NovelToon NovelToon

Cinta Tak Ada Logika

Eps 01 ; Pertemuan Pertama

" Hai Mbak...Mbak Kinta kan..." sapa Toni, saat Kinta mendatanginya di meja yang hendak memesan makan dan minuman.

Kinta pun menatap Toni dengan heran...dan berfikir mencoba mengingat-ingat siapa laki-laki tampan yang ada di depannya itu.

" Ohh....Haiii...Toni ya...iya...Toni kan..." seru Kinta dengan riangnya...karena ada secercah harapan...karena bisa bertemu pria ini lagi.Pria yang sempat ditaksirnya beberapa tahun yang lalu...yang sudah lama tidak pernah menampakkan batang hidungnya.

Toni pun mengangguk sambil tersenyum lebar...menampakkan gigi putihnya...seputih senyum pep*****...hehehe...Kinta pun membalas senyuman manisnya.

"Oh iya...mau pesen apa ni...silahkan..." ujar Kinta sambil menyodorkan buku menu makan dan minuman yang ada di cafe itu...ya...cafe tempat Kinta bekerja selama 2 tahun terakhir...tempat di mana dia bertemu dan mengenal Toni pertama kali.

Toni pun membolak balikkan buku menu tersebut ...dan... "Oh ya Mbak Kinta...kenalin dulu dong...ini abang aku...abang ketemu gedhe...hehehe..." ujar Toni...memperkenalkan laki-laki yang duduk di sebelahnya dari tadi...yang dicuekin oleh Kinta...saking senangnya bertemu kembali bersama pria pujaannya.

"Oh iya maaf...Kinta..." seru Kinta...sambil mengulurkan tangan kepada laki-laki tersebut.

"Mmm...Atta..." ujar laki-laki itu disertai senyum lebarnya.Kinta pun membalas senyum itu berusaha ramah.

Selesai memesan apa yang kedua laki-laki itu mau...Kinta pun segera berlalu meninggalkan mereka sejenak untuk melaksanakan tugasnya sebagai waitres di cafe itu.

" Manis juga ya Ton..." ujar Atta sambil mengedipkan matanya pada Toni. "Sudah lama kenal dia...kok sepertinya lumayan akrab kau..."Tanya Atta lagi.Toni hanya tersenyum sambil mengangkat alisnya...entah apa yang dipikirkannya.Karena dari dulu dia masih kuliah dan sering nongkrong di cafe ini, dia sudah menaruh hati pada Kinta. Meskipun dia tidak pernah tau apakah Kinta punya perasaan yang sama.Hingga ketika Kinta resign dari cafe ini...dia tidak pernah bertemu dengannya lagi...tanpa pernah meminta nomor handphone atau apa agar bisa berkomunikasi dengannya.

Pesanan mereka pun datang setelah beberapa menit.Kinta pun mengantarkan pesanan itu dengan senyum sumringahnya. " Silahkan...selamat menikmati..." ujar Kinta pada Toni dan Atta.

"Terima kasih..." seru Toni dan Atta hampir bersamaan.

Sebelum sempat berlalu...Toni menggapai tangan Kinta..." Nanti aku tunggu di depan ya pulang kamu bekerja ?" pinta Toni. " Lama nggak ketemu...pengen ngobrol-ngobrol sebentar..."ujar Toni sambil tersenyum penuh harap.

" Eehhh...iya deh..." jawab Kinta kegirangan.Tapi dia mencoba menutup-nutupinya.Ahh...kesempatan nihh...ucap Kinta dalam hati.

Atta pun hanya diam dengan wajah datar sambil melirik ke arah Kinta.Sepertinya dia punya maksud lain terhadap Kinta.

" Mbaakkk..." Toni sedikit berteriak ketika melihat Kinta keluar dari cafe.Sambil melambaikan tangannya.

" Haii..." balas Kinta.Dia jadi salah tingkah dan malu-malu.Karena baru kali ini bertemu dengan Toni di luar tempat kerja.Dia pun menghampiri dua laki-laki itu yang berdiri di samping mobilnya.

"Mmm...kalau sudah jam segini di mana ya ngobrolnya ? " tanya Toni karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam lewat.Atta pun melihat ke arah jam tangannya.

" Memangnya kalau pulang larut malam tidak boleh ya Mbak Kinta ? " tanya Atta pula.

" Iya maaf tidak boleh bang..." jawab Kinta. " Nanti dimarahin Ibu...lanjutnya sambil memelas.Kinta menyebutnya dengan panggilan bang karena tau kalau Toni orang asli Ambon.Dan Atta juga karena dilihat dari logat bicaranya.Hanya saja mereka berkulit putih, tidak seperti orang asli Ambon yang berkulit hitam.Mungkin mereka berdarah campuran.

" Mmmm...bagaimana ya...ya sudah aku minta nomor handphonenya saja yah...biar bisa komunikasi nanti kalau aku mau ajak ketemu..." kata Toni.Kinta sedikit berfikir tapi senang juga dengan permintaan Toni.Akhirnya dia memberikan nomor handphonenya.Dan setelah berpamitan Kinta pun pulang dengan mengendarai motornya.Sedangkan Toni beserta abang ketemu gedhenya mengendarai mobil.

Mereka pun pulang ke kosan sedangkan Kinta pulang ke rumahnya yang sederhana tapi nyaman. Di rumah Kinta tinggal bersama ibu dan dua anaknya...Dua ??? Ya...Kinta adalah seorang single parent sejak 5 tahun lalu. Suaminya pergi meninggalkan mereka entah ke mana. Tanpa kabar dan tidak pernah menafkahi sepeserpun untuk anak-anaknya.Kinta pun tidak pernah berusaha mencari keberadaan suaminya itu.Yang ada di fikirannya dia hanya ingin membesarkan kedua anaknya...agar bisa tetap bersekolah dan tercukupi kebutuhan sehari-hari.Pernah dia mendengar berita tentang suaminya yang suka bermain perempuan.Tapi dia sudah tidak mau memikirkannya.Bahkan dia mengalami sedikit trauma untuk menikah lagi.

Sejak bertemu Toni pertama kali...Kinta sudah mulai bisa merasakan sesuatu...Tapi entah itu perasaan jatuh cinta...atau sekedar suka melihat laki-laki tampan.Semua wanita pasti akan terpesona kan kalau melihat pria yang tampan ??

Tapi sayangnya Toni itu umurnya 5 tahun lebih muda dari Kinta...jadi dia pun merasa minder.Apalagi statusnya saat ini...Jadi sejak dia resign dari cafe tempatnya bekerja dulu dan tidak pernah bertemu dengan Toni lagi...dia pun tidak pernah berharap lebih.Kinta resign dari cafe itu karena dia ingin membuka usaha sendiri...yaitu warung kopi.Dia tidak berani membuka usaha cafe meskipun ingin.Ya...karena masalah dana.Hanya saja dia berfikir siapa tahu suatu saat usahanya itu bisa berkembang.Dan akhirnya dia pun mengalami kegagalan dalam usaha warung kopinya hingga dia kini kembali bekerja di cafe itu. Dan dengan senang hati pemilik cafe menerima Kinta kembali karena dia karyawan paling rajin dan disiplin.

Saat Kinta merebahkan tubuhnya di ranjang hendak beristirahat...Tit tit...tit tit...suara handphonenya berbunyi.Dilihatnya ada pesan masuk." Malam Mbak Kinta...Toni..." Kinta membaca pesan itu dengan tersenyum kegirangan.Belum sempat membalas, ada pesan masuk lagi.

" Malam Kinta...Ini saya Atta...abangya Toni yang tadi baru kenalan..."

Kinta pun terkejut membaca pesan yang kedua." Kok bisa dia mengirim pesan juga sama aku..." gumam Kinta heran. " Ah mungkin ingin berteman sama aku..." gumamnya lagi dalam hati.

Kinta pun lebih memilih membalas pesan Toni terlebih dahulu... " Malam...Iya Ton...baru saja aku mau istirahat..."

"Oh ya...maaf ya jadi ganggu...cuma mau memastikan saja...kapan bisa jalan keluar..."tanya Toni sedikit sungkan.

" Iya nanti aku kabarin lagi ya...pas aku libur kerja..." jawab Kinta.

" Oke dehhh...👍👍😉 " balas Toni.

" Sippp...ya sudah aku mau istrhat dulu ya...daaahhh..." balas Kinta lagi.

" Ya sudah...selamat istirahat..." balas Toni.

" Malam juga bang..." akhirnya Kinta membalas pesan Atta.

" Singkat sekali jawabnya...lagi ngapain Kinta..." balas Atta.

" Lagi mau istirahat...ngantuk..." balas Kinta dengan malas.

" Ohh...ya sudah besok saja lagi ya...selamat tidur manis...nice dream..." balas Atta lagi mencoba merayu Kinta.

Kinta serasa malas membalas pesan terakhir Atta.Pikirnya kenapa sih abangnya ikut-ikutan kirim pesan juga.Kenapa juga Toni memberi nomornya pada Atta.Akhirnya Kinta pun terlelap menuju alam mimpinya.

Eps 02 ; Bukan Dia Yang Mengejarku

Di sela-sela jam istirahat...Kinta mendengar handphonenya berbunyi. Tit tit...Tit tit..." Siang Mbak Kinta...lagi apa?? " Ternyata pesan dari Toni.

" Eh kamu...nih aku lagi jam istirahat kerja...lagi makan siang...kamu sendiri lagi apa ??" balas Kinta bertanya.

" Oohh...aku juga lagi makan siang..." balas Toni.

Begitu senangnya Kinta bisa bertemu Toni lagi.Apalagi sekarang dia bisa berkomunikasi lebih sering.Tidak seperti dulu yang hanya bisa melihat dari kejauhan dan bisa berbincang sebentar di sela jam kerjanya.Tapi yang membuat kesal, kenapa Atta juga malah lebih sering mengirim pesan padanya.Tidak hanya itu.Dia malah lebih sering telepon atau melakukan panggilan video.Awalnya Kinta risih dengan sikap Atta yang begitu agresif.Sebenarnya Toni yang diharapkan Kinta bersikap seperti Atta.Tapi si Toni malah datar biasa-biasa saja meskipun di dalam chat.Ya Tuhan...kenapa jadi seperti ini.Gumam Kinta dalam hati.Dan dua pria itu lebih sering berkunjung ke cafe tempat Kinta bekerja itu.

Tiba saat Kinta libur kerja.Toni dan Atta pun mengajak Kinta jalan.Kenapa malah Atta yang terlihat lebih agresif mendekati Kinta.Setelah banyak ngobrol, akhirnya Kinta tahu kalau Toni adalah seorang pria single yang sopan,ramah.Dan dia baru tahu kalau Toni sudah bekerja sejak dia jarang memunculkan batang hidungnya dulu di cafe tempat Kinta bekerja.Sedangkan terakhir bertemu setahu Kinta dia masih kuliah.

Sementara Atta juga banyak cerita kalau dia adalah seorang duda...yang belum memiliki anak.Dan saat ini dia sedang mencari seorang pendamping pengganti istrinya yang sudah meninggal 2 tahun lalu.Entah kenapa mengetahui kenyataan tentang mereka berdua...Kinta lebih sreg dengan status Atta.Dan dia semakin tahu perasaannya terhadap Toni hanya sekedar mengagumi.Dan melihat sikap Toni yang makin hari semakin datar padanya, Kinta pun mulai lebih memperhatikan Atta, dan semakin welcome atas sikapnya yang lebih serius mendekati Kinta.

"Manis juga kalau dilihat-lihat..." gumam Kinta dalam hati saat menjelang malam sepulang dari pantai bersama dua lelaki itu.Ya...kata-kata itu ditujukan pada Atta.Laki-laki yang sekarang mulai memasuki hatinya.Yang sedikit demi sedikit mulai menggeser nama Toni dari fikirannya.

Sekejap Kinta hendak memejamkan matanya...ponselnya pun berdering...ATTA....

Seketika itu kantuknya hilang.Dan segera mengangkat panggilan video itu. " Ya...hallo..." sahut Kinta dengan senyum malu-malunya.

" Oh haii...manis...sudah mau tidurkah ?? "Atta menyahut dari seberang.Sambil mengedipkan sebelah matanya, berusaha menggoda Kinta.

" Emmm...sebenarnya iya sih...tapi ngantuknya hilang setelah lihat kamu telepon bang..." Kinta balas menggoda Atta, dengan menutup bibirnya yang tipis.

" Eh..eh...ehh...bisa saja kamu...mulai berani ya kamu..." sahut Atta lagi.Kinta pun tertawa kecil...diikuti Atta yang melempar senyum merekah.

Semakin hari semakin dekat hubungan Kinta dan Atta.Hingga Toni pun terkesan mengalah terhadap abang angkatnya itu.Dia mulai menjauhi Kinta dan sudah jarang sekali menghubunginya.

" Kin...I love you..." pesan singkat itu dari Atta.Kinta sedikit terkejut, tapi juga senang membacanya.Secepat inikah dia mengungkapkannya...tanya Kinta dalam hati.Belum genap dua bulan mereka kenal...dia sudah mengatakan itu ???

Tapi Kinta pun tidak bisa membohongi hatinya sendiri.Dia juga sudah merasa nyaman saat berada di dekat Atta.Malah bayangan Toni pun sudah tak tampak lagi di pelupuk matanya.Apakah perasaan ini nyata Ya Tuhan...batin Kinta. " Abang tidak sedang mengigau kan bang..."tanya Kinta meyakinkan.

" Aihhh kamu Kin...serius ini aku...dan aku berharap kamu merasakan yang sama...🙏🙏🙏 " balas Atta berharap sangat.

" Tapi kenapa ngomongnya di whatsapp bang...kalau ketemu tidak mau ngomong..." ejek Kinta.Karena menurutnya nggak gentle aja kalau laki-laki menyatakan cinta lewat chat.

" Hmmmm.....sebenarnya ingin ngomong langsung Kin.Tapi kamunya susah kalau diajak keluar...pulangnya malam juga.Mau diajak nongkrong malam-malam juga nanti dimarahi ibu...apalah dayaku Kin..." Atta mulai merajuk.

" Yakin... seriuss ini abang..."balas Kinta.

" Masa kamu tudak percaya Kin...apa perhatianku selama ini kurang bisa menunjukkan kalau aku tuh sayang sama kamu..." balas Atta lagi mencoba metakinkan Kinta.

Kinta pun dengan senang hati menjawab pernyataan Atta..." I love you too bang...😊 "

Sontak Atta kegirangan membaca jawaban Kinta. " Serius Kinta sayang...love you..love you..love you..."

Sejak saat itu hari-hari Kinta terasa indah.Sekian lama merasa takut untuk menjalin hubungan dengan seorang pria...sekarang dia sudah move on.Dan Atta semakin meyakinkan bahwa dia akan serius ke jenjang pernikahan.Hanya saja masih memikirkan masalah berbeda keyakinan.Kinta seorang muslim dan Atta seorang nasrani.

Sampai suatu hari Atta yang sudah tidak tahan melihat kemolekan tubuh Kinta...meminta Kinta datang ke kosnya.Yaa...di kota Surabaya ini Atta hanya tinggal di sebuah rumah kost yang...yaahhh lumayan bagus lah.Dia hanya memiliki rumah di Ambon kota kelahirannya.Dan ternyata dia di Surabaya ini hanya karena melaksanakan tugas kerja sebagai kepala marketing sebuah perusahaan.Dan jika tugasnya selesai dia akan kembali ke kotanya, atau dikirim ke kota lainnya.

Mengetahuinya Kinta tak putus harapan.Dia pasrahkan semua pada yang maha kuasa.Apabila jodoh takkan ke mana.Kalaupun akhirnya berpisah dia akan menganggapnya bukan jodoh dan harus mengikhlaskannya seperti mantan suaminya dulu.Maka dari itu Kinta belum berani mengenalkan Atta pada ibu dan anak-anaknya.

" Ada apa sayang...kamu menyuruhku ke sini...bukannya ini kos-kosan khusus pria ya..."tanya Kinta setelah sampai di kost Atta.

" Tidak apa-apa sayang...lagi kangen saja...memang ini kost pria...tapi para penghuni di sini juga sering ajak pacarnya ke sini. "jawab Atta.Kinta mencium bau alkohol dari mulut Atta.

" Eh kamu minum sayang ??" tanya Kinta merasa tak suka.

" Sedikit sayang..."jawab Atta sedikit manja sambil berusaha memeluk Kinta.Tanpa ada penolakan dari Kinta meskipun tak suka dengan bau mulutnya.Wajah Atta menyeringai ganas seperti serigala yang hendak menelan mangsanya.

Kinta yang juga sudah lama tak tersentuh belaian seorang pria, dipeluk seperti itu merasa terpancing gairahnya.Tanpa berfikir panjang...terbuailah dua insan itu dalam emosi yang semakin serakah untuk memiliki dan menyentuh tubuh lawan jenis yang ada di hadapannya itu.Dan terjadilah kekhilafan itu...yang tak tau apakah dia akan menyesal nantinya telah melakukannya.Yah...yang ada di fikiran mereka...mereka hanyalah manusia biasa...yang tak luput dari dosa dan khilaf.Maafkan aku Tuhan...Ampuni aku...pinta Kinta dalam hati.

Eps 03 : Ada Yang Berubah

Kosong....Tidak ada pesan masuk sama sekali.Tidak biasanya dia seperti ini.Pesan kata-kata romantis itu hari ini tidak ada sama sekali.Ah mungkin dia lagi sibuk...gumam Kinta dalam hati.Hari ini dia merasakan sunyi, tanpa satu pesan pun di layar ponselnya yang tiap harinya penuh dengan rayuan-rayuan gombal dari Atta.

Kinta pun mulai merasakan kegalauan...ya...seperti remaja yang sedang kasmaran, di usianya yang kini menginjak 32 tahun.Selisih 1 tahun lebih muda dari Atta.Akhirnya dengan dorongan hati yang penuh dengan kecemasan...mulailah tangannya mengetik status-status di whatsapp yang menunjukkan kegalauan hatinya.

Malam pun tiba.Tidak bisa Kinta memejamkan mata dengan mudah.Kenapa berbeda sekali...." Atta...kamu di mana...lagi apa..." hanya itu yang ada di fikirannya.Tanpa berani untuk menanyakan kabarnya terlebih dahulu.

Tiba-tiba....klililing.....klililing.....ponselnya pun berdering.Segera Kinta mengangkatnya setelah tahu siapa yang menelponnya. " Hallooo...."seru Kinta pelan berharap-harap cemas.

" Ya...halloo sayang...lagi apa...maaf ya baru bisa menghubungi kamu...seharian sibuk sekali..." jawab dari seberang yang ternyata adalah Atta.

Sebenarnya Kinta senang Atta akhirnya menelponnya.Tapi dia sedikit kecewa.Yang ada di fikirannya... kenapa Atta berubah setelah apa yang terjadi kemarin.Apa dia yang terlalu lebai...menganggap Atta seperti itu hanya karena tidak menghubunginya seharian...Ah sudahlah...gumam Kinta dalam hati.

" Emmm...iya tidak apa-apa sayang.Aku ngerti kok..." jawab Kinta memelas.

" Tapi kamu tidak apa-apa kan ?? Statusmu loh...kok galau-galau begitu..."ujar Atta sedikit merasa bersalah.

" Iya...tidak apa-apa...itu sih cuma iseng-iseng saja..."Kinta mengelak mencoba menutupi kesedihannya.

" Ya sudah kalau begitu aku tutup dulu ya...sudah malam...kamu istirahat ya..." ujar Atta ingin segera mengakhiri teleponnya.Hah.....cuma begitu sajakah....Gumam Kinta dalam hati.Dia pun menjawab dengan perasaan kecewa..." Iya...ya sudah....kamu juga istirahat...daaahhh...." Kinta pun mengakhiri panggilan itu.Dia merasakan gemas dan kekesalan yang lebih.Bahkan dia tidak menanyakan sudah makan atau belum ?? Ya Tuhan apa ini terlalu kekanak-kanakan....Kinta mencoba meredakan kekecewaannya, mencoba mengerti mereka bukan lagi remaja yang baru merasakan jatuh cinta.Bahkan dia telah memiliki putra putri yang susah duduk di sekolah Dasar.

Memang benar...beberapa hari ke depan pun Atta mulai jarang menghubungi Kinta.Kegelisahan hatinya mulai lebih nampak di hati dan fikiran Kinta." Kenapa kamu seperti ini sekarang...di saat aku mulai nyaman sama kamu...di saat aku sudah melakukannya denganmu..." selalu itu yang berkecamuk dalam hatinya.Apa sebenarnya tujuan Atta terhadapnya.Sedangkan dulu di saat dia tidak ingin berada di dekat Atta karena mengharapkan orang lain, dengan gigih Atta berusaha mendapatkan hatinya.Tapi sekarang....

" Heii....melamun saja...." suara Rani mengejutkan Kinta yang sedari tadi mengaduk-aduk makan siangnya tanpa bisa memasukkannya ke dalam mulut.Karena tidak nafsu makan beberapa hari ini karena perubahan sikap Atta.

" Eh kamu Ran..." sahut Kinta pelan malas-malasan.

" Mbak Kinta kenapa sih...kok sejak aku masuk kerja bareng mbak sering ngelamuuunnn terus. "tanya Rani.Dia teman kerja Kinta yang beberapa hari ini mendapat bagian shift malam bareng Kinta.Dia gadis yang cantik, putih, tinggi semampai, bodinya yang seksi, akan membuat mata para lelaki melotot melihatnya.

" Ah tidak apa-apa kok Ran...hanya lagi badmood saja..." jawab Kinta datar.Menurutnya tidak perlu menceritakan masalahnya pada gadis yang umurnya jauh di bawahnya.

" Mbak Kinta kalau ada masalah cerita saja sama aku tidak apa-apa kok.Kita kan teman baik.Hanya saja akhir-akhir ini kita jarang ketemu dan jalan bareng karena terpisah jarak dan waktu...ahaayyy..." ujar Rani nyengir sambil tertawa kecil dan menutupi bibirya yang seksi.Yaa maksudnya tidak begitu juga.Maksud Rani adalah karena mereka sekarang sering mendapat shift yang berbeda di cafe tempat mereka bekerja.

Dulu Rani menjadi dekat dengan Kinta karena Kinta adalah wanita yang dewasa...bisa mengayomi yang lebih muda...dan sabar orangnya.Ya...karena Rani berasal dari luar kota...setidaknya dia bisa menganggap Kinta sebagai kakak.Karena dia tidak ada sanak saudara satupun di Surabaya.

Jika mendapat hari libur yang sama mereka pun sering menghabiskan waktu berdua.Jalan-jalan, atau sekedar nongkrong menikmati secangkir kopi favorit Kinta.Rani sama sekali tidak menyukai kopi.Karena sedikit saja dia menyeruput kopi...maka semalaman dia tidak akan bisa tertidur.

Entah ini kesalahan atau karena keadaan.Kinta yang seorang wanita bekerja...jarang bisa menemani anak-anaknya seperti ibu-ibu lainnya.Untung masih ada ibunya...yang masih kuat menjaga dan merawat anak-anaknya di saat dia bekerja.Hanya sesekali saja dia mengajak putra putrinya itu sekedar jalan-jalan ke pantai...atau ke taman kota.

Pada hubungannya dengan Atta yang baru berjalan satu bulan lebih...dia sudah merasakan kesedihan dengan perubahan sikap Atta.Yang biasanya kata orang...sedang sayang-sayangnya...Jangan sambil nyanyi ya bacanya...hehehe...

Tapi meskipun begitu Kinta selalu enggan untuk menanyakan kabar terlebih dahulu pada Atta.Pernah dia mencoba menghubungi Atta basa basi...jawabannya pun singkat.Seolah mereka bukan pasangan kekasih.Ada apa sebenarnya.

Pada suati ketika...tiba-tiba Atta meminta Kinta datang ke kostnya.Kinta pun setengah senang setengah ragu...kenapa ingin ketemu di kost.Sedangkan chat atau telepon pun sudah jarang sekali.Tapi Kinta pun akhirnya menurutinya dan mendatangi kost Atta.

Dan...seperti waktu itu...Atta meminta Kinta menyerahkan lagi tubuhnya.Dengan berbagai alasan dan rayuan.Tanpa bisa Kinta menolaknya.Akhirnya pun...terjadi lagi...Di balik kekecewaan, kesedihan, dan kekesalannya....dia masih tidak bisa menolak Atta.Tidak bisa menolak belaian dan sentuhannya...Tanpa bisa dia menanyakan apa maksud dari semua ini.Yang ada di dalam hati Kinta...Tuhan...aku cinta dia...

Tanpa merasa berdosa Atta melakukannya.Seolah tak perduli apa yang dirasakan Kinta saat ini.Ternyata yang diinginkan hanya tubuhnya.Tubuh Kinta...seorang janda yang sudah memiliki 2 anak namun masih molek.Wajahnya yang manis dan sendu...menunjukkan kalau dia wanita lembut, penyabar, dan mungkin...bisa dimanfaatkan oleh Atta.

Oh tidak.....jauhkan niat burukmu Atta.Tidakkah kau merasa kasihan pada wanita ini...wanita baik hati yang sedang berjuang sendiri membesarkan 2 anaknya.Yang mungkin juga sedang mengharapkan memiliki pasangan yang bisa membahagiakannya, melindunginya, serta menyayangi anak-anaknya...Namun nafsu serakahnya mengalahkan semua fikiran itu.Ya...itulah Atta...lelaki petualang.Tanpa peduli bahwa wanita yang sedang bergelung dengannya itu sudah melupakan lelaki yang dikaguminya sejak lama...dan mulai jatuh hati padanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!