Dua Minggu sudah Davino dan Sania berpacaran dan selama itu, Davina selalu mencoba menjauh dari kakaknya agar kakaknya lebih banyak menghabiskan waktunya dengan sania. Atas permintaan Sania lah Davina bersedia menjauh dari kakaknya, karena Sania selalu saja mengancam Davina.
Sedangkan Dina, dia merupakan satu-satunya cewek yang mampu mengalahkan pesona Sania. Para pria yang dulunya mengejar-ngejar Sania, kini balik mengejar Dina yang jauh lebih cantik di bandingkan Sania. Dengan balutan kerudung, menambah pesonanya. Kecantikan yang alami tanpa make-up menjadikan pesona tersendiri bagi Dina.
Saking cantiknya, sampai membuat ternganga siapapun yang melihatnya. Oh ya aku kenalin sosok Dina ya
Dialah Dina Anindita , putri kedua dari pasangan suami istri Danu dan Fania. Dia merupakan adik kesayangan Fatur. Dina di besarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis, dia pernah tinggal di Amerika selama 4 tahun dan menjadi lulusan terbaik di sekolahnya waktu itu. Kecantikannya tak di ragukan lagi, di Amerika pun banyak yang mengejar-ngejar dia, tapi tak ada satupun yang berani mendekatinya. Karena setiap kali ada lelaki yang dekat dengannya, maka ia harus melakukan pendekatan juga sama ayah nya dan itulah hal yang paling sulit untuk di lakukan.
Dina sedang duduk termenung di sebuah kafe, ia menunggu seseorang sambil memainkan ponselnya. Rasanya bosan, sangat bosan. Menunggu seseorang yang gak jelas kapan datangnya.
Davina yang baru masuk kafe bersama Davino pun tak sengaja melihat Dina duduk sendirian. Ia mengajak Davino menghampiri Dina.
"Hai Din, kamu sendiri aja. Boleh kami gabung disini?" tanya Davina, Dina pun langsung mengalihkan pandangannya ke asal suara.
" Hai, enggak aku lagi nunggu kakakku. Dia katanya mau datang kesini." jawabnya tersenyum.
Davino sendiri hanya diam saja, sesekali ia memandangi wajah cantiknya Dina. " Cantik banget nih anak."
" Duduk lah, lagian kan aku cuma sama kakakku. Nanti aku kenalin kalian sama kakakku itu." ucapnya tersenyum. Davina dan Davino duduk di depan Dina.
Tak lama kakaknya Dina pun datang dan langsung menghampiri mereka. Dina melambai-lambaikan tangannya, agar kakaknya tau keberadaannya.
" Sayang kamu disini ternyata" ucap kakaknya tanpa melihat dua orang yang kini ada di belakangnya. Dina mencium tangannya dan dia mencium kening adiknya itu. Sudah menjadi kebiasaan mereka melakukan hal demikian.
" Kenapa lama banget sih, kemana aja....nyasar ya karena udah lama gak ada di Jakarta." ucap Dina kesal. jujur saja saat ini jelas ia sedang kesal pada kakaknya itu. Sudah lama Dina menunggunya namun ia tak kunjung datang.
" Kamu ya kakaknya datang gak disuruh duduk malah di interogasi. Mana mungkin kakak nyasar, tadi itu kakak terkena macet sayang. Soalnya tadi ada kecelakaan, tapi untungnya tak ada korban jiwa" ucapnya menjelaskan pada adiknya. Karena ia tau adiknya itu pasti khawatir padanya. Fatur pun langsung balik badan dan duduk. betapa terkejut ia dengan dua orang yang ada di belakangnya.
" Vina, Vino kalian kenal sama adikku" tanyanya pada mereka. Davina dan Davino tak kalah terkejutnya dengan Fatur. Mereka tak menyangka kalau kakaknya Dina merupakan kakak kelas mereka dulu.
" Kak Fatur, bukannya kau ada di Australia? tanya Davina gugup.
" Aku pulang sebulan yang lalu Vin, rencananya sih mau balik lagi untuk menyelesaikan study ku di sana." jawabnya
" Kau belum lulus kak? tanya vino
" Udah no, tapi aku ngelanjutin S2 ku disana, ini juga udah mau lulus kok.!" jawabnya
" Kakak hebat ya bisa kuliah di sana, Dina juga hebat bisa kuliah di Amerika. Sedang aku harus stand disini."
"Don't be sad vina, rest assured that everything will be beautiful in the end. Rest assured. ( Jangan sedih vina, yakinlah bahwa semuanya akan indah pada akhirnya. yakinlah.)" ucapnya menenangkan.
" Oh ya kau belum memperkenalkan pria di sampingmu itu padaku Vina." ucap Dina. Vina langsung menepok jidadnya " Ya ampun aku sampai lupa. maaf Dina" ucapnya dan langsung memperkenalkan kakaknya itu.
" Kenalin ini kakakku, Davino. lebih tepatnya sih kembaran ku." ucapnya. Davino baru akan menyalami tangan Dina, tapi Dina malah menelungkup kan tangannya di dadanya sebagai tanda perkenalan.
" Dina, maaf aku gak bisa. Bukan maksudku menyinggung perasaanmu." ucapnya memperkenalkan dirinya dan ia sungguh merasa sangat bersalah karena menolak uluran tangan Davino.
Davino hanya tersenyum, tak ada raut kekecewaan di wajahnya. yang ada hanya dia merasa sangat kagum dengan sosok Dina. Baru kali ini ada seorang wanita yang tak mau berjabat tangan dengannya dan baru kali ini ia melihat wanita yang sangat menjaga pandangannya." Kau sungguh wanita yang berbeda dari yang lain Dina." ucapnya tersenyum dan Dina pun langsung memandang ke arah Davino.
" Agamaku yang melarangnya vino, tak baik bagi seorang muslim bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya." tuturnya yang tambah menambah kekaguman Davino terhadapnya.
" Padahal kau tinggal di Amerika, tapi kau masih menjaga diri banget. Aku jadi kagum sama kamu." ucap Davina yang tak kalah kagumnya pada Dina.
" Aku disana untuk belajar dan menemani orang tuaku, bukan untuk merubah diriku.
" Ya ampun kau benar-benar wanita yang berbeda dari yang lain dina" ucap Vina yang kagum akan Dina.
Sedangkan Davino tak kalah kagumnya dengan Dina. Pasalnya Dina lah wanita pertama yang berani menolaknya. Padahal kalau wanita lain bahkan dengan senang hati mengulurkan tangannya. Dina memang wanita yang berbeda dengan yang lain. Tinggal di Amerika tak mempengaruhi sedikitpun untuk Dina.
Dina yang di puji hanya tersenyum tanpa menunjukkan kebanggaan pada dirinya sendiri. Hal itu di perhatikan oleh Davino, jelas saja Davino tambah kagum dengan sosok Dina yang rendah hati dan tidak sombong.
" Kau tak perlu memuji adikku seperti itu Vina, meski dia di Amerika. Dia terdidik dengan sangat keras. Abhi gak akan mungkin membiarkan Dina sampai lupa diri dari keluarga mana ia di lahir kan." ucap Fatur.
Jelas saja mereka mengerti apa yang Fatur katakan. Karena mereka sendiri tau bagaimana Fatur sangat menjaga dirinya sendiri dari para wanita saat di sekolah dulu. Padahal jika Fatur mau, dia bisa memilih wanita manapun untuk di jadikan pacar olehnya. Tak akan ada wanita yang akan menolak Fatur, karena ketampanan Fatur yang begitu luar biasa. bahkan Davino mungkin kalah dengan pesona Fatur Ahnal Ihsan.
Seorang pria dari keluarga Ihsan sudah tak diragukan lagi ketampanan dan ke sholehan nya. Karena itu banyak sudah para ustadz yang ingin menjadikan Fatur sebagai menantunya. Namun sayang, Fatur yang masih ingin melanjutkan kuliah nya harus menolak semua lamaran untuknya. Apalah daya para orang tua yang ingin putri mereka menjadi istri dari seorang Fatur Ahnal Ihsan. Mereka hanya bisa menerima keputusan Fatur. Karena mereka yakin kalau jodoh tak akan kemana.
Sedangkan Dina, tak sedikit yang ingin menjadikan Dina sebagai menantunya. Namun karena Danu yang masih ingin Dina melanjutkan kuliahnya, harus menolak lamaran mereka dengan cara yang halus agar mereka tak tersinggung. Meski sebenarnya ia juga ingin Dina segera menikah, namun sebagai seorang ayah ia tak ingin egois. Ia masih ingin melihat Dina menikmati masa remajanya dan tak ingin memaksakan kehendaknya terhadap putri kesayangannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments