Chapter 1 : Kakakku Antagonis??

Aku Alexa Kethzie, anak dari seorang Duke di kerajaan Frost, yang terkenal akan cuacanya yang sangat dingin dan beku saat musim salju tiba.

Kemarin adalah hari kematianku, dari dunia lain dan hari kelahiranku di dunia baru, semuanya itu bertepatan dengan tanggal 30 juli. Karena itu aku mengganggap nya sebagai tanggal kelahiran ku.

Saat aku berada di dunia ini, aku langsung berumur enam tahun, setelah sadar dari kecelakaan saat itu, tiba-tiba saja aku tersadar dan terbaring di sebuah kamar yang temaram dalam keadaan lemah, sepertinya pemilik tubuh ini dulu juga telah mati karena sakit yang dideritanya.

Disitu aku dirawat oleh seorang wanita yang katanya dia adalah kakakku, kakak tirihku, dia adalah putri dari selirnya ayahku.

Ketika itu, aku masih bingung dan tidak mengerti apa yang harus kulakukan.

Aku sangat terkejut karena sebenarnya dunia disini mirip seperti di web novel yang telah ku baca saat dulu.

Semua nama orang disini terdengar sangat familiar, terutama kakakku Lavender kethzie, dia adalah tokoh antagonis yang sangat kejam dan licik. Tetapi, ia juga sangat cantik dan disegani banyak orang. Setauku sih itu...

Pemeran utamanya adalah Lily Collans, dia adalah seorang wanita yang polos dan baik hati. Dia akan bersama pangeran kedua kerajaan Frost, meskipun awalnya bukan putra mahkota kerajaan, ia nanti akan dilantik menjadi raja selanjutnya karena kematian Pangeran mahkota saat itu.

Dan anehnya, aku bahkan tidak ingat kalau Lavender mempunyai seorang adik tirih perempuan.

Aihh... atau seperti nya aku melupakannya.

Tetapi aku masih mengingat karakter favorit laki-laki yang sangat kukagumi, sosok pangeran yang bijaksana dan sangat tegar walaupun wanita yang sangat dicintainya akan menikah dengan orang lain.

Btw dia adalah figuran yang sangat jarang muncul tetapi muncul pada saat yang sangat menyedihkan bagi pemeran utamanya. Karena itu aku prihatin dan menjadikannya sosok favoritku.

Sementara ini, hanya itulah yang masih dapat ku ingat, hmm mungkin tidak terlalu berguna. Tetapi aku akan terus berusaha untuk mencoba mengingatnya kembali.

...*4 Tahun Kemudian*...

Suatu saat aku bertanya kepada Lavender kethzie tentang tanggal lahirku, tetapi aku malah mendapat jawaban yang tidak kuinginkan.

"Anuu, kak apakah kau tau aku lahir pada tanggal berapa dan tahun apa?"

Dia menatap tidak suka padaku dan menjawab pertanyaanku dengan ketus.

"Mana aku tahu! Aku bukanlah kakak kandungmu, lagian ayah dan ibumu tidak peduli terhadapmu, mereka pasti tidak mengingatnya, walaupun kau adalah putri kandung mereka,"

Sejenak aku tertegun, air mataku perlahan mengalir membasahi kedua pipiku, apakah kehidupan ku yang kedua ini akan menjadi neraka bagiku?

Apakah ini pembalasan karna aku begitu malas ketika dulu dan tidak pernah peduli terhadap orang-orang di sekitarku terutama kedua orang tuaku.

Bahkan bisa dibilang dulu aku adalah anak yang disayangi oleh orang tuaku tapi aku sama sekali tidak menghormati mereka dulu.

"Cih! Malah nangis. Cengeng banget kamu ini! Di dunia ini kalau kamu ingin bertahan hidup, jadilah orang yang kuat dan punya kekuasaan!."

Dia tampak tidak peduli terhadapku, tapi aku menyadari bahwa dia sebenarnya sangat perhatian padaku, dengan cara yang berbeda.

...****************...

Setiap pagi hari, aku duduk bersama kakakku di halaman depan rumah. Menikmati teriknya matahari pagi yang menyehatkan, sembari menyisir rambut panjangnya yang indah dan berwarna hitam gelap.

Wahh gawat! Aku jadi menyukai karakter kakakku sendiri yang merupakan penjahat dan malaikat maut pangeran kuuu...

Selama ini, aku adalah seorang anak lemah yang sering dapat penganiayaan dari kedua orang tuaku sendiri tapi selama ini ialah terus yang membelaku. Aku jadi merasa terlindungi berkatnya.

"Hei kau! Berhati-hatilah kalau menyisir rambut ku, nanti bisa rontok, terus bisa botak dan akhirnya cantikku akan menghilang!" Gerutunya. Sebenarnya aku merasa kesal, tetapi aku menahannya mati-matian. Aku harus pintar-pintar mengambil hatinya.

Sabar...sabar...batinku.

"Iyaa maafkan keteledoran adikmu ini, kakakku yang cantik..." Aku segera menelungkup kan kedua tanganku dan menaruhnya di depan wajahku sendiri. Walaupun dia sama sekali tidak melihatnya. Sejenak ia tampak tersipu, lalu segera memalingkan wajahnya. Aku tersenyum sumringah.

Yes aku menang kali ini!

"Leca, mungkin besok adalah hari yang akan menguntungkan mu." Ucapnya sambil tersenyum licik.

Aku tidak tau apa yang direncanakan nya. Tetapi aku hanya membalasnya dengan senyuman yang semanis mungkin. Disisi lain aku juga merasa perasaanku seketika berubah menjadi tidak enak.

...*Keesokan harinya*...

Aku mendapat kabar bahwa ibu tirihku telah meninggal dunia, aku bingung harus merasa senang atau sedih.

Haruskah aku senang karena yang menyiksaku selama ini telah pergi? Tetapi aku sedih karena sepertinya aku tau pembunuhnya.

Ya, orang itu adalah kakaku sendiri, ia sangat membenci ibunya hingga ingin membunuhnya, hubungan keduanya pun sangat buruk seperti orang yang tidak saling mengenal, ibunya bahkan memperlakukannya seperti seorang musuh, dia menjadi wanita yang keras dan kejam karena ibunya, ia mewarisi kekejamannya. ⊙﹏⊙

Bisa disimpulkan dia adalah seorang wanita berdarah dingin, meskipun usianya masih dibawah 15 tahun dia sudah membunuh 2 orang, pelayan pribadinya dan sekarang ibunya sendiri. Mengerikan bukan?

Cara membunuhnya pun berbeda-beda. Karena itu dia tidak diketahui oleh siapapun atas perbuatannya itu. Tapi aku tidak ingin mengetahui lebih dalam tentang itu, aku hanya harus berhati-hati dan tetap berusaha mengambil hatinya.

...***...

Saat aku hendak mengantarkan minum untuk kakaku, tiba-tiba aku dikagetkan karena melihat kakaku menangis di kamarnya, tetapi bukan karena sedih.

"Aku telah membunuhnya... aku telah membunuhnya, akhirnya aku telah membunuhnya, aku telah menghilangkan parasit itu..." Ucapnya dengan tatapan yang amat mengerikan, dia melihat kedua tangannya itu dengan rasa puas.

Nampan yang kupegang tak sengaja terjatuh dan tatapannya langsung menuju arahku. Tatapan yang mengerikan itu membuatku tidak sanggup melihatnya.

Dia tiba-tiba saja tertawa jahat.

Seperti nya aku memiliki kakak psikopat. Sebaiknya aku segera kabur. Pikir ku.

Akupun segera berbalik, namun dia dengan sigap langsung memengang tanganku hingga membuatku tersentak.

"Hei adikku, kau tau apa yang barusan aku lakukan... kan?" Tanyanya padaku dengan tatapan yang amat menusuk jantung.

"Emmm aku aku tidak tahu, aku tidak mendengar apapun tentang kau yang membunuh ibu," ucapku tanpa sadar.

UPS. Matilah aku !!!

Dia menutup pintu kamarnya dengan kasar dan langsung bergegas mengambil sebuah pedang bermata satu lalu menodongkannya padaku. Tubuhku seketika bergetar hebat.

Aku tidak ingin mati lagi!

"Alexa kethzie, apakah kamu ingin mati dengan tanpa rasa sakit atau justru ingin seperti ibunda haa? apakah kau mau akan berakhir seperti itu leca?" tanyanya dengan tatapan tajam.

Aku hanya dapat menelan salivaku dan menggeleng secepat mungkin, ia lalu menjauhkan pedang itu dari hadapan ku dan langsung mengelus pedang itu dengan kedua jarinya. Seakan-akan menunjukkan bahwa pedang itu sangat tajam.

Tatapan nya berubah menjadi tatapan kosong.

Apakah dia mau berubah jadi iblis atau setan?. Pikirku.

"Yahh itu mudah, kalau kau tidak mau terbunuh olehku, kau hanya harus menuruti perintah ku leca dan tutup mulut rapat-rapat," ucapnya dengan santai.

Aku menghela napas.

"Baik!," ucapku berbinar-binar.

"Anak baik..." Dia tersenyum sambil mengelus kepalaku.

Aghhh untuk pertama kalinya kakaku tersenyum padaku, sangat sangat cantik, tapi.. mengerikan...

"Sebenarnya Pedang ini kugunakan saat aku membunuh pelayanan pribadiku, karena dia menghinatiku, itu membuatku kesal! dasar pelayan sialan!!." Ucapnya sambil menyipitkan matanya tersenyum penuh kebencian.

...JLEEBB!💘💘💘💘...

Aku merasa akan mati bahagia karena syok berat saat ini juga, sebab memiliki kakak yang super cantik dan badas...

"Dan spesial untuk ibu ter-cin-ta-ku aku membunuhnya dengan perlahan-lahan, yaa... aku meracuninya, racun itu sangat ampuh dan dapat membunuh hanya dalam waktu 3-4 jam saja. Tentu mereka tidak bakal mengira bahwa aku pelakunya, aku punya trik tersendiri." Ucapnya bangga.

Aku hanya menatapnya sambil bergidik, sepertinya semua bulu yang ada di tubuhku juga pada berdiri tegang dan bersiap untuk maraton.

"I... itu bagus sekali kak, kakak sangat pintar bisa melakukan hal itu, a-aku suka!" ucapku terbata lalu tersenyum paksa.

Dia mendelik kearahku, "Jika kamu tidak bisa tersenyum maka jangan tersenyum, malah terlihat seperti badut,"

"Ahh baiklah...kak." Jawabku sambil menundukkan kepala.

Aku sudah seperti pelayan nya saja T_T padahal kan aku putri Duke yang aslinya disini. HIKSSSS! Tidak apa lah selama aku aman.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

Horor bangkit ke dunia baru

2023-07-19

0

Richie

Richie

yametteeee

2023-07-13

0

Richie

Richie

wah gak berasa udah 4 tahun berlalu

2023-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0 : Kata Maaf yang Tak Sampai
2 Chapter 1 : Kakakku Antagonis??
3 Chapter 2 : Pesta Kerajaan
4 Chapter 3 : Usaha Kecil Melamar
5 Chapter 4 : Hanya Jadi Penonton
6 Chapter 5 : Kecerobohan
7 Chapter 6 : Terculik
8 Chapter 7 : Penyelamat Misterius Bermata Biru
9 Chapter 8 : Awal Bersekolah
10 Chapter 9 : Hukuman di Hari Pertama
11 Chapter 10 : Berbagi Keterampilan
12 Chapter 11 : Rahasia Kecil
13 Chapter 12 : Gara-gara Ulat
14 Chapter 13 : Puisi ku?!
15 Chapter 14 : Salah Faham
16 Chapter 15 : Sebuah Persiapan
17 Chapter 16 : Tamu Istimewa
18 Chapter 17 : Mawar Berduri
19 Chapter 18 : Ulah Saat Pertunangan
20 Chapter 19 : Rencana Berlatih Pedang
21 Chapter 20 : Melihat Dari Jauh
22 Chapter 21 : Keputusan
23 Chapter 22 : Kembali Bersekolah
24 Chapter 23 : Tentang Saint
25 Chapter 24 : Rahasia Yang Tidak Disembunyikan
26 Chapter 25 : Hari Pengetesan Bakat Khusus
27 Chapter 26 : Pertikaian
28 Chapter 27 : Keanehan
29 Chapter 28 : Ajakan Paksa
30 Chapter 29 : Saint x Healer
31 Chapter 30 : Jangan Melihatku!
32 Chapter 31 : Sambutan Menyakitkan
33 Chapter 32 : Pertukaran Sesuatu Yang Berharga
34 Chapter 33 : Rencana Penyelidikan
35 Chapter 34 : Amnesia Ringan
36 Chapter 35 : Praktek Sihir Es Pangeran Zio
37 Chapter 36 : Perpisahan Yang Tiba-tiba
38 Chapter 37 : Misi Khusus Pangeran
39 Chapter 38 : Chun dan Shun
40 Chapter 39 : Frustasi
41 Chapter 40 : Rencana Seorang Sad Girl
42 Chapter 41 : Bertemu si Pembawa Sial
43 Chapter 42 : Terjebak Dalam Labirin
44 Chapter 43 : Penaklukan Roh; Heirloom Weapon
45 Chapter 44 : Jalan Keluar
46 Chapter 45 : Kecurigaan Pangeran Zio
47 Chapter 46 : Racun Sihir
48 Chapter 47 : Jangan Ganggu!
49 48 : Perjalanan Ke Mansion Keluarga Florist (1)
50 49 : Perjalanan Ke Mansion Keluarga Florist (2)
51 Chapter 50 : Healer of Saint
52 Chapter 51 : Terhalang Ambisi Seorang Pangeran
53 Chapter 52 : Memiliki dan Mendapatkan Hadiah
54 Chapter 53 : Familiar_Vampir Iblis Adrain
55 Chapter 54 : Festival Tahunan Musim Salju Kerajaan Frost
56 Chapter 55 : Malam yang Penuh Warna Biru
57 Chapter 56 : Sekarang Saatnya?!
58 Chapter 57 : Tidak Bisa Hanya Diam Saja
59 Chapter 58 : Aku yang Pantas Untuk Disalahkan
60 Chapter 59 : Sisi Lain Pangeran Zio
61 Chapter 60 : Perlawanan 1
62 Chapter 61 : Perlawanan 2
63 Chapter 62 : Perlawanan Selesai
64 Chapter 63 : Pangeran Tidur
65 Chapter 64 : Kabar Duka Dari Lavender
66 Chapter 65 : Raja Baru
67 Chapter 66 : Menguping
68 Chapter 67 : Rukh
69 Chapter 68 : Magise 1
70 Chapter 69 : Magise 2
71 Chapter 70 : Ciuman Maut
72 Chapter 71 : Dunia Bulan Merah
73 Chapter 72 : Dibalik Pintu-Pintu
74 Chapter 73 : Munculnya Lambang Saint
75 Chapter 74 : Restu Raja Ratu
76 Chapter 75 : Pernyataan dan Perpisahan
77 Chapter 76 : Belajar Memasak
78 Chapter 77 : Kejutan
79 Chapter 78 : Ternyata Bukan Mimpi
80 Chapter 79 : Supermen
81 Chapter 80 : Duel, Prince Shun vs Prince Zio
82 Chapter 81 : Kencan
83 Chapter 82 : Tenggelam
84 Chapter 83 : Persoalan Takdir
85 Chapter 84 : Akademi di Musim Panas
86 Chapter 85 : Ramalan di Balik Lukisan
87 Chapter 86 : Pribadi Sekeras Batu
88 Chapter 87 : Musuh Bebuyutan
89 Chapter 88 : Penghianat
90 Chapter 89 : Karena Aku Mencintaimu
91 Chapter 90 : Manusia?
92 Chapter 91 : Dummy
93 Chapter 92 : Selamat Tinggal
94 Chapter 93 : Semua Demi Cinta
95 Chapter 94 : Hujan Di Musim Panas
96 Chapter 95 : Jadi Nyonya Baru
97 Chapter 96 : Bukan Karena Suka
98 Chapter 97 : Peti Mati Tersembunyi
99 Chapter 98 : Tentang Claire
100 Chapter 99 : Penyergapan
101 Chapter 100 : Akhir Dari Kesalahpahaman
102 Chapter 101 : Dummy Yang Terbaikan
103 Chapter 102 : Pulang
104 Chapter 103 : Permintaan
105 Chapter 104 : Hukuman mati
106 Chapter 105 : Hidup Kembali
107 Chapter 106 : Pamit
108 Chapter 107 : Bertemu Calon Mertua (End)
109 Chapter 108 : Ekstra Part 1 (Dummy to Claire)
110 Chapter 109 : Ekstra Part 2 (Dummy to Claire)
111 Chapter 110 : Ekstra Part 3 (Dummy to Claire)
112 Pesan Dari Author
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Chapter 0 : Kata Maaf yang Tak Sampai
2
Chapter 1 : Kakakku Antagonis??
3
Chapter 2 : Pesta Kerajaan
4
Chapter 3 : Usaha Kecil Melamar
5
Chapter 4 : Hanya Jadi Penonton
6
Chapter 5 : Kecerobohan
7
Chapter 6 : Terculik
8
Chapter 7 : Penyelamat Misterius Bermata Biru
9
Chapter 8 : Awal Bersekolah
10
Chapter 9 : Hukuman di Hari Pertama
11
Chapter 10 : Berbagi Keterampilan
12
Chapter 11 : Rahasia Kecil
13
Chapter 12 : Gara-gara Ulat
14
Chapter 13 : Puisi ku?!
15
Chapter 14 : Salah Faham
16
Chapter 15 : Sebuah Persiapan
17
Chapter 16 : Tamu Istimewa
18
Chapter 17 : Mawar Berduri
19
Chapter 18 : Ulah Saat Pertunangan
20
Chapter 19 : Rencana Berlatih Pedang
21
Chapter 20 : Melihat Dari Jauh
22
Chapter 21 : Keputusan
23
Chapter 22 : Kembali Bersekolah
24
Chapter 23 : Tentang Saint
25
Chapter 24 : Rahasia Yang Tidak Disembunyikan
26
Chapter 25 : Hari Pengetesan Bakat Khusus
27
Chapter 26 : Pertikaian
28
Chapter 27 : Keanehan
29
Chapter 28 : Ajakan Paksa
30
Chapter 29 : Saint x Healer
31
Chapter 30 : Jangan Melihatku!
32
Chapter 31 : Sambutan Menyakitkan
33
Chapter 32 : Pertukaran Sesuatu Yang Berharga
34
Chapter 33 : Rencana Penyelidikan
35
Chapter 34 : Amnesia Ringan
36
Chapter 35 : Praktek Sihir Es Pangeran Zio
37
Chapter 36 : Perpisahan Yang Tiba-tiba
38
Chapter 37 : Misi Khusus Pangeran
39
Chapter 38 : Chun dan Shun
40
Chapter 39 : Frustasi
41
Chapter 40 : Rencana Seorang Sad Girl
42
Chapter 41 : Bertemu si Pembawa Sial
43
Chapter 42 : Terjebak Dalam Labirin
44
Chapter 43 : Penaklukan Roh; Heirloom Weapon
45
Chapter 44 : Jalan Keluar
46
Chapter 45 : Kecurigaan Pangeran Zio
47
Chapter 46 : Racun Sihir
48
Chapter 47 : Jangan Ganggu!
49
48 : Perjalanan Ke Mansion Keluarga Florist (1)
50
49 : Perjalanan Ke Mansion Keluarga Florist (2)
51
Chapter 50 : Healer of Saint
52
Chapter 51 : Terhalang Ambisi Seorang Pangeran
53
Chapter 52 : Memiliki dan Mendapatkan Hadiah
54
Chapter 53 : Familiar_Vampir Iblis Adrain
55
Chapter 54 : Festival Tahunan Musim Salju Kerajaan Frost
56
Chapter 55 : Malam yang Penuh Warna Biru
57
Chapter 56 : Sekarang Saatnya?!
58
Chapter 57 : Tidak Bisa Hanya Diam Saja
59
Chapter 58 : Aku yang Pantas Untuk Disalahkan
60
Chapter 59 : Sisi Lain Pangeran Zio
61
Chapter 60 : Perlawanan 1
62
Chapter 61 : Perlawanan 2
63
Chapter 62 : Perlawanan Selesai
64
Chapter 63 : Pangeran Tidur
65
Chapter 64 : Kabar Duka Dari Lavender
66
Chapter 65 : Raja Baru
67
Chapter 66 : Menguping
68
Chapter 67 : Rukh
69
Chapter 68 : Magise 1
70
Chapter 69 : Magise 2
71
Chapter 70 : Ciuman Maut
72
Chapter 71 : Dunia Bulan Merah
73
Chapter 72 : Dibalik Pintu-Pintu
74
Chapter 73 : Munculnya Lambang Saint
75
Chapter 74 : Restu Raja Ratu
76
Chapter 75 : Pernyataan dan Perpisahan
77
Chapter 76 : Belajar Memasak
78
Chapter 77 : Kejutan
79
Chapter 78 : Ternyata Bukan Mimpi
80
Chapter 79 : Supermen
81
Chapter 80 : Duel, Prince Shun vs Prince Zio
82
Chapter 81 : Kencan
83
Chapter 82 : Tenggelam
84
Chapter 83 : Persoalan Takdir
85
Chapter 84 : Akademi di Musim Panas
86
Chapter 85 : Ramalan di Balik Lukisan
87
Chapter 86 : Pribadi Sekeras Batu
88
Chapter 87 : Musuh Bebuyutan
89
Chapter 88 : Penghianat
90
Chapter 89 : Karena Aku Mencintaimu
91
Chapter 90 : Manusia?
92
Chapter 91 : Dummy
93
Chapter 92 : Selamat Tinggal
94
Chapter 93 : Semua Demi Cinta
95
Chapter 94 : Hujan Di Musim Panas
96
Chapter 95 : Jadi Nyonya Baru
97
Chapter 96 : Bukan Karena Suka
98
Chapter 97 : Peti Mati Tersembunyi
99
Chapter 98 : Tentang Claire
100
Chapter 99 : Penyergapan
101
Chapter 100 : Akhir Dari Kesalahpahaman
102
Chapter 101 : Dummy Yang Terbaikan
103
Chapter 102 : Pulang
104
Chapter 103 : Permintaan
105
Chapter 104 : Hukuman mati
106
Chapter 105 : Hidup Kembali
107
Chapter 106 : Pamit
108
Chapter 107 : Bertemu Calon Mertua (End)
109
Chapter 108 : Ekstra Part 1 (Dummy to Claire)
110
Chapter 109 : Ekstra Part 2 (Dummy to Claire)
111
Chapter 110 : Ekstra Part 3 (Dummy to Claire)
112
Pesan Dari Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!