Sebelum Dia Pergi III (Aku Senang Melihatmu Menderita)

"Apa begitu caramu bekerja selama ini Marcell. Kamu mencampurkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Sungguh kasian"ucapku yang mulai memprovokator dirinya yang langsung menatapku tajam sangat tajam dari sebelumnya.

"It's not your problem"ucapnya yang langsung mengalihkan tatapannya itu kearah makanan yang ada dihadapannya. Aku merasa kesal melihatnya seperti itu. Aku pun membuka pintu pembatas itu untuk meninggalkannya tapi ancaman itu dia lontarkan lagi.

"Jika kamu keluar dari sini, maka saya..."ucapnya yang segara aku potong.

"Apa maumu!!!"ucapku merasa kesal. Dia hanya tersenyum tipis disana sambil menyesap tehnya kembali.

"Kamu sendiri sudah tahu apa yang saya mau, bukan?!"ucapnya menatapku. Aku pun dengan reflek mengepalkan kedua telapak tanganku ini.

Ingin sekali aku memukulnya saat ini juga. Tapi mana mungkin aku melakukan kepadanya. Dia Marcel Aarav, semua yang keluar dari mulutnya adalah mutlak. Pewaris perusahaan M company. Siapa yang tidak tahu M company?. Perusahan yang memiliki banyak cabang di seluruh dunia. Dan masuk dalam 5 besar perusahan dengan aset ter tinggi di dunia. dan dia merupakan orang yang aku hindari selama ini, karena dia orang yang menakutkan. Kenapa takdir ini, harus mempertemukanku denganya. Kenapa dia harus menjadi kakak dari Derren dan Jesicca?. Aku masih menatapnya sengit, aku membenci semua ini.

"Aku akan menjauhi mereka tapi jangan berani-berani kamu menyentuh mereka, maupun keluargaku"ucapku dan aku baru sadar kenapa aku berbicara seperti itu. Dia malah tertawa mendengar perkataanku barusan. Apa dia gila?. Sepertinya iya.

"Jika itu mau mu, saya bisa apa?"ucapnya setelah itu dengan senyuman sinisnya.

Aku pun tanpa pikir panjang langsung membuka kasar pintu itu dan keluar dari ruangan itu. Aku tidak peduli dengan ucapannya yang memang aku tidak mendengar dia menghalangiku keluar.

"Kenapa menjadi seperti itu?. Kenapa harus bertemu pria gila itu lagi?!"ucapku memaki setelah keluar dari sana.

#Zania Pov' end

***

"Dari mana saja kamu, ini sudah jam berapa?"tanya Revan ke Zania yang baru saja pulang.

"Aku tadi sudah bilang, ada urusan kak?"ucap Zania berbohong.

Dia tahu jika keluarganya sangat khawatir padanya. Karena apa yang pernah Zania alami membuat keluarganya sangat berhati-hati hingga Zania tidak diperbolehkan keluar rumah sendiri.

"Kakak sudah pernah bilang bukan, kamu jangan pernah pergi sendirian?. Seharusnya tadi setelah pulang dari aperteman Derren kamu pulang dengan Devan, tapi kamu menghilang dan pergi sendiri, kami khawatir. Takut terjadi apa-apa sama kamu dek!"ucap Revan.

"Buktinya Nia gak apa-apa bukan?. Sudahlah kak, semua masalah itu sudah berakhir, Nia bisa jaga diri. Oh iya, Papa belum kembali dari London?"tanya Zania mengalihkan pembicaraan.

"Belum, jangan mengalihkan pembicaraan!?"ucap Revan masih menatap adiknya itu.

"Ya sudahlah, Nia kekamar dulu ya capek. Mama juga pasti sudah tidur. Good Night kakakku yang paling tampan sejagat raya"goda Zania ke kakaknya itu dan langsung berlari ke kamarnya. Revan menghela nafasnya kasar karena adiknya itu.

"Dasar bocah, besok-besok jangan begitu lagi, ngerti!'"ucap Revan yang langsung menutup pintu rumah mereka.

#Di tempat yang lain...

Seseorang menatap tajam kearah jendela kaca besar sambil menyesap wine yang menemaninya malam ini. Sebuah pemandangan kota dengan lautan lampu menyala pengganti bintang di langit yang malam ini tidak terlihat.

Seseorang itu memikirkan sesuatu hingga membuatnya tersenyum sinis setelahnya. Dia mengambil ponselnya dan menelphone seseorang disebrang sana.

"Besok pastikan adik saya sudah sampai di Swiss dan pastikan adik saya aman dan mendapatkan perawatan terbaik. Dua hari setelahnya saya menyusul"ucapnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Marcell yang langsung mematikan sambungan telphone itu setelah memerintah.

"Saya akan membuat ini menjadi lebih menarik Nia. Saya ingin melihat keputusasaanmu yang membuatku senang ketika melihatnya"ucap Marcell yang kembali menyesap wine itu.

Entah kenapa dia sangat menyukai wajah Zania yang ketakutan. Dia juga tidak tahu kenapa menyukai ketika Zania kesakitan. Tapi hal itu sangat menyenangkan baginya ketika melihat Zania seperti itu, seperti waktu dulu.

***

"Jujur sama aku, kemarin kamu dimana Ni?"tanya Devan yang sekarang berada dihadapan Zania yang menatap kearah luar cafe yang sedang hujan gerimis.

Zania menatap kearah Devan yang menatapnya serius. Zania pun menghela napasnya kasar.

"Kemarin kan aku sudah bilang sedang bersama teman aku Dev"ucap Zania sambil meminum lemon tea yang dia pesan tadi.

"Teman yang mana?. Riri bilang tidak bersamamu"ucap Devan dengan banyak keraguannya.

Zania menghela napas pelan dan langsung memegang kedua tangan laki-laki yang ada didepannya itu.

"Memang temanku cuma Riri saja, aneh deh kamu itu."ucap Zania yang langsung ditatap sedih oleh Devan. Zania tahu Devan sangat mengkhawatirkannya.

"Aku khawatir, karena kamu jarang keluar dengan teman kamu selama ini. Aku takut terjadi apa-apa denganmu Ni. Jika hal itu terjadi, aku akan menyalahkan diriku lagi Ni. Semua yang terjadi selama ini karena aku, aku tidak bisa melihatmu terluka. Kamu tahu bukan?!"ucap Devan menundukan kepalanya.

"Hei, ini semua bukan salahmu Dev. Aku gak mau kamu menyalahkan dirimu lagi, oke"ucap Zania ke Devan.

"Jangan pergi sendiri lagi ya. Kamu bisa minta bantuan aku atau yang lainnya. Yang terpenting jangan pernah pergi sendiri, janji"ucap Devan mengulurkan jari kelingkingnya dan membuat Zania tersenyum melihat tingkah laki-laki ini yang menurutnya kekanakan hanya didepannya tapi.

"Iya dokter Devan yang kekanakan"jawab Zania yang membuat mereka tertawa bersama.

"Aku begini juga hanya didepanmu Ni"ucap Devan yang mendapatkan gelengan geli dari Zania.

Seseorang yang baru saja masuk di cafe itu tidak sengaja melihat mereka berdua yang sedang tertawa bersama. Wajah seseorang itu terlihat sangat dingin dan tajam menatap kearah mereka.

"Aku pastikan tidak ada lagi senyum yang keluar dari wajahmu"ucapnya yang berlalu setelahnya.

***

Disaat Devan dan Zania akan kembali ke Rumah Sakit, tiba-tiba ada yang menghentikan mereka, dia adalah Rifky. Devan pun langsung pamit duluan ke Zania untuk masuk terlebih dahulu. Karena menurutnya Zania dan Rifky harus menyelesaikan masalah mereka baik-baik.

"Kamu harus jujur dengannya Nia. Jika kamu memilihnya, aku pun ikhlas. Karena aku tidak ingin memaksakan hatimu untukku. Tapi aku akan tetap menunggumu"ucap Devan yang langsung pergi.

Rifky pun menghampiri Zania yang berdiam diri menatap Rifky yang sudah ada didepannya.

"Kita perlu bicara"ucap Rifky menatap Zania yang juga menatapnya.

"Bicara apa lagi, waktu isterahatku sudah lewat. Aku harus kembali untuk pergantian sift"ucap Zania yang akan meninggalkan Rifky yang dengan cepat menahan tangan Zania.

"Kenapa kamu berbohong padaku"ucap Rifky...

.

.

.

.

.

Jangan lupa like, coment, vote, rate and shere_nya ya sobat♥️♥️♥️

Jika mau lanjut nih cerita mohon dukungannya ya say🤭

Next on...

Terpopuler

Comments

Mami Vanya Kaban

Mami Vanya Kaban

lanjut

2020-11-18

3

Htk

Htk

semangat kak, baru mampir saya kk🤭

2020-11-18

3

aslibener

aslibener

ada apa nih, lanjut thor kepo jadinya🤭
semangat ya thor

2020-11-18

3

lihat semua
Episodes
1 Dia Pergi
2 Sebelum Dia Pergi
3 Sebelum Dia Pergi II (Kenapa Harus Bertemu Dengannya)
4 Sebelum Dia Pergi III (Aku Senang Melihatmu Menderita)
5 Sebelum Dia Pergi IV (Apa Maumu Sebenarnya?)
6 Sebelum Dia Pergi V (Merencanakan Sesuatu)
7 Sebelum Dia Pergi VI (Bimbang)
8 Sebelum Dia Pergi VII (Problematika)
9 PEMBERITAHUAN!!!
10 Problematika II
11 Pernikahan Riri
12 Indah Pada Waktunya
13 BUKAN UPDATE!!!
14 Apakah Itu Kamu
15 Ragu
16 Cukup Tahu
17 Aku Akan Melepaskanmu
18 Pergi Nonton
19 Jalan-Jalan Yang Gagal
20 Apa Yang Kamu Lakukan
21 Aku Akan Menunggu
22 Dia Datang Untukku
23 CONGRATULATION SATU BULAN
24 Maaf, Aku Harus Pergi
25 Awal Bertemu
26 Kamu Ingin Tahu?
27 Kesulitan
28 Harapan
29 Siapa Yang Gengsi?
30 Satu Kata
31 Dia Pergi II
32 Dia Kembali
33 Satu Kata Satu Pilihan
34 Seseorang
35 Don'T Forget Me
36 Bila Rasaku, Rasamu
37 Bila Rasaku, Rasamu II
38 Harus Memilih
39 Menjaga Perasaan
40 Menjaga Perasaan II
41 Ask Your Heart?
42 Kamu Yang Ku Tunggu
43 Kamu Yang Ku Tunggu II
44 Kamu Yang Ku Tunggu III
45 Setengah Hati
46 Special Part I (Rifky and Zania Part)
47 Kejadian Yang Tidak Terduga
48 Miracle
49 Trust Me
50 Cukup Kau Disampingku
51 JUST LIMITED
52 Kejadian Yang Tidak Terduga II
53 Sebelumnya
54 Sebelumnya II
55 Ketulusanmu
56 Special Part II (Rifky and Zania Part)
57 Terdalam
58 S3_Part 1
59 S3_Part 2
60 I Miss You But That'S Wrong
61 Harus Memilih 3
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Dia Pergi
2
Sebelum Dia Pergi
3
Sebelum Dia Pergi II (Kenapa Harus Bertemu Dengannya)
4
Sebelum Dia Pergi III (Aku Senang Melihatmu Menderita)
5
Sebelum Dia Pergi IV (Apa Maumu Sebenarnya?)
6
Sebelum Dia Pergi V (Merencanakan Sesuatu)
7
Sebelum Dia Pergi VI (Bimbang)
8
Sebelum Dia Pergi VII (Problematika)
9
PEMBERITAHUAN!!!
10
Problematika II
11
Pernikahan Riri
12
Indah Pada Waktunya
13
BUKAN UPDATE!!!
14
Apakah Itu Kamu
15
Ragu
16
Cukup Tahu
17
Aku Akan Melepaskanmu
18
Pergi Nonton
19
Jalan-Jalan Yang Gagal
20
Apa Yang Kamu Lakukan
21
Aku Akan Menunggu
22
Dia Datang Untukku
23
CONGRATULATION SATU BULAN
24
Maaf, Aku Harus Pergi
25
Awal Bertemu
26
Kamu Ingin Tahu?
27
Kesulitan
28
Harapan
29
Siapa Yang Gengsi?
30
Satu Kata
31
Dia Pergi II
32
Dia Kembali
33
Satu Kata Satu Pilihan
34
Seseorang
35
Don'T Forget Me
36
Bila Rasaku, Rasamu
37
Bila Rasaku, Rasamu II
38
Harus Memilih
39
Menjaga Perasaan
40
Menjaga Perasaan II
41
Ask Your Heart?
42
Kamu Yang Ku Tunggu
43
Kamu Yang Ku Tunggu II
44
Kamu Yang Ku Tunggu III
45
Setengah Hati
46
Special Part I (Rifky and Zania Part)
47
Kejadian Yang Tidak Terduga
48
Miracle
49
Trust Me
50
Cukup Kau Disampingku
51
JUST LIMITED
52
Kejadian Yang Tidak Terduga II
53
Sebelumnya
54
Sebelumnya II
55
Ketulusanmu
56
Special Part II (Rifky and Zania Part)
57
Terdalam
58
S3_Part 1
59
S3_Part 2
60
I Miss You But That'S Wrong
61
Harus Memilih 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!