertfrost' menjadi ratu kerajaan Frost, kami akan menyebarkan informasi ini kepada rakyat setelah pestanya usai,"
Heee? 50 tahun ? Mudaa?. Pikirku heran.
Tepuk tangan meriah terdengar dari para tamu yang datang. Setelah itu raja mengangkat tangannya dan berkata.
"Dilantiknya putra mahkota kerajaan ini bersamaan dengan diangkatnya beberapa orang lainnya untuk menjadi bangsawan terhormat di negeri ini, kami akan memberikan sebuah nooble status karena jasa mereka terhadap kerajaan Frost hingga semakin maju seperti saat ini,"
"....karena telah berjasa besar dalam hal ilmu kesehatan dengan ini saya memberikan gelar kebangsawanan kepada keluarga Collans sebagai keluarga Earl..."
Berbagai penghargaan pun diserahkan kepada mereka yang dinaikkan statusnya.
Aku pernah mendengar bahwa keanggotaan dalam bangsawan secara historis diberikan oleh raja atau pemerintah. Meskipun begitu, perolehan kekuasaan, kekayaan, kecakapan militer, atau bantuan kerajaan yang cukup kadang-kadang memungkinkan rakyat jelata untuk naik menjadi bangsawan.
Salah satunya adalah yang terjadi pada Lily Collans ini karena keluarganya berpengaruh besar karena kemampuan mereka mengembangkan dunia kesehatan di kerajaan Frost.
"Hump bukankah raja masih terlihat mampu mengurus kerajaan ini... jangan-jangan dia mau bersantai dan menikmati hidup," gumamku sendiri.
"Uhuk, uhuk!" Tiba tiba aku terbatuk.
Kenapa aku melupakan hal sepenting ini. Saat ini adalah hari dimana kakakku akan merasakan cinta pertamanya, yaitu pangeran Kenn Gilbertfrost!
d*an hari dimana Lily Collans bertemu dengan Pangeran Kenn!.
Padahal mereka satu sekolah, cuma berbeda kelas saja kok gak saling kenal-_- mungkin lebih tepatnya mereka baru kenal wajahnya sekarang, karena untuk pertama kalinya mereka bertemu*.
Aku akan menonton nyaa! Aku akan melihatnya nya! Jangan sampai hal ini terlewatkan oleh ku sedikit pun!
Setelah sekian lama mendengarkan ceramah dan acara ini itu. Akhirnya pesta yang sebenarnya pun dimulai. Aku hanya duduk dipojok saja melihat mereka yang berdansa. Aku pun melihat Pangeran Shun yang berdansa dengan wanita lain, yaitu Lina Arzetty. Melihat hal itu aku segera memalingkan wajahku.
Lihat saja nanti kalau aku sudah besar akan kutikung Pangeran!
Sementara itu aku melihat kakakku berdansa dengan Pangeran Kenn. Mereka tampak berbincang singkat, Aku hanya tersenyum kecil melihat hal tersebut. Entah kenapa aku jadi suka kalau melihat kakakku tersenyum juga.
Selanjutnya aku hanya diam memperhatikan. Sungguh ini sangat membosankan. Aghhh aku rasanya pengen keluar dari sini. Tidak ada seorang lelaki seumuran ku sekalipun untuk bisa diajak berdansa. Tapi akan aneh kalau kami berdansa karena semua yang terlihat disini adalah orang remaja ataupun dewasa.
"Bosannnnnnnn....." Lirihku sambil menatap mereka yang sedang berpesta bersama pasangan nya masing-masing.
Aku kemudian terus mengitari area pinggir ruangan dan memakan beberapa makanan yang tampak lezat. Hari ini akan ku isi perutku hingga meledak sekalipun.
"Wahh lezatnya... Ayam panggang memang yang terbaik!" Ucapku lalu memasukkan beberapa potongan ayam ke mulutku.
.
.
.
***
.
.
.
"Zio kenapa kamu hanya diam saja? Tidak mencari pasangan untuk berdansa?" tanya Dylan, putra mahkota kerajaan Frost.
Sedari tadi ia hanya melihat adik bungsunya itu duduk termenung dan terlihat bosan. Sekali-kali mengaduk-aduk sendok emas yang ia pegang pada makanannya.
Zio yang merasa diajak bicara pun mengalihkan pandangan kearahnya.
"Aku tidak bisa berdansa," jawabnya singkat. Dylan tersenyum kecil.
"Itu mudah saja, seperti kau bermain-main biasanya,"
"Benarkah? Bagaimana jika kakiku terinjak atau menginjak kaki orang lain?"
"Bukankah seperti itu harusnya menyenangkan? Itu hanya seperti kau bermain permainan, kamu harus mengikuti aturannya dengan melihat sekeliling mu seperti apa mereka berdansa. Nah siapa yang terinjak itu yang kalah," jelas Dylan.
"Lalu jika seperti itu jadinya aku dan dia hanya akan bermain injak-injak kan kaki, bukan berdansa,"
"Permainan nya ditentukan oleh waktu dan irama musiknya, intinya dengan begitu kamu juga dapat berlatih secara tidak langsung bersamanya,"
"Apakah itu saran dari Raja baru?"
"Menurutmu?"
"Baiklah aku akan melihat-lihat sekeliling" kata Zio yang langsung segera beranjak dari tempat duduknya. Pangeran kecil itu segera mencari-cari orang seusianya agar bisa diajak berdansa olehnya.
"Hey kau! Ayo kita berdansa!" ajaknyanya pada seorang anak seusianya.
"Gak mau! Nanti terlihat aneh kalo dansa sama cowok, dimana-mana mereka berdansa sama lawan jenis bukan sejenis" Tolaknya yang merupakan anak laki-laki seusia Zio juga.
"Oh..."
Lalu dia beranjak dari situ lagi dan mencari seorang gadis kecil yang seusianya tetapi yang ia dapatkan malah penolakan dan gadis kecil yang diajaknya tadi malah kabur. Akhirnya dia memutuskan untuk duduk dan melihat saja.
"Hey, mau berdansa dengan ku?" Tanya seorang gadis kecil berwajah manis yang tiba-tiba menghampiri nya.
"Ok" jawabannya sambil mengangguk.
.
.
.
*****
.
.
.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Sri MM.
aku mampir Thor SEMANGAT salam dari
#seperti sampah
#my husband is a Gay
2021-05-26
0
🐌KANG MAGERAN🐌
semangat ya😊💪
5 like dari 'bagaimana dengan ku?' hadir😘
salam kenal👉
2021-05-23
0
kathy °𝐍𝐍᭄ ♛⃟⃝𓆊
boomlike nya dah mendarat kak 💗😘🌺💗
2021-04-23
0