Cinta Tak Ada Logika
" Hai Mbak...Mbak Kinta kan..." sapa Toni, saat Kinta mendatanginya di meja yang hendak memesan makan dan minuman.
Kinta pun menatap Toni dengan heran...dan berfikir mencoba mengingat-ingat siapa laki-laki tampan yang ada di depannya itu.
" Ohh....Haiii...Toni ya...iya...Toni kan..." seru Kinta dengan riangnya...karena ada secercah harapan...karena bisa bertemu pria ini lagi.Pria yang sempat ditaksirnya beberapa tahun yang lalu...yang sudah lama tidak pernah menampakkan batang hidungnya.
Toni pun mengangguk sambil tersenyum lebar...menampakkan gigi putihnya...seputih senyum pep*****...hehehe...Kinta pun membalas senyuman manisnya.
"Oh iya...mau pesen apa ni...silahkan..." ujar Kinta sambil menyodorkan buku menu makan dan minuman yang ada di cafe itu...ya...cafe tempat Kinta bekerja selama 2 tahun terakhir...tempat di mana dia bertemu dan mengenal Toni pertama kali.
Toni pun membolak balikkan buku menu tersebut ...dan... "Oh ya Mbak Kinta...kenalin dulu dong...ini abang aku...abang ketemu gedhe...hehehe..." ujar Toni...memperkenalkan laki-laki yang duduk di sebelahnya dari tadi...yang dicuekin oleh Kinta...saking senangnya bertemu kembali bersama pria pujaannya.
"Oh iya maaf...Kinta..." seru Kinta...sambil mengulurkan tangan kepada laki-laki tersebut.
"Mmm...Atta..." ujar laki-laki itu disertai senyum lebarnya.Kinta pun membalas senyum itu berusaha ramah.
Selesai memesan apa yang kedua laki-laki itu mau...Kinta pun segera berlalu meninggalkan mereka sejenak untuk melaksanakan tugasnya sebagai waitres di cafe itu.
" Manis juga ya Ton..." ujar Atta sambil mengedipkan matanya pada Toni. "Sudah lama kenal dia...kok sepertinya lumayan akrab kau..."Tanya Atta lagi.Toni hanya tersenyum sambil mengangkat alisnya...entah apa yang dipikirkannya.Karena dari dulu dia masih kuliah dan sering nongkrong di cafe ini, dia sudah menaruh hati pada Kinta. Meskipun dia tidak pernah tau apakah Kinta punya perasaan yang sama.Hingga ketika Kinta resign dari cafe ini...dia tidak pernah bertemu dengannya lagi...tanpa pernah meminta nomor handphone atau apa agar bisa berkomunikasi dengannya.
Pesanan mereka pun datang setelah beberapa menit.Kinta pun mengantarkan pesanan itu dengan senyum sumringahnya. " Silahkan...selamat menikmati..." ujar Kinta pada Toni dan Atta.
"Terima kasih..." seru Toni dan Atta hampir bersamaan.
Sebelum sempat berlalu...Toni menggapai tangan Kinta..." Nanti aku tunggu di depan ya pulang kamu bekerja ?" pinta Toni. " Lama nggak ketemu...pengen ngobrol-ngobrol sebentar..."ujar Toni sambil tersenyum penuh harap.
" Eehhh...iya deh..." jawab Kinta kegirangan.Tapi dia mencoba menutup-nutupinya.Ahh...kesempatan nihh...ucap Kinta dalam hati.
Atta pun hanya diam dengan wajah datar sambil melirik ke arah Kinta.Sepertinya dia punya maksud lain terhadap Kinta.
" Mbaakkk..." Toni sedikit berteriak ketika melihat Kinta keluar dari cafe.Sambil melambaikan tangannya.
" Haii..." balas Kinta.Dia jadi salah tingkah dan malu-malu.Karena baru kali ini bertemu dengan Toni di luar tempat kerja.Dia pun menghampiri dua laki-laki itu yang berdiri di samping mobilnya.
"Mmm...kalau sudah jam segini di mana ya ngobrolnya ? " tanya Toni karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam lewat.Atta pun melihat ke arah jam tangannya.
" Memangnya kalau pulang larut malam tidak boleh ya Mbak Kinta ? " tanya Atta pula.
" Iya maaf tidak boleh bang..." jawab Kinta. " Nanti dimarahin Ibu...lanjutnya sambil memelas.Kinta menyebutnya dengan panggilan bang karena tau kalau Toni orang asli Ambon.Dan Atta juga karena dilihat dari logat bicaranya.Hanya saja mereka berkulit putih, tidak seperti orang asli Ambon yang berkulit hitam.Mungkin mereka berdarah campuran.
" Mmmm...bagaimana ya...ya sudah aku minta nomor handphonenya saja yah...biar bisa komunikasi nanti kalau aku mau ajak ketemu..." kata Toni.Kinta sedikit berfikir tapi senang juga dengan permintaan Toni.Akhirnya dia memberikan nomor handphonenya.Dan setelah berpamitan Kinta pun pulang dengan mengendarai motornya.Sedangkan Toni beserta abang ketemu gedhenya mengendarai mobil.
Mereka pun pulang ke kosan sedangkan Kinta pulang ke rumahnya yang sederhana tapi nyaman. Di rumah Kinta tinggal bersama ibu dan dua anaknya...Dua ??? Ya...Kinta adalah seorang single parent sejak 5 tahun lalu. Suaminya pergi meninggalkan mereka entah ke mana. Tanpa kabar dan tidak pernah menafkahi sepeserpun untuk anak-anaknya.Kinta pun tidak pernah berusaha mencari keberadaan suaminya itu.Yang ada di fikirannya dia hanya ingin membesarkan kedua anaknya...agar bisa tetap bersekolah dan tercukupi kebutuhan sehari-hari.Pernah dia mendengar berita tentang suaminya yang suka bermain perempuan.Tapi dia sudah tidak mau memikirkannya.Bahkan dia mengalami sedikit trauma untuk menikah lagi.
Sejak bertemu Toni pertama kali...Kinta sudah mulai bisa merasakan sesuatu...Tapi entah itu perasaan jatuh cinta...atau sekedar suka melihat laki-laki tampan.Semua wanita pasti akan terpesona kan kalau melihat pria yang tampan ??
Tapi sayangnya Toni itu umurnya 5 tahun lebih muda dari Kinta...jadi dia pun merasa minder.Apalagi statusnya saat ini...Jadi sejak dia resign dari cafe tempatnya bekerja dulu dan tidak pernah bertemu dengan Toni lagi...dia pun tidak pernah berharap lebih.Kinta resign dari cafe itu karena dia ingin membuka usaha sendiri...yaitu warung kopi.Dia tidak berani membuka usaha cafe meskipun ingin.Ya...karena masalah dana.Hanya saja dia berfikir siapa tahu suatu saat usahanya itu bisa berkembang.Dan akhirnya dia pun mengalami kegagalan dalam usaha warung kopinya hingga dia kini kembali bekerja di cafe itu. Dan dengan senang hati pemilik cafe menerima Kinta kembali karena dia karyawan paling rajin dan disiplin.
Saat Kinta merebahkan tubuhnya di ranjang hendak beristirahat...Tit tit...tit tit...suara handphonenya berbunyi.Dilihatnya ada pesan masuk." Malam Mbak Kinta...Toni..." Kinta membaca pesan itu dengan tersenyum kegirangan.Belum sempat membalas, ada pesan masuk lagi.
" Malam Kinta...Ini saya Atta...abangya Toni yang tadi baru kenalan..."
Kinta pun terkejut membaca pesan yang kedua." Kok bisa dia mengirim pesan juga sama aku..." gumam Kinta heran. " Ah mungkin ingin berteman sama aku..." gumamnya lagi dalam hati.
Kinta pun lebih memilih membalas pesan Toni terlebih dahulu... " Malam...Iya Ton...baru saja aku mau istirahat..."
"Oh ya...maaf ya jadi ganggu...cuma mau memastikan saja...kapan bisa jalan keluar..."tanya Toni sedikit sungkan.
" Iya nanti aku kabarin lagi ya...pas aku libur kerja..." jawab Kinta.
" Oke dehhh...👍👍😉 " balas Toni.
" Sippp...ya sudah aku mau istrhat dulu ya...daaahhh..." balas Kinta lagi.
" Ya sudah...selamat istirahat..." balas Toni.
" Malam juga bang..." akhirnya Kinta membalas pesan Atta.
" Singkat sekali jawabnya...lagi ngapain Kinta..." balas Atta.
" Lagi mau istirahat...ngantuk..." balas Kinta dengan malas.
" Ohh...ya sudah besok saja lagi ya...selamat tidur manis...nice dream..." balas Atta lagi mencoba merayu Kinta.
Kinta serasa malas membalas pesan terakhir Atta.Pikirnya kenapa sih abangnya ikut-ikutan kirim pesan juga.Kenapa juga Toni memberi nomornya pada Atta.Akhirnya Kinta pun terlelap menuju alam mimpinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
coni
Semangat upnya Thor🥰
Like ku udah melayang tuh
Ditunggu feedback nya ya 😁
salam "ANGKASA: Salam penghuni bumi"
2021-03-26
1
Naay
Semangat berkarya :)
2021-02-16
1
Ftl03
like
2021-02-16
0