Sebelum Dia Pergi IV (Apa Maumu Sebenarnya?)

"Kenapa kamu berbohong padaku"ucap Rifky yang menatap Zania sendu.

"Kapan aku berbohong?. Aku merasa tidak pernah berbohong denganmu"ucap Zania masih dengan egonya.

Anehnya dia selalu bertingkah seperti itu jika dengan Rifky. Dia selalu berbohong dan berusaha kuat didepan laki-laki ini, tapi kenyataannya itu adalah sebaliknya.

"Kamu selalu seperti ini padaku. Apa masih sebegitu bencinya kamu sama aku, Ni?" tanya Rifky dengan wajah frustasinya.

Zania menghela nafasnya kasar. Dia tidak suka ketika melihat laki-laki ini seperti itu. Banyak orang lalu lalang melihat mereka dalam posisi ini. Posisi dimana Rifky menahannya dan dia yang berusaha melepas. Zania pun membawa Rifky menuju cafe terdekat disana, cafe yang tadi Zania dan Devan datangi. Mereka pun duduk ditempat yang tidak terlalu ramai, karena tidak ingin jadi pusat perhatian jika mereka berdebat seperti biasa.

"Aku sudah jelaskan bukan sebelumnya sama kamu Ky. Kenapa kamu tidak mengerti!. Aku harap kamu kembali dengan Bella Ky, kembalilah dengannya. Dia lebih membutuhkanmu dari pada aku. Kamu harus ingat, ada Azka diantara kalian berdua. Kenapa kamu melupakan anakmu Ky!!!"ucap Zania merasa lelah dengan semuanya. Rifky mengusap kasar wajahnya. Dia tampak frustasi dengan apa yang di ucapkan Zania untuknya.

"Aku tahu Nia, aku tahu. Tapi kenapa kamu membohongiku soal kamu dan Devan!. Kamu selalu membohongiku, kamu pura-pura baik-baik saja, padahal nyatanya kamu tidak sedang dalam keadaan baik. Kamu selalu membohongi dirimu sendiri. Kenapa denganku kamu selalu berbohong Nia, karena itu aku selalu merasa bersalah padamu. Aku yang telah menyebabkan kamu seperti ini Nia!"ucap Rifky yang tidak bisa menyembunyikan wajah menyesalnya.

"Aku tidak pernah membohongimu"ucap Zania dusta, tanpa melihat kearah Rifky dan lebih menatap kearah bawah meja.

Rifky semakin frustasi menghadapi wanita didepannya ini. Dia berharap wanita ini memakinya atau memukulnya setelah apa yang pernah dia lakukan. Nyata Zania selalu seperti ini, membuat dia selalu memikirkan Zania setiap waktu.

"Aku selalu memikirkanmu setiap waktu. Semua hal menyakitkan yang pernah aku berikan padamu selalu berputar di ingatanku. Kamu tahu itu kenapa?. Karena sikapmu yang selalu cuek dan tidak peduli membuatku kepikiran. Aku hanya ingin kamu mengutarakan perasaanmu Nia, tapi kenapa itu sungguh sulit"ucap Rifky menundukan kepalanya itu.

"Untuk apa aku melakukan hal itu Ky?. Aku tidak punya hak melakukan hal seperti itu padamu"ucap Zania lagi dan Rifky pun langsung menatap kearahnya.

"Baiklah, aku paham. Selamat tinggal, aku tidak akan pernah mengganggumu lagi Nia, karena bagimu kita hanya orang asing bukan?"ucap Rifky yang langsung meninggalkan Zania yang masih duduk disana, melihat kepergian laki-laki itu.

Air mata itu menetes lagi.

"Kenapa selalu seperti ini, jika bersamanya?. Aku tidak bisa mengontrolnya. Kenapa hatiku terluka melihatnya seperti itu?. Kenapa kamu selalu bisa menggoyahkan perasaanku kak?. Kenapa kamu membuat pertahananku yang aku bentuk runtuh?. Aku tidak ingin egois dengan perasaan ini, aku tidak ingin lagi"ucap Zania dalam hati yang tidak bisa mengontrol perasaanya itu.

Seorang laki-laki menatap tajam kearah Zania. Sedari tadi dia memperhatikan Zania dari dia masuk dengan Rifky hingga perdebatan panjang dengan Rifky sampai Rifky pergi dan Zania menangis dipojokan tempatnya duduk. Laki-laki itu masih lekat memperhatikan setiap tindakan yang Zania lakukan. Zania masih menatap kosong pintu yang tadi membawa Rifky menghilang dari tempat itu.

"Rifky Adi Erlangga? Ternyata laki-laki itu yang kamu cintai, Zania!?"ucapnya tersenyum sinis menatap kearah Zania yang masih diam duduk disana.

Laki-laki itu pun langsung menghampiri Zania dan duduk di kursi depan Zania.

"How are you Zania Dwi Erlangga?. Maaf salah, maksud saya Pratnoejoe"ucap laki-laki itu tersenyum kearah Zania.

Zania menatap laki-laki itu dengan tatapan tajam. Dan air mata itu pun mengering setelah melihat laki-laki yang tidak diharapkan hadir kembali di kehidupannya itu didepannya.

"I am very happy to see you in this condition. Karena menurut saya, kamu adalah hiburan saya"ucap laki-laki itu lagi masih duduk dengan angkuhnya.

"Cry like that earlier, I am very happy to see you suffer like that"ucap laki-laki itu lagi dan semakin membuat Zania tidak bisa mengontrol emosinya. Tanpa sadar tangan itu melayang ke pipi laki-laki itu, yang terkejut akan perlakuan Zania kepadanya.

"You are crazy!!!. Berani-beraninya kamu menampar saya"ucap laki-laki itu menatap sengit kearah Zania yang dibalas tidak kalah sengitnya.

"Crazy?. Bukankah disini kamu yang gila!? Sangat senangkah kamu seperti ini denganku. Apa sebenarnya salahku selama ini denganmu Marcell!!!"teriak Zania menatap nanar laki-laki didepanya itu, hingga mereka berdua menjadi pusat perhatian pengunjung cafe disana.

"dan ingat aku tidak akan membiarkanmu menyakiti mereka. Ingat itu"ucap Zania yang langsung pergi meninggalkan Marcell yang hanya tersenyum sinis setelahnya.

"Kamu berani mempermalukan saya seperti ini Nia!. Saya akan membalas perlakuanmu ini"ucap Marcell yang langsung menelpon seseorang disebrang sana.

"Batalkan semua kerjasama dengan pihak mereka. Saya tidak akan menerima proposal itu (Sebelum wanita itu yang memohon langsung denganku)" ucap Marcell melalui sambungan telphone. Setelah itu mematikan secara sepihak.

"Kamu berani bermain-main dengan saya, Nia"ucap Marcell menatap tajam kearah Zania yang sudah menghilang dipintu cafe itu.

***

Di kediaman Keluarga Pratnojoe...

Beno baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya. Wajahnya sangat lelah dan sangat kesal. Zania yang melihat wajah ayahnya seperti itu pun sangat khawatir. Ingin dia menanyakannya tapi mamanya sudah membawa ayahnya itu kekamar untuk menenangkan wajah kesal ayahnya itu. Zania yang merasa penasaran pun menghampiri kakaknya yang ternyata tidak kalah kesal mukanya dari ayahnya.

Zania merasa bingung melihat ayah dan kakaknya itu. Kakaknya sibuk dengan ponsel yang ada ditelinga. Tidak tahu siapa yang sedang dihubungi itu. Zania pun memberanikan diri untuk bertanya kepada kakaknya itu.

"Kak!?"panggil Zania. Revan pun menoleh kearah adiknya itu dan memberikan isyarat tangan untuk menunggu.

Setelah beberapa saat kemudian Revan menghampiri Zania.

"Ada apa?"tanya Revan ke adiknya itu.

"Papa dan kakak kenapa sih?. Kayak orang kebingungan begitu. Apalagi muka papa kesal banget sepertinya. Apa ada masalah?"tanya Zania to the point. Revan pun mengusap wajahnya dengan kasar dan langsung menjawab pertanyaan adiknya itu.

"Ada masalah di perusahaan. Makanya papa dan kakak seperti ini. Sudahlah kamu isterahat saja sana"ucap Revan mengalihkan adiknya itu.

"Masalah apa kak?. Nia ingin tahu. Karena jarang banget kakak sama papa seperti ini, pasti ini masalah serius kan?"tanya Zania dan Revan langsung menceritakan hal itu ke adiknya. Karena dia tahu adiknya seperti apa?. Akan selalu mencecer pertanyaan untuknya sampai informasi itu berhasil didapat.

"Kerjasama kita dengan perusahan M_Company cabang London di tolak, padahal sebelumnya mereka menerima kerjasama ini. Perusahan kita pun sudah mengeluarkan banyak biaya untuk kerjasama ini untuk pembangunan yang telah terencana. Tapi mereka membatalkan kerjasama itu mendadak dengan alasan keterlambatan pihak kita hadir di acara rapat padahal perwakilan perusahaan kita belum terlambat. Perusahan kita akan mengalami kerugian besar jika seperti ini, karena ini proyek besar Nia. Padahal sudah jauh-jauh hari proposal proyek ini mereka terima dan tinggal melanjutkan presentasi proyek. Tapi apa ini..."ucap Revan panjang lebar yang langsung terpotong karena Zania telah meninggalkannya sendiri disana.

Kita perlu bertemu!, Sekarang_ Zania

Seseorang yang melihat pesan dari ponselnya itu pun menyunggingkan senyum kemenangannya.

"Selamat datang kembali ke duniaku, Zania"ucap seseorang itu yang tidak lain adalah Marcell.

.

.

.

.

.

Kok makin sepi ya😁, ya sudah deh gak apa-apa. Author tetap akan rajin update, walaupun yang like, coment dan vote apalagi rate-nya berkurang.😁

Buat pembaca setia, cerita "Harus Memilih" dan telah mampir ke cerita "Harus Memilih 2" Author ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya ya.

Ditunggu kelanjutannya...Thank you next...🤭

Terpopuler

Comments

Mbak Noer

Mbak Noer

cara Marcell mencintai zania sungguh extrim... 😭😭😭

2020-11-29

0

azzh

azzh

mngkin marcell menyukai zania tapi caranya salah krn dendam yg udh tertanam akibat penderitaan adiknya padahal zania ga tau apa² menurut aku sih ya

2020-11-19

1

Mami Vanya Kaban

Mami Vanya Kaban

lanjut Lagi thor

2020-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Dia Pergi
2 Sebelum Dia Pergi
3 Sebelum Dia Pergi II (Kenapa Harus Bertemu Dengannya)
4 Sebelum Dia Pergi III (Aku Senang Melihatmu Menderita)
5 Sebelum Dia Pergi IV (Apa Maumu Sebenarnya?)
6 Sebelum Dia Pergi V (Merencanakan Sesuatu)
7 Sebelum Dia Pergi VI (Bimbang)
8 Sebelum Dia Pergi VII (Problematika)
9 PEMBERITAHUAN!!!
10 Problematika II
11 Pernikahan Riri
12 Indah Pada Waktunya
13 BUKAN UPDATE!!!
14 Apakah Itu Kamu
15 Ragu
16 Cukup Tahu
17 Aku Akan Melepaskanmu
18 Pergi Nonton
19 Jalan-Jalan Yang Gagal
20 Apa Yang Kamu Lakukan
21 Aku Akan Menunggu
22 Dia Datang Untukku
23 CONGRATULATION SATU BULAN
24 Maaf, Aku Harus Pergi
25 Awal Bertemu
26 Kamu Ingin Tahu?
27 Kesulitan
28 Harapan
29 Siapa Yang Gengsi?
30 Satu Kata
31 Dia Pergi II
32 Dia Kembali
33 Satu Kata Satu Pilihan
34 Seseorang
35 Don'T Forget Me
36 Bila Rasaku, Rasamu
37 Bila Rasaku, Rasamu II
38 Harus Memilih
39 Menjaga Perasaan
40 Menjaga Perasaan II
41 Ask Your Heart?
42 Kamu Yang Ku Tunggu
43 Kamu Yang Ku Tunggu II
44 Kamu Yang Ku Tunggu III
45 Setengah Hati
46 Special Part I (Rifky and Zania Part)
47 Kejadian Yang Tidak Terduga
48 Miracle
49 Trust Me
50 Cukup Kau Disampingku
51 JUST LIMITED
52 Kejadian Yang Tidak Terduga II
53 Sebelumnya
54 Sebelumnya II
55 Ketulusanmu
56 Special Part II (Rifky and Zania Part)
57 Terdalam
58 S3_Part 1
59 S3_Part 2
60 I Miss You But That'S Wrong
61 Harus Memilih 3
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Dia Pergi
2
Sebelum Dia Pergi
3
Sebelum Dia Pergi II (Kenapa Harus Bertemu Dengannya)
4
Sebelum Dia Pergi III (Aku Senang Melihatmu Menderita)
5
Sebelum Dia Pergi IV (Apa Maumu Sebenarnya?)
6
Sebelum Dia Pergi V (Merencanakan Sesuatu)
7
Sebelum Dia Pergi VI (Bimbang)
8
Sebelum Dia Pergi VII (Problematika)
9
PEMBERITAHUAN!!!
10
Problematika II
11
Pernikahan Riri
12
Indah Pada Waktunya
13
BUKAN UPDATE!!!
14
Apakah Itu Kamu
15
Ragu
16
Cukup Tahu
17
Aku Akan Melepaskanmu
18
Pergi Nonton
19
Jalan-Jalan Yang Gagal
20
Apa Yang Kamu Lakukan
21
Aku Akan Menunggu
22
Dia Datang Untukku
23
CONGRATULATION SATU BULAN
24
Maaf, Aku Harus Pergi
25
Awal Bertemu
26
Kamu Ingin Tahu?
27
Kesulitan
28
Harapan
29
Siapa Yang Gengsi?
30
Satu Kata
31
Dia Pergi II
32
Dia Kembali
33
Satu Kata Satu Pilihan
34
Seseorang
35
Don'T Forget Me
36
Bila Rasaku, Rasamu
37
Bila Rasaku, Rasamu II
38
Harus Memilih
39
Menjaga Perasaan
40
Menjaga Perasaan II
41
Ask Your Heart?
42
Kamu Yang Ku Tunggu
43
Kamu Yang Ku Tunggu II
44
Kamu Yang Ku Tunggu III
45
Setengah Hati
46
Special Part I (Rifky and Zania Part)
47
Kejadian Yang Tidak Terduga
48
Miracle
49
Trust Me
50
Cukup Kau Disampingku
51
JUST LIMITED
52
Kejadian Yang Tidak Terduga II
53
Sebelumnya
54
Sebelumnya II
55
Ketulusanmu
56
Special Part II (Rifky and Zania Part)
57
Terdalam
58
S3_Part 1
59
S3_Part 2
60
I Miss You But That'S Wrong
61
Harus Memilih 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!