Bab 5

Makan malam pun akhirnya selesai. Perutku yang tadinya lapar sekarang sudah kenyang seakan-akan terpuaskan oleh makanan yang disiapkan oleh suamiku.

Sebelum kembali ke kamar untuk beristirahat, aku harus membersihkan peralatan makan terlebih dahulu. Aku membawa semua piring kotor ke tempat cucian piring lalu mulai mencuci piring dan peralatan lain yang kotor.

Tidak memerlukan waktu yang lama, akhirnya aku selesai juga dengan tugasku. Aku mengeringkan tanganku yang basah menggunakan lap lalu melangkah masuk ke kamar untuk beristirahat.

Pada saat aku sudah berada di dalam kamar, aku melihat suamiku yang sedang berdiri dengan tegak sambil menatap lurus ke arah luar jendela yang masih terbuka itu.

"Apa kamu tidak tidur ?" tanyaku.

"Pemandangannya begitu indah disini," jawabnya yang tidak sesuai dengan pertanyaan ku.

"Baiklah kalau begitu aku akan tidur terlebih dahulu. Selamat malam," ucapku lalu membaringkan tubuhku di atas ranjang yang empuk.

"Mimpi indah," ucapnya masih menghadap ke arah jendela.

.

.

.

Pagi pun tiba, melewati celah jendela sinar matahari kini sudah memasuki kamarku. Aku yang sudah merasa cukup dengan istirahat malam pun perlahan membiarkan mataku terbuka.

Ketika mataku sudah terbuka hal pertama yang menarik perhatianku adalah sebuah buket bunga, kotak kecil berwarna biru yang isinya mungkin kalung dan sepucuk surat yang ada di samping tempat tidurku. Melihat itu, aku yakin jika semua itu adalah pemberian suamiku.

Melihat semua hadiah pemberian dari suamiku itu, aku tidak ragu untuk mengambil buket bunga lalu mencium aroma bunga itu. Aromanya sangat wangi.

Kemudian, setelah buket bunga itu aku mengambil kotak berwarna biru. Aku membuka kotak itu dan seperti dugaan ku isi dari kotaknya adalah sebuah kalung yang begitu indah.

Aku mengambil kalung itu lalu mencoba mengenakannya di leherku. Begitu cantik dan aku merasa cocok untuk memakai kalung itu.

Dengan kalung yang masih kubiarkan menggantung di leherku, aku membuka sepucuk surat yang ada bersama hadiah-hadiah itu. Aku membaca surat itu dengan seksama dan ternyata isi dari surat itu hanya memberitahuku untuk bersiap-siap.

Aku masih mencerna apa maksud dari isi surat itu. Mengapa suamiku menyuruhku bersiap-siap padahal dia tahu kalau pakaianku masih terbatas sekarang dan kenapa aku harus bersiap siap ? Apa aku dan dia akan pergi ?

Tiba-tiba ponselku berbunyi, aku mendapatkan sebuah panggilan dari nomer yang masih belum ku simpan kontaknya. Karena takut jika panggilan itu penting, aku pun menjawabnya.

"Halo, selamat pagi... Claudia disini, ini dengan siapa ?" tanyaku.

"Sudah menerima hadiah dan pesanku ?" ucap si penelepon.

Aku yang sudah mendengar suaranya mulai yakin jika orang yang menghubungiku saat ini adalah suamiku. Akan tetapi, untuk memastikan lagi aku memilih untuk bertanya lagi.

"Apa kamu Jay Anderson ?" tanyaku.

"Iya ini aku," jawabnya.

"Maafkan aku karena bertanya. Nomer mu belum ku simpan," ucapku jujur.

"Jason akan datang untuk membawakan baju untukmu. Kamu harus bersiap-siap," kata suamiku.

"Apa kita akan pergi ?" tanyaku penasaran.

"Tidak, aku hanya ingin mengajakmu pindah dari apartemen. Tempat itu begitu kecil dan tidak nyaman. Jadi, bersiap-siaplah aku akan menjemputmu dalam dua jam," kata suamiku lalu secara sepihak mengakhiri panggilan ini.

Setelah aku mendapatkan panggilan itu, terdengar suara ketukan pintu. Aku yakin itu adalah Jason anak buah dari suamiku.

Dengan segera aku melangkah keluar dari kamarku dan menuju ke arah pintu. Tidak ingin membuat tamu menunggu aku membuka pintu itu.

"Nona saya kemari karena ingin mengantarkan ini kepada anda sesuai perintah dari tuan Jay," ucap Jason dengan begitu sopan.

"Iya dia juga sudah memberitahuku. Terima kasih Jason," ucapku dengan sopan.

Setelah mendapatkan dua buah paper bag, aku pun masuk kembali ke dalam apartemen.

"Kenapa ada dua ? Apa ada dua model baju disini ?" tanyaku sambil melangkah menuju ke dalam kamar.

...****************...

Empat puluh lima menit berlalu, dengan menggunakan baju dan sepatu yang diberikan oleh suamiku, aku keluar dari kamar itu.

Baju dan sepatu dari brand mahal itu sudah melekat ditubuh ku dan rasanya begitu nyaman. Ya, ini adalah kali pertamaku menggunakan barang dari brand terkenal. Biasanya aku selalu memakai barang terutama pakaian tidak bermerk karena bagiku barang itu nyaman dan bisa digunakan sesuai fungsinya.

Akan tetapi, sekarang sehari setelah menikah dengan Jay, aku mendapatkan bunga, kalung, baju, dan sepatu. Aku yakin semua itu harganya tidak murah.

Sejujurnya aku senang mendapatkan semua ini, siapa sih perempuan yang tidak senang mendapatkan semua barang mewah seperti ini ? Jika aku bilang tidak senang itu berarti aku perempuan yang munafik. Kenapa ? karena aku senang mendapat ini semua namun bilang tidak senang. Aku tidak ingin menjadi perempuan yang seperti itu.

Aku senang mendapatkan ini semua, aku senang mengetahui suamiku bersikap baik denganku tetapi aku takut jika hal ini bisa membuatku kecanduan karena itu bukan hal yang bagus untukku.

Dengan mengenakan pakaian dari brand mahal itu, aku saat ini tengah menunggu di ruang tamu. Aku menunggu suami datang dan menjemput ku sesuai ucapannya di telpon tadi.

Tidak dibuat menunggu lama, pintu apartemen itu terbuka dan sudah terlihat suamiku dengan setelah jas berwarna biru gelap.

"Sudah siap ?" tanya calon suamiku itu.

Aku yang mendengar itu tidak bisa langsung menjawab karena pandangan ku masih berfokus pada ketampanan yang dimiliki oleh suamiku.

Jujur aura yang dimiliki oleh suamiku saat mengenakan pakaian seperti ini semakin keluar dan entah mengapa jantungku berdetak dengan kencang ketika melihatnya.

"Claudia, apa kamu mendengar ku ?" tanya nya menyadarkan ku.

"Ah iya, kamu tadi tanya apa ? Aku tiba-tiba kehilangan fokus," jawabku.

"Sudah siap ?" tanyanya mengulang.

"Ehm, sudah. Ayo berangkat," jawabku lalu berdiri dari sofa.

Aku bersama suamiku pun melangkah berjalan keluar dari apartemen itu menuju ke arah lobby. Sesampainya di lobby, hal pertama yang aku lihat adalah sebuah mobil mewah berwarna hitam yang sudah menunggu tepat di depan pintu utama dari apartemen itu.

Di samping dari mobil itu juga dijaga oleh beberapa pengawal berpakaian rapi menggunakan jas berwarna hitam dan tidak lupa juga kacamata hitam yang terpasang untuk menutupi mata mereka.

"Ayo Claudia," ajak suamiku.

"Tunggu sebentar," ucapku yang berhasil membuat Jay berhenti.

"Ada apa ?" tanyanya penasaran.

"Sebenarnya kita akan pergi kemana ? Katamu tadi kita tidak akan pergi," ucapku.

"Kita akan pindah dari apartemen ini. Tempat ini menurutku tidak layak karena terlalu kecil," katanya.

"Tidak layak ? terlalu kecil ?" tanyaku yang kemudian teringat dengan kondisi rumahku yang dulu ku tinggali bersama dengan kedua orang tuaku.

"Iya, di sana hanya ada satu kamar, dapur, ruang tamu dan kamar mandi. Oleh karena itu, kita harus pindah ke rumah yang lebih besar," ucap suamiku.

"Apa rumah yang lebih besar adalah tempat tinggal mu ?" tanyaku.

"Tidak, itu adalah rumah baru. Aku beli karena aku menikah denganmu. Ya, anggap saja rumah itu adalah hadiah pernikahan dariku," ucap suamiku.

"Lalu apartemen ini ?" tanyaku.

"Biarkan saja. Nanti, juga tempat itu akan dibutuhkan," jawabnya.

Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan. Bukan mengenai apartemen ataupun rumah tetapi tentang kehidupan sehari-hari dari suamiku namun, menurutku waktunya belum tepat dan aku pun memutuskan untuk diam, memendam pertanyaan ini sampai waktu yang tepat itu datang.

Aku penasaran sebenarnya seperti apa Jay Anderson ini ? Keluarganya bagaimana ? Ayah, ibu, adik, kakak ? Wajar saja aku penasaran, karena memang aku belum terlalu mengenal suamiku benar-benar. Dari rasa penasaran ini, aku semakin ingin mengenal suamiku lebih dalam lagi.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Andrean Brima

Andrean Brima

kenapa calon suami ku ( pada hal sudah menikah secara sah ) seharusnya suami ku salah ketik ya Thor....

2022-08-20

1

Seul Ye

Seul Ye

'JUST KILL ME' mampir nih thor. Semangat ya ❤

2021-01-03

0

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

Thor bocorin dong siapa sebenarnya Suaminya ini/jerjanya apa? kok seperti Malaikat yg turun dari Langit😇😇😇😇😇

2021-01-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!